Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kualitas kecerdasan anak saat ini merupakan penentu kualitas sumber daya

manusia ( SDM ) di masa yang akan datang. Untuk mempersiapkan sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas di masa yang akan datang maka anak

perlu di persiapkan agaranak bisa tumbuh dan berkembang seoptimal

mungkin sesuai dengan kemampuanya (Tanuwijaya 2002). Perkembangan

anak akan optimal bila sejak bayi mendapatkan perhatian dan stimulasi

[erkembangan yang cukup. Bayi yang dapat rangsangan secara tepat dan

berkesinambungan akan mempengaruhi perkembangan otaknya ( Kompas

2009 ).

Perkembangan yang terjadi pada masa bayi adalah perkembangan kognisi dan

sosioemosional. Menurut Jean Piaget perkembangan kognisi merupakan

tahapan yang di sebut sebagai sensori motor. Tahapan sensori motor

berlangsung sejak lahir hingga bayi berusia 2 tahun.perkembangan mental

pada tahap ini di tandai oleh kemampuan bayi mengorganisasikan dan

mengkoordinasikan sensori – sensori dengangerakan – gerakan fisik dan

tindakan yang di lakukanya (perry et all, 2006).

Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan yang akan

membuat perasaan nyaman bagi bayi. Karena pijatan lembut akan membantu

meringankan ketegangan otot sehingga bayi menjadi tenang dan tidur

1
(pranoto et all,2009). Peneliti dari Warwick medical school dan institute of

education dari university of Warwick, meneliti 9 gerakan pijat bayi yang di

terapkan kepada 598 bayi usia di bawah 6 bulan. Hasil penelitian tersebut

salah satunya di sebutkan bahwa pijat bayi dapat mempengaruhi keluarnya

hormone tidur melatonin, dengan hormone tersebut bayi dapat memiliki pola

tedur yang teratur. Angela Underdown yang memimpin penelitian ini

mengatakan, efek dari tindakan pijat bayi ini adalah mengendalikan hormone

stress, hingga tidak mengejutkan bila terbukti bayi yang di teliti, seperti

mudah tidur dan relaksasi (Sutini, 2008).

b. Maksud dan Tujuan.

a. Mengetahui tentang pengertian pijat bayi.


b. Mengetahui kontra indikasi pijat bayi.
c. Mengetahui manfaat pijat bayi.
d. Mengetahui persiapan melakukan pijat bayi.
e. Mengetahui cara melakukan pijat bayi

2
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Hari                    : Jumat

2. Tanggal              : 3 Juni 2016

3. Waktu                : 08.00 – 12.00 WIB

4. Tempat               : Puskesmas Tanjung Baru

B. Materi, Pembicara dan Metode Sosialisasi

1. Materi adalah sebagai berikut :

Materi dengan Judul  “Penyuluhan teknik pijat bayi”

2. Penyampain Materi dengan judul  “Penyuluhan teknik pijat bayi “

disampaikan  Yustina Oktarida, SST, M.Kes

3. Metode Sosialisasi

Metode yang digunakan pada penyuluhan adalah penyampaian materi

oleh  pembicara, masing-masing langsung menggunakan LCD di lanjutkan

dengan tanya-jawab, peserta dibagikan materi yang dibahas.

C. Peserta

Peserta kegiatan penyuluhan ini adalah ibu-ibu yang memiliki bayi.

D. Pembiayaan

Biaya penyelenggaraan dikeluarkan dana intitusi STIKES Al-Ma’arif

Baturaja. (Rincian terlampir).

3
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. URAIAN KEGIATAN

1. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan selama 1 hari dengan persiapan

selama 4 hari. Dadapun persiapan yang dilakukan antara lain adalah :

2. Pada hari pertama, tim berkoordinasi dengan institusi yang dituju untuk

perizinan pelaksanaan kegiatan melalukan penyuluhan, diantaranya adalah

dengan pimpinan UPTD, petugas kesehatan dan perangkat desa dari

sasaran yang dituju

3. Pada hari kedua tim menganalisis kebutuhan materi seminar yang

dibutuhkan bekerjasama dengan petugas kesehatan dan perangkat desa

dari sasaran yang dituju.

4. Pada hari ketiga kegiatan tim menyiapkan materi, sarana dan prasarana

untuk pelaksanaan penyuluhan.

5. Pada hari ketiga tim menyiapkan lokasi penelitian dan mengkoordinasikan

bahan penyuluhan yang telah disusun dan merevisi jika terdapat masukan

dari intitusi pelayanan kesehatan.

6. Pada hari kelima pelaksanaan kegiatan penyuluhan.

4
B. PEMBAHASAN

Selama kegiatan adapun hasil yang didapatkan :

a. Mengetahui tentang pengertian pijat bayi.

b. Mengetahui kontra indikasi pijat bayi.

c. Mengetahui manfaat pijat bayi.

d. Mengetahui persiapan melakukan pijat bayi.

e. Mengetahui cara melakukan pijat bayi

C. HAMBATAN

Selama kegiatan berlangsung baik dari persiapan dan pelaksanna kegiatan

tidak terdapat hambatan yang berarti. Penyuluhan berlangsung tertib dan

lancar.

5
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Kegiatan penyuluhan mengenai tekhnik pijat bayi diberikan kepada ib u-ibu

yang memiliki bayi. Dengan tekhnik ini dapat Memberikan rangsangan pada

bayi memang banyak caranya. Salah satu diantaranya melalui pijatan

(stroking). Pijat merupakan bentuk ideal untuk merealisasikannya, sebab saat

memijat bayi, ibu ”melatih” dirinya untuk lebih mengenal bayinya. Dengan

memijat bagian demi bagian tubuh bayi secara lembut, ibu belajar mengenali

tubuh dan bahasa tubuh bayinya secara individual. Dari sini akan diketahui

pijatan mana yang menyenangkan bagi bayi dan mana yang tidak disukainya.

Lama-lama kita akan menjadi lebih terampil dan percaya diri dalam

mengurus bayi. Dikalangan masyarakat Indonesia, ilmu pijat bayi tradisional

sudah lama dikenal, dam sampai saat ini di daerah-daerah masih sering

dilakukan oleh dukun pijat bayi. Ilmu pijat bayi umumnya mudah dipelajari

dengan beberapa kali latihan, orang tua akan mahir melakukannya. Selain itu

pijat bati juga mudah karena hanya menggunakan minyak (baby oil). kegiatan

ini berlangsung tertib dan lancer tanpa halangan yang berarti.

b. Saran

Kegiatan penyuluhan hendaknya dilakukan secara berkelanjutan dengan

auidens yang lebih besar.

6
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan penyuluhan mengenai tekhnik

pijat bayi. Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui, Baturaja, 30 Juni 2016


Ketua Program, Ketua Tim Pengusul,

Rini Camelia, SST, M.Kes Yustina Oktarida, SST, M.Kes


NIDN : 022412801 NIDN : 0229108701

Mengetahui,
Ketua LPPM,

Willy Astriana, SST, M,Kes


NIDN : 0215018701

Anda mungkin juga menyukai