Anda di halaman 1dari 37

DETEKSI DINI KANKER

LEHER RAHIM
dr. Fadhilah Armaijn, SpOG
RSUD Chasan Boesorie
Provunsi Maluku Utara
Tujuan
 Mengetahui penyakit kanker leher rahim

 Mengetahui fakta mengenai kanker leher


rahim di Indonesia

 Mengetahui faktor risiko

 Mengetahui cara deteksi dini kanker leher


rahim
Kanker Leher Rahim
 Kanker leher rahim adalah salah satu
kanker organ reproduksi wanita

 Pembunuh nomor SATU di dunia dimana


program deteksi dini tidak tersedia atau
tidak berjalan dengan baik

 Kanker kandungan yang paling mudah


untuk dicegah  program deteksi dini
Organ reproduksi perempuan
Saluran indung Rahim Indung
telur telur

Leher rahim
Leher rahim

Vagina

Bibir luar vagina


Fakta mengenai Kanker Leher Rahim
di Indonesia
 Merupakan kanker terbanyak yang
menyerang perempuan Indonesia

 MENGAPA???

 Fakta bahwa kanker leher rahim adalah jenis


kanker yang bisa dicegah  di Indonesia
menjadi kanker no. 1 yang diderita
perempuan  Deteksi dini masih sangat
rendah
Apakah yang menyebabkan kanker
leher rahim?
Penyebab utama kanker leher rahim adalah
virus human papilloma (Human
Papillomavirus/HPV)
Bagaimanakah virus tersebut bisa
ada di dalam organ reproduksi?
 Virus penyebab kanker leher rahim
ditularkan melalui hubungan seksual
Bagaimanakah virus tersebut bisa
menyebabkan kanker leher rahim?
 Virus HPV akan masuk ke dalam sel leher
rahim melalui luka di leher rahim

 Sel leher rahim yang terinfeksi virus akan


mengalami perubahan menjadi lesi prekanker
 apabila daya tahan tubuh buruk  virus
akan tetap bertahan  lesi prekanker
bertambah berat  kanker leher rahim
Perjalanan infeksi HPV di
leher rahim

Infeksi HPV awal Infeksi HPV yang menetap

Leher Leher Berubah Berubah


rahim rahim menjadi menjadi
normal terinfeksi jaringan kanker
HPV prekanker
Setelah terlanjur terinfeksi HPV, apakah pasti
terkena kanker?
 TIDAK !

 Pada sebagian besar kasus, infeksi akan


hilang

 Hanya pada perempuan dengan infeksi HPV


kronis yang berisiko terkena kanker
Siapa saja yang berisiko terinfeksi
HPV?
 Semua perempuan yang sudah pernah
berhubungan seksual

 Perempuan yang memiliki pasangan lebih dari satu

 Perempuan yang suaminya tidak setia

 Perempuan dengan penyakit menular seksual


 Perempuan yang tidak pernah melakukan
deteksi dini

 Perempuan dengan daya tahan tubuh yang


buruk

 Merokok
Bagaimanakah cara mengurangi risiko
terinfeksi virus HPV penyebab kanker
leher rahim?
 Untuk remaja  jangan melakukan seks bebas

 Jangan merokok

 Menjalani gaya hidup sehat : olah raga dan makan


makanan yang sehat

 Jalani seks yang aman  masing-masing setia


pada pasangannya seumur hidup

Segera lakukan deteksi dini kanker leher rahim


Bagaimana cara melakukan deteksi
dini?
 pap smear

 TesIVA (Inspeksi Visual dengan asam


asetat)
Apa itu pap smear?
 Tes untuk mengambil sel leher rahim yang
ada di permukaan leher rahim dan mencari
adanya sel yang berubah jadi sel
prekanker/sel kanker

 Bila lesi prekanker bisa terdeteksi  dapat


diobati  mencegah agar tidak berkembang
menjadi kanker
Apa itu IVA?
 Deteksi dini kanker leher rahim dengan cara
mengoleskan asam cuka ke permukaan leher rahim
 bila terdapat lesi prekanker di leher rahim 
akan berubah menjadi putih

 Bila lesi prekanker bisa terdeteksi  dapat diobati


 mencegah agar tidak berkembang menjadi
kanker
Mana yang lebih baik, pap smear
atau IVA?
 Kemampuan mendeteksi lesi prekanker sama

 IVA lebih mudah dikerjakan, hasilnya


langsung bisa dilihat, dan lebih murah
Berapa kali sebaiknya melakukan
deteksi dini agar terhindar dari kanker?

 Setiap tahun sekali


Bila tidak ada gejala, apakah harus
melakukan deteksi dini?
 Deteksi dini memang dilakukan sebelum
timbul gejala (menstruasi memanjang,
pendarahan di luar menstruasi, pendarahan
saat berhubungan seks)  BILA SUDAH
TIMBUL GEJALA  sudah menjadi KANKER
LEHER RAHIM  pengobatan LEBIH SULIT
Mengapa deteksi dini harus diulang?
 Deteksi dini tidak sempurna

 Perubahan bisa terjadi sejak tes yang


terakhir

 Perlu waktu bertahun-tahun untuk berubah


menjadi lesi prekanker
Kapan saat yang tepat untuk
dilakukan deteksi dini?
 Pap smear dilakukan pada saat tidak menstruasi

 Dua hari sebelum pap smear sebaiknya tidak


berhubungan seks

 IVA dapat dilakukan pada saat menstruasi tetapi


dengan syarat sudah tidak terlalu banyak darah
yang keluar
Bagaimanakah cara melakukan pap
smear/IVA?
 Pasien tidur terlentang dengan lutut ditekuk

 Alat yang bernama spekulum dimasukkan ke


dalam vagina untuk melihat leher rahim

 Pasien mungkin merasa tidak nyaman pada


saat spekulum dimasukkan dan dilakukan
pap smear atau IVA

 Prosedur berlangsung tidak lebih dari 5 menit


Pasien ber baring telentang
dengan kedua lutut ditekuk
Spekulum dimasukkan ke dalam lubang
vagina untuk menampilkan leher rahim
Perhatian
 Setelah dilakukan pap smear mungkin akan
timbul flek/bercak kecoklatan

 setelah dilakukan IVA kadang-kadang terasa


gatal karena asam cuka yang dioleskan ke
leher rahim
Apakah perempuan yang sudah diangkat rahimnya
masih perlu deteksi dini terhadap kanker leher rahim?

 Jika sebelumnya pernah menderita lesi prekanker


atau kanker leher rahim harus tetap dilakukan
papsmear atau IVA

 Jika leher rahim tetap ditinggal (tidak diangkat


bersama rahim) masih tetap perlu deteksi dini
dengan papsmear atau IVA
Kapan kita berhenti melakukan
deteksi dini?
• Jika perempuan sudah berusia 70 tahun dengan
hasil tes selama 10 tahun terakhir normal
Apakah arti hasil pemeriksaan IVA
atau pap smear
 Hasil pap smear : normal, radang atau positif
terdapat lesi prekanker

 Hasil IVA : negatif atau positif lesi prekanker


Apa yang harus dilakukan bila hasil
papsmear atau IVA positif lesi
prekanker?
 Pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang
memiliki fasilitas untuk mengobati lesi
prekanker

 Setelah pengobatan, lesi prekanker bisa


sembuh

 Tetap harus pap smear atau IVA setelahnya


Kanker Leher
Rahim
Apakah gejala kanker leher rahim?

 Pendarahan yang tidak normal


◦ Diantara menstruasi
◦ Saat berhubungan seks
◦ Setelah menopause

 Keputihan yang tidak normal

 Gejala lainnya
◦ Nyeri pada kaki
◦ Nyeri panggul
◦ Perdarahan dari anus atau kandung kencing
Apakah pengobatan untuk kanker
leher rahim?
 Pengangkatan rahim

 Kemoterapi dan Penyinaran


Bagaimanakah harapan hidup setelah
divonis menderita kanker leher rahim?
Stadium Harapan hidup 5 tahun

Stadium I 81-96%

Stadium II 65-87%

Stadium III 35-50%

Stadium IVA 15-20%


Mengapa perempuan tidak
melakukan deteksi dini ?
 Kurang informasi

 Takut untuk diperiksa

 Malu untuk diperiksa

 Tidak ada waktu untuk periksa (sibuk dengan


pekerjaan dan atau tugas rumah tangga)
Apa yang bisa dilakukan oleh
kader?
1. Kader yang belum melakukan deteksi dini
kanker leher rahim  SEGERA melakukan
deteksi dini

2. Memberitahu warga bahwa pemeriksaan


tidak nyeri

3. Mengantar warga yang ingin melakukan


deteksi dini ke puskesmas
4. Menawarkan untuk merawat anaknya
sementara si ibu melakukan deteksi dini

5. Mendaftarkan warga untuk deteksi dini


kanker leher rahim di puskesmas

6. Memberikan informasi pada warga sekitar


pada acara arisan RT, RW atau pertemuan
PKK
AJAK PEREMPUAN DI SEKITAR
ANDA UNTUK MENJALANI DETEKSI
DINI KANKER LEHER RAHIM
SEKARANG JUGA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai