Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan Kesehatan Pada Bayi

Sub Pokok Bahasan : Senam Pada Bayi

Sasaran : Ibu hamil, dan ibu yang memiliki bayi.

Tempat : Posyandu Melati

Hari/Tanggal : Jum’at, 08 Mei 2017

Waktu : 60 menit

Penyuluh/Pelaksana : Nesi Sukma Ariani

A. Tujuan Intruksioanl Umum


Setelah dilakukan penyuluhan para ibu usia produktif, ibu hamil, dan ibu yang memiliki
bayi bisa dan mampu melakukan senam pada bayi.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit tentang Senam Pada Bayi ibu usia produktif,
ibu hamil, dan ibu yang memiliki bayi dapat:
1. Menjelaskan tentang Senam Pada Bayi
2. Menjelaskan manfaat Senam Pada Bayi
3. Menjelaskan aturan Senam Pada Bayi
4. Menjelaskan gerakan-gerakan Senam Pada Bayi
C. Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian Senam Pada Bayi
2. Manfaat Senam Pada Bayi
3. Aturan Senam Pada Bayi
4. Gerakan-gerakan Senam Pada Bayi
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Leaflet
2. Video
3. Alat :
 Matras atau kasur tipis yang empuk.

Sumber

 perputustakaan.poltekkes-malang.ac.id
 Syafrudin, dkk. 2011. Uraian Materi PPENYULUHAN KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak). Jakarta: Trans Info Media.

F. Kegiatan KBM

Tahap
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Membuka 1. Menjawab Kata-
penyuluhan dengan salam kata/kalimat
mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri dan menyimak
3. Menjelaskan tujuan 3. Bertanya
umum dan tujuan mengenai
khusus perkenalan dan
4. Menyampaikan tujuan jika ada
1. Pembukaan 10 menit waktu/kontrak waktu yang kurang
yang akan digunakan jelas
dan
mendiskusikannya
dengan peserta
5. Memberikan sedikit
gambaran mengenai
informasi yang akan
disampaikan
Penyampaian materi, 1. Mendengarkan 1. Lembar
2. Pelaksanaan 40 menit
yaitu: dan menyimak balik
1. Menjelaskan tentang 2. Bertanya 2. Leaflet
pengertian senam mengenai hal-
pada bayi hal yang belum
2. Menjelaskan tentang jelas dan
manfaat senam pada dimengerti
bayi
3. Menjelakan tentang
aturan senam pada
bayi
4. Menjelaskan
gerakan-gerakan
senam pada bayi
5. Memperagakan
senam pada bayi
6. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
mengajukan
pertanyaan
7. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan peserta
8. Review terhadap
pertanyaan dan
jawaban
1. Melakukan evaluasi 1. Sasaran dapat Kata-
2. Meyimpulkan hasil menjawab kata/kalimat
kegiatan tentang
4. Penutup 10 menit 3. Mengucapkan pertanyaan
terima kasih atas yang diajukan
segala perhatian 2. Mendengar
peserta 3. Memperhatikan
4. Penyuluh 4. Menjawab
mengucapkan salam salam
penutup

G. Evaluasi
Diharapkan para peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian senam pada bayi
Senam bayi adalah suatu gerakan pada bayi yang dibantu oleh orang lain (orang tua)
yang berguna untuk perkembangan motorik tanpa ada indikasi medis dengan tujuan
memperlihatkan hasil yang baik.
2. Menjelaskan manfaat senam pada bayi
1. Mendekatkan hubungan orang tua dan anak.
2. Melatih kekuatan dan ketahanan otot.
3. Melatih koordinasi dan kemampuan reaksi serta stabilitas sendi-sendi.
4. Mengajarkan anak untuk berinterkasi dengan lingkungannya.
5. Memantau perkembangan dan mengenal otot-otot, tulang serta berbagai variasi
gerakannya.
3. Menjelaskan aturan senam pada bayi

1. Senam bayi dimulai saat bayi berumur tiga bulan pada saat itu, reflex-refleks
primitive atau reflex-refleks yang dibawa sejak lahir sudah menghilang.
2. Sebaiknya senam bayi dilakukan oleh orangtua dan keluarga yang
menyayanginya. Dengan demikian, bayi akan merespon dengan baik.
3. Tempat yang tenaga agar perhatian bayi tidak beralih pada oranglain. Matras
atau kasur tipis yang empuk. Jangan melakukan senam di tempat yang keras
dan tinggi, seperti diatas meja.
4. Gunakan pakainan yang nyaman. Lakukan senam saat kondisi hati orangtua
dalam keadaan senang lakukan dengan sepenuh hati.
5. Senam bayi dilakukan saat bayi dalam keadaan sehat. Jangan melakukan senam
jika bayi dalam keadaan lapar, lelah, baru selesai makan, atau baru bangun
tidur. Lakukan obserfasi untuk mengetahui gerakan yang mudah dan yang
masih sulit dilakukan.
4. Menjelaskan gerakan-gerakan senam pada bayi
1. Posisi awal bayi tidur terlentang dengan kedua lengan lurus disamping badan,
gerakan ini di awali dengan menggerakan tangan:
a. Gerakan kedua lengan bayi keatas, lalu kembali ke posisi awal.
b. Gerakan kedua lengan ke samping, lalu kembali ke posisi awal.
c. Gerakan lengan menyilang didepan tubuh, lalu kembali ke posisi awal.
d. Gerakan lengan ke atas secara bergantian, lalu kembali ke posisi awal.

Gerakan-gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan tonus otot-otot lengan atas dan
lingkup gerak sendi bahu.

2. Posisi awal bayi tidur terlentang dengan kedua tungkai lurus, gerakan ini dilakukan
pada kaki:
a. Tekuk kedua tungkai bayi kearah perut secara bersamaan. Kemudian kembali ke
posisi awal.
b. Tekuk kedua tungkai bayi secara bergantian (gerakan mangayuh). Kemudian
kembali ke posisi awal.
c. Tekuk ke dua tungkai bayi, lalu gerakkan memutar kearah luar, kedalam, dan
kemudian kembali ke posisi awal.
d. Pertemukan kedua telapak kaki ke depan perut, lalu goyangkan kekiri dan
kekanan, kemudian kembali ke posisi awal.
Gerakan-gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan tonus otot tungkai atas dan lingkup
gerak sendi panggul.
Lampiran

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SENAM PADA BAYI

1. Pengertian Senam Pada Bayi


Senam bayi adalah suatu gerakan pada bayi yang dibantu oleh orang lain (orang tua)
yang berguna untuk perkembangan motorik tanpa ada indikasi medis dengan tujuan
memperlihatkan hasil yang baik. Dengan senam, bayi menjadi lebih percaya diri, lebih
aktif bergerak, sosialisasinya lebih bagus, dan lebih cepat berjalan dibandingkan anak
seumurnya.
2. Manfaat Senam Pada Bayi
1. Mendekatkan hubungan orang tua dan anak
Senam bayi merupakan sarana komunikasi yang sangat intens, penuh kasih, akrab,
dan kontak yang sehat antara orangtua dan bayinya. Bagi bayi, kedekatan fisik dan
sentuhan dari orang-orang yang menyayangi merupakan komunikasi utama sebelum
mereka mampu menyampaikan keinginan-keinginannya dan bicara hal ini sangat
terlihat dari sikapnya, wajah yang menunjukan keceriaan, bola mata yang berbinar-
binar, tertawa, dan aktif menggerakan anggota badannya.
2. Melatih kekuatan dan ketahanan otot
Melatih kekuatan dan ketahanan otot bayi agar lebih elastis dalam mempersiapkan
perkembangan gerakan selanjutnya. Latihan-latihan yang diberikan juga
memperbaiki keseimbangan dan membentuk sikap tubuh yang baik mempengaruhi
system-sistem tubuh lainnya, termasuk jantung, paru, pencernaan, dan sistem saraf.
Hal ini berarti mengoptimalkan kondisi kesehatan bayi.
3. Melatih koordinasi dan kemampuan reaksi serta stabilitas sendi-sendi
Melatih koordinasi dan kemampuan reaksi serta stabilitas sendi-sendi untuk sampai
kegiatan atau gerakan yang baru, bayi memerlukan koordani dan stabilitas dari
gerakan yang telah dikuasainya, contohnya jika bayi sudah mampu menguasai posisi
merangkak maka ia akan menggoyang-goyangkan tubuhnya kedepan dan ke
belakang (onggong-onggong) hal ini dilakukan berulang-ulang, lalu pantatnya
dijatuhkan ke belakang dalam posisi duduk. Gerakan tersebut merupakan permulaan
gerakan bayi untuk belajar duduk.
4. Mengajarkan anak untuk berinterkasi dengan lingkungannyaa
Dengan keseimbangan dan koordinasi yang baik, anak akan mempunyai rasa
percaya diri untuk mencoba atau menemukan pengalaman baru dari lingkungannya
contohnya, berpindah-pindah posisi dengan pola yang normal dan berinteraksi
dengan orangtuanya.
5. Memantau perkembangan dan mengenal otot-otot, tulang serta berbagai variasi
gerakannya.
3. Aturan Senam Pada Bayi
Bagi oranngtua, senam bayi memberikan kesempatan yang paling baik untuk mengenal
keadaan tubuh buah hatinya, kekuatan otot-otot, dan tulang belakang dalam melakukan
suatu gerakan, jika otot-otot kuat dan stabil, gerakan yang dilakukan bayi juga menjadi
mantap, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.
 Waktu atau usia yang baik untuk memulai senam pada bayi
Senam bayi dimulai saat bayi berumur tiga bulan pada saat itu, reflex-refleks
primitive atau reflex-refleks yang dibawa sejak lahir sudah menghilang.
 Yang membimbing senam bayi
Sebaiknya senam bayi dilakukan oleh orangtua dan keluarga yang
menyayanginya. Ini dikarekan senam tidak hanya melibatkan kegiatan fisik,
tetapi juga proses penumbuhan jalinan kasih sayang dan pengertian terhadap
kebutuhan bayi. Dengan demikian, bayi akan merespon dengan baik.
 Tempat dan alat yang diperlukan
a. Tempat yang tenaga agar perhatian bayi tidak beralih pada oranglain.
b. Matras atau kasur tipis yang empuk. Jangan melakukan senam di tempat yang
keras dan tinggi, seperti diatas meja.
 Persiapan orangtua
a. Gunakan pakainan yang nyaman (apapun asal tidak mengganggu gerakan).
b. Lakukan senam saat kondisi hati orangtua dalam keadaan senang lakukan
dengan sepenuh hati.
 Hal-hal yang diperlu diperhatikan orangtua
a. Senam bayi dilakukan saat bayi dalam keadaan sehat.
b. Jangan melakukan senam jika bayi dalam keadaan lapar, lelah, baru selesai
makan, atau baru bangun tidur.
c. Lakukan obserfasi untuk mengetahui gerakan yang mudah dan yang masih
sulit dilakukan.
4. Gerakan-gerakan Senam Pada Bayi
Senam bayi juga memerlukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah latihan
inti. Bentuk pemanasan yang dapat dilakukan, diantaranya penguluran otot yang
dilakukan sambil bermain, mengayun-ayun bayi, menepuk-nepukan kedua tangan dan
kakinya ke wajah ibu, dan mengajaknya bercanda setelah selesai anda biasa
menenangkan bayi dengan memeluk, memberi pujian, dan menganyun-anyunkannya
dengan lembut.
3. Posisi awal bayi tidur terlentang dengan kedua lengan lurus disamping badan,
gerakan ini di awali dengan menggerakan tangan:
e. Gerakan kedua lengan bayi keatas, lalu kembali ke posisi awal.
f. Gerakan kedua lengan ke samping, lalu kembali ke posisi awal.
g. Gerakan lengan menyilang didepan tubuh, lalu kembali ke posisi awal.
h. Gerakan lengan ke atas secara bergantian, lalu kembali ke posisi awal.

Gerakan-gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan tonus otot-otot lengan atas dan
lingkup gerak sendi bahu.

4. Posisi awal bayi tidur terlentang dengan kedua tungkai lurus, gerakan ini dilakukan
pada kaki:
e. Tekuk kedua tungkai bayi kearah perut secara bersamaan. Kemudian kembali ke
posisi awal.
f. Tekuk kedua tungkai bayi secara bergantian (gerakan mangayuh). Kemudian
kembali ke posisi awal.
g. Tekuk ke dua tungkai bayi, lalu gerakkan memutar kearah luar, kedalam, dan
kemudian kembali ke posisi awal.
h. Pertemukan kedua telapak kaki ke depan perut, lalu goyangkan kekiri dan
kekanan, kemudian kembali ke posisi awal.

Gerakan-gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan tonus otot tungkai atas dan
lingkup gerak sendi panggul.

Anda mungkin juga menyukai