Waktu : 60 menit
Sumber
perputustakaan.poltekkes-malang.ac.id
Syafrudin, dkk. 2011. Uraian Materi PPENYULUHAN KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak). Jakarta: Trans Info Media.
F. Kegiatan KBM
Tahap
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Membuka 1. Menjawab Kata-
penyuluhan dengan salam kata/kalimat
mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri dan menyimak
3. Menjelaskan tujuan 3. Bertanya
umum dan tujuan mengenai
khusus perkenalan dan
4. Menyampaikan tujuan jika ada
1. Pembukaan 10 menit waktu/kontrak waktu yang kurang
yang akan digunakan jelas
dan
mendiskusikannya
dengan peserta
5. Memberikan sedikit
gambaran mengenai
informasi yang akan
disampaikan
Penyampaian materi, 1. Mendengarkan 1. Lembar
2. Pelaksanaan 40 menit
yaitu: dan menyimak balik
1. Menjelaskan tentang 2. Bertanya 2. Leaflet
pengertian senam mengenai hal-
pada bayi hal yang belum
2. Menjelaskan tentang jelas dan
manfaat senam pada dimengerti
bayi
3. Menjelakan tentang
aturan senam pada
bayi
4. Menjelaskan
gerakan-gerakan
senam pada bayi
5. Memperagakan
senam pada bayi
6. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
mengajukan
pertanyaan
7. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan peserta
8. Review terhadap
pertanyaan dan
jawaban
1. Melakukan evaluasi 1. Sasaran dapat Kata-
2. Meyimpulkan hasil menjawab kata/kalimat
kegiatan tentang
4. Penutup 10 menit 3. Mengucapkan pertanyaan
terima kasih atas yang diajukan
segala perhatian 2. Mendengar
peserta 3. Memperhatikan
4. Penyuluh 4. Menjawab
mengucapkan salam salam
penutup
G. Evaluasi
Diharapkan para peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian senam pada bayi
Senam bayi adalah suatu gerakan pada bayi yang dibantu oleh orang lain (orang tua)
yang berguna untuk perkembangan motorik tanpa ada indikasi medis dengan tujuan
memperlihatkan hasil yang baik.
2. Menjelaskan manfaat senam pada bayi
1. Mendekatkan hubungan orang tua dan anak.
2. Melatih kekuatan dan ketahanan otot.
3. Melatih koordinasi dan kemampuan reaksi serta stabilitas sendi-sendi.
4. Mengajarkan anak untuk berinterkasi dengan lingkungannya.
5. Memantau perkembangan dan mengenal otot-otot, tulang serta berbagai variasi
gerakannya.
3. Menjelaskan aturan senam pada bayi
1. Senam bayi dimulai saat bayi berumur tiga bulan pada saat itu, reflex-refleks
primitive atau reflex-refleks yang dibawa sejak lahir sudah menghilang.
2. Sebaiknya senam bayi dilakukan oleh orangtua dan keluarga yang
menyayanginya. Dengan demikian, bayi akan merespon dengan baik.
3. Tempat yang tenaga agar perhatian bayi tidak beralih pada oranglain. Matras
atau kasur tipis yang empuk. Jangan melakukan senam di tempat yang keras
dan tinggi, seperti diatas meja.
4. Gunakan pakainan yang nyaman. Lakukan senam saat kondisi hati orangtua
dalam keadaan senang lakukan dengan sepenuh hati.
5. Senam bayi dilakukan saat bayi dalam keadaan sehat. Jangan melakukan senam
jika bayi dalam keadaan lapar, lelah, baru selesai makan, atau baru bangun
tidur. Lakukan obserfasi untuk mengetahui gerakan yang mudah dan yang
masih sulit dilakukan.
4. Menjelaskan gerakan-gerakan senam pada bayi
1. Posisi awal bayi tidur terlentang dengan kedua lengan lurus disamping badan,
gerakan ini di awali dengan menggerakan tangan:
a. Gerakan kedua lengan bayi keatas, lalu kembali ke posisi awal.
b. Gerakan kedua lengan ke samping, lalu kembali ke posisi awal.
c. Gerakan lengan menyilang didepan tubuh, lalu kembali ke posisi awal.
d. Gerakan lengan ke atas secara bergantian, lalu kembali ke posisi awal.
Gerakan-gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan tonus otot-otot lengan atas dan
lingkup gerak sendi bahu.
2. Posisi awal bayi tidur terlentang dengan kedua tungkai lurus, gerakan ini dilakukan
pada kaki:
a. Tekuk kedua tungkai bayi kearah perut secara bersamaan. Kemudian kembali ke
posisi awal.
b. Tekuk kedua tungkai bayi secara bergantian (gerakan mangayuh). Kemudian
kembali ke posisi awal.
c. Tekuk ke dua tungkai bayi, lalu gerakkan memutar kearah luar, kedalam, dan
kemudian kembali ke posisi awal.
d. Pertemukan kedua telapak kaki ke depan perut, lalu goyangkan kekiri dan
kekanan, kemudian kembali ke posisi awal.
Gerakan-gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan tonus otot tungkai atas dan lingkup
gerak sendi panggul.
Lampiran
Gerakan-gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan tonus otot-otot lengan atas dan
lingkup gerak sendi bahu.
4. Posisi awal bayi tidur terlentang dengan kedua tungkai lurus, gerakan ini dilakukan
pada kaki:
e. Tekuk kedua tungkai bayi kearah perut secara bersamaan. Kemudian kembali ke
posisi awal.
f. Tekuk kedua tungkai bayi secara bergantian (gerakan mangayuh). Kemudian
kembali ke posisi awal.
g. Tekuk ke dua tungkai bayi, lalu gerakkan memutar kearah luar, kedalam, dan
kemudian kembali ke posisi awal.
h. Pertemukan kedua telapak kaki ke depan perut, lalu goyangkan kekiri dan
kekanan, kemudian kembali ke posisi awal.
Gerakan-gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan tonus otot tungkai atas dan
lingkup gerak sendi panggul.