Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PROSEDUR PELAKSANAAN ASKEP PADA BAYI BERDASARKAN

NEONATUS ESSENTIALIS

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Keperawatan anak
Dosen Pembimbing : Mei Lestari Ika W ,S.kep.,Ns.,M.kes

Disusun oleh:

Nur Faizah (18021)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAZHATUT THULLAB

SAMPANG

PRODI DIII KEPERAWATAN

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat,

ridho dan hidayah dari-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

"prosedur pelaksanaan askep pada bayi berdasarkan neonatus essentials"

dengan baik tanpa halangan apapun. Terima kasih juga kami ucapkan kepada

dosen Mei Lestari Ika W S.Kep., Ns., M.Kes karena telah mengarahkan

kami pada hal-hal yang positif dan juga kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah ini memuat tentang “prosedur pelaksanaan askep pada bayi

berdasarkan neonatus essentials :

“. Kami berharap agar makalah yang Kami buat ini dapat dipahami dan

selanjutnya dapat membawa banyak manfaat dalam menambah pengetahuan

pembaca mengenai prosedur pelaksanaan askep pada bayi berdasarkan

neonatus essentials Kami sadar bahwa makalah ini belum sempurna

sepenuhnya, karena itu kami memohon maaf kepada pembaca dan juga

mengharapkan kritik maupun saran guna perbaikan dimasa yang akan datang.

Sampang 19 Maret 2020

NUR FAIZAH

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

2.1.Pengertian neonatus........................................................................................3

2.2 prosedur pelaksanaan askep pada bayi berdasarkan neonatus essentials : ....4

A. cara mempertahankan status pernafasan pada bayi baru lahir........................4

B.cara mempertahankan kecukupan nutrisi pada bayi .....................................12

C.cara pemberian Asi, cara memerah dan penyimpanan ASI...................14

BAB III PENUTUP...............................................................................................19

3.1 Kesimpulan.................................................................................................19

3.2 Saran..........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Neonatus (bayi baru lahir) normal adalah bayi yang baru lahir
sampai usia 4 minggu lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu.Bayi
lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala ssecara spontan tanpa
gangguan,menangis kuat,nafas secara spontan dan teratur, berat badan antara
2500-4000gram dan panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8 sentimeter, walaupun bayi
baru lahir pramasa adalah lebih kecil). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di
banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa
adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi
baru lahir masih belum sempurna menjadi tulang. Setengah bayi baru lahir
mempunyai bulu halus yang dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu,
dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa
minggu.
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir
akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan
atau gangguan. Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan
keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran
dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri
hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.
Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15
dan 30 menit setelah kelahiran
Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali
pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana prosedur pelaksanaan askep pada bayi berdasarkan neonatus

essentials

1
1.3 Tujuan

Mahasiswa mampu mengetahui tentang prosedur pelaksanaan askep pada

bayi berdasarkan neonatus essentials

A. cara mempertahankan status pernafasan pada bayi baru lahir

B. mempertahankan kecukupan nutrisi pada bayi

C. cara pemberian Asi, cara memerah dan penyimpanan ASI

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian   

A.  Definisi Neonatus

Neonatus (bayi baru lahir) normal adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4
minggu lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu.Bayi lahir melalui jalan
lahir dengan presentasi kepala ssecara spontan tanpa gangguan,menangis
kuat,nafas secara spontan dan teratur, berat badan antara 2500-4000gram dan
panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8 sentimeter, walaupun bayi baru lahir pramasa
adalah lebih kecil). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-
bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang
lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih
belum sempurna menjadi tulang. Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus
yang dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa.
Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu.
Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15
dan 30 menit setelah kelahiran
Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali
pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur

2.2 prosedur pelaksanaan askep pada bayi berdasarkan neonatus essentials

enangani

A.Gangguan Napas pada Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri Berat

MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT SANGAT


BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT

Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal dengan
gulungan kain.

Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap lendir.

Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau nasal prong

3
dengan kecepatan 2 liter per menit.

Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi sesuai dengan Bagan
Alur C Manajemen Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

Cara Menggunakan Alat Pengisap Lendir:

Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui mulut, maka panjang pipa yang
dimasukkan maksimum 5 cm dari ujung bibir.

Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui hidung, maka panjang pipa yang
dimasukkan maksimum 3 cm dari ujung hidung

C.Nutrisi Pada Neonatus

1. Kebutuhan Nutrisi pada NeonatusKalori

Kalori yang dibutuhkan untuk mempertahankan berat badan neonatusadalah 50-


60 kkal/kgBB/hari. Kalori yang dibutuhkan untuk meningkatkanberat badan
neonatus aterm adalah 100-120 kkal/kgBB/hari sedangkan kaloriyang
dibutuhkan untuk meningkatkan berat badan neonatus preterm adalah110-140
kkal/kgBB/hari (Gomella, 2013).

Karbohidrat

Sebanyak 10-30 gram/hari (7,5-15 g/kgBB/hari) karbohidrat dapatmenyediakan


40-50% dari total kalori yang dibutuhkan neonatus. Padaneonatus dengan

chronic lung disease

kebutuhkan karbohidrat yang lebihrendah sudah bisa memenuhi kebutuhan


kalori neonatus (Gomella, 2013).

Protein

Asupan protein yang dibutuhkan neonatus adalah sekitar 2,25-4g/kgBB/hari.


Jumlah protein tersebut sudah memenuhi 7-16% dari total kaloriyang
dibutuhkan neonatus. Pada neonatus kurang bulan, asupan proteinyang
diberikan tidak boleh melebihi 4 g/kgBB/hari (Gomella, 2013).

Lemak

Kebutuhan lemak pada neonatus adalah 5-7 g/kgBB/hari (batasan jumlah lemak
yang diperbolehkan adalah 40-55% dari total kalori yangdibutuhkan neonatus

4
karena jika melebihi batasan tersebut dapat terjadiketosis pada neonatus).
Untuk memenuhi kebutuhan asam lemak (Gomella,2013).

Pemberian nutrisi untuk neonatus

Pada neonatus, pemenuhan kebutuhan kalori diperoleh dari minum ASI,Air Susu
Ibu (ASI) merupakan nutrisi ideal untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan,
perkembangan bayi secara optimal. ASI mengandung lemak, karbohidrat,
protein, nutrien mikro dan antibodi dalam jumlah yang tepat untuk pencernaan,
perkembangan otak dan pertumbuhan bayi.9

D.Anjuran pemberian ASI eksklusif untuk bayi muda

Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan adalah ASI.
Menyusui secara eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI, tidak diberi
tambahan makanan atau cairan lain. Berikan ASI sesuai keinginan bayi
paling sedikit 8 kali sehari, pagi, siang, sore maupun malam.

Pada hari-hari pertama kelahiran apabila bayi dibiarkan menyusu sesuai


keinginannya dan tidak diberikan cairan lain maka akan dihasilkan secara
bertahap 10 – 100 mL ASI per hari. Produksi ASI akan optimal setelah
hari 10-14. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700-800 mL ASI per hari
(kisaran 600-1000 mL). Setelah 6 bulan pertama produksi ASI akan
menurun menjadi 400-700 mL sehingga diperlukan makanan pendamping
ASI. Setelah 1 tahun, produksi ASI hanya sekitar 300-500 mL sehingga
makanan padat menjadi makanan utama.ASI per hari (kisaran 600-1000
mL). Setelah 6 bulan pertama produksi ASI akan menurun menjadi 400-
700 mL sehingga diperlukan makanan pendamping ASI. Setelah 1 tahun,
produksi ASI hanya sekitar 300-500 mL sehingga makanan padat menjadi
makanan utama.

Pada bayi, terdapat 3 jenis refleks yang berhubungan dengan proses


menyusu,
yaitu:

Refleks mencari puting susu (rooting reflex)

BBL akan menoleh ke arah pipi yang disentuh. Bayi akan membuka
mulutnya apabila bibirnya disentuh dan berusaha untuk mengisap
benda yang disentuhkan tersebut.

Refleks mengisap (suckling reflex)

Rangsangan puting susu pada langit-langit bayi menimbulkan refleks


mengisap. Isapan ini akan menyebabkan areola dan puting susu ibu
tertekan gusi, lidah dan langit-langit bayi, sehingga sinus laktiferus di
bawah areola tertekan dan ASI terpancar keluar.

5
Refleks menelan (swallowing reflex)

ASI di dalam mulut bayi akan didorong oleh lidah ke arah faring,
sehingga menimbulkan refleks menelan.

Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang manfaat kontak langsung ibu-
bayi dan anjurkan untuk menyusui bayinya sesering mungkin untuk
merangsang produksi ASI sehingga mencukupi kebutuhan bayi. Yakinkan
ibu dan keluarganya bahwa kolostrum (susu beberapa hari pertama
kelahiran) adalah zat bergizi dan mengandung zat-zat kekebalan tubuh.
Minta ibu untuk memberi ASI sesuai dengan keinginan atau tanda dari
bayinya. Biarkan bayi menyusu pada satu payudara hingga puas/ bayi
melepas sendiri puting susu ibu (sekitar 15-20 menit). Berikan payudara
sisi lainnya hanya bila bayi masih menunjukkan tanda ingin menyusu.
Jelaskan pada ibu bahwa membatasi lama bayi menyusu akan mengurangi
jumlah nutrisi yang diterima bayi dan akan menurunkan produksi susunya.
Anjurkan ibu untuk bertanya mengenai cara pemberian ASI dan kemudian
beri jawaban lengkap dan jelas. Pesankan untuk mencari pertolongan bila
ada masalah dengan pemberian ASI.

A. Cara Menyusui yang Benar

Menyusui dalam posisi dan perlekatan yang benar, sehingga menyusui efektif.

Menyusui minimal 8 kali sehari semalam (24 jam)

Menyusui kanan-kiri secara bergantian, hanya berpindah ke sisi lain setelah


mengosongkan payudara yang sedang disusukan.

Keuntungan pengosongan payudara adalah:

Mencegah pembengkakan payudara


Meningkatkan produksi ASI
Bayi mendapatkan komposisi ASI yang lengkap (ASI awal dan akhir)

POSISI MENYUSUI

Posisi bayi saat menyusui sangat menentukan keberhasilan pemberian ASI


dan mencegah lecet puting susu. Pastikan ibu memeluk bayinya dengan
benar. Berikan bantuan dan dukungan jika ibu memerlukan, terutama jika
ibu pertama kali menyusui atau ibu berusia sangat muda.

Posisi ibu yang benar saat menyusui akan memberikan rasa nyaman
selama ibu menyusui bayinya dan juga akan membantu bayi melakukan
isapan yang efektif.

Posisi menyusui yang benar adalah:

6
Jika ibu menyusui bayi dengan posisi duduk santai, punggung bersandar dan kaki
tidak menggantung.

Jika ibu menyusui sambil berbaring, maka harus dijaga agar hidung bayi
tidak tertutup.

Kemudian tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya :

Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi.

Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.

Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah
bayi terletak di bawah puting susu.

Gambar 11. Posisi menyusui yang baik (Sumber: Beck et al, 2004)

Posisi menyusui yang diuraikan di atas adalah posisi dimana ibu telah
memiliki kemampuan untuk duduk dan melakukan mobilisasi secukupnya.
Masih ada beberapa posisi alternatif lain yang disesuaikan dengan
kemampuan ibu setelah melahirkan anaknya, misalnya posisi berbaring
telentang, miring kiri atau miring kanan, dan sebagainya. Posisi ibu
berbaring telentang dan setengah duduk mungkin lebih
sesuai untuk pemberian ASI dini.

Posisi menyusui yang benar akan membantu bayi untuk melekat dengan
baik pada payudara ibu.

Gambar 12. Perlekatan menyusu yang baik dibandingkan yang salah (Sumber:
WHO/CDR/93.5)

7
Tanda-tanda perlekatan menyusu yang baik:

Dagu bayi menempel payudara ibu

Mulut bayi terbuka lebar

Bibir bawah bayi membuka keluar

Areola bagian atas ibu tampak lebih banyak


Apabila posisi menyusu dan perlekatan ke payudara benar maka bayi akan
mengisap dengan efektif.

Tanda bayi mengisap dengan efektif adalah bayi mengisap secara dalam,
teratur yang diselingi istirahat.
Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar suara bayi menelan.

B. Mengajari Ibu Cara Meningkatkan Produksi ASI.

Kegagalan seorang ibu memberikan ASI secara eksklusif antara lain disebabkan
ibu merasa produksi ASI-nya sedikit. ASI akan keluar lebih banyak jika payudara
mendapatkan rangsang yang lebih lama dan lebih sering. Anda perlu mengajari
ibu cara meningkatkan produksi ASI.

MENGAJARI IBU CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI

Cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin.

Menyusui lebih sering akan lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi.

Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian.

Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara
lainnya.

Jika bayi telah tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan langsung disusui.

C. Mengatasi Masalah Pemberian ASI pada Bayi.

8
MASALAH PEMECAHAN

Bayi banyak Jelaskan bahwa hal ini tidak selalu terkait dengan
menangis atau gangguan pemberian ASI.
rewel
Periksa popok bayi, mungkin basah.

Gendong bayi, mungkin perlu perhatian.

Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih banyak


minum daripada bayi lainnya.

Bayi tidak Merupakan proses alamiah, karena bayi muda perlu


tidur menyusu lebih sering.
sepanjang
malam Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering disusui pada
malam hari.

Jangan berikan makanan lain.

Bayi menolak Mungkin bayi bingung puting, karena sudah diberi susu
untuk botol.
menetek
Tetap berikan hanya ASI (tunggu sampai bayi betul-betul
lapar)

Berikan perhatian dan kasih sayang.

Pastikan bayi menyusu sampai air susu habis.

Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu di rujuk.

Bayi bingung Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa
puting indikasi medis yang tepat.

Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar.

Secara bertahap tawarkan selalu payudara setiap kali bayi


menunjukkan keinginan untuk minum.

ASI tetap dapat diperah dan diberikan pada bayi dengan


cangkir atau sendok, sampai bayi dapat kembali menyusu.

Bila ada indikasi medis dapat diberikan susu formula.


Jangan menggunakan botol , dot dan kempeng.

9
Bayi prematur Berikan ASI sesering mungkin walaupun waktu
dan menyusuinya pendek-pendek. BBLR minum setidaknya
bayi kecil setiap 2 jam.
(BBLR)
Jika belum bisa menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan
atau pompa. Berikan ASI dengan sendok atau cangkir.

Untuk merangsang mengisap, sentuh langit-langit bayi


dengan jari ibu yang bersih.

Bayi kuning Mulai menyusui segera setelah bayi lahir.


(ikterus)
Susui bayi sesering mungkin tanpa dibatasi. ASI
membantu bayi mengatasi kuning lebih cepat

Bayi sakit Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma,


kalau perlu rujuk.

Bayi sumbing Posisi bayi duduk.

Puting dan areola dipegang selagi menyusui, hal ini sangat


membantu bayi mendapat ASI cukup.

Ibu jari ibu dapat dipakai sebagai penyumbat celah pada


bibir bayi.

Jika sumbing pada bibir dan langit-langit, ASI dikeluarkan


dengan cara manual ataupun pompa, kemudian diberikan
dengan sendok/pipet atau botol dengan dot panjang
sehingga ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan cara
ini bayi akan belajar mengisap dan menelan ASI,
menyesuaikan dengan irama pernapasannya.

Bayi Kembar Posisi yang mudah adalah posisi dibawah lengan (under
arm).

Paling baik kedua bayi disusui secara bersamaan.

Susui lebih sering selama waktu yang diinginkan


masingmasing
bayi, umumnya > 20 menit.

10
D. Mengatasi masalah pemberian ASI pada Ibu

MASALAH PEMECAHAN

Ibu khawatir Katakan kepada ibu bahwa semakin sering menyusui,


bahwa semakin banyak air susu yang diproduksi.
ASI-nya tidak
Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2 jam
cukup
tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara
untuk bayi terasa kosong. Berikan ASI dari kedua payudara.
(sindrom
ASI kurang) Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI.

Ibu mengatakan Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkan ASI. Pada


bahwa air 3 hari pertama pasca bersalin, hormon kehamilan masih
susunya tinggi sehingga aliran ASI masih sedikit. Namun
kebutuhan bayi pada 3 hari pertama memang hanya
tidak keluar
berkisar 2-20 ml tiap kali menyusu.

Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering.

Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui.

Ibu mengatakan Ibu dapat terus memberikan ASI pada keadaan luka tidak
puting susunya begitu sakit.
terasa sakit
Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan
(puting
ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet.
susu lecet)
Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu, kurang
lebih 1×24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama
puting diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan
dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena
nyeri.

Berikan parasetamol 1 tablet tiap 4 – 6 jam untuk


menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong
payudara.

Jika ada luka/bercak putih pada puting susu, segera


hubungi bidan

Ibu mengeluh Usahakan menyusui sampai payudara kosong.


payudaranya

11
terlalu
penuh dan terasa Kompres payudara dengan air hangat selama 5 menit.
sakit (payudara Urut payudara dari arah pangkal menuju puting.
bengkak)
Bantu ibu untuk memerah ASI sebelum menyusui
kembali.

Susui bayi sesegera mungkin (setiap 2 – 3 jam) setelah


payudara ibu terasa lebih lembut. Apabila bayi tidak dapat
menyusu, keluarkan ASI dan minumkan kepada bayi.
Kompres payudara dengan kain dingin setelah menyusui.
Keringkan payudara.

Jika masih sakit, perlu dicek apakah terjadi mastitis.

Mastitis dan Beri antibiotika.


abses
payudara. Beri obat penghilang rasa nyeri.

Kompres hangat.

Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi


dapat mengisap dengan baik.

Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit


tidak disusukan, tetapi ASI harus tetap dikeluarkan dengan
diperah untuk membantu proses penyembuhan dan
menjaga produksi ASI.

Ibu sakit dan Ibu yang menderita batuk pilek demam (selesma), diare
tidak atau penyakit ringan lainnya dapat tetap menyusui
mau menyusui bayinya. ASI saat ibu sakit ringan tidak berbahaya, justru
memberikan kekebalan pada bayi terhadap penyakit yang
bayinya.
sedang diderita ibu.

Tidurkan bayi disamping ibu dan motivasi ibu supaya


tetap menyusui bayi.

Jelaskan bahwa ibu dapat minum obat yang aman untuk


ibu menyusui. Susui bayi sebelum ibu minum obat.

Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/bidan,


karena mungkin dapat membahayakan bayi.

Ibu bekerja Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera

12
setelah pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari.

Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja, susui


bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat
bekerja.

ASI peras disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke


rumah.

Pastikan pengasuh memberi ASI perah dengan cangkir


atau sendok.

E.Cara Mengeluarkan / Memerah ASI

Cara mengeluarkan ASI yang akan dibahas disini adalah memerah ASI
menggunakan tangan. Cara ini paling baik, cepat, efektif dan ekonomis. Oleh
karena itu ibu dianjurkan melakukan cara ini.

Cuci tangan ibu sebelum memegang payudara.

Cari posisi yang nyaman, duduk atau berdiri dengan santai.

Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI.

Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan.

Letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan jari telunjuk pada
batas areola bagian bawah.

Tekan kedua jari ini ke dalam ke arah dinding dada tanpa menggeser letak kedua
jari tadi.

Pijat daerah di antara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memerah dan
mengeluarkan ASI. Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini
tidak akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit.

Ulangi gerakan tangan, pijat dan lepas beberapa kali.

Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi
dengan cara berputar pada sisi-sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu
berhadapan.

13
Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sampai payudara kosong

F.. Cara Menyimpan ASI

ASI yang telah ditampung di cangkir atau gelas bertutup, dapat disimpan dengan
cara sebagai berikut:

Pada suhu kamar/di udara terbuka (26OC), tahan disimpan selama 6-8 jam

Disimpan di termos es, tahan selama 24 jam.

Disimpan dalam lemari es, tahan sampai 2-3 hari.

Disimpan dalam Freezer.

Bila lemari es 1 pintu tahan sampai 2 minggu

Bila lemari es 2 pintu/khusus freezer tahan sampai 3 bulan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi

tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir

akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan

atau gangguan. Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan

keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran

dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra

uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000

gram.

3.2 Saran

keperawatan dapat memberikan pendidikan yang mendalam mengenai

prosedur pelaksanaan askep pada bayi berdasarkan neonatus essentials :

14
sehingga mahasiswa dapat menjadikanl prosedur pelaksanaan askep pada

bayi berdasarkan neonatus essentials sebagai salahsatu alternatif yang dapat

digunakan untuk mengaplikasikan nya

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/250858346/Nutrisi-Pada-Neonatus

Diakses pada tanggal 19 Maret 2020

http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Buku-Saku-Pelayanan-Kesehatan-

Neonatal-Esensial.pdf

Diakses pada tanggal 19 Maret 2020

15

Anda mungkin juga menyukai