Anda di halaman 1dari 6

TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

Tujuan Edukasi :
Sasaran edukasi : Ibu hamil

Pengertian
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang
Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada
Ibu atau janin yang dikandungnya yang terjadi selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya
kehamilan ini adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya,
yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu dan
janin.

Hyper Emesis Gravidarum


Kebanyakan ibu hamil dengan usia kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan
kadang-kadang muntah. Mual biasa terjadi pada pagi hari, keadaan ini normal dan akan
hilang dengan sendirinya pada usia kehamilan lebih dari 3 bulan.
Namun jika mual-muntah tersebut terjadi terus-menerus dan berlebihan sampai
keadaan ibu menjadi lemah, tidak bisa bangun bahkan beraktivitas, bibir kering, matanya
cekung, nyeri ulu hati itu bisa menjadi tanda bahaya pada masa kehamilan. Hal itu
dikarenakan dapat menyebabkan kekurangan gizi, dehidrasi, dan penurunan kesadaran.
Segera temui dokter jika hal ini terjadi agar mendapatkan penanganan dengan cepat.

Demam Tinggi
Jika ibu hamil mengalami demam dengan suhu tubuh lebih dari 38℃ dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat menjadi gejala adanya infeksi
dalam kehamilan.
Demam tinggi dapat ditangani dengan istirahat atau bedrest, minum banyak,
kompres untuk menurunkan suhu tubuh.

Gerakan Janin Berkurang Atau Tidak Terasa


Pertama kali ibu merasakan gerakan bayi pada bulan ke 5 dan ke 6 tapi ada juga
yang merasakan gerakan janinnya lebih awal. Pergerakan janin yang kurang aktif atau
bahkan berhenti merupakan tanda bahaya selanjutnya. Hal ini menandakan jika janin
mengalami kekurangan oksigen atau kekurangan gizi. Jika dalam dua jam janin bergerak di
bawah sepuluh kali, segera periksakan kondisi tersebut ke dokter.
Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi pada awal kehamilan adalah berwarna
merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengannyeri.Perdarahan ini dapat berarti
abortus atau keguguran, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.
Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun perdarahannya hanya sedikit, tetapi tetap
merupakan ancaman bagi ibu dan janin karena menandakan bahwa sesuatu telah terjadi
pada kandungan ibu, seperti adanya pelepasan plasenta atau tali pusat sebelum waktunya
atau plasentanya menutupi jalan lahir.

Beberapa bagian tubuh membengkak


Selama masa kehamilan ibu hamil sering mengalami perubahan bentuk tubuh
seperti bertambahnya berat badan. Ibu hamil akan mengalami beberapa pembengkakan
seperti pada tangan, kaki dan wajah karena hal tersebut. Namun, jika pembengkakan pada
kaki, tangan dan wajah disertai dengan pusing kepala, nyeri ulu hati, pandangan menjadi
kabur bahkan kejang segera bawa ke dokter untuk ditangani, karena bisa saja ini pertanda
terjadinya pre-eklampsia.

Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya


Jika ibu hamil mengalami pecah ketuban sebelum waktunya segera periksakan diri
ke dokter, karena kondisi tersebut dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi. Hal ini dapat
mempermudah terjadinya infeksi dalam kandungan.

Pertolongan Pertama
1. Hiper emesisgravidarum
Minum air yang cukup, makan dengan porsi kecil tapi sering.
2. Demam
Minum banyak air, kompres.
3. Gerakan janin yang berkurang
Istirahat karena bisa jadi Gerakan janin tidak terasa akibat dari ibu yang terlalu banyak
beraktivitas, Lelah.
4. Perdarahan
Bedrest.
5. Beberapa bagian tubuh membengkak
Istirahat, meletakkan kaki lebih tinggi.
6. Air ketuban pecah sebelum waktunya.
EDUKASI GANGGUAN REPRODUKSI : KANKER SERVIKS

Pengertian
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim yaitu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya
berada diantara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina). Kanker serviks
terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di leher rahim dan membentuk tumor ganas.

Tanda dan gejala


Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati, seperti
tidak ada gejala. Gejala pada penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita
kanker stadium lanjut.
1. Keputihan yang semakin lama semakin berbau tidak sedap (bau busuk),berwarna kuning
atau kecoklatan bahkan bercampur dengan darah.
2. Perdarahan yang tidak normal saat menstruasi atau setelah menopause.
3. Perdarahan setelah berhubungan suami istri.
4. Nyeri panggul atau perut bagian bawah yang tidak biasa atau nyeri saat berhubungan
seks.

Faktor penyebab
HVP (Human Papilloma Virus) adalah penyebab utama dalam kanker serviks yang
ditularkan melalui hubungan seksual.
Selain itu faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker serviks diantara adalah:
1. Kebiasan merokok. Asap yang dihirup dari asap rokok mempengaruhi kemampuan tubuh
untuk melawan infeksi virus.
2. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini.
Semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, maka semakin
besar risiko untuk terkena kanker serviks hal tersebut berhubungan dengan kematangan
atau kesiapan organ – organ reproduksi. Meskipun secara fungsional rahim wanita
dinyatakan sudah berfungsi sejak mengalami menstruasi (9-15 tahun), namun kesiapan
total umumnya baru tercapai pada usia sekitar 20 tahun. Hubungan seksual yang
dilakukan terlalu dini dapat berpengaruh pada kerusakan jaringan epitel serviks atau
dinding rongga vagina. Kondisi tersebut dapat bertambah buruk dan mengarah pada
kelainan pertumbuhan sel yang tidak normal.
3. Penggunaan antiseptic untuk Vagina
Terlalu sering menggunakan antiseptik untuk mencuci vagina dapat memicu kanker
serviks. Dengan mencuci vagina dengan antiseptik maka dapat menyebabkan iritasi di
serviks. Iritasi akan merangsang terjadinya perubahan sel yang akhirnya berubah
menhjadi kanker.
4. Riwayat infeksi menular seksual.
5. System kekebalan tubuh yang lemah.
6. Makanan
Sering mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak dan pengawet,
sedikit atau kurang mengkonsumsi buah – buahan dan sayuran.

Jenis pemeriksaan
1. Pemeriksaan Pap smear
Pap smear dilakukan dengan mengambil sel dari serviks, yaitu bagian bawah rahim yang
sempit dan berada di bagian atas vagina untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya HPV atau human papilloma virus
ataupun sel karsinoma penyebab kanker serviks.
2. IVA
IVA merupakan metode deteksi dini dengan mengoleskan asam asetat (cuka) kedalam
lener rahim. Bila terdapat lesi kanker, maka akan terjadi perubahan warna menjadi agak
keputihan pada leher rahim yang diperiksa.
3. Biopsi
Pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Pencegahan
1. Vaksin HPV
Vaksinasi HPV dianjurkan untuk melindungi terhadap infeksi HPV yang dapat
menyebabkan kanker serviks.
2. Pemeriksaan Pap smear secara rutin
Melakukan Pap smear secara teratur dapat membantu mendeteksi perubahan sel-sel
leher rahim yang abnormal.
3. Praktik seks yang aman
Menggunakan pengaman saat berhubungan seksual dapat membantu mengurangi risiko
infeksi HPV. Tidak melakukan hubungan seksual < usia 20 tahun.
4. Konsumsi gizi seimbang, mengandung banyak vitamin C,A dan asam folat.
PAP SMEAR

Pengertian
Pap smear adalah prosedur untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita. Pap
smear juga dapat menemukan sel-sel abnormal (sel prakanker) di leher rahim yang dapat berkembang
menjadi kanker.
Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel di serviks. Setelah itu, sampel sel tadi akan
diteliti di laboratorium agar diketahui apakah di dalam sampel tersebut terdapat sel prakanker atau sel
kanker. Pap smear juga bisa digunakan untuk mendeteksi infeksi atau peradangan pada serviks.
Tujuan
Pap smear bertujuan untuk mendeteksi kanker leher rahim (kanker serviks) sejak dini.
Pemeriksaan ini dianjurkan dilakukan setiap 3 tahun sekali pada wanita usia 21 tahun ke atas. Bagi
wanita usia 30ꟷ65 tahun, pap smear bisa dilakukan tiap 5 tahun sekali, tetapi perlu dikombinasikan
dengan pemeriksaan HPV.
Pap smear juga dianjurkan bagi wanita yang berisiko tinggi terserang kanker leher rahim tanpa
memandang usia. Wanita dengan risiko tinggi tersebut adalah mereka yang memiliki faktor berikut:
 Memiliki riwayat keluarga dengan kanker serviks
 Mendapatkan hasil abnormal (lesi prakanker) pada pap smear sebelumnya
 Menderita HIV
 Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat menjalani transplantasi organ, kemoterapi,
atau menggunakan kortikosteroid dalam jangka panjang
 Menderita penyakit menular seksual, seperti herpes genital atau chlamydia
 Memiliki lebih dari satu pasangan seksual
 Memiliki kebiasaan merokok
 Terpapar atau menggunakan obat dietilstilbestrol (DES)
Syarat Dilakukannya Pap Smear
 Sudah pernah melakukan hubungan seksual.
 Tidak dilakukan pada saat menstruasi, karena hasilnya bisa jadi kurang akurat. Jika ingin
melakukan pap smear, disarankan untuk menunggu setidaknya 5 hari setelah menstruasi selesai.
 Pap smear juga sebaiknya tidak dilakukan pada usia kehamilan 25 minggu ke atas, karena bisa
menimbulkan nyeri hebat saat pemeriksaan. Sebaiknya, tunggu sampai 12 minggu setelah
melahirkan jika ingin menjalani pap smear.
Persiapan Pap Smear.
Sebelum Pap Smear
Selama 2 hari sebelum prosedur pap smear, dokter akan menyarankan pasien untuk tidak
melakukan beberapa hal berikut:
 Berhubungan seks
 Membersihkan bagian dalam vagina (douching) dengan air, cuka, atau cairan lainnya
 Memasukkan apa pun ke dalam vagina, termasuk tampon, krim vagina, atau obat-obatan
untuk vagina.
Prosedur Pap Smear
Pap smear dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Prosesnya hanya
berlangsung sekitar 10–20 menit. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dokter dalam pap smear:
 Pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian bagian bawah. Setelah itu, dokter akan meminta
pasien berbaring di meja dengan posisi lutut menekuk dan paha terbuka.
 Dokter akan memasukkan spekulum (cocor bebek) ke dalam vagina. Alat ini berfungsi untuk
membuka dinding vagina sehingga bagian leher rahim dapat terlihat. Pada proses ini, pasien
mungkin akan merasa tidak nyaman.
 Dokter akan mengambil sampel jaringan di leher rahim menggunakan spatula, sikat halus khusus,
atau keduanya. Setelah selesai, dokter akan menyimpan sampel tadi di dalam wadah khusus dan
memeriksanya di laboratorium.
Setelah Pap Smear
Setelah prosedur selesai dilaksanakan, pasien dapat beristirahat selama beberapa menit
sebelum diperbolehkan untuk pulang. Pasien mungkin akan merasakan nyeri atau mengalami sedikit
perdarahan pascatindakan.
Jika pasien tidak mengalami gejala perburukan, pasien dapat langsung pulang setelah
prosedur pap smear selesai.
Jika dari hasil pemeriksaan pap smear tidak ditemukan sel abnormal atau hasil
pemeriksaannya negatif, pasien dapat dikatakan tidak menderita kanker serviks. Pasien yang
mendapatkan hasil negatif tidak perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut sampai jadwal pap
smear berikutnya.
Hasil pap smear dikatakan positif jika pasien memiliki sel-sel abnormal, baik kanker maupun
lesi prakanker.
Pasien yang memperoleh hasil pap smear positif akan disarankan untuk menjalani
pemeriksaan lanjutan dengan kolposkopi. Kolposkopi adalah pemeriksaan jaringan leher rahim,
vagina, dan vulva dengan menggunakan kaca pembesar khusus (kolposkop).

Anda mungkin juga menyukai