Anda di halaman 1dari 50

Page | i

PRAKATA

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan
hidayah_Nya sehingga dapat tersusunnya buku dengan judul “Modul Praktikum
Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah”. Semoga modul
ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai penuntun praktik di laboratorium dan
bagi dosen dalam memberikan materi serta arahan guna menyukseskan proses
belajar mengajar khususnya pada mata Kuliah : Askeb Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Pra Sekolah.
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk
memberikan asuhan pada masa neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah yang
didasari oleh pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Modul praktikum ini disusun
berdasarkan Pedoman Kurikulum Inti Pendidikan Diploma III Kebidanan Tahun 2014.
Semoga modul praktikum ini dapat membantu para mahasiswa dalam mencapai
standar kompetensi Bidan Indonesia pada mata kuliah praktikum Asuhan Kebidanan
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Penulis mengharapkan kritik dan saran
guna perbaikan modul ini di masa yang akan datang.

Palu, September 2023


Penulis

Page | ii
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………………………………. i
PRAKARTA ………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………. iii
KETENTUAN UMUM …………………………………………………………………………..
A. Ketentuan Dosen Pembimbing Praktikum ………………………………………. v
B. Tugas Mahasiswa ……………………………………………………………………….. v
C. Tata Tertib Praktikum ………………………………………………………………….. vi
D. Evaluasi Praktikum ……………………………………………………………………… vi
BAB I
DESKRIPSI PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, BALITA,
DAN ANAK PRA SEKOLAH
A. Deskripsi Praktikum ……………………………………………………………………. 1
B. Tujuan Umum Praktikum ……………………………………………………………… 1
C. Tujuan Khusus Praktikum …………………………………………………………….. 1
D. Sasaran …………………………………………………………………………………….. 1
E. Waktu Pelaksanaan ……………………………………………………………………. 1
F. Metode Evaluasi …………………………………………………………………………. 1
BAB II
MEMANDIKAN BAYI
A. Tujuan Pembelajaran ………………………………………………………………….. 3
B. Standar Kompetensi …………………………………………………………………… 3
C. Kompetensi Dasar ………………………………………………………………………. 3
D. Deskripsi …………………………………………………………………………………… 3
E. Indikator …………………………………………………………………………………… 3
F. Waktu ………………………………………………………………………………………. 3
G. Pra Syarat ………………………………………………………………………………….. 3
H. Review Materi ………………………………………………………………..………….. 3
I. Kasus ……………………………………………………………………………………….. 10
J. Daftar Pustaka …………………………………………………………………………… 10

Page | iii
Job Sheet Memandikan Bayi ……………………………………………………………….. 11
Daftar Tilik Memandikan Bayi ……………………………………………………………… 20
BAB III
PERAWATAN TALI PUSAT
A. Tujuan Pembelajaran ………………………………………………………………….. 23
B. Standar Kompetensi …………………………………………………………………… 23
C. Kompetensi Dasar ………………………………………………………………………. 23
D. Deskripsi …………………………………………………………………………………… 23
E. Indikator …………………………………………………………………………………… 23
F. Waktu ………………………………………………………………………………………. 23
G. Pra Syarat ………………………………………………………………………………….. 23
H. Review Materi ………………………………………………………………..………….. 23
I. Kasus ……………………………………………………………………………………….. 25
J. Daftar Pustaka …………………………………………………………………………… 26
Job Sheet Perawatan Tali Pusat …………………………………………………………… 27
Daftar Tilik Perawatan Tali Pusat …………………………………………………………. 32
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page | iv
KETENTUAN PRAKTIKUM
A. Ketentuan Dosen Pembimbing Praktikum
1. Dosen Pembimbing Praktikum memberikan materi ketrampilan sesuai
jadwal yang telah diberikan
2. Dosen pembimbing melakukan koordinasi dengan mahasiswa dan bagian
laboratorium 1 hari sebelum praktikum dimulai
3. Dosen pembimbing menyiapkan diri 15 menit di laboratorium sebelum
praktikum dimulai
4. Dosen pembimbing mengadakan apersepsi maupun responsi (pre test/post
test) pada setiap mahasiswa
5. Dosen pembimbing praktikum memberikan demonstrasi ketrampilan dan
membimbing ketrampilan pada setiap mahasiswa
6. Dosen pembimbing praktikum memberikan penilaian dari hasil pre test dan
post test sesuai jenis ketrampilan yang diberikan dan memberikan tanda-
tangan pada logbook ketrampilan
7. Dosen pembimbing praktikum merekap dan membuat catatan pada jurnal
perkuliahan/praktikum setiap selesai praktikum
B. Tugas Mahasiswa
1. Mahasiswa mengisi presensi praktikum yang telah disediakan
2. Mahasiswa mengikuti praktikum sesuai jadwal yang telah ditentukan
3. Mahasiswa wajib mengikuti pre test dan post test dalam waktu 10 menit
4. Mahasiswa mengamati dan melakukan simulasi/demonstrasi/role play
materi ketrampilan yang diberikan
5. Mahasiswa membuat laporan praktikum diketik rapi pada ukuran kertas A4,
font arial 12, margin 4-4-3-3, dan semua laporan praktikum dikumpulkan
satu minggu setelah selesai praktikum, dijilid berwarna hijau
6. Mahasiswa memilih dan membuat 1 (satu) video) dari jenis ketrampilan yang
sudah ditentukan dengan perasat sebagai berikut :
a. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
b. Memandikan bayi
c. Resusitasi (ventilasi tekanan positif)
d. Pemberian imunisasi BCG, HB dan campak

Page | v
e. Menghisap lendir bayi baru lahir
f. Perlekatan ibu dan bayi dengan menggunakan metode kanguru
(kangaroo mother care)
g. Perawatan tali pusat
Catatan : agar pemilihan pembuatan video seimbang, akan ditentukan oleh
dosen pembimbing
Video dikumpulkan 1 (satu) minggu setelah selesai praktikum ke link
https://drive.google.com/drive/folders/1gn7cL9_vsWTSQA0WyWu6jwk
RyNEwPyKq?usp=sharing (silahkan dimasukkan sesuai kelas dan nama
masing-masing)
7. Mahasiswa mengikuti 100% kegiatan praktikum laboratorium
C. Tata tertib praktikum
1. Hadir di laboratorium 15 menit sebelum kegiatan praktik dimulai
2. Menggunakan pakaian/jas praktikum laboratorium
3. Membawa perlengkapan seperlunya serta menyimpan dengan tertib dan
rapi
4. Melepas alas kaki (sepatu dan atau sendal) saat melakukan praktik/masuk
laboratorium
5. Tidak membawa makanan/minuman saat masuk laboratorium (kecuali air
putih dengan menggunakan botol minuman/tumbler)
6. Tidak mengaktifkan HP (silent) saat kegiatan praktikum dimulai. Kecuali
telah seiizn dosen pembimbing dalam rangka untuk merekam
kegiatan/materi.
7. Ikut menjaga dan merawat sarana, prasarana laboratorium
D. Evaluasi Praktikum
Evaluasi praktikum mencakup kemampuan kognitif, attitude, dan psikomotor
1. Evaluasi kognitif skill dengan memberikan soal pre test dan post test
2. Evaluasi attitude skill dengan skor nilai sikap sesuai kriteria penilaian
3. Evaluasi psikomotor skill sesuai dengan checklist penilaian menggunakan
daftar tilik

Page | vi
BAB I
DESKRIPSI PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN
NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

A. Deskripsi Praktikum
Praktikum ini merupakan bagian dari mata kuliah Asuhan Kebidanan
Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah. Pada praktikum ini mahasiswa
akan belajar mempraktikkan berbagai ketrampilan dalam memberikan asuhan
kepada neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah.
B. Tujuan Umum Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi,
balita dan anak pra sekolah.
C. Tujuan khusus praktikum
Setelah mempelajari modul asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak
pra sekolah. Diharapkan mahasiswa diakhir pembelajaran mampu :
1. Melakukan memandikan bayi baru lahir
2. Melakukan perawatan tali pusat
D. Sasaran
Mahasiswa tingkat 2 semester 3 yang dibagi dalam kelompok kecil
E. Waktu Pelaksanaan
SKS Mata Kuliah : 3 SKS. Teori 1 x 50 menit dan praktikum 2 x 170 menit
F. Metode evaluasi
1. Proses (60%)
a. Penilaian pre test dan post test : 20%
b. Penilaian proses praktik : 60%
c. Penilaian sikap : 20%
2. Penilaian ujian OSCE (40%)

Page | 1
Kriteria Penilaian :
Huruf Mutu Range Angka Mutu
A 79 – 100 3,51 – 4,00
B 68 – 78 2,78 – 3,50
C 56 – 67 2,00 – 2,77
D 40 - 55 1,00 – 1,99
E < 40 0,00 – 0,99

Page | 2
BAB II
MEMANDIKAN BAYI

A. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mengetahui dan mampu mempraktikkan memandikan bayi
B. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memberikan asuhan pada bayi usia 2-6 hari dengan
pokok bahasan cara memandikan bayi baru lahir yang benar
C. Kompetensi Dasar
Setelah praktikum mahasiswa mampu memandikan bayi baru lahir yang
benar sesuai dengan prosedur job sheet dan daftar tilik
D. Deskripsi
Job sheet memberikan pedoman tentang praktik laboratorium dan klinik
memandikan bayi baru lahir dengan benar
E. Indikator
1. Mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk memandikan bayi baru lahir yang
benar sesuai dengan pedoman yang telah diberikan
2. Mahasiswa dapat melaksanakan memandikan bayi baru lahir yang benar
sesuai dengan prosedur yang ada pada job sheet
F. Waktu
Diharapkan dalam waktu 170 menit mahasiswa dapat melaksanakan
memandikan bayi baru lahir yang benar
G. Pra syarat
Sebelum mahasiswa melaksanakan praktikum ini, mahasiswa harus lulus pre
test dengan nilai minimal 70.
H. Review Materi
1. Pengertian Memandikan Bayi
a. Memandikan bayi adalah salah satu Tindakan perawatan bayi sehari-hari
yang dilakukan oleh seorang bidan. Memandikan bayi baru lahir
dilakukan pada saat suhu tubuh bayi stabil yaitu : 36,5ºC – 37,5ºC atau
menunggu 6 jam setelah bayi lahir. Memandikan bayi adalah kegiatan

Page | 3
penting yang harus dilakukan secara benar (Sulistyaningsih Prabawati,
2021).
b. Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan
air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urutan-
urutan yang sesuai (Yusniarita, 2017)
2. Tujuan memandikan bayi
a. Membersihkan badan bayi
b. Memberi rasa nyaman pada bayi
c. Memuat bayi tetap wangi dan bersih
d. Mengurangi risiko terjadinya infeksi
e. Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi
f. Merupakan bentuk perhatian ibu untuk menunjukkan rasa sayangnya
dan menciptakan bonding
g. Merangsang saraf sensorik dan motorik (Sulistyaningsih Prabawati,
2021)
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memandikan bayi
Dalam minggu-minggu pertama, bayi cukup mandi satu kali sehari di
pagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau
kering. Usahakan untuk tidak langsung memandikan bayi setelah menyusu,
sedang lapar atau mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah,
kedinginan atau kaget. Tujuan dari memandikan bayi untuk membersihkan
tubuh bayi. Jika dimandikan lebih sering kulitnya dapat menjadi kering
(Yusniarita, 2017).
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memandikan bayi :
a. Pastikan suhu ruangan hangat (37ºC - 38ºC) karena bayi memiliki lemak
tubuh yang terbatas, dan kehilangan panas dari tubuh mereka empat kali
lebih cepat dari orang dewasa.
b. Merendamkan tubuh bayi ke dalam air dapat dilakukan bila telah
disetujui oleh tenaga Kesehatan (bidan)
c. Jangan meninggalkan bayi sendirian saat sedang dimandikan

Page | 4
d. Mandi dengan cara mengelap dengan spons merupakan alternatif pada
minggu-minggu pertama, atau sampai tali pusat lepas, terutama bila
suhu dirumah rendah (dibawah 37ºC)
e. Gunakan produk-produk (sabun, sampo, dll) yang dikhususkan untuk
bayi, karena sabun dapat menyebabkan kulit kering dan kasar serta
iritasi
f. Memijat bayi dengan minyak atau lotion bayi sebelum atau setelah
mandi dengan spons atau mandi total adalah cara yang baik untuk
merangsang bayi, dan telah dibuktikan secara klinis berguna untuk
tumbuh kembang bayi serta merangsang saraf-saraf pada bayi. Bayi
memiliki minyak alami pada kulit dan rambutnya, tetapi sedikit pelumas
(minyak/lotion) dapat mengurangi gesekan dan mempermudah
pemijatan (Sulistyaningsih Prabawati, 2021; Yusniarita, 2017)
4. Perawatan tubuh bayi saat memandikan
a. Perawatan mata
Pada mata ada sumber air mata yang letaknya pada bagian atas
mata. Setiap 3 detik sekali, sumber air mata akan mengeluarkan air
mata, yang kemudian mengalir ke sebuah saluran di bagian ujung Tengah
mata yang dekat dengan hidung.
Pada bayi yang baru saja lahir, karena belum pernah mengeluarkan
tangisan, maka sumber air matanya belum memproduksi. Dengan
demikian, saluran tersebut masih tertutup. Bisa juga terkadang dapat
terbuka, tetapi kemudian menutup lagi, sehingga air mata yang
seharusnya dapat mengalir jadi tergenang.
Air mata dapat mengatasi kuman dalam waktu beberapa menit,
tetapi jika sudah lewat beberapa menit saja, dia tidak bisa mengatasi
lagi, malah akan menjadi makanan bagi kuman. Jadi apabila air mata
mulai tergenang atau tidak mengalir, tumbuhlan kuman-kuman yang
kemudian dapat menimbulkan tahi mata. Hal ini membahayakan bagian
kornea mata.
Oleh sebab itu perlu dilakukan pemijatan diarea sekitar sudut mata
dengan cara menggunakan jari anda yang tidak berkuku panjang atau

Page | 5
gunakan cotton buds yang telah dibasahi dengan air matang. Pijat
dengan lembut dari sudut mata bayi ke bawah dan juga ke arah hidung
bayi sekitar 5 hingga 10 kali. Lakukan hal ini kurang lebih selama 2
minggu, karena setelah 2 minggu umumnya saluran air mata bayi telah
terbuka dan berfungsi dengan baik. Untuk dapat membersihkan tahi
mata, sebaiknya gunakan kapas steril yang telah dibasahi dengan air
matang. Selalu gunakan satu buah kapas steril untuk membersihkan
setiap mata (Yusniarita, 2017)
b. Perawatan kulit bayi
Kulit bayi harus memang dibersihkan, karena kulit merupakan
makanan yang empuk bagi berbagai kuman. Bayi yang baru lahir minimal
dimandikan sehari sekali saja, karena untuk mencegah terjadinya
hipotermi. Memandikan dapat dengan cara berendam di dalam bak
mandi ataupun dilap dengan menggunakan wash lap basah yang telah
diberi sabun bayi. Pilihlah sabun bayi yang mengandung Pro-vitamin B5
karena berguna merawat Kesehatan kulit bayi, memberikan rasa
nyaman, dan menjaga kulit bayi tetap halus.
Agar kulit bayi tetap lembab dan dapat terhindar dari kekeringan,
sebaiknya memakai baby oil yang mengandung Vitamin E. ini juga dapat
bermanfaat untuk membuat kulit bayi tetap halus, lembut serta dapat
terhindar dari lecet. Untuk mencegah timbulnya biang keringat pada kulit
bayi, aturlah temperature ruangan atau kamar bayi agar nyaman. Jangan
sampai bayi anda kepanasan. Apabila tidak ada AC, ventilasi kamar bayi
harus baik.
Untuk dapat mengatasi biang keringat pada bayi, cukup diberikan
bedak khusus bayi. Sebaiknya gunakan bedak bayi yang mempunyai
kandungan Pro-vitamin B5, agar kulit bayi tetap halus dan juga lembut.
Pada jam-jam dimana banyak mengeluarkan keringat seperti pada siang
hari, lap bagian tubuh bayi yang banyak berkeringat dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat ataupun tissue basah non alcohol. Lakukan hal
ini sesering mungkin pada bayi yang memiliki banyak biang keringat,
terutama pada daerah-daerah lipatan tubuhnya (Yusniarita, 2017).

Page | 6
c. Perawatan kulit kepala bayi baru lahir
Cradle crap atau kerak di kulit kepala bayi biasanya disebabkan oleh
polusi udara atau debu. Bersihkan kulit kepala bayi dengan air matang
sesduah diberikan obat dari dokter (indikasi). Dapat juga menggunakan
baby oil , diamkan kira-kira 10 hingga 15 menit setelah itu pijat secara
lembut dan lanjutkan dengan pencucian. Jangan melakukan pijatan dan
pembersihan kulit kepala dengan keras, oleh karena jika kulit kepala
sampai berdarah akan menyebabkan mudahnya kuman masuk dan
menjadi penyebab terjadinya infeksi. Peredaran darah di bagian kepala
tersambung dengan otak.
Usahakan agar kulit kepala bayi tetap sejuk dan kering, karena kerak
di kulit kepala bayi akan semakin parah apabila kulit kepala bayi
berkeringat. Jangan memakaikan topi pada bayi kecuali jika memang
sangat diperlukan, misalnya saat membawa bayi ke luar rumah dan
lepaskan topi tersebut jika bayi berada di dalam rumah atau dalam
kendaraan (Yusniarita, 2017)
d. Perawatan rambut bayi
Untuk cepat menumbuhkan rambut bayi, sebenarnya tidak perlu
menggunakan shampoo. Ibu bisa memberikan daun seledri untuk
menstimulasi pertumbuhannya. Produk shampoo juga sebaiknya yang
mengandung Pro-vitamin B5, agar rambut bayi tetap sehat, bisa juga
menggunakan lotion yang mengandung Pro-vitamin B5 dan juga vitamin
E karena dapat memberi kelembaban ekstra pada kulit kepala bayi yang
sensitif (Yusniarita, 2017)
e. Perawatan hidung bayi
Bagian dalam hidung sebenarnya memiliki pembersih bawaan dan
tidak memerlukan perawatan khusus. Jika ada cairan ataupun kotoran
dari hidung, bersihkan saja bagian luarnya. Jika hidung bayi memiliki
banyak lendir karena terserang pilek sehingga dapat menghambat
pernafasannya, sedot saja keluar dengan cara menghisapnya secara
lembut oleh ibu atau bisa juga menggunakan aspirator (slim suiger)
hidung bayi. Tutup sebelah hidup bayi dengan jari, kemudian isap

Page | 7
sebelahnya demikian dilakukan secara bergantian. Jangan sekali-kali
menghisap kedua lubang hidung secara bersamaan. Lendir dapat naik
ke telinga bagian tengah, sehingga dapat menimbulkan infeksi
(Yusniarita, 2017)
f. Perawatan telinga bayi
Seperti halnya hidung, bagian dalam telinga juga tidak boleh
dibersihkan. Telinga dapat dibersihkan jika kotoran telah mencapai
bagian luar. Gunakanlah cotton buds yang dibasahi air hangat agar
kotoran telinga menjadi lebih lunak, sehingga dapat dengan mudah
dikeluarkan. Bawa segera bayi ke dokter THT untuk membersihkan
kotorang yang terdapat di dalam telinga bayi dan keras (suilt dikeluarkan)
(Yusniarita, 2017)
g. Perawatan mulut bayi
Sebenarnya mulut bayi tidak memerlukan perawatan secara
khusus. Apalagi sampai menggunakan sebuah kasa steril yang telah
dibasahi air matang untuk dapat membersihkan endapan susu pada
permukaan lidah. Oleh karena jika salah, malah akan membuat lidah
bayi menjadi lecet. Endapan susu ini tidak perlu dibersihkan, apalagi
setelah usia bayi menginjak 3 bulan, endapan susu umumnya sudah
tidak ada lagi.
Dari usia 0 – 1 bulan, mulut dan juga bibir bayi sangat mudah
ditumbuhi jamur candida. Jamur ini sebenarnya berasal dari orang
dewasa. Jamur terdapat pada selaput lendir dan lebih sering ditemukan
pada vagina. Sebagai contoh : jika seorang ibu tidak membersihkan
dengan benar setelah memegang vagina (misalnya saat BAK/BAB) dan
kemudian memegang tangan bayi, dan bayi cenderung memiliki
kebiasaan memasukkan tangan ke dalam mulut, maka jamur candida
hingga dimulutnya. Gejalanya dapat berupa munculnya busa-busa
berwarna putih disekitar area bibir dan juga mulut. Jamur candida ini
dapat diobati dengan obat resep dokter (Yusniarita, 2017)

Page | 8
h. Perawatan kuku bayi
Sejak bayi baru lahir, kuku dapat segera digunting, namun harus
dilakukan secara hati-hati akan tidak terluka. Setelag kuku bayi digunting
sebaiknya di rapikan (kikir), karena jika tidak kuku akan tajam setelah
digunting, dan akan membahayakan bagi bayi jika sampai mengenai
kornea mata. Karena bayi memiliki kebiasaan menyentuh apapun
dengan kedua tangannya termasuk daerah wajah.
Untuk dapat mencegah kuku-kuku menggores bagian tubuh yang
membahayakan, tutuplah dengan menggunakan sarung tangan Ketika
bayi sedang tidak diawasi. Selama bayi dalam pengawasan, penggunaan
sarung tangan tidak perlu, oleh karena tangan bayi merupakan salah
satu bagian dari panca Indera yang mesti dikembangkan, yaitu sebagai
Indera peraba yang merupakan Indera utama pada bayi. Bayi baru lahir
mulai mengenal dunianya melalui sentuhan.
Menggunting kuku bayi bisa dilakukan Ketika bayi tidur atau saat
terbangun. Mintalah bantuan seseorang untuk memegangi tangan bayi
saat akan menggunting kuku. Sebaiknya gunakan selalu gunting kuku
bayi yang ujungnya membulat atau tumpul, untuk menghindari kulit agar
tidak ikut tergunting (luka) (Yusniarita, 2017).
i. Perawatan bokong bayi
Bokong bayi mudah sekali terkena masalah, karena sangat sering
kontak langsung dengan popok basah dan juga terkena berbagai macam
iritasi dari berbagai bahan kimia serta mikroorganisme yang menjadi
penyebab infeksi air kemih atau tinja, atau juga gesekan dengan popok
dan baju. Biasanya akibat dari hal ini akan timbul gatal-gatal dan juga
merah pada daerah bokong.
Meski tidak semua bayi mengalami hal ini, tapi beberapa bayi
mengalami gatal-gatal dan juga merah di bagian bokong serta cenderung
berulang. Tindakan pencegahan sangat penting untuk mempertahankan
area ini agar tetap kering dan juga bersih. Sebaiknya jangan
menggunakan diapers sepanjang hari, cukup gunakan Ketika bayi tidur
malam atau saat bepergian. Selain itu sebaiknya tidak mengganti-ganti

Page | 9
merek diapers, gunakan satu merek yang cocok untuk bayi, atau dapat
gunakan popok kain.
Biarkan bokong bayi sekali-kali dalam keadaan terbuka dengan
memastikan suhu ruangan cukup hangat sehingga bayi tidak kehilangan
panas. Jika peradangan terjadi pada daerah bokong bayi akibat
penggunaan popok dan tidak membaik dalam 1 hingga 2 hari, timbul
lecet ataupun bintil-bintil kecil sebaiknya periksakan segera pada dokter
anak.
I. Kasus
Seorang bayi Perempuan anak kedua baru dilahirkan 6 jam yang lalu di RS secara
spontan. Riwayat kelahiran : bayi bernafas spontan, usia gestasi 40 minggu,
inisiasi menyusu dini berhasil, bayi sudah BAK 1 kali, PB 48 cm, BB 2650 gram,
Telah diberikan suntikan vitamin K dan imunisasi HB0 dengan jarak 1 jam.
Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Memandikan bayi
B. Melanjutkan IMD
C. Menfasilitasi rooming in
D. Melakukan pencatatan surat keterangan lahir
E. Memberikan suntikan imunisasi BCG
J. Daftar Pustaka
Dewi Ratna Sulistina, A. H. (2016). Modul Praktikum : Asuhan Kebidanan Neonatus
Bayi dan Balita.
Jamil, siti nurhasiyah, & Dkk. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Pra Sekolah.
Noordiati, SST., M. (2019). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita.pdf.
Sinaga. (2017). Modul Praktek Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi, Balita & Anak Pra
Sekolah. In Modul Praktek Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi, Balita & Anak Pra
Sekolah.
Sulistyaningsih Prabawati, F. M. (2021). Modul Praktikum Asuhan Kebidanan
Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah.
Yuliani, D. R., & Amalia, R. (2021). Modul Kelas Persiapan Perawatan Bayi Sehari-
Hari.

Page | 10
Yusniarita. (2017). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.

Page | 11
Dasar Teori

Memandikan bayi adalah kegiatan perawatan kepada bayi yang bertujuan


untuk membersihkan bayi. Memandikan bayi perlu dilakukan secara hati-hati dengan
benar dan tepat (Sinaga, 2017).
Tujuan memandikan bayi :
1. Menjaga kebersihan bayi
2. Agar bayi menjadi aman
3. Agar bayi menjadi nyaman
4. Agar bayi wangi dan bebas dari kuman dan bakteri
5. Agar bayi terhindar dari infeksi
6. Menciptakan bonding anatar ibu dan bayi
7. Merangsang saraf motorik dan sensorik bayi (Dewi Ratna Sulistina, 2016; Sinaga,
2017)
Kriteria bayi yang boleh dimandikan :
1. Bayi yang sehat
2. Bayi yang cukup bulan dan dengan Riwayat kelahiran normal
3. Bayi yang minimal telah 6 jam kelahiran
4. Berat badan lahir normal (Sinaga, 2017; Sulistyaningsih Prabawati, 2021)

Petunjuk

1. Siapkan model dan alat-alat yang dibutuhkan


2. Ikuti petunjuk yang ada pada Job Sheet
3. Bekerja secara hati-hati dan teliti

Page | 12
Keselamatan Kerja
1. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan Tindakan
2. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan
penggunaannya
3. Letakkan model dan alat pada tempat yang sesuai dan aman

Peralatan dan Perlengkapan

1. Pakaian bayi 1 set

2. Perlengkapan mandi bayi 1 set

3. Air bersih dalam waskop dengan


kadar suhu air suam-suam kuku

4. 2 buah waslap

Page | 13
5. Kapas bersih untuk membersihkan
daerah bokong bayi

6. Bak instrument berisi cotton buds,


kapas dan kasa steril serta
handscoen

7. Nierbeken

8. Keranjang tempat baju kotor

9. Tempat sampah

Page | 14
10. Perlak/pengalas

11. 2 buah handuk bersih dan kering

Prosedur Pelaksanaan
No Langkah Kerja Key Point
Persiapan
1. Mengucapkan salam Senyum, sapa dan salam
2. Menjelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan Gunakan Bahasa yang
tujuan serta prosedur yang akan dilakukan jelas dan mudah
dalam memandikan bayi dipahami oleh klien
Lakukan informed
consent
3. Siapkan bahan, peralatan dan perlengkapan. Susun secara ergonomis
Susun alat dan bahan secara berurutan dan perlengkapan untuk
periksa kelengkapan serta letakkan pada memudahkan dalam
tempat yang mudah dijangkau bekerja
4. Pastikan suhu ruangan tetap hangat Suhu harus 20ºC - 25ºC
AC dan kipas angin tidak
dinyalakan
5. Beritahu ibu bahwa bayi akan dimandikan Pastikan bayi tidak baru
selesai makan/menyusu,
dan motivasi ibu untuk
melihat cara
memandikan bayi

Page | 15
No Langkah Kerja Key Point
6. Cuci tangan dengan standar WHO yang benar Lakukan cuci tangan
untuk perlindungan diri
secara efektif dengan
prinsip 7 langkah
pencegahan infeksi
Pelaksanaan
7. Letakkan bak mandi tak jauh dari meja Lakukan pengamatan
ganti/boks bayi/tempat tidur dengan cermat dan teliti
8. Tuang air hangat ke dalam bak setinggi ¼ bak Pastikan air dingin yang
jika ukuran bak cukup besar dan ½ bak jika ditambah dengan air
ukurannya kecil. Atau jika menggunakan bak panas benar-benar
mandi yang dilengkapi dengan pengaturan terasa hangat dan ditest
suhu, silahkan mengatur suhunya sesuai dengan cara
kebutuhan bayi memasukkan siku atau
pergelangan tangan
bagian dalam ke dalam
air
9. Perhatikan terlebih dahulu area wajah bayi, jika Bersihkan tubuh bayi
terdapat tahi mata, maka dibersihkan terlebih secara sistematis (atas
dahulu dengan menggunakan kapas yang ke bawah)
dibasahi air matang atau cotton buds
Demikian pula pada daerah hidung dan telinga
10. Letakkan bayi diatas perlak, dan lepaskan Bayi jangan terlalu lama
seluruh pakaian bayi dalam keadaan telanjang
11. Jika tali pusat belum puput, maka bersihkan Gunakan sarung
terlebih dahulu daerah sekitar tali pusat dengan tangan/handscoen steril,
kapas/kasa steril saat membersihkan
daerah yang sangat
rawan untuk terjadinya
infeksi
12. Jika bayi BAB atau BAK, bersihkan dengan kapas Bersihkan tubuh bayi
cebok secara sistematis (atas
ke bawah). Pada daerah
bawah dibersihkan
terlebih dahulu area
genetalia kemudian
bokong
13. a. Ambil washlap pertama untuk menyeka Lakukan Langkah ini
wajah, celupkan ke dalam air di bak, peras dengan waktu yang tidak
sedikit, lalu seka lembut secara berurut : terlalu lama, untuk
wajah, lengan, badan, punggung, kaki. menghindari bayi
Bersihkan muka dengan washlap basah dan kehilangan panas
gosokkan shampoo ke tangan lalu usapkan
ke kepala bayi

Page | 16
No Langkah Kerja Key Point
b. Ganti dengan washlap kedua, celupkan ke Pada bayi laki-laki tarik
dalam air di bak, lalu bersihkan daerah preputium ke belakang
sekitar kelamin. Gunakan kapas/kasa steril dengan hati-hati dan
bersihkan juga lipatan-
lipatan pada penis,
skrotum dan paha.
Sedangkan pada bayi
perempuan buka labia
dan mengusapnya dari
atas ke bawah
14. Ganti dengan washlap pertama Kembali. Lakukan Langkah ini
Bubuhi sabun dan sabuni seluruh tubuh bayi dengan waktu yang tidak
dari tangan hingga kaki. Usahakan telapak terlalu lama untuk
tangan bayi tidak terkena sabun, oleh karena menghindari bayi
bayi memiliki kebiasaan memasukkan tangan kehilangan panas
ke dalam mulut.
Alat kelamin laki-laki dapat dibersihkan dengan
sabun dengan cara yang sama saat
membersihkan kelamin (menggunakan washlap
kedua), namun pada alat kelamin perempuan
tidak perlu dibersihkan dengan sabun
15. Angkat bayi, lalu masukkan ke dalam bak mandi Lakukan dengan teliti dan
bayi dengan cara hati-hati
a. Selusupkan tangan kiri dibawah leher dan
kepala bayi. Ibu jari menutupi telinga kanan
bayi dan jari tengah menutupi telinga kiri
bayi. Jika kidal, lakukan sebaliknya
b. Angkat bayi dengan cara gunakan tangan
kanan untuk merapatkan kedua kaki bayi,
posisi jari telunjuk berada diantara kedua
kaki
c. Bayi siap diangkat untuk dimasukkan pada
bak mandi
16. Pindahkan bayi ke dalam bak mandi Posisi lengan kiri
a. Posisi badan bayi dalam air harus lebih menyangga kepala dan
rendah dari kepala. Lepaskan tangan leher bayi dengan jari-jari
kanan dari kaki bayi, lalu bilas tubuh bayi berada dibawah ketiak
mulai dari bagian depan, tangan dan kaki kiri bayi dan ibu jari di
hingga bersih. Tubuh bagian belakang bisa sekeliling bahu.
dibilas tanpa harus membalikkan badan Berishkan/siram tubuh
bayi. bayi dengan tangan
kanan

Page | 17
No Langkah Kerja Key Point
b. Jika akan membersihkan bagian belakang Lakukan dengan hati-hati
bayi (daerah punggung dan bokong), Pastikan daerah mulut,
dilakukan dengan cara : ganti jari-jari dan ibu telinga dan hidung bayi
jari tangan kiri yang berada dibawah ketiak tidak masuk air
dan bahu bayi dengan jari-jari dan ibu jari
tangan kanan. Tangan kiri tetap menyangga
kepala dan leher bayi dari belakang.
Kemudian angkat tubuh bayi dengan posisi
wajah bayi menghadap ke bidan, dan secara
perlahan balikan tubuh bayi ke arah kanan
sampai tubuh bayi bagian depan (dada)
bersandar pada lengan kiri. Ganti Kembali
posisi jari-jari dan ibu jari tangan kanan
dengan tangan kiri. Jika bayi telah terlihat
nyaman, siram dan bersihkan bagian
belakang bayi dengan tangan kanan
c. Jika ingin mengeramasi rambut bayi, lakukan
sebelum membilas tubuh bayi dengan cara :
beri sedikit shampoo pada telapak tangan
atau langsung pada rambut bayi secara hati-
hati (bila kita mengerjakan sendiri). Usap
lembut hingga shampo merata, lalu bilas
dengan air sampai busa shampoo tak
tersisa, diikuti dengan membilas seluruh
tubuh bayi hingga bersih (tidak licin)
17. Bayi siap diangkat dari bak mandi. Jika posisi Lakukan dengan hati-hati
bayi telungkup, Kembalikan terlebih dahulu Lakukan Langkah ini
dengan cara yang sama saat membalikkan dengan waktu tidak
badan bayi. Letakkan tangan kanan kembali ke terlalu lama.
kedua kaki bayi dengan jari telunjuk berada Ganti handuk pertama
diantara dua kaki bayi. Setelah itu angkat bayi yang basah dengan
dan pindahkan pada handuk yang telah handuk kedua yang
disiapkan. Keringkan bayi dengan lembut mulai kering
dari wajah, rambut/kepala, tangan, badan,
bagian kelamin dan kaki
18. Bersih dan keringkan daerah tali pusat dengan Lakukan perawatan tali
cotton buds atau kasa steril. Pertahankan sisa pusat dengan
tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena menerapkan prinsip
udara pencegahan infeksi

Page | 18
No Langkah Kerja Key Point
19. Gosok seluruh tubuh bayi dengan minyak telon. Lakukan secara hati-hati
Tidak dianjurkan menggunakan minyak kayu
putih atau minyak lain yang bukan dikhususkan
untuk bayi
20. Beri bedak pada daerah badan (dada) dan Lakukan secara hati-hati
punggung bayi. Daerah kelamin tidak perlu
diberi bedak
21. Pakaikan popok bayi (letak simpul popok harus Jika bayi akan keluar
dibawah pusat, jangan menutupi pusat), rumah sebaiknya berikan
kemudian baju, dan selimuti bayi dengan rapi kaus tangan/kaki dan
dibolehkan membedong tapi tetap memberi pakaikan topi
ruang bayi dapat bergerak bebas. Kemudian
sisir rambut bayi
Tahap Terminasi
22. Rapikan alat dan ruangan. Letakkan pakaian Pastikan tidak ada sisa-
kotor bayi pada keranjang pakaian bayi. Buang sisa kotorang yang
bekas-bekas kasa/kapas dan cotton buds yang tertinggal
telah digunakan pada nierbeken ke tempat
sampah
23. Cuci tangan dengan standar WHO Lakukan penerapan
prinsip cuci tangan 7
langkah (PI)
24. Berikan Kembali bayi pada ibunya, dan Ajak ibu berkominukasi
sampaikan bahwa perawatan memandikan bayi dengan menanyakan hal-
telah selesai hal yang ingin diketahui
oleh ibu
Dokumentasi
25. Mencatat seluruh hasil tindakan dalam catatan Lakukan pula observasi
asuhan perkembangan rutin TTV setelah
memandikan bayi

Page | 19
Page | 20
DAFTAR TILIK
MEMANDIKAN BAYI
Nilai
No Butir Yang Dinilai
0 1 2
A. Sikap dan Perilaku
1. Menjelaskan Prosedur Yang akan dilakukan
2. Teruji bersikap sopan
3. Teruji memegang bayi dengan lembut
4. Teruji menjaga kehangatan bayi
5. Teruji menunjukkan rasa empathy terhadap bayi
6. Cuci tangan dengan sabun dan air
B. Content
7. Persiapan alat :
▪ Pakaian bayi 1 set lengkap
▪ Peralatan mandi bayi 1 set
▪ Bak mandi bayi
▪ Washlap (2 buah)
▪ Kapas bersih dalam kom
▪ Bak instrument berisi cotton buds, kasa/kapas steril,
handscoen
▪ Nierbeken
▪ Keranjang pakaian kotor bayi
▪ Tempat sampah (tertutup)
▪ Perlak
▪ Handuk bayi (2 buah)
8. Menyiapkan dan mendekatkan keperluan bayi
9. Pastikan ruangan dalam keadaan hangat
10. Siapkan air hangat, tidak terlalu panas dalam bak mandi
atau mengatur suhu air pada bak mandi
11. Bersihkan wajah bayi (area mata) terlebih dahulu jika
terdapat kotoran (tahi mata)
12. Lepas pakaian bayi
13. Jika tali pusat belum puput, bersihkan terlebih dahulu
menggunakan kasa/kapas steril
14. Bersihkan tinja terlebih dahulu (jika ada) dari daerah pantat
sebelum dimandikan
15. Basahi wajah, badan, tangan dan kaki bayi dengan
menggunakan washlap yg dibasahi air
16. basahi daerah kemaluan bayi dengan menggunakan
washlap kedua
17. Bubuhi sabun pada washlap pertama dan bersihkan area
badan, tangan dan kaki bayi (bagian wajah tidak perlu diberi
sabun). Serta washlap kedua untuk membersihkan daerah
kemaluan bayi (pada bayi Perempuan tidak perlu
dibersihkan menggunakan sabun)

Page | 21
Nilai
No Butir Yang Dinilai
0 1 2
18. Pindahkan bayi ke dalam bak mandi dengan menyangga dan
memegang dengan cara yang benar
19. Bersihkan tubuh bayi secara sistematis dari wajah, badan,
tangan, daerah kelamin dan kaki
20. Bersihkan daerah punggung dan bokong bayi dengan cara
membalikkan badan bayi dengan benar dan tepat
21. Pindahkan bayi dari bak mandi dengan menyangga dan
memegang dengan cara yang benar
22. Letakkan bayi pada perlak dan keringkan dengan handuk
yang bersih dan kering mulai dari wajah, rambut, leher,
badan, tangan, daerah kemaluan dan kaki
23. Ganti handuk bayi dengan handuk kedua, selimuti dan
bersihkan tali pusat dengan prinsip bersih dan kering
24. Oles tubuh bayi dengan minyak telon, hindari pada telapak
tangan, wajah, dan daerah kemaluan. Berikan bedak
secukupnya. tidak perlu memberikan bedak pada daerah
wajah dan kemaluan
25. Pakaikan popok bayi, baju (kaus tangan, kaus kaki dan topi)
jika diperlukan. Bungkus bayi tidak terlalu ketat
26. Rapikan alat dan ruangan. Letakkan pakaian kotor pada
keranjang pakaian kotor, buang sampah pada tempat
sampah
C. Teknik
27. Teruji melaksanakan secara sistematis dan berurutan
28. Teruji berkomunikasi dengan bayi
29. Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu
30. Teruji melakukan tindakan dengan hati-hati dan teliti
31. Teruji mendukung ibu untuk kooperatif
Jumlah Nilai : 62

Page | 22
BAB III
PERAWATAN TALI PUSAT

A. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mengetahui dan mampu mempraktikkan perawatan tali pusat
B. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memberikan asuhan pada bayi usia 2-6 hari dengan
pokok bahasan cara perawatan tali pusat bayi baru lahir yang benar
C. Kompetensi Dasar
Setelah praktikum mahasiswa mampu melakukan perawatan tali pusat
pada bayi baru lahir yang benar sesuai dengan prosedur job sheet dan daftar tilik
D. Deskripsi
Job sheet memberikan pedoman tentang praktik laboratorium dan klinik
perawatan tali pusat dengan benar
E. Indikator
1. Mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk melakukan perawatan tali pusat
pada bayi baru lahir yang benar sesuai dengan pedoman yang telah diberikan
2. Mahasiswa dapat melaksanakan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir
yang benar sesuai dengan prosedur yang ada pada job sheet
F. Waktu
Diharapkan dalam waktu 170 menit mahasiswa dapat melaksanakan
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir yang benar
G. Pra syarat
Sebelum mahasiswa melaksanakan praktikum ini, mahasiswa harus lulus pre
test dengan nilai minimal 70.
H. Review Materi
1. Pengertian Perawatan Tali Pusat
a. Perawatan tali pusat adalah perawatan yang dilakukan pada tali pusat
bayi yang belum lepas (Sulistyaningsih Prabawati, 2021).

Page | 23
b. Perawatan tali merupakan tindakan kebidanan yang dilakukan bertujuan
merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah
terjadinya infeksi (Yusniarita, 2017)
2. Tujuan Perawatan tali pusat
Tujuan perawatan tali pusat adalah :
a. Untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir.
Penyakit ini disebabkan oleh karena masuknya spora kuman tetanus ke
dalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian
obat-obatan, bubuk atau daun-daun yang ditaburkan pada tali pusat
sehingga dapat menyebabkan infeksi
b. Untuk mencegah terjadinya penyakit pada bayi baru lahir sehingga tali
pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi
infeksi pada tali pusat. Penyakit tetanus disebabkan kuman Clostridium
tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) yang masuk
melalui luka pada tali pusat karena perawatan atau tindakan yang tidak
bersih.
c. Mencegah terjadinya infeksi sehingga mempercepat proses pengeringan
tali pusat
d. Mempercepat terlepasnya tali pusat (Yusniarita, 2017).
3. Prinsip dalam Merawat Tali Pusat
Perawatan tali pusat bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada
tali pusat dan agar tali pusat cepat puput/lepas.
Beberapa prinsip-prinsip dalam merawat tali pusat bayi :
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
melakukan perawatan tali pusat
b. Jangan membungkus tali pusat atau memberikan apapun pada tali pusat
(mengoleskan cairan atau bahan apapun)
c. Mengoleskan alcohol atau povidone yodium masih diperbolehkan
apabila terdapat tanda infeksi seperti kemerahan atau mengeluarkan
cairan berbau tidak sedap, tetapi tidak boleh dikompreskan karena
dapat menyebabkan tali pusat basah atau lembab
d. Lipat popok dibawah puntung tali pusat.

Page | 24
e. Luka tali pusat harus dijaga tetap terbuka, kering dan bersih sampai sisa
tali pusat mengering dan terlepas sendiri.
f. Jika tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air bersih dan sabun
dan segera keringkan dengan menggunakan kain bersih
g. Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat : kemerahan pada kulit sekitar
tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda infeksi segera
bawa bayi ke fasilitas Kesehatan
h. Jika tali pusat bayi telah lepas jaga kebersihannya dengan
membersihkan tali pusat saat mandi dan keringkan (Yuliani & Amalia,
2021)
4. Gangguan atau masalah pada tali pusat
Beberapa gangguan atau masalah yang dapat terjadi pada tali pusat,
yaitu :
a. Tali pusat basah, berbau, dan menunjukkan tanda-tanda radang yang
jika tidak segera dibantu akan menyebabkan sepsis, meningitis, dan lain-
lain
b. Pada pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya berwarna merah, ada
cairan berbau, darah yang keluar terus menerus
Perawatan tali pusat bayi baru lahir mesti diperhatikan dengan baik-
baik, sebab daerah yang satu ini mudah sekali terkena infeksi. Apabila tali
pusat yang belum puput tidak sengaja terkenan air Ketika bayi sedang
dimandikan, segera keringkan dengan menggunakan cotton buds atau kain
kasa yang steril. Jangan dibubuhi ramuan apapun pada bagian pangkal tali
pusat. Umumnya tali pusat bayi akan lepas antara 1 sampai 2 minggu
setelah kelahiran, akan tetapi bisa terjadi lebih awal ataupun lebih lambat.
Perawatan dengan menggunakan alcohol, juga penutupan tali pusat
sudah tidak dianjurkan lagi. Merawat tali pusat cukup dengan air matang
dan biarkan tali pusat tetap terbuka. Usahakan tali pusat bayi tetap kering,
dan tetap amati tanda-tanda terjadinya infeksi (Yusniarita, 2017)
I. Kasus
Seorang bidan melakukan kunjungan neonatus pada bayi laki-laki umur 3 hari.
Hasil anamnesis : bayi menyusu kuat, ASI eksklusif, BAK lancer dan BAB 3 kali

Page | 25
sehari. Hasil pemeriksaan : KU baik, FJ 120 x/menit P 40x/menit, S 36,7ºC, tali
pusat masih basah, lengket, dan tampak kotor.
Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
A. Merujuk ke Rumah Sakit
B. Kolaborasi dengan Dokter
C. Memberikan nasehat kepada keluarga
D. Memberikan pengobatan salep antibiotik
E. Melakukan perawatan tali pusat
Daftar Pustaka

Dewi Ratna Sulistina, A. H. (2016). Modul Praktikum : Asuhan Kebidanan Neonatus


Bayi dan Balita.
Jamil, siti nurhasiyah, & Dkk. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Pra Sekolah.
Noordiati, SST., M. (2019). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita.pdf.
Sinaga. (2017). Modul Praktek Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi, Balita & Anak Pra
Sekolah. In Modul Praktek Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi, Balita & Anak Pra
Sekolah.
Sulistyaningsih Prabawati, F. M. (2021). Modul Praktikum Asuhan Kebidanan
Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah.
Yuliani, D. R., & Amalia, R. (2021). Modul Kelas Persiapan Perawatan Bayi Sehari-Hari.
Yusniarita. (2017). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.

Page | 26
Page | 27
Dasar Teori

Tali pusat terdiri dari satu vena dan dua arteri sehingga selama berada dalam
kandungan, asupan nutrisi dan oksigen diperoleh bayi melalui tali pusat. Ketika bayi
lahir, secara mandiri bayi akan memenuhi kebutuhan oksigennya sehingga tali pusat
yang menghubungkan ibu dengan bayi akan dipotong. Tali pusat yang dipotong akan
disisakan beberapa sentimeter, sisanya ini yang akan mongering dan lepas dengan
sendirinya, biasanya memerlukan waktu sekitar 5 – 7 hari bahkan 2 minggu.
Membersihkan dan mengobati luka tali pusat pada bayi setelah dilahirkan,
tidak selamanya dilakukan oleh bidan atau tenaga Kesehatan lainnya. Jika bayi sehat,
maka biasanya sehari setelah melahirkan akan dibawa pulang dengan keadaan tali
pusat yang masih segar.
Perawatan tali pusat merupakan asuhan rutin yang jika diabaikan dapat
menyebabkan kondisi yang akan membahayakan bayi, bahkan dapat menyebabkan
kematian pada bayi, yang diakibatkan oleh adanya infeksi. Tanda infeksi yang mudah
dilihat pada tali pusat adalah adanya pus (nanah), kulit sekitar berwarna merah
bahkan berbau busuk. Untuk mencegah infeksi tersebut, sisa tali pusat harus dirawat
dengan baik dan sebaiknya dibersihkan setiap dua kali sehari setelah mandi, atau
jika tali pusat terlihat basah. Hal penting dalam perawatan tali pusat adalah menjaga
agar tali pusat tetap kering dan bersih (Jamil & Dkk., 2017; Noordiati, SST., 2019)

Petunjuk

1. Siapkan model dan alat-alat yang dibutuhkan


2. Ikuti petunjuk yang ada pada Job Sheet
3. Bekerja secara hati-hati dan teliti

Page | 28
Keselamatan Kerja
1. Perhatikan keamanan dan kenyamanan bayi
2. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan
penggunaannya
3. Letakkan model dan alat pada tempat yang sesuai dan aman

Peralatan dan Perlengkapan

1. Handuk bayi

2. Bak instrument berisi cotton buds,


kapas dan kasa steril serta
handscoen

3. Kom berisi air matang

4. Nierbeken

Page | 29
5. Tempat sampah

6. Pakaian bayi (popok dan baju)

Prosedur Pelaksanaan
No Langkah Kerja Key Point
Persiapan
1. Mengucapkan salam Senyum, sapa dan salam
2. Menjelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan Gunakan Bahasa yang
tujuan serta prosedur yang akan dilakukan jelas dan mudah
dalam perawatan tali pusat dipahami oleh klien
Lakukan informed
consent
3. Siapkan bahan, peralatan dan perlengkapan. Susun secara ergonomis
Susun alat dan bahan secara berurutan dan perlengkapan untuk
periksa kelengkapan serta letakkan pada memudahkan dalam
tempat yang mudah dijangkau bekerja
4. Pastikan suhu ruangan tetap hangat Suhu harus 20ºC - 25ºC
AC dan kipas angin tidak
dinyalakan
5. Beritahu ibu pada saat tindakan akan dilakukan Gunakan komunikasi
(melakukan perawatan tali pusat) efektif selama tindakan

Page | 30
No Langkah Kerja Key Point
6. Cuci tangan dengan standar WHO yang benar Lakukan cuci tangan
untuk perlindungan diri
secara efektif dengan
prinsip 7 langkah
pencegahan infeksi
Pelaksanaan
7. Letakkan bayi diatas tempat tidur yang dialas Bayi jangan terlalu lama
perlak, dan lepaskan seluruh pakaian bayi dalam keadaan telanjang
8. Selimuti bayi dengan menggunakan handuk Pastikan hanya area tali
bersih dan kering pusat yang terbuka
9. Bersihkan tali pusat dengan hati-hati. Bila Terapkan prinsip
terdapat kotoran atau luka pada tali pusat pencegahan infeksi
melengket, maka bersihkan dengan kapas/kasa dengan menggunakan
steril atau cotton buds yang dibasahi dengan air handscoen
matang
10. Jika telah bersih, keringkan dengan kapas/kasa Lakukan secara hati-hati
steril kembali Jangan mengoleskan
apapun pada tali pusat
11. Memakaikan pakaian bayi (popok bersih) dan Yakinkan ujung atas
kering serta baju bayi popok berada di bawah
pusar untuk menghindari
kontak dengan feses dan
urine
Tahap Terminasi
12. Rapikan alat dan ruangan. Letakkan pakaian Pastikan tidak ada sisa-
kotor bayi pada keranjang pakaian bayi. Buang sisa kotorang yang
bekas-bekas kasa/kapas dan cotton buds yang tertinggal
telah digunakan pada nierbeken ke tempat
sampah
13. Cuci tangan dengan standar WHO Lakukan penerapan
prinsip cuci tangan 7
langkah (PI)
14. Berikan Kembali bayi pada ibunya, dan Ajak ibu berkominukasi
sampaikan bahwa perawatan tali pusat telah dengan menanyakan hal-
selesai hal yang ingin diketahui
oleh ibu
Dokumentasi
15. Mencatat seluruh hasil tindakan dalam catatan Lakukan pula observasi
asuhan perkembangan rutin TTV setelah
melakukan perawatan
tali pusat

Page | 31
Page | 32
DAFTAR TILIK
PERAWATAN TALI PUSAT
Nilai
No Butir Yang Dinilai
0 1 2
A. Sikap dan Perilaku
1. Menjelaskan Prosedur Yang akan dilakukan
2. Teruji bersikap sopan
3. Teruji memegang bayi dengan lembut
4. Teruji menjaga kehangatan bayi
5. Teruji menunjukkan rasa empathy terhadap bayi
6. Cuci tangan dengan sabun dan air
B. Content
7. Persiapan alat :
▪ Pakaian bayi (popok, baju bayi)
▪ Bak instrument berisi cotton buds, kasa/kapas steril,
handscoen
▪ Nierbeken
▪ Kom berisi air matang
▪ Tempat sampah (tertutup)
▪ Perlak
▪ Handuk bayi
8. Menyiapkan dan mendekatkan keperluan bayi
9. Pastikan ruangan dalam keadaan hangat
10. Letakkan bayi di atas tempat tidur, dialas perlak
11. Lepas pakaian bayi
12. Selimuti bayi dengan handuk kering dan bersih
13. Bersihkan tali pusat dengan hati-hati dan menerapkan
prinsip PI
14. Keringkan tali pusat dengan kapas/kasa steril
15. Pakaikan popok bayi, baju (kaus tangan, kaus kaki dan topi)
jika diperlukan.
16. Rapikan alat dan ruangan. Letakkan pakaian kotor pada
keranjang pakaian kotor, buang sampah pada tempat
sampah
C. Teknik
17. Teruji melaksanakan secara sistematis dan berurutan
18. Teruji berkomunikasi dengan bayi
19. Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu
20. Teruji melakukan tindakan dengan hati-hati dan teliti
21. Teruji mendukung ibu untuk kooperatif
Jumlah Nilai : 42

Page | 33
Page | 34
Lampiran : 1
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : ASKEB NEONATUS, BAYI, BALITA
DAN ANAK PRA SEKOLAH

Dosen Pengampuh : Arie Maineny, SST.,M.Kes

Praktik : …………………………………………..

Disusun Oleh :
Nama : …………………….
NIM : ……………………….

PRODI D-III KEBIDANAN PALU


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES PALU
2023

Page | 35
LAPORAN PRAKTIKUM
(Tuliskan nama praktiknya)……………………………………………………………………………..

A. Tujuan
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

B. Alat dan Bahan


………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

C. Langkah Kerja
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

D. Hasil
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

Page | 36
Lampiran : 2

NAMA : .................................................
Pas Foto
3x4 cm NIM : .................................................

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI D-III KEBIDANAN PALU
2023
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III KEBIDANAN PALU
kampus : Jln. Thalua Koncihi No. 19 Mamboro Telp. (0451) 492518 fax (0451) 491451 Palu Utara
Website :www.poltekkespalu.ac.id
e-mail : Jurkeb1822@gmail.com
SULAWESI TENGAH

FORMAT BUKU PENCAPAIAN KETERAMPILAN


(LOG BOOK)
Nama Mata Kuliah : Askeb Neonatus, Bayi, Balita dan Anpras Nama : ...................................................................
Kode Mata Kuliah : BD. 5. 016 NIM : ...................................................................
Beban SKS : 3 SKS (1 T, 2 P) Jurusan : Kebidanan
Semester : III (Ganjil) Prodi : D-III
Nama Pembimbing : ...............................................................

Proses Pencapaian
Kompetensi/ Keterampilan Tanda-tangan
Hari/tgl Komentar
No Nama / NIM Learning Keterampilan Dengan Pembimbing
Pelaksanaan Mandiri Pembimbing
Outcomes Bimbingan dan Cap
(M)
(B)
1.
Asuhan Pada
Memandikan
Bayi Baru
Bayi baru Lahir
Lahir

Page | 38
Proses Pencapaian
Kompetensi/ Keterampilan Tanda-tangan
Hari/tgl Komentar
No Nama / NIM Learning Keterampilan Dengan Pembimbing
Pelaksanaan Mandiri Pembimbing
Outcomes Bimbingan dan Cap
(M)
(B)
2.
Asuhan Pada
Memandikan
Bayi Baru
Bayi baru Lahir
Lahir

3.
Asuhan Pada
Memandikan
Bayi Baru
Bayi baru Lahir
Lahir

Palu, ...................................................2023

Dosen Pembimbing

-------------------------------------------
NIP. ...........................................

Page | 39
NAMA : .................................................

NIM : .................................................

Pas Foto
3x4 cm
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D-III KEBIDANAN PALU
2023

Page | 40
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III KEBIDANAN PALU
kampus : Jln. Thalua Koncihi No. 19 Mamboro Telp. (0451) 492518 fax (0451) 491451 Palu Utara
Website :www.poltekkespalu.ac.id
e-mail : Jurkeb1822@gmail.com
SULAWESI TENGAH

FORMAT BUKU PENCAPAIAN KETERAMPILAN


(LOG BOOK)
Nama Mata Kuliah : Askeb Neonatus, Bayi, Balita dan Anpras Nama : ...................................................................
Kode Mata Kuliah : BD. 5. 016 NIM : ...................................................................
Beban SKS : 3 SKS (1 T, 2 P) Jurusan : Kebidanan
Semester : III (Ganjil) Prodi : D-III
Nama Pembimbing : ...............................................................

Proses Pencapaian
Kompetensi/ Keterampilan Tanda-tangan
Hari/tgl Komentar
No Nama / NIM Learning Keterampilan Dengan Pembimbing
Pelaksanaan Mandiri Pembimbing
Outcomes Bimbingan dan Cap
(M)
(B)
1.
Asuhan Pada
Perawatan Tali
Bayi Baru
Pusat
Lahir

Page | 41
Proses Pencapaian
Kompetensi/ Keterampilan Tanda-tangan
Hari/tgl Komentar
No Nama / NIM Learning Keterampilan Dengan Pembimbing
Pelaksanaan Mandiri Pembimbing
Outcomes Bimbingan dan Cap
(M)
(B)
2.
Asuhan Pada
Perawatan Tali
Bayi Baru
Pusat
Lahir

3.
Asuhan Pada
Perawatan Tali
Bayi Baru
Pusat
Lahir

Palu, ...................................................2023

Dosen Pembimbing

-------------------------------------------
NIP. ...........................................

Page | 42
Lampiran : 3
PEMBAGIAN KELOMPOK PEMBUATAN VIDEO (KELAS 2_A)

KELOMPOK VIDEO KELOMPOK VIDEO


Pemeriksaan fisik bayi baru lahir Memandikan bayi
1. Nurmagfirah 1. Fitria Jasrin Jaafar
2. Ni Ketut Suti Artini 2. Afliana Merfilifan
3. Nurjannah 3. Diva Salsabila Lagandja
4. Ni Gusti Putu Sriwulandari 4. Siti Ramadhani
5. Dina Nuriati 5. Ernila
6. Kamila Amalia 6. Ananda Febriana
7. Mega Ninda
KELOMPOK VIDEO KELOMPOK VIDEO
Resusitasi (ventilasi tekanan Pemberian imunisasi BCG, HB dan
positif) campak
1. Ayu Wahyuni 1. Siti Nurjannah
2. Seli Eka Widianti 2. Andi Fadilah
3. Dinda Listanti Fadlina 3. Mustafira J.B Malolangi
4. Mutiara Sri Abi Ningsi 4. Asrianty
5. Nurhaliza 5. Winda Inayah Putri
6. Nisfah Nur 6. Vilna
7. Nur Arfa 7. Elsya Mooduto
KELOMPOK V KELOMPOK VI
Perlekatan ibu dan bayi dengan
Menghisap Lendir Bayi Baru Lahir menggunakan metode kanguru
(kangaroo mother care)
1. Wahyuni Arifin 1. Noviyanti
2. Farhah Laila Lauhima 2. Fajria P. Saona. K
3. Nurul Khairiyah 3. Dwi Qhamarya
4. Novelia Lorensia Tanontina 4. Anisa
5. Imel Mardayani 5. Amara. Tarif
6. Elsa Audinia Aminarti 6. Amelia Putri Anggraini
7. Grace Valensya Tapa 7. Maghfira Ramdani
KELOMPOK VII
Perawatan Tali Pusat
1. Rezkiyana Puteri
2. Ello Riskiyah
3. Sri Wahyuni
4. Nurfaida
5. Hikmayanti
6. Devriyanti Tule

Catatan :
▪ Video dibuat dengan durasi paling lama 10 menit
▪ Isi video minimal ada persiapan alat, cara kerja, dan komunikasi interaktif
PEMBAGIAN KELOMPOK PEMBUATAN VIDEO (KELAS 2_B)
KELOMPOK VIDEO KELOMPOK VIDEO
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir Memandikan bayi
1. Isabel Marsya 1. Ni Luh Elin
2. Nurul Alfia Samara 2. Nurhalisa H Monggilo
3. Yulianur 3. Ni Wayan Yati
4. Fani 4. Mutmainnah
5. Alvina Damayanti 5. Angela Gabriela Kolondam
6. Sulastri S. Atmaja 6. Putri Nurdiana
7. Melisa Margareta Baretha
KELOMPOK VIDEO KELOMPOK VIDEO
Resusitasi (ventilasi tekanan Pemberian imunisasi BCG, HB dan
positif) campak
1. Yelfantri Mentara 1. Rahma
2. Astrid 2. Najwa Fevandra Kirana
3. Rindi Sri Wahyuni 3. Fhadilla Rahma Dewi
4. Firasahrani 4. Friska Kelung
5. Tessa Arnisa Mpela 5. Aerin Agustina
6. Nabila Sahira 6. Uut Aprilifan
7. Adinda Putri Safira 7. Fitriana
KELOMPOK V KELOMPOK VI
Perlekatan ibu dan bayi dengan
Menghisap Lendir Bayi Baru Lahir menggunakan metode kanguru
(kangaroo mother care)
1. Dzihni Naurah 1. Ruqayah Az-Zahra
2. Nur Intan Febriana 2. Ni Nyoman Nirmawati
3. Nadia Saputri 3. Sumanti A.Rauf
4. Sulistiawati 4. Riska Amalia
5. Fitra A.L 5. Nur Anisa
6. Dina Mawaddah S Hada 6. Alda Winanda
7. Roviatul
KELOMPOK VII
Perawatan Tali Pusat
1. Dwi Febrianti H
2. Nurul Aulia
3. Tiara Wahyuni Mbeo
4. Nurhikma
5. Wiwiek Ramadhany
6. Debby Shintya

Catatan :
▪ Video dibuat dengan durasi paling lama 10 menit
▪ Isi video minimal ada persiapan alat, cara kerja, dan komunikasi interaktif

Page | 44

Anda mungkin juga menyukai