Anda di halaman 1dari 50

IVA

Disampaikan
Oleh:
dr.drh. Anwar
DESKRIPSI

Kanker leher rahim merupakan


masalah kesehatan penting pada
perempuan di seluruh dunia
setelah kanker payudara

460.000 kejadian kanker leher


rahim setiap tahun di dunia dan
sekitar 231.000 perempuan
meninggal akibat penyakit
tersebut.
Hampir semua 99,7 %
kanker rahim secara
langsung berhubungan
dengan infeksi sebelumnya
dari satu atau lebih virus
Papilloma ( HPV )
HUMAN PAPILLOMA VIRUS
HPV adalah infeksi menular seksual
yang paling banyak terjadi di dunia
tapi hanya sedikit orang tahu bahwa
mereka yang terinfeksi jarang
menimbulkan gejala.

Gejala paling umum adalah bintik


bintik kecil bewarna merah muda di
sekitar kelamin dan terasa gatal atau
panas seperti terbakar
Umumnya terjadi segera
setelah mereka aktif secara
seksual, awal usia remaja,
usia 20 30an.

Umumnya berkembang
menjadi kanker rahim pada
perempuan setelah 10 20
tahun.
Saat ini tidak ada obat untuk
infeksi HPV artinya seseorang
yang terinfeksi sangat
mungkin terinfeksi seumur
hidupnya.
Infeksi aktif dikendalikan
oleh imun tubuh.
HPV tidak dapat dikulturisasi,
sering menyerang kulit dan
tangan atau kaki, sementara
lainnya menyerang barisan sel
pada mulut dan alat kelamin pria
dan wanita.

Virus relatif kecil dengan 2 strand


DNA dan sel bundar, amplop
seperti bola golf.
TIPE INFEKSI HPV

Infeksi biasa stabil lokal, membaik secara


spontan, jika leher rahim terkena pada
wanita, bisa berkembang menjadi:
1. Lesi derajat rendah
(Low grade squamous Intraephitelial
lesions)
2. CIS (Cervical in Situ)
3. Lesi derajat tinggi
(High grade squamous Intraephitelial
lesions )
BAGAIMANA HPV MENYEBABKAN
KANKER

Pembelahan sel normal pada manusia


dan hewan diatur oleh 2 jenis protein sel
yaitu Rb dan p53. Dua gen dari virus
HPV yaitu E6 dan E7 memproduksi
protein yang dapat menempel pada Rb
dan p53 kemudian menghambat kerja
mereka dalam mengatur pembelahan
sel sehingga sel berkembang liar dan
hasilkan perubahan permanen pra
kanker.
Tahap awal infeksi leher rahim
menunjukan perubahan kecil dalam
ukuran dan bentuk, seiring waktu,
sel tersebut berkembang lebih tak
menentu,merusak permukaan leher
rahim dengan derajat yang berbeda.
Sel ganas ini bila tidak diobati akan
mengantikan sel normal dan menjadi
CIS dan ketingkat kanker lanjutan.
RIWAYAT ALAMIAH KANKER LEHER
RAHIM

Serviks normal terinfeksi HPV,


60 % membaik dalam 2 3
tahun, jika perubahan oleh
progesifitas kuman 15 % dalam
3 4 tahun menjadi LGSILs , 30 -
70 % dalam 10 tahun HGSILs
dan terakhir menjadi kanker
invasif.
GEJALA KANKER LEHER RAHIM

1. TAHAP AWAL TANPA GEJALA DAN SAKIT

2. TAHAP LANJUT
. Keputihan yang berbau
. Pendarahan dari liang senggama
. Pendarahan setelah senggama
. Nyeri panggul
. Pendarahan pasca menopause
TAMPILAN NORMAL SERVIKS
TAMPILAN ABNORMAL
SERVIKS
FAKTOR RISIKO HPV DAN KANKER
LEHER RAHIM

1. Aktifitas seksual sebelum berusia 20 tahun


2. Berganti ganti pasangan seksual
3. Terpapar infeksi yang ditularkan melalui IMS
4. Ibu atau kakak yang menderita kanker leher
rahim
5. Tes Pap sebelumnya yang abnormal
6. Merokok
7. Imunosupresi ( HIV AIDS dan Kortikosteroid
kronis)
METODA DIAGNOSA KANKER
SERVIKS

PAPS SMEAR
BIOPSI JARUM HALUS
SERVIKOGRAFI
KOLPOSKOPI
IVA
IVA
INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM
ASETAT
IVA merupakan pemeriksaan leher
rahim (serviks) dengan cara melihat
langsung (dengan mata telanjang)
leher rahim setelah memulas leher
rahim dengan larutan asam asetat
3-5%
Pemeriksaan IVA merupakan
pemeriksaan skrining alternatife
dari pap smear karena biasanya
murah, praktis, sangat mudah
untuk dilaksanakan dan peralatan
sederhana serta dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan selain
dokter ginekologi
Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan
dilakukan dengan cara melihat serviks yang
telah diberi asam asetat 3-5% secara
inspekulo. Setelah serviks diulas dengan
asam asetat, akan terjadi perubahan warna
pada serviks yang dapat diamati secara
langsung dan dapat dibaca sebagai normal
atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu
sampai dua menit untuk dapat melihat
perubahan-perubahan pada jaringan epitel.
Program Skrining Oleh WHO :

1. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia


35-40 tahun
2. Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun
pada usia 35-55 tahun
3. Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun
pada usia 35 -55 tahun
4. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3
tahun pada wanita usia 25-60 tahun.
KEUNGGULAN DARI TEST PAP SMEAR

Keunggulan dengan tes pap smear adalah pap


smear harus menunggu waktu mendapatkan
hasilnya sedangkan IVA tidak perlu menunggul
lama, karena hasilnya akan segera diketahui.
Sensitivitas IVA bahkan lebih tinggi dari Pap
Smear. Dalam waktu 60 detik kalau ada
kelainan di serviks akan timbul plak putih yang
bisa dicurigai sebagai lesi kanker. Dengan
deteksi dini secara teratur, kanker serviks
dapat diketahui lebih awal dan ditangani lebih
cepat.
KELEBIHAN METODE SKRINING IVA

1. Mudah, praktis dan sangat mampu laksana.


2. Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah
3. Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi
4. Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan
dokter ginekologi, dapat dilakukan oleh bidan di
setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau
dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih
5. Alat-alat yang dibutuhkan dan Teknik pemeriksaan
sangat sederhana.
6. Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan
sederhana
PROSEDUR DIAGNOSIS IVA

Menjalani tes kanker atau


pra-kanker dianjurkan bagi
semua wanita berusia 30
dan 45 tahun.
PENCEGAHAN HPV

Pencegahan Primer
Cegah infeksi HPV dapat hindari
kanker leher rahim. Pencegahan
terbaik adalah mengembangkan
vaksin HPV untuk hambat atau non
aktifkan protein E6 dan E7 (viral
protein) yang mengatur
pertumbuhan sel, mahal dan belum
tersedia global.
Pencegahan Sekunder
Perempuan yang terinfeksi
HPV perlu penapisan untuk
tentukan alami lesi pra kanker
yang mudah diobati baik
pendekatan penapisan secara
visual ataupun sitologi seperti
IVA, Pap smear, dan lainnya.
Pencegahan Tersier
Meliputi diagnosis, terapi
setelah lesi pra kanker
terdeteksi terutam lesi derajat
tinggi yang dapat berkembang
menjadi kanker.
PENILAIAN KLIEN

Tanyakan riwayat singkat kesehatan


reproduksinya, antara lain:
1)Riwayat menstruasi
2)Pola pendarahan (mis.; paska coitus
atau
mens tak teratur)
3)Paritas
4)Usia pertama kali berhubungan seksual
5)Penggunaan alat kontrasepsi
IVA dapat dilakukan di klinik
manapun yang
mempunyai sarana sebagai berikut
ini:
1)Meja periksa
2)Sumber cahaya/lampu
3)Spekulum Bivalved (Cusco or
Graves)
4)Rak atau wadah peralatan
Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan tes IVA
harus tersedia di tempat:

1. Kapas swab digunakan untuk menghilangkan mukosa


dan cairan keputihan dari serviks (leher rahim) dan
untuk mengoleskan asam asetat ke leher rahim.
2. Sarung tangan periksa harus baru
3. Spatula kayu; digunakan untuk mendorong dinding
lateral dari vagina jika menonjol melalui bilah spekulum.
4. Asam asetat; adalah bahan utama cuka. Larutan asam
asetat (3-5%)
CARA PENGGUNAAN

1. IVA test dilakukan dengan cara mengoleskan asam


asetat 3-5% pada permukaan mulut rahim. Pada lesi
prakanker akan menampilkan warna bercak putih
yang disebut aceto white epithelium.
2. asil dari pemeriksaan ini adalah bercak putih dapat
disimpulkan bahwa tes IVA positif. Maka jika hal itu
terjadi maka dapat dilakukan biposy.
3. Untuk mengetahui hasilnya langsung pada saat
pemeriksaan.
4. Pemeriksaan dengan metode ini bisa dilakukan oleh
bidan atau dokter di Puskesmas atau di tempat
praktek bidan dengan biaya yang cenderung lebih
ekonomis.
KATEGORI IVA
1. IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.
2. IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau
kelainan jinak lainnya (polip serviks).
3. IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium).
Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker
serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah
pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-
berat atau kanker serviks in situ).
4. VA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya
penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan
bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks
bila ditemukan masih pada stadium invasif dini
PASCA KRIOTERAPI
PENGOBATAN

Di negara maju tindakan


pengobatan kondisi pra kanker leher
rahim telah berubah dari tindakan
pembedahan seperti biopsi dan
histerektomi ke tindakan lebih aman
dan sederhana yaitu krioterapi,
laser, electrosurgery dan loop
electrosurgical excision procedure.

Anda mungkin juga menyukai