TIM PENELITI
NIDN :1016127201
Anggota : Dian Vinta Rahayu dan Niko Lileoni, Destriyanti dan Dicce
TAHUN 2015
1
LEMBAR PENGESAHAN
NIDN : 1016127201
Alamat : Jl. Birugo Indah No 4, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota
Bukittinggi
Ketua Yayasan
2
ABSTRAK
Asma adalah penyakit heterogen ditandai inflamasi kronik saluran napas disertai adanya
riwayat gejala pernapasan seperti mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk yang
berbeda intensitas dan waktunya dengan keterbatasan aliran udara ekspirasi yang bervariasi.
Asma masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di seluruh dunia. Asma
dapat timbul pada semua usia terutama usia muda, tidak tergantung tingkat sosio ekonomi
tertentu, dapat menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari dan gangguan emosi. Tujuan
pasien sehingga dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas seharihari.
Kualitas hidup menurut world health organization (WHO) adalah persepsi individu mengenai
posisinya dalam lingkup budaya dan sistem nilai di tempat mereka hidup, berhubungan
dengan tujuan, harapan, dan standar yang dianut. Definisi WHO ini menggambarkan suatu
konsep yang luas, yang dipengaruhi oleh keadaan kompleks berupa kesehatan fisik individu,
psikis, derajat ketergantungan, hubungan sosial, dan hubungan mereka dengan kondisi
penting penatalaksanaan asma. Kuesioner kualitas hidup spesifik asma telah banyak
dikembangkan sehingga dampak penyakit asma dan penatalaksanaannya dapat diukur secara
akurat. Penilaian kualitas hidup pasien asma dapat dilakukan dengan berbagai macam
kuesioner yang ada sesuai dengan usia, kondisi negara, ataupun keadaan pasien. Kata kunci:
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Asma bronkial merupakan penyakit peradangan kronis saluran napas yang secara khas
memberikan gejala wheezing yang episodik, kesulitan bernapas, rasa tertekan di dada, dan
batuk. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan penduduk dunia, dengan prevalensi dan
mortalitas yang dilaporkan meningkat dari waktu ke waktu. Pada saat ini diperkirakan terdapat
100 juta penderita asma bronkial di seluruh dunia. Prevalensi di berbagai tempat di dapatkan
berkisar mulai kurang 1% sampai atas 10% (Widjaja, 2001). Berdasarkan data Organisasi
Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO), jumlah penderita asma di dunia
diperkirakan mencapai 300 juta orang dan diperkirakan meningkat hingga 400 juta pada tahun
2025. Jumlah ini dapat saja lebih besar mengingat asma merupakan penyakit yang
salah satu institusi pelayanan kesehatan masyarakat, ikut bertanggung jawab terhadap
mutu pelayanan fasilitas. Rumah sakit bertanggung jawab memastikan pelayanan medis
harus memberi kepastian bahwa profesional medis yang berpraktik adalah seorang yang
mempunyai kualifikasi memadai, etis, patuh pada peraturan dan prosedur baku, serta
menyatakan tenaga kesehatan harus memenuhi kode etik, standar profesi, hak pengguna
pelayanan kesehatan, standar pelayanan dan standar prosedur operasional (pasal 24).
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap tenaga kesehatan dan atau
4
Audit medis yang efektif penting bagi para profesional kesehatan, manajer
terbaik. Dengan demikian, audit medis merupakan instrumen yang sangat baik
digunakan untuk menilai praktek perawatan saat ini dan kekuranganya yang ditemukan
akan membawa perbaikan pada hasil perawatan (Asnani et al., 2005). Audit medis
mempunyai komitmen untuk melakukan yang lebih baik berdasarkan temuan audit
serta penerimaan konsep praktek berbasis bukti sehingga rumah sakit dapat
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
5
BAB II
2. Luaran
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metoda
3.4 Pengorganisasian
a. Penanggung jawab
b. Moderator
1. Membuka acara.
7
6. Mengarahkan alur diskusi.
8. Menutup acara.
c. Pemateri
d. Observer
Perkenalan mahasiswa.
Memperhatikan.
Perkenalan dengan dosen.
Menjelaskan tujuan.
Bronkhial. an pendapat.
8
Memberikan reinforcement
Bronkhial. Mengemukak
Bronkhial.
Bronkhial. Mengemukak
9
tepat saat terjadinya serangan memperhatikan
Asma Bronkhial.
Bronkhial. n.
Mendengarka
n dan
memperhatikan
10 menit Penutup:
diajukan. an
Menjawab
salam
10
3.7 Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
Peserta mampu:
11
Hvs 1 Dus 200.000 200.000
Camat
6. Nasi Dan Snack Peserta Penyuluhan 25.000 750.000
7. Kenang-Kenangan 250.000 250.000
8. Dokumentasi 200.000 200.000
Jumlah --- 4.000.000
BAB IV
Pembahasan
12
Dimensi Lokasi birugo merupakan sebuah desa yang masuk di wilayah Kecamatan aur birugo
tigo baleh, terletak di wilayah barat dari Kecamatan birugo. Wilayah birugo terletak pada
122o 31’00’’ – 122o 32’00’ BT dan 0o 44’00’’ – 0 o 42’32’’ LU dengan ketinggian diatas
permukaan laut (DPL) ±50 M serta luas wilayah ±6.134,37 Ha. Suhu rata-rata harian 27 – 30
Identifikasi Masalah dan Penyakit Kronis Hasil survey yang didapatkan dari identifikasi dan
analisis masalah kesehatan didapatkan bahwa di birugo terdapat jumlah jiwa sebanyak 1.433,
yang terdiri dari laki-laki sejumlah 730 dan perempuan sejumlah 701 jiwa. Berdasarkan hasil
yang ditemui dalam masalah kesehatan yang ada di Desa birugo, keluhan yang terbanyak dari
hasil pengkajian yaitu : Batuk, Sesak, Keram di ekstremitas, Sakit Pinggang dan Sakit Dada.
Sedangkan untuk penyakit terbanyak yaitu: Hipertensi, Asam Urat dan Gastritis. Hal ini
dikarenakan masih kurangnya kesadaran warga tentang kesehatan dan juga masih ada 36
beberapa warga yang tidak pernah dikunjungi oleh petugas kesehatan dan jarang berkunjung
ke puskesmas ataupun tidak memiliki biaya untuk pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.
BAB V
A. Kesimpulan
13
1. Masalah penyakit kronis di birugo cukup banyak. Berdasarkan hasil observasi
didapatkan dari 243 jumlah kepala keluarga yang tinggal di wilayah birugo terdapat
terkait masalah penyakit kronis pada masyarakat. Jumlah masyarakat yang ikut dalam
4. Pelaksanaan pemeriksaan dan pengobatan gratis diikuti oleh 81 orang peserta, dengan
B. Saran
program yang rutin di Birugo dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan
puskesmas setempat.
2. Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan
pera keluarga dalam mencegah dan menangani penyakit kronis pada masyarakat.
3. Program ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah setempat
sehingga petugas kesehatan dan kader kesehatan bisa lebih aktif memperhatikan
Daftar Pustaka
14
Gorontalo Purwaningsih & Karbina. 2009 . jenis penyakit kronis. http://www.scribd.html/
Profil Desa / Kelurahan Kecamatan Birugo. 2014. Data demografi masyarakat desa
LAMPIRAN
1. Ketua Pelaksana
15
a. Nama Lengkap : Ns. Deperman Kasmora, M.Kep
c. NIDN : 1016127201
1. Biologi Medik
3. Biologi Reproduksi
4. Patofisiologi
5. Anatomi Manusia
d. Agama : Islam
d. Agama : Islam
a. Nama : Destriyanti
16
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
d. Agama : Islam
d. Agama : Islam
Dokumentasi
17
DAFTAR HADIR
18
19