Disusun Oleh :
Ketua Kelompok
Anggota :
Antar Bahtiar (C1AB23060)
Muhamad Rizal (C1AB23115)
Ramadhan Isnaeni Soyan (C1AB23135)
Tiar Mahendra (C1AB23157)
Ucu Hikmayati (C1AB23160)
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep Askep Pada
Bayi Baru Lahir Dengan Masalah Kesehatan : Prematur Dan Asfiksia.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembutan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Konsep Askep Pada Bayi Baru Lahir
Dengan Masalah Kesehatan : Prematur Dan Asfiksia.dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB 1.......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG…..............................................................................................................................4
B. TUJUAN MAKALAH…………………………………………………………………………………………………………………………..5
C. MANFAAT MAKALAH……………………………………………………..……………………………….……………………………….5
BAB II……………………………………………………………………………………………………………………………………………………6
TINJAUAN TEORI…………………………………………………………………………...........................................................6
PENGERTIAN……………………………..………………………....……………………………………………….…………………………….9
ETIOLOGI…………………………………………………………………………………………………………………………………………….10
BAB III………………………………………………………………………………………………………………………………………………..19
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………………20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asfksia ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan
teratur segera setelah kelahirannya disertai dengan hipoksi, hiperkapnia dan berkahir
dengan asidosis. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus, hipoksia ini
berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan,persalinan, atau segera
setelah bayi lahir. Akibat-akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi
tidak dilakukan secara sempurna. Tindakan yang akan dikerjakan pada bayi bertujuan
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan membatasi gejala-gejala lanjut yang
mungkin timbul.
Hipoksia yang terdapat pada penderita asfiksia ini merupakan factor terpenting
yang dapat menghambat adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan ekstrauterin.
Penolong persalinan harus mengetahui faktor-faktor resiko yang berpotensi untuk
menimbulkan asfiksia. Apabila ditemukan adanya faktor resiko tersebut maka hal itu
harus dibicarakan dengan ibu dan keluarganya tentang kemungkinan perlunya tindakan
resusitasi, sebab asfiksia memiliki dampak negatif baik yang bersifat jangka pendek.
Prematur adalah kondisi berupa lahirnya bayi sebelum usia kehamilan mencapai
37 minggu kondisi ini beresiko menimbulkan masalah kesehatan pada bayi karena organ
tubuhnya belum berkembang sempurna. Tahap ini sangat berbahaya karena merukan masa
penyesuaian radikal dan bayi itu dimana ia harus menyesuaikan dengan perubahan suhu,
belajar bernafas, menelan dan membuang kotoran. Hal ini sangat berbeda saat bayi masih
dalam kandungan, sehingga pada masa ini orang tua harus sangat teliti terhadap
perkembangan bayinya karena bayi mulai mengalami tingkah laku yang tidk teratur, bert
badan berkurng karena masih menyesuaikan diri untuk menelan ASI agar bayi lebih dapat
berkembang dan terhindar dari peristiwa kematian bayi.
B. Tujuan Makalah
a. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini untuk mengetahui Konsep
Askep Pada Bayi Baru Lahir Dengan Masalah Kesehatan :
Prematur Dan Asfiksia.
4
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui teori tentang Konsep Askep Pada Bayi Baru Lahir
Dengan Masalah Kesehatan : Prematur Dan Asfiksia.
2. Mengetahui asuhan keperawatan dan Konsep Askep Pada Bayi
Baru Lahir Dengan Masalah Kesehatan : Prematur
3. Mengetahui asuhan keperawatan dan Konsep Askep Pada Bayi
Baru Lahir Dengan Masalah Kesehatan : asfiksia
C. Manfaat Makalah
Manfaat dalam pembuatan makalah ini jadi mengetahui tentang
Konsep Askep Pada Bayi Baru Lahir Dengan Masalah Kesehatan :
Prematur Dan Asfiksia.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu
dan lahir dari umur kelahiran 37 minggu sampai 42minggu dengan berat lahir 2.5000
gram ( Sugiyarti!2000). Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari
rahim seorang "anita melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu ampai umur
satu bulan (FKUI, 1999). Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan
pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir
akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan (prawiroharjo, S,2002). Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah
asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran
dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri
hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.
c. Lingkar dada 30 – 38 cm
d. Lingkar kepala 33 - 35 cm
f. Bunyi jantung dalam menit pertama - tama ± 180 x/menit lalu menurun 120 –
140x/menit
h. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan diliputi
vernik cascosa
6
k.Genetalia perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora untuk laki-laki
testis sudah menurun
m.Graps reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi akan
menggenggamn.
n. Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekoneum hitam kecoklatan.
a. Bayi aterm
8) Rambut lanugo telah terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
10) Pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, pada bayi
laki-laki testis sudah turun.
12) Refleks morro sudah baik apabila diletakkan suatu benda diletakkan ditelapak
tangan, bayi akan menggenggamnya.
13) Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam pertama
7
b. Bayi Prematur
c. Bayi Posmatur
4) Kuku-kuku panjang
Pada bayi baru lahir (BBL) terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi:
a. Sistem pernapasan
b.Sistem cardiovaskuler
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari
plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar
masuk ke vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari sel-sel
8
tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan
sebagian akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis, demikian
seterusnya.
Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat, dengan
demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah
mengalir ke paru-paru, dengan demikian foramen ovale, duktus arterious dan
duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika
menjadi ligament
2.2 Definisi
Asfiksia merupakan suatu keadaan dimana bayi baru lahir yang mengalami
gangguan tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Keadaan
ini biasanya disertai dengan keadaan hipoksia dan hiperkapnu serta sering
berakhir dengan asidosis (Nurarif, 2016).
Asfiksia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika bayi baru lahir tidak
mendapatkan cukup oksigen selama proses kelahiran. Asfiksia juga didefinisikan
sebagai kegagalan untuk memulai respirasi biasanya dalam satu menit kelahiran.
Asfiksia dapat menyebabkan hipoksia (penurunan suplai oksigen ke otak dan
jaringan) dan kerusakan otak atau mungkin kematian jika tidak dilakukan
tindakan dengan benar (Mendri, 2017).
Prematur adalah bayi lahir sebelum usia kehamilan minggu ke-37 tanpa
memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi lahir dengan berat badan kurang
dari 2500 gram adalah bayi prematur.( asrining surasmi, dkk. 2003). Prematur
adalah kondisi berupa lahirnya bayi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu
kondisi ini beresiko menimbulkan masalah kesehatan pada bayi karena organ
tubuhnya belum berkembang sempurna.
9
Bayi Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang
normal (37 minggu) dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik.
Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama
diantara bayi dengan badan 1500 gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya
berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan
sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek (Nelson 1988 dan Sacharin
1996).
a. Etiologi Asfiksia
1. Faktor ibu
10
d. Prolapsus tali pusat
3. Faktor Bayi
Asfiksia ringan : Skor APGAR 7-10. Bayi dianggap sehat, dan tidak
memerlukan tindakan istimewa
Asfiksia sedang : Skor APGAR 4-6. Pada pemeriksaan fisik akan terlihat
frekuensi jantung lebih dari 100/menit, tonus otot kurang baik atau baik,
sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.
Asfiksia berat : Skor APGAR 0-3. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
frekuensi jantung kurang dari 100/menit, tonus otot buruk,sinosis berat,
dan kadang-kadang pucat, reflek ritabilitas tidak ada, pada asfiksia dengan
henti jantung yaitu bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dri 10
menit sebelum lahir lengkap atau bunyi jantung menghilang post partum
pemeriksaan fisik sama asfiksia berat.
b. Etiologi Prematur
a) Faktor Maternal
b) Faktor Fetal
11
Kelahiran kromosomal (misalnya trisomy antosomal), fetus multi ganda,
cidera radiasi (Sacharin. 1996)
a) Kehamilan
- Malformasi Uterus
- Kehamilan ganda
- KPD
- Pre eklamsia
- Kelainan Rh
b) Penyakit
- Diabtes Maternal
- Hipertensi Kronik
- UTI
c) Sosial Ekonomi
- Kehamilan remaja
a. Resiko Demografik
- Ras
12
- Belum menikah
b. Resiko Medis
- Anomali uterus
- Nutrisi buruk
- Penyalahgunaan alkohol
Pernafasan spontan BBL tergantung pada kondisi janin pada masa kehamilan
dan persalinan. Bila terdapat gangguan pertukaran gasattau pengangkutan O2 selama
kehamilan atau persalinan akan terjadi asfiksia ang lebih berat. Keadaan ini akan
mempengaruhi fungsi sel tubuh bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian
asfiksia yang terjadi dimulai suatu periode apneu disertai dengan penurunan
frekuensi. Pada penderita asfksia berat, usaha bernafas tidak tampak dn bayi
selanjutnya berada dalam periode apneu kedua. Pada tingkat ini terjadi bradikardi dan
penurunan TD.
13
terjadi perubahan kadiovaskuler yang disebabkan oleh beberapa keadaan
diantaranya :
3. Kejang
4. Penurunan kesadaran
14
4. Lingkaran kepala kurang dari 33 cm.
6. Kepala relative lebih besar dari badannya, kulit tipis, transparan, lanugonya
banyak, lemak subkutan kurang, sering tampak peristaltic usus.
7. Tangisnya lemah dan jarang, pernafasan tidak teratur dan sering timbul
apnea
9. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrutom
kurang, testis belum turun kedalam skrotum. Untuk bayi perempuan
klistoris menonjol, labia minora belum tertutup labia mayora.
10. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakan lemah.
12. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang mengakibatkan reflex hisap,
menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif.
13. Tulang rawan dan daun telinga velum sempurna pertumbuhnnya sehingga
seolah-olah tidak teraba tulang rawan dan daun telinga (Surasmsi, 2003).
15
Klasifikasi : Dengan perawatan cangih masih mungkin hidup tanpa dampak
sisa yang berat
3. Prematur borderline : Usia kehamilan 36 – 38 minggu, Berat bayi 2001-
2499 g, Lingkaran kepala 33 cm, Lingkaran dada 30 cm, Panjang badan
sekitar 45cm
Klasifikasi : Masih sangat mungkin hidup tampa dampak sisa yang berat
Perhatikan kemungkinan : Ganguan napas, Daya isap lemah, tidak tahan
terhadap hipotermia, mudah terjadi infeksi.
Komplikasi
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah
anatar lain:
1. Hipoglikemia
3. Hiperbilirubinemia
6. Infeksi
8. Anemia
Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir
rendah (BBLR) antara lain :
1. Gangguan perkembangan
2. Gangguan pertumbuhan
4. Gangguan pendengaran
Mekonium pada presentasi sungsang tidak ada artinya, akan tetapi pada
presentasi kepala mungkin menunjukan gangguan oksigenasi dan harus
diwaspadai. Adanya mekonium dalam air ketuban padda presentasi kepala
dapat merupakan indikasi untuk mengakhiri persalinan bila hal itu dapat
dilakukan dengan mudah.
a. Gangguan pertukaran
c. Intolernsi aktivitas
f. Kurangnya pengetahuan
Intervansi keperawatan
Monitoring gas darah, mengkaji denyut nadi, monitoring system jantung dan
pari ( resusitasi ), memberikan O2 yang adkuat
17
b. Penurunan Cardiac out put
c. Intoleransi aktivitas
f. Kurang pengetahuan
18
8. Terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu
1. Meningktkan dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang cukup
hangat untuk mencegah hipotermia
2. Menghisap lendir untuk membersihkan jalan nafas sesuai kondisi dan kebutuhan
4. Bonding Attacment (kontak kulit dini) dan segera diletakan pada ibunya
19
6. Memberi identitas bayi: Pengecapan telapak kaki bayi dan ibu jari ibu,
pemasangan gelang nama sesuai ketentuan setempat
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asfksia ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan
teratur segera setelah kelahirannya disertai dengan hipoksi, hiperkapnia dan berkahir dengan
asidosis. Prematur adalah kondisi berupa lahirnya bayi sebelum usia kehamilan mencapai 37
minggu kondisi ini beresiko menimbulkan masalah kesehatan pada bayi karena organ
tubuhnya belum berkembang sempurna.
Asfiksia yang terjadi pada bayi memiliki dampak buruk yang berbahaya bagi kehidupan
bayi. Dampak tersebut dapat terjadi dalam jangka pendek ataupun panjang. Damapak jangka
pendek dari asfiksia pada bayi dapat menyebabkan gangguan pernafasan yang
mengakibatkan pendarahan dan gangguan otak.
Dampak jangka panjang dari asfiksia pada bayi yakni, gangguan funsgi multiorgan,
dampak sistemsusunan saraf pusat, dampak sistem kardiovaskuler, dampak terhadap ginjal,
dampak terhadap saluran cerna, dampak terhadap hati, dampak terhadap system darah dan
dampak terhadap paru.
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Saefudin, AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meterial dan Neonatal.
Jakarta : YBP-SP
Jumiarni, Dra. 1994 Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarta : EGC
Saifuddin, AB. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : YBP-SP
Hidayat, Aiziz Alimul. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Buku 1. Jakarta : Salemba
Medika. 2006
Sacharin, Rosa M. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta : EGC. 1996
Wong, Donna I. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta: ECG. 2003
Booback, 2004. Keperawatan Maternitas. Ed. 4. Jakarta : ECG
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : ECG
Surasmi, Asrining, DKK. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta : EGC
Doenges, Marilynn E. 2001. Rencana Perawatan Materna Ed. 2. Jakarta : EGC
Saccharin, Rossa M. 2004. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Ed 2. Jakarta : EGC
22