Anda di halaman 1dari 7

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO

SATUAN ACARA PENYULUHAN INTERVENSI ”PERILAKU HIDUP BERSIH


DAN SEHAT”
PADA MASYARAKAT DESA JUMO

MATA KULIAH KEPERAWATAN PROMOSI KESEHATAN

Oleh:
()

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO
2023

1
1. Latar Belakang Masalah
1.1 Karakteristik masyarakat desa
Desa mungkin memiliki keterbatasan akses terhadap air bersih, sanitasi, dan
fasilitas kesehatan yang memadai. Hal ini dapat mempengaruhi kebiasaan PHBS
seperti mencuci tangan dengan sabun, akses terhadap sanitasi yang layak, dan
kebersihan lingkungan. Tingkat pendidikan yang rendah atau akses terbatas
terhadap informasi kesehatan dapat mempengaruhi pemahaman masyarakat
tentang praktik PHBS yang penting, seperti sanitasi yang benar, kebersihan
pribadi, dan pentingnya pola makan sehat. Beberapa kebiasaan atau tradisi lokal
mungkin bertentangan dengan praktik PHBS yang dianjurkan. Misalnya,
kebiasaan mencuci tangan dengan air tanpa sabun atau praktik sanitasi yang
kurang sesuai. Keadaan ekonomi yang sulit atau rendahnya taraf hidup dapat
menghambat akses terhadap fasilitas dan produk kesehatan yang dibutuhkan untuk
menjalankan PHBS, seperti sabun, air bersih, atau makanan bergizi.
2.2 Masalah Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Defisit Pengetahuan
Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 kali kunjungan 45-60 menit
masyarakat di daerah juwarno tidak mengalami defisit pengetahuan tentang phbs
menurun.
Tujuan Khusus :
Prevensi Primer
L.12111 tingkat pengetahuan meningkat
a) Perilaku sesuai anjuran tmenurun (3) menjadi cukup meningkat(4)
b) Perilaku sesuai dengan pengetahuan menurun (3) menjadi ukup meningkat
(4)
2. Intervensi Keperawatan
Prevensi Primer
I. 12383
a) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan

2
b) Memonitor asupan oral
3. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Materi/Tindakan yang akan diberikan/dilakukan
Terlampir
b. Metode yang akan digunakan
Leflet
c. Waktu dan tempat pelaksanaan termasuk denah tempat pelaksanaan
Hari, tanggal : Jumat, 1 Desember 2023
Pukul : 09.00-10.00 wib
Tempat : Desa muncar, gemawang, Temanggung
Waktu : 60 menit

d. Setting tempat

Keterangan :
1. Ibu Hamil

e. Tahapan pelaksanaan

No Kegiatan Waktu
1 Fase persiapan : 2 menit
a. Ners mempersiapkan alat dan bahan
b. Ners mempersiapkan karyawan (UKK) dengan kontrak waktu dan tempat
2 Fase Orientasi 3 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan dosen pembimbing yang hadir
c. Membuat kontrak (waktu dan topik)
d. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan
3 Fase Kerja 50 menit
a. Meyampaikan alur kegiatan intervensi hari ini (bahwa kegiatan ini akan
dilakukan penyuluhan kesehatan kelompok kecil yang dibagi menjadi 7
kelompok terdiri sekitar 2 karyawan, kegiatan setiap kelompok kurang

3
lebih 10 menit, dan selanjutnya bergantian dengan kelompok berikutnya)
b. Menyampaikan tentang posisi ergonomi yang benar
c. Mengajarkan senam ergonomi sesuai dengan keluhan hasil pengkajian
dan sesuai pekerja yang merasakan nyeri dilakukan setiap kelompok 10
menit.
d. Karyawan diminta untuk mendokumentasikan setiap melakukan latihan
untuk melihat perkembangan hasil latihan/senam
4 Fase Terminasi 5 menit
a. Menanyakan pada peserta tentang perasaan setelah melaksanakan kegiatan
b. Melakukan evaluasi kegiatan.
c. Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan bersama
d. Menjelaskan rencana tindak lanjut
e. Mengakhiri kontrak pertemuan hari ini dan membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
f. Mengucapkan salam

4. Kriteri Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Ketersediaan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.
2) Adanya laporan pendahuluan yang sudah dikonsultasikan
3) Adanya kontrak waktu dengan
4) Ada kelengkapan alat untuk diskusi dan pemaparan materi
b. Kriteria Proses
1) Masyarakat hadir dan mengikuti seluruh rangkaian acara
2) Masyarakat aktif dalam sesi penyuluhan dan demonstrasi dengan karyawan
melakukan kembali demonstrasi latihan ini.
3) Karyawan mengikuti gerakan senam ergonomi
4) Karyawan sepakat untuk rutin melakukan kegiatan senam ergonomi secara
mandiri dan mendokumentasikan di dalam buku panduan yang disediakan.
c. Kriteria Hasil
1) Karyawan dapat menyebutkan penyebab nyeri yang terjadi pada dirinya saat
bekerja
2) Karyawan melakukan gerakan senam ergonomi sesuai

4
3) Karyawan dapat menyebutkan 2 cara pencegahan nyeri karena ergonomi
4) Karyawan dapat mempraktik cara duduk, cara mengangkat barang sesuai
ergonomi
5) Karyawan dapat merasakan nyeri yang dirasakan berkurang menjadi ringan
atau tidak nyeri.

Lampiran Materi
Topik : Peran PHBS dalam Mendorong Pola Hidup Sehat untuk mencegah deficit nutrisi
pada ibu hamil
Waktu : 45-60 menit
Tujuan Pembelajaran :
1) Mengetahui pengertian perokok pasif
2) Mengetahui cara mencegah merokok
3) Tahap seseorang bisa menjadi pecandu rokok (perokok aktif)
4) Menjelaskan gejala berhenti merokok
5) Mengajarkan cara berhenti merokok
1. Pengertian perokok aktif
Perokok aktif adalah seseorang yang secara langsung dan secara rutin mengonsumsi
produk tembakau, seperti rokok, cerutu, atau produk tembakau lainnya dengan
membakarnya dan menghirup asapnya ke dalam paru-paru mereka. Orang yang
merokok aktif dengan sengaja mengonsumsi tembakau untuk memperoleh nikotin dan
merasakan efeknya, yang dapat termasuk kecanduan dan efek merokok lainnya.
2. Mengetahui langkah-langkah untuk mencegah kebiasaan merokok, termasuk
meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan, memilih lingkungan bebas asap rokok,
dan mengembangkan gaya hidup sehat.
3. Ciri-ciri terpapar asap rokok :
1. Tahap Prepatory: Timbulnya minat seseorang terhadap rokok karena mendapatkan
gambaran yang baik dan menyenangkan mengenai rokok.

5
2. Tahap Initiation: Tahap perintisan di mana akan menentukan seseorang akan
berhenti atau justru meneruskan perilaku merokok.
3. Tahap Becoming a Smoker: Kecenderungan seseorang untuk menjadi perokok,
yang ditandai dengan perilaku mengonsumsi rokok minimal empat batang per hari.
4. Tahap Maintenance of Smoking: Merokok sudah menjadi kebutuhan sebagai
pengaturan diri (self regulating) dan untuk memperoleh efek fisiologis yang
menimbulkan rasa senang.

4. A. Perubahan suasana hati yang ekstrim, kecemasan, atau mudah tersinggung adalah
gejala umum yang muncul karena hilangnya paparan nikotin.
B. Kesulitan tidur atau insomnia sering terjadi pada orang yang berhenti merokok
karena kebiasaan nikotin yang mengganggu pola tidur normal.
C. Rasa lelah yang berlebihan atau kebingungan mental dapat muncul karena
perubahan metabolisme yang terjadi setelah berhenti merokok.
D. Beberapa orang mengalami peningkatan nafsu makan setelah berhenti merokok,
yang dapat mengakibatkan kenaikan berat badan.
E. Gejala fisik seperti batuk, sakit kepala, nyeri tenggorokan, atau pilek mungkin
muncul sebagai respons tubuh terhadap proses pembersihan dari paparan nikotin.
F. Perubahan pada sistem pencernaan seperti sembelit atau gangguan lambung bisa
terjadi saat berhenti merokok.

5. Mengajarkan cara berhenti merokok


 Motivasi, yakni bulatkan tekad untuk berhenti merokok.
 Berhenti merokok seketika atau total, atau melakukan pengurangan jumlah
rokok yang dihisap secara bertahap.
 Kenali waktu dan situasi dimana anda paling sering merokok.
 Tahan keinginan merokok dengan menundanya.
 Berolahraga secara teratur.

6
DAFTAR PUSTAKA
Anitya, P. C. (2022). Hubungan Status Gizi Ibu hamil dengan Kejadian Stunting Di
Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Kintamani VI.
Http://Repository.Poltekkes-Denpasar.Ac.Id/9785/, 7–23.
Astuti, E., Santiasari, R. N., & Srifatimah, V. (2022). Pemberian Aromaterapi Lemon
Dapat Meredakan Keluhan Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Di
Tempat Praktik Mandiri Bidan (Tpmb) Surabaya. Jurnal Keperawatan, 11(2), 22–29.
https://doi.org/10.47560/kep.v11i2.376
Kemenkes, R. I. (2015). Rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2015-2019.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai