Anda di halaman 1dari 5

Definsi Hubungan Antar Manusia

Manusia merupakan makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dari manusia lain. Hal
ini merupakan konsep dasar dari istilah manusia sebagai makhluk sosial. Dalam kehidupan
sehari-hari manusia selalu mengandalkan bantuan dari orang lain untuk bertahan hidup di
dunia. Pola hidup seperti ini sudah melekat dalam kehidupan manusia mulai dari zaman
dahulu hingga zaman sekarang. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi manusia untuk
mempertahankan interaksi atau hubungan antar sesama manusia demi bertahan hidup di
dunia.

Dalam kehidupan manusia terdapat istilah HAM. Namun, HAM yang dimaksud dalam hal ini
bukan Hak Asasi Manusia melainkan Hubungan Antar Manusia. Secara sederhana, HAM
dapat didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk berinteraksi dengan sesama
manusia dan juga dapat diartikan sebagai kemampuan manusia untuk mengenali sifat dan
karakteristik dari seorang individu. Beberapa pakar ilmu sosial telah menyatakan definisi
dari HAM itu sendiri, yaitu sebagai berikut :

Hugo Cabot dan Joseph A. Kahl (1967)

Hugo Cabot dan Joseph A. Kahl mendefinisikan HAM sebagai ilmu sosial yang konkret
karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan
psikologisnya.

H. Bonner (1975)

H. Bonner mendefinisikan HAM sebagai interaksi antar dua atau lebih individu dan perilaku
dari individu satu memberi pengaruh kepada individu yang satu ataupun sebaliknya.

Keith Davis

Keith Davis memiliki definisi HAM yang lebih terfokus pada dunia pekerjaan. Menurut Keith
Davis, HAM merupakan hubungan antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja
dan dalam organisasi kekaryaan.

Ferdinand Tonnies

Ferdinand Tonnies mengelompokkan HAM dalam dua jenis pergaulan, yaitu Gemeinscaft
dan Gessellscaft. Kedua jenis pergaulan tersebut memiliki perbedaan yang cukup siginifikan,
untuk Gemeinscaft, seseorang dapat merasakan hal yang sama seperti dengan teman
akrabnya sedangkan untuk Gessellscaft, seorang individu akan mempertimbangkan untung
dan ruginya ketika bergaul dengan seseorang sehingga individu tersebut dapat keluar masuk
dengan gampang dalam kelompok atau pergaulan tersebut.

Berdasarkan definisi HAM dari para pakar ilmu sosial tersebut, dapat disimpulkan bahwa
HAM merupakan bentuk interaksi antara beberapa individu yang mengutamakan perasaan
dan penggunaan kata dari individu itu sendiri sebagai cermin sifat dan perasaan dari
individu itu sendiri.
Tujuan Hubungan Antar Sesama

Hubungan Antar Manusia (HAM) memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan dari HAM itu
sendiri, sebagai berikut :

Menerapkan ilmu sosial mengenai faktor sosial dan pengaruh psikologis seseorang dalam
proses penyesuaian diri seseorang dalam berkomunikasi dengan sesama manusia baik
dalam ruang lingkup kecil seperti keluarga maupun dalam ruang lingkup besar seperti
masyarakat demi mencapai keseimbangan dan kecocokan dengan meminimalisir
kemungkinan terjadinya konflik.

Memenuhi kebutuhan hidup antar satu individu dengan individu yang lainnya.

Hubungan antar manusia dapat memberi akses informasi dan ilmu pengetahuan yang lebih
luas.

Membentuk kebiasan bekerjasama antar sesama manusia dan menghilangkan sikap egois
dalam kehidupan bermasyarakat.

Mengubah sikap, pola pikir, dan kebiasaan satu individu dan individu lainnya.

Faktor --Faktor yang Memengaruhi HAM

Terdapat dua faktor yang dapat memberi pengaruh dalam hubungan antar manusia.
Adapun kedua faktor tersebut adalah :

Faktor Dasar Interaksi Sosial

Faktor yang mendasari interaksi sosial terbagi atas 4, yaitu :

Imitasi

Imitasi merupakan suatu kondisi dimana seseorang meniru perilaku atau sesuatu dari orang
lain.

Sugesti

Sugesti merupakan tahapan individu dalam menerima cara pandang orang lain tanpa
didahului kritik. Terdapat 5 syarat untuk mempermudah membentuk sugesti dalam diri
seseorang, yaitu :

Hambatan berpikir yang merupakan akibat dari rangsangan emosi sehingga proses sugesti
dapat diterima secara mudah.

Disasosiasi atau pikiran yang tidak terfokus dapat memberi kemungkinan seseorang untuk
menerima sugesti lebih mudah.

Otoritas atau prestise sosial yang lebih tinggi merupakan bentuk intimidasi terhadap
seorang individu sehingga proses penerimaan sugesti dapat lebih mudah.

Mayoritas dan minoritas juga dapat memberi pengaruh dalam proses sugesti. Dalam
pandangan kehidupan masyarakat, kelompok mayoritas memiliki pengaruh yang lebih besar
sehingga kelompok minoritas dapat diberi sugesti dengan mudah.
Kepercayaan juga memiliki pengaruh dalam proses sugesti karena ketika seorang individu
memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap seseorang maka individu tersebut dapat
menerima pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut. Contohnya, seorang anak kecil akan
melakukan perintah dari orangtuanya tanpa pertimbangan terlebih dahulu.

Identifikasi

Indentifikasi merupakan proses yang dilakukan secara sadar, bisa dilakukan berdasarkan
perasaan maupun logika.

Simpati

Simpati merupakan perasaan individu terhadap orang lain yang timbul atas dasar perasaan.
Seringkali simpati ditunjukkan dalam bentuk rasa kasih terhadap seseorang yang tengah
berduka atau berkesusahan.

Faktor Penentu Interaksi Sosial

Beberapa faktor sebagai penentu interaksi sosial dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu :

Rasa Percaya

Menurut Eiddin (1967), rasa percaya dapat didefinisikan sebagai perilaku manusia dalam hal
mengandalkan seseorang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dimana pencapaiannya
tidak memiliki kepastian dalam situasi yang berisiko. Dalam kehidupan manusia, rasa
percaya terhadap orang lain dapat memberi keuntungan seperti meningkatkan interaksi
interpersonal (meningkatkan peluang tercapainya tujuan, mempermudah penyebaran
informasi, dan membuka akses komunikasi yang lebih besar) dan mengurangi hambatan
antara individu satu dengan individu lainnya. Namun, rasa percaya yang tinggi juga dapat
memberi kerugian baik pada satu pihak maupun pada kedua pihak, misalnya terdapat kasus
pihak A yang menaruh kepercayaan tinggi kepada pihak B dalam menangani suatu
perusahaan namun pihak B menyalahgunakan kepercayaan tersebut demi meraih
keuntungan tersendiri.

Beberapa fakto yang dapat menumbuhkan rasa percaya adalah sebagai berikut :

Memiliki sifat terbuka sehingga seorang individu mampu berhubungan atau berinteraksi
dengan orang lain dengan mudah.

Empati yang tinggi, seseorang dengan empati yang tinggi dapat memiliki sensibiltas
terhadap keadaan orang lain.

Kejujuran merupakan faktor utama dalam proses menumbuhkan rasa percaya. Seseorang
yang jujur akan memilik sifat terbuka sehingga tidak terdapat hal lain yang disembunyikan.

Sikap Sportif

Menurut Jack R. Gibb, sikap sportif dapat ditimbulkan dengan enam perilaku sebagai berikut
:
Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi merupakan penilaian terhadap individu lain baik itu bersifat
membangun atau positif maupun bersifat merusak atau negatif. Sedangkan deskripsi
merupakan proses penyampaian pendapat atau persepsi terhadap sesuatu hal ataupun
terhadap orang lain tanpa melakukan penilaian.

Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol memiliki arti berusaha mengendalikan dan
mengubah orang lain baik itu sikap, tindakan, perilaku dan pendapat. Sedangakan orientasi
masalah memiliki arti diskusi atau komunikasi antar satu individu dengan individu lain untuk
bekerjasama dalam mencari solusi pemecahan masalah.

Strategi dan spontanitas. Strategi merupakan rencana dalam memengaruhi atau


memanipulasi orang lain untuk mencapai tujuan. Sedangkan spontanitas merupakan
perilaku manusia yang dilakukan secara tidak sadar.

Netralitas dan empati. Netralitas merupakan sikap suatu individu yang tidak memihak
terhadap suatu apapun. Netralitas juga dapat diartikan sebagai sikap suatu individu yang
memperlakukan individu lain sebagai suatu objek. Sedangkan empati merupakan sikap
suatu individu dalam memperlakukan individu lain sebagaimana mestinya.

Superioritas dan persamaan. Superioritas memiliki arti seseorang dengan posisi yang lebih
tinggi dalam suatu masyarakat karena memiliki status atau kasta, kekayaan harta,
intelektual maupun bentuk fisik yang lebih baik dibandingkan dengan orang lain. Sedangkan
persamaan memiliki arti sikap individu dalam memperlakukan orang lain tanpa membeda-
bedakan kasta, kekayaan harta, kemampuan intelektual dan bentuk fisik.

Kepastian dan profesionalisme. Seseorang yang memiliki kepastian akan bersifat egois dan
menganggap pendapatnya sendiri merupakan pendapat yang paling benar. Sedangkan
profesionalisme merupakan sikap individu dalam meninjau kembali pendapatnya sendiri
dan pendapat orang lain demi mencapai tujuan bersama.

Sikap Terbuka dan Sikap Tertutup

Pada dasarnya, manusia memiliki dua macam sikap dalam bersosialisasi dengan orang lain,
yaitu sikap terbuka (extrovert) dan sikap tertutup (introvert). Kedua sikap ini memiliki
perbedaan yang cukup jelas, yaitu :

Sikap terbuka (extrovert) memiliki sikap ketika menilai pesan selalu secara obejktif dengan
berdasarkan data yang valid dan logika, lebih bersifat profesionalisme, lebih mudah dalam
menerima pendapat maupun informasi, berusaha mencari referensi dari berbagai sumber,
dan berfokus pada isi pesan dan juga selalu berusaha mengubah sistem kepercayaan.

Sikap tertutup (introvert) memiliki sikap ketika menilai pesan selali berdasarkan motif, lebih
berpikir simplisis, lebih fokus dalam referensi terkait pesan tersebut namun kurang fokus
terhadap isi pesan itu sendiri, selalu berpatokan kepada sistem kepercayaan, menolak
bahkkan mengabaikan pesan yang tidak sesuai dengan sistem kepercayaannya.

Teknik-Teknik HAM
Dalam melakukan hubungan antar sesama manusia, juga terdapat teknik-teknik tersendiri.
Adapun teknik tersebut dibedakan atas 3 macam, yaitu :

Tindakan sosial

Tindakan sosial dapat didefinisikan sebagai tindakan seseorang yang dapat memberi
pengaruh terhadap orang lain. Tindakan sosial dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

Tindakan rasional instrumental merupakan tindakan yang memperhitungkan efisiensi dan


efektivitas suatu tindakan.

Tindakan rasional berepresati nilai merupakan tindakan yang memiliki kaitan erat dengan
nilai dan norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.

Tindakan tradisional merupakan tindakan yang dilakukan dengan berdasar kepada


kepercayaan adat tradisional yang berlaku dalam suatu masyarakat.

Tindakan afektif merupakan tindakan yang dilakukan tanpa logika melainkan dengan
berdasar kepada emosi atau perasaan.

Kontak sosial

Kontak sosial merupakan awal dari terjadinya hubungan sosial antar individu manusia.
Kontak sosial dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

Proses terjadinya komunikasi yang dibedakan lagi menjadi dua macam, yaitu langsung
maupun tidak langsung.

Cara terjadinya komunikasi yang dibedakan menjadi dua macam, yaitu kontak primer dan
kontak sekunder.

Komunikasi sosial

Komunikasi sosial dapat diwujudkan ketika terjadi kontak sosial antar beberapa individu.
Secara umum, komunikasi dapat diartikan sebagai hubungan dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai