Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN KEBERSIHAN

LINGKUNGAN
TUJUAN
1. Memahami ruang lingkup
kebersihan/pengendalian
lingkungan Puskesmas
2. Memahami prinsip dasar
pembersihan lingkungan
Puskesmas
A. Latar belakang
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya,
yang perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Lingkungan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
kesehatan masyarakat, sebagian besar gangguan kesehatan
disebabkan kondisi lingkungan dan prilaku masyarakat.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan atau
kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakkan hukum.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) adalah upaya yang
dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
tidak wajib melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, bagi usaha dan/atau kegiatan yang tidak
diwajibkan menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup wajib melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL).
1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
dinas Kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan
pengembangan kesehatan di suatu wilayah
keraja ( Depkes RI 2009 )
2. Pengertian Sanitasi

Sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah


berjangkitnya suatu penyakit menular dengan jalan
memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi
merupakan usaha kesehatan masyarakat yang
menitik beratkan pada penguasaan terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan
3. Pengertian Kesehatan
Lingkungan
Kesehatan Lingkungan adalah upaya
perlindungan, pengelolaan dan modifikasi
lingkungan yang diarahkan menuju
keseimbangan ekologi pada tingkat
kesejahtraan manusia.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan
Layanan Kesehatan
a. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
masyarakat
b. Mencegah terjadinya penurunan kualitas
lingkungan/sanitasi disekitar Puskesmas
c. Mencegah terjadinya infeksi Nosokomia
d. Mencegah pencemaran lingkungan.
e. Mencegah kerusakan estetika lingkungan Puskesmas
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Layanan Kesehatan/Puskesmas.
Menurut Kep.Menkes RI 1204 Tahun 2004 terdiri dari
:
1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman
Puskesmas.
2. Penyehatan Air
3. Pengelolaan limbah padat, cair dan gas.
4. Pengelolaan tempat pencucian linen( Laundry )
5. PenyehatanHygien dan sanitasi
makmin
6. Pengendalian serangga dan tikus.
7. Dekontaminasi/ sterilisasi
8. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan

Puskesmas
9. Pencegahan Infeksi di lingkungan
Puskesmas
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1. Undang undang Nomor 36 Tahun 2010 tentang Kesehatan
2. Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Undang Undang Nomor. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Qanun Aceh Nomor 2 tahun 2011 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah. B3 dan perubahan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor
85 Tahun 1999
6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan
Limbah Radioaktif
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
8. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
13/MENLH/III/1995 tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak
9. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 58/MENLH/XII/1995 tentang Baku
Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah
Sakit.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1204/MENKES/SK/IX/2004, Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit
Pencegahan Infeksi Akibat
Lingkungan
Pembersihan dan disinfeksi dengan pembersih dan
desinfektan tepat.
Pemeliharaan peralatan medik dengan tepat.
Mempertahankan mutu air bersih.
Mempertahankan ventilasi udara yang baik.
Lingkungan
Lingkungan di 2 bagian yaitu :
- Lingkungan Biotik
- Lingkungan abiotik

Ventilasi ruangan (Udara)


Air
Permukaan lingkungan
Linen pasien
Binatang
Penanganan sampah
Desain Ruangan
Ruangan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
memfasilitasi kewaspadaan standar.
Setiap enam tempat tidur diadakan satu buah
wastafel.
ICU/HCU satu tempat tidur satu wastafel.
Jarak tempat tidur 2,5 meter
Ventilasi Ruangan
Pertukaran udara yang memadai 12 kali per jam (12 ACH).

Jenis ventilasi utama : mekanis, alami, dan gabungan dari


keduanya.

Ruang Isolasi membutuhkan tekanan negarif dianjurkan


ventilasi mekanis dengan beberapa persyaratan
Prinsip Dasar Pembersihan
Lingkungan
Semua permukaan horisontal disemua layanan pasien harus
dibersihkan setiap hari dan bila nampak kotor.
Semua lap yang digunakan harus dibasahi agar tidak terjadi
Aerosolisasi.
Semua alat pembersih setelah digunakan harus dicuci dan
dikeringkan
Minimalkan peralatan disekitar pasien untuk memudahkan
pembersihan.
Lanjutan.
Gunakan APD sarung tangan rumah tangga, celemek
kedap air, pelindung kaki, kalau perlu pelindung mata.
Gunakan tatalaksana pembersihan tumpahan darah
atau cairan tubuh lainnya.
PENYEHATAN AIR

KUALITAS/MUTU AIR ADALAH ISTILAH YANG DIGUNAKAN


UNTUK MENJELASKAN KARAKTERISTIK FISIK, KIMIAWI , DAN
BAKTERIOLOGIS DIHUBUNGKAN DENGAN FUNGSINYA
UNTUK KEPERLUAN FASILITAS KESEHATAN (UNTUK MINUM,
MANDI, PENCUCIAN, PEMBERSIHAN DLL.)

Batasi kontaminasi air atau sumber air.


Bersihkan dan disinfeksi sink, penam
pungan air
Evaluasi untuk kemungkinan sumber air
terkontaminasi
Hindari penempatan dekorasi air mancur
dan kolam ikan di area perawatan pasien
Water (Air)

Bersihkan dan disinfeksi tempat cuci tangan


Evaluasi kemungkinan sumber air terkontaminasi
Pertahankan temperatur air, panas 51 C, dingin 20 C
Permukaan lingkungan
Bersihkan dan disinfeksi permukaan
lingkungan di area perawatan
Lakukan pembersihan dua kali sehari
atau bila kotor
Pilih disinfektan yang terdaftar dan
gunakan sesuai petunjuk pabrik
Permukaan lingkungan
Tidak direkomendasikan menggunakan cairan
disinfektan tingkat tinggi untuk peralatan non
kritikal dan permukaan lingkungan (meja, tiang
infus, dll).
Ikuti petunjuk pabrik untuk pembersihan dan
pemeliharaan peralatan non kritikal
Jika tidak ada petunjuk pembersihan dari pabrik
ikuti prosedur tertentu.
Permukaan lingkungan

Bersihkan peralatan medikal non kritikal dengan


detergen/ disinfektan.
Tidak direkomendasikan menggunakan alkohol
untuk disinfeksi permukaan lingkungan yang
luas.
Gunakan sarung tangan rumah tangga utk
pembersihan/disinfeksi lingkungan.
Permukaan lingkungan
Jaga kebersihan lingkungan, lantai,
dinding, permukaan meja
Gunakan detergen atau air untuk
pembersihan permukaan non keperawatan
seperti perkantoran administrasi.
Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang
sering disentuh seperti pegangan pintu,
pegangan TT pasien, stop-kontak lampu.
Bersihkan dinding, blinds dan jendela, tirai
di area perawatan pasien
Permukaan lingkungan

Tidak direkomendasikan disinfeksi fogging di area


keperawatan.

Tidak direkomendasikan melakukan pembersihan


permukaan yang luas yang menghasilkan aerosol.
HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2)

Bau : Merangsang (menyengat) dan kecut. Warna : Bening kebiruan.


Komposisi :
- H2O (air) serta O2 (oksigen)
Bila bersentuhan dengan tubuh pada jaringan luka atau mukosa, maka akan terjadi
pengelupasan O2 karena adanya enzim katalase dalam sel.

Konsentrasi :
- Untuk desinfektan dan mencuci luka 0,3% - 6%
- Untuk sterilisasi 6% - 25%
- Larutan H2O2 yang biasa dipakai (standar) 3%

Gunanya : Vagina douche (mendesinfeksi vagina), Sebagai antiseptik yang non


toxid, Desinfektan luka dan borok
Permukaan lingkungan
Ikuti prosedur tepat yang efektif menggunakan Lobby duster
(petunjuk pembersih debu)
Tidak direkomendasikan menggunakan sapu ijuk & Kemoceng,
yang dapat menyebabkan debu beterbangan.
Lakukan pengepelan dengan menggunakan mops (Alat pel), lap
dan cairan pel.
Permukaan lingkungan
Siapkan cairan pembersih setiap hari atau jika diperlukan, dan
gunakan cairan yang baru
Ganti mop setiap hari
Bersihkan mop dan kain pembersih setelah dipakai dan biarkan
kering sebelum dipakai lagi
Selesai operasi terakhir setiap hari wet vaccum atau mop lantai dan
dinding dgn menggunakan kain pel sekali pakai dan cairan
disinfektan ruang operasi
Permukaan lingkungan

Tidak direkomendasikan menggunakan mats (keset)


di pintu masuk ruang operasi
Gunakan metode pembersihan debu yang tepat
(menggunakan lap basah) di ruang pasien yang
immuno compromised
Tutup pintu kamar pasien saat membersihkan lantai
koridor untuk meminimalkan kontak debu udara.
Permukaan lingkungan
Segera bersihkan dan dekontaminasi tumpahan darah atau
bahan lain yang potensial infeksi
Ikuti prosedur tepat:
- Gunakan APD, sarung tangan
- Jika tumpahan darah banyak bersihkan dengan bahan
yang dapat meresap cairan dan masukkan kedalam
kantong kuning / infeksius.
- Bersihkan area dengan kain/tisu/kertas dengan cairan
disinfeksi dan biarkan permukaan kering
Permukaan lingkungan
Pakai APD dan lakukan Kewaspadaan Standar selama
prosedur pembersihan dan disinfeksi.
Pakai standar protokol pembersihan dan disinfeksi untuk
pengendalian lingkungan yang terkontaminasi
- Berikan perhatian ketat untuk pembersihan dan disinfeksi
permukaan yang sering disentuh di area perawatan
seperti : Troli, Lemari pasien, papan pasien pada TT,
Pinggiran TT pasien, pegangan pintu
- Pastikan kepatuhan dari petugas kebersihan untuk
pembersihan dan disinfeksi
- Pakai cairan disinfektan yang sesuai
Pengendalian Infeksi lingkungan
Puskesmas
Upaya pengendalian lingkungan di Puskesmas
adalah dengan cara :
Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan kepada pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat di sekitar puskesmas dan
fasilitas kesehatan lainnya sehingga infeksi dapat di cegah
Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
Kebersihan Tempat Tidur
Jaga kasur tetap kering
Bersihkan dan disinfeksi kasur dan
bantal dgn menggunakan disinfektan
setiap mengganti linen dan setiap
pergantian pasien.
Pengendalian lingkungan di Ruang laundry

PEMBERSIHAN LINGKUNGAN BERDASARKAN PRINSIP


MEMINIMALISASI MICRO-ORGANISME

Petugas menggunakan APD


Lingkungan tertata rapi sehingga mudah untuk dibersihkan
Tersedia air yang cukup untuk pengelolaan di R.laundry
Pembersihan penanaganan limbah dilakukan setiap hari
(2 x atau jika perlu)
Pintu selalu tertutup dan tidak ada celah untuk
masuknya binatang dan serangga lainnya
Kebersihan lingkungan di
R.Gizi
LINGKUNGAN & PERMUKAAN MEJA HARUS BERSIH
Pintu selalu tertutup dan tidak ada celah tempat masuknya
serangga dan binatang lainnya
Saluran pembuangan air yang tertata baik, tidak terdapat
genangan air akibat adanya sumbatan
Peralatan dibersihkan dan tertata baik sehingga memudahkan
untuk pembersihan
Tersedia tempat sampah yang tertutup dan dibersihkan
secara rutin
Tersedia air yang cukup untuk digunakan
Tidak tercium bau yang tidak enak
Binatang

- Anjurkan pasien menghindari dari


kotoran, air liur, urine binatang
- Jangan membiarkan binatang anjing,
kucing berkeliaran di sekitar
Puskesmas
- Bersihkan lingkungan Puskesmas dari
kotoran binatang
Kesimpulan
Pengendalian lingkungan adalah proses membuang
semua atau sebagian besar patogen dari
permukaan dan benda yang terkontaminasi.

Ciptakan lingkungan bersih, aman, dan nyaman


untuk mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan ke petugas, pasien,
pengunjung dan masyarakat sekitar Puskesmas.
Gunakan desinfektan dan alat pembersih yang
dianjurkan.

Gunakan APD sesuai dengan indikasi dalam proses


melakukan pembersihan.
Agar program PPI di Puskesmas dapat terlaksana
perlu ada :
SOP
penanggung jawab dan pemantau
alokasi dana & pemeliharaannya.

Pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang bekerja


pada ruangan

Pengendalian lingkungan adalah tanggung jawab


semua SDM, pasien, pengunjung di Puskesmas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai