Anda di halaman 1dari 8

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO

SATUAN ACARA PENYULUHAN INTERVENSI ” Jaga Generasi Mendatang:


Melindungi Anak dari Asap Rokok Lingkungan”
PADA SISWA/SISWI SEKOLAH

MATA KULIAH KEPERAWATAN PROMOSI KESEHATAN

Oleh:
()

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO
2023

1
1. Latar Belakang Masalah
1.1 Karakteristik remaja sekolah
Menurut WHO (2015), persentase penduduk dunia yang menkonsumsi tembakau
didapatkan sebanyak 57% pada penduduk Asia dan Australia, 14% pada penduduk
Eropa Timur dan Pecahan Uni Soviet, 12% penduduk Amerika, 9% penduduk
Eropa Barat dan 8% pada penduduk Timur Tengah serta Afrika.
Sementara itu ASEAN merupakan sebuah kawasan dengan 10% dari seluruh
perokok dunia dan 20% penyebab kematian global akibat tembakau (Alamsyah,
2017). Data dari Kementerian Kesehatan tahun 2021 merilis hasil survei berkenaan
dengan penggunaan tembakau pada usia dewasa (Global Adult Tobaco Survei-
GATS) dengan melibatkan 9.156 responden. Hasil survei GATS juga menyatakan bahwa
terdapat kenaikan perokok elektronik hingga 10 kali lipat, dari 0,3% tahun 2011 menjadi
3% pada tahun 2021. Sementara itu, jumlah perokok pasif juga ternyatat naik menjadi 120
juta orang. Data serupa juga dirilis oleh Databoks pada tahun 2020 yang
menyatakan bahwa data perokok berumur 15-19 tahun sempat meningkat pada
tahun 2020. Ada 10,61% penduduk umur 15-19 tahun yang merokok pada 2020,
naik dari 10,54% pada 2019. Mayoritas perokok di Indonesia pertama kalinya
berusia 15-19 tahun. Dari pemaparan data di atas, dapat diketahui bahwa jumlah
perokok di Indonesia didominasi oleh para perokok berusia 15-19 tahun. Selain
itu, hasil survei juga menyatakan bahwa perokok elektronik juga mengalami
peningkatan dari tahun 2011 hingga tahun 2021. Hal tersebut juga diperkuat
dengan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia bahwa korban kematian akibat
dari perilaku merokok menembus angka di kisaran 225.700 jiwa setiap tahunnya.
2.2 Masalah Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Pertukaran Gas
Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 kali kunjungan 45-60 menit
remaja yang sedang rokok di daerah desa tidak mengalami sesak nafas menurun.
Tujuan Khusus :
Prevensi Primer
L.03030 Status Nutrisi

2
a) Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat menurun (3) menjadi
pengetahuan tentang memilih makanan yang sehat cukup meningkat(4)
b) Porsi makan makanan yang dihabiskan menurun (3) menjadi porsi makanan
yang dihabiskan cukup meningkat (4)
c) Lakukan pemantauan BB menurun (3) menjadi pemantauan BB cukup
meningkat (4)
2. Intervensi Keperawatan
Prevensi Primer
I.12366 Edukasi Berhenti Merokok
a) Menyediakan materi dan media edukasi
b) Menjelaskan gejala berhenti merokok
c) Mengajarkan cara berhenti merokok
3. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Materi/Tindakan yang akan diberikan/dilakukan
Terlampir
b. Metode yang akan digunakan
Leflet
c. Waktu dan tempat pelaksanaan termasuk denah tempat pelaksanaan
Hari, tanggal : Jumat, 1 Desember 2023
Pukul : 09.00-10.00 wib
Tempat : Desa Juwari
Waktu : 60 menit

d. Setting tempat

Keterangan :
1. Remaja sekolah m

1 1

3
e. Tahapan pelaksanaan

No Kegiatan Waktu
1 Fase persiapan : 2 menit
a. Ners mempersiapkan alat dan bahan
b. Ners mempersiapkan karyawan (UKK) dengan kontrak waktu dan tempat
2 Fase Orientasi 3 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan dosen pembimbing yang hadir
c. Membuat kontrak (waktu dan topik)
d. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan
3 Fase Kerja 50 menit
a. Meyampaikan alur kegiatan intervensi hari ini (bahwa kegiatan ini akan
dilakukan penyuluhan kesehatan kelompok kecil yang dibagi menjadi 7
kelompok terdiri sekitar 2 karyawan, kegiatan setiap kelompok kurang
lebih 10 menit, dan selanjutnya bergantian dengan kelompok berikutnya)
b. Menyampaikan tentang posisi ergonomi yang benar
c. Mengajarkan senam ergonomi sesuai dengan keluhan hasil pengkajian
dan sesuai pekerja yang merasakan nyeri dilakukan setiap kelompok 10
menit.
d. Karyawan diminta untuk mendokumentasikan setiap melakukan latihan
untuk melihat perkembangan hasil latihan/senam
4 Fase Terminasi 5 menit
a. Menanyakan pada peserta tentang perasaan setelah melaksanakan kegiatan
b. Melakukan evaluasi kegiatan.
c. Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan bersama
d. Menjelaskan rencana tindak lanjut
e. Mengakhiri kontrak pertemuan hari ini dan membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
f. Mengucapkan salam

4. Kriteri Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Ketersediaan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.
2) Adanya laporan pendahuluan yang sudah dikonsultasikan
3) Adanya kontrak waktu dengan
4) Ada kelengkapan alat untuk diskusi dan pemaparan materi

4
b. Kriteria Proses
1) Masyarakat hadir dan mengikuti seluruh rangkaian acara
2) Masyarakat aktif dalam sesi penyuluhan dan demonstrasi dengan karyawan
melakukan kembali demonstrasi latihan ini.
3) Karyawan mengikuti gerakan senam ergonomi
4) Karyawan sepakat untuk rutin melakukan kegiatan senam ergonomi secara
mandiri dan mendokumentasikan di dalam buku panduan yang disediakan.
c. Kriteria Hasil
1) Karyawan dapat menyebutkan penyebab nyeri yang terjadi pada dirinya saat
bekerja
2) Karyawan melakukan gerakan senam ergonomi sesuai
3) Karyawan dapat menyebutkan 2 cara pencegahan nyeri karena ergonomi
4) Karyawan dapat mempraktik cara duduk, cara mengangkat barang sesuai
ergonomi
5) Karyawan dapat merasakan nyeri yang dirasakan berkurang menjadi ringan
atau tidak nyeri.

5
Lampiran Materi
Topik : Peran PHBS dalam Mendorong Pola Hidup Sehat untuk mencegah deficit nutrisi
pada ibu hamil
Waktu : 45-60 menit
Tujuan Pembelajaran :
1) Mengetahui pengertian perokok pasif
2) Mengetahui cara mencegah merokok
3) Tahap seseorang bisa menjadi pecandu rokok (perokok aktif)
4) Menjelaskan gejala berhenti merokok
5) Mengajarkan cara berhenti merokok
1. Pengertian perokok aktif
Perokok aktif adalah seseorang yang secara langsung dan secara rutin mengonsumsi
produk tembakau, seperti rokok, cerutu, atau produk tembakau lainnya dengan
membakarnya dan menghirup asapnya ke dalam paru-paru mereka. Orang yang
merokok aktif dengan sengaja mengonsumsi tembakau untuk memperoleh nikotin dan
merasakan efeknya, yang dapat termasuk kecanduan dan efek merokok lainnya.
2. Mengetahui langkah-langkah untuk mencegah kebiasaan merokok, termasuk
meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan, memilih lingkungan bebas asap rokok,
dan mengembangkan gaya hidup sehat.
3. Ciri-ciri terpapar asap rokok :
1. Tahap Prepatory: Timbulnya minat seseorang terhadap rokok karena
mendapatkan gambaran yang baik dan menyenangkan mengenai rokok.
2. Tahap Initiation: Tahap perintisan di mana akan menentukan seseorang akan
berhenti atau justru meneruskan perilaku merokok.
3. Tahap Becoming a Smoker: Kecenderungan seseorang untuk menjadi perokok,
yang ditandai dengan perilaku mengonsumsi rokok minimal empat batang per
hari.
4. Tahap Maintenance of Smoking: Merokok sudah menjadi kebutuhan sebagai
pengaturan diri (self regulating) dan untuk memperoleh efek fisiologis yang
menimbulkan rasa senang.

6
4. A. Perubahan suasana hati yang ekstrim, kecemasan, atau mudah tersinggung adalah
gejala umum yang muncul karena hilangnya paparan nikotin.
B. Kesulitan tidur atau insomnia sering terjadi pada orang yang berhenti merokok
karena kebiasaan nikotin yang mengganggu pola tidur normal.
C. Rasa lelah yang berlebihan atau kebingungan mental dapat muncul karena
perubahan metabolisme yang terjadi setelah berhenti merokok.
D. Beberapa orang mengalami peningkatan nafsu makan setelah berhenti merokok,
yang dapat mengakibatkan kenaikan berat badan.
E. Gejala fisik seperti batuk, sakit kepala, nyeri tenggorokan, atau pilek mungkin
muncul sebagai respons tubuh terhadap proses pembersihan dari paparan nikotin.
F. Perubahan pada sistem pencernaan seperti sembelit atau gangguan lambung bisa
terjadi saat berhenti merokok.
5. Mengajarkan cara berhenti merokok
 Motivasi, yakni bulatkan tekad untuk berhenti merokok.
 Berhenti merokok seketika atau total, atau melakukan pengurangan jumlah rokok
yang dihisap secara bertahap.
 Kenali waktu dan situasi dimana anda paling sering merokok.
 Tahan keinginan merokok dengan menundanya.
 Berolahraga secara teratur.

7
DAFTAR PUSTAKA
Anitya, P. C. (2022). Hubungan Status Gizi Ibu hamil dengan Kejadian Stunting Di
Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Kintamani VI.
Http://Repository.Poltekkes-Denpasar.Ac.Id/9785/, 7–23.
Astuti, E., Santiasari, R. N., & Srifatimah, V. (2022). Pemberian Aromaterapi Lemon
Dapat Meredakan Keluhan Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Di
Tempat Praktik Mandiri Bidan (Tpmb) Surabaya. Jurnal Keperawatan, 11(2), 22–29.
https://doi.org/10.47560/kep.v11i2.376
Kemenkes, R. I. (2015). Rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2015-2019.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai