Anda di halaman 1dari 32

KONSEP KOMUNIKASI

KEPERAWATAN
(PRAKTIKUM I)
KELOMPOK HG :
AGUSTINA
DEVI
EVLYN
LARAS
LATAR BELAKANG

Stuart (2010) menyatakan


komunikasi terapeutik
merupakan hubungan
interpersonal antara  perawat
dan klien, dalam hubungan ini
perawat dan klien memperoleh
pengalaman belajar  bersama
dalam rangka memperbaiki
pengalaman emosional klien.

Keterampilan berkomunikasi merupakan soft Skill


yang harus dimiliki oleh perawat, karena
komunikasi adalah sebuah proses yang dinamis
yang digunakan untuk mendapatkan data dari klien
dimulai dari pengkajian, perumusan diagnosis,
intervensi, implementasi sampai tahap evaluasi di
butuhkan keterampilan dalam komunikasi.
DEFINISI KOMUNIKASI
Perbedaan Antara Komunikasi Keperawatan
dan Komunikasi sosial
Lanjutan...
Bentuk Komunikasi Keperawatan
Menurut Crispt dan Taylor (2001) komunikasi keperawatan dibagi
menjadi tiga yaitu :
Nurse-client Helping Relationship
Perawat membentuk, mengarahkan dan mengambil tanggung
jawab atas interaksi tersebut dan kebutuhan klien menempati
prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan perawat.
Nurse-Family Relationship
Perawat sebagai pendengar yang baik, orang asing yang
menghibur, mitra kolaborasi yang tidak menjudge serta mendorong
kekuatan dalam keluarga.
Nurse-Community Relationship
Komunikasi perawat dengan komunitas biasanya dilaksanakan
pada organisasi local, volunteering for community service, atau
sebagai seorang politik
Komponen Komunikasi Keperawatan

Menurut Potter dan Perry (2009) komponen-komponen yang


ada dalam komunikasi keperawatan yaitu :
1.Referen

2.Pengirim (Sender) dan Penerima (Receiver)


3.Pesan (Message)
4.Media (chanels)
5.Umpan balik
6.Variable Interpersonal
7.Lingkungan
VARIABEL
INTERPESONAL

MEDIA

REFEREN REFEREN

PESAN
PENGIRIM PENERIMA

UMPAN BALIK

Komunikasi sebagai proses aktif antara pengirim dan penerima


Tingkatan Komunikasi
Menurut Potter and Perry (2009)
tingkatan komunikasi dibagi menjadi
yaitu :
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Transpersonal
Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi Publik
Tipe Komunikasi

Komunikasi verbal
Komunikasi Non-verbal
Komunikasi Simbolik
Metakomunikasi
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
 Hambatan dalam komunikasi (Kozier 2010,) yaitu :
1. Stereotip
2. Setuju dan tidak setuju
3. Defensif
4. Menantang atau argumentasi
5. Menyelidiki
6. Menguji
7. Menolak
8. Mengubah topik dan subjek
9. Pemberian keterangan “palsu” demi menenangkan klien
10.Melontarkan penilaian
TAHAPAN DALAM KOMUNIKASI
KEPERAWATAN

Menurut Kozier (2010)


1.Fase Persiapan/ Pra interaksi
2.Fase Perkenalan/ Orientasi
3.Fase Kerja
4.Fase Terminasi
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Teknik komunikasi terapeuti pada anak
Tahap perkembangan pada anak yaitu:
1.Usia Bayi (0-1 tahun)
Komunikasi pada bayi dapat dilakukan dengan cara menggunakan teknik
non verbal yaitu sentuhan seperti mengusap-usap, menggendong, memangku,
dan lain-lain.
2.Usia Todler dan Pra Sekolah (1-2,5 tahun, 2,5-5 tahun)
Komunikasi pada usia ini sifatnya egosentris, rasa ingin tahunya tinggi,
inisiatifnya tinggi, kemampuan bahasanya meningkat, mudah kecewa, setiap
komunikasi harus berpusat pada dirinya, takut terhadap ketidaktahuan dan
pada usia ini anak belum fasih berbicara.
Usia Sekolah (5-11 tahun)
Komunikasi menggunakan kata sederhana spesifik, menjelaskan sesuatu yang
membuat ketidakjelasan atau yang tidak diketahui, pada usia ini
keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu
sangat tinggi.
Teknik Komunikasi Terapeutik pada
Anak
 Teknik komunikasi verbal
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
2. Bercerita
3. Memfasilitasi
4. Biblioterapi
5. Meminta untuk menyebutkan keinginan
6. Pilihan pro dan kontra
7. Penggunaan skala
Teknik Non Verbal

 Menulis
 Menggambar
 Gerakan gambar keluarga
 Sosiogram
 Menggambar bersama dalam keluarga
 Bermain
Teknik Komunikasi pada Remaja
 Menurut Potter & Perry (2009), Masa remaja dibagi
menjadi tiga subfase;
 Masa remaja awal (11 sampai 14)
 Masa remaja pertengahan ( 15-17)
 Masa remaja akhir (18-20)
 Komunikasi pada usia remaja ini ditunjukkan dengan
kemampuan berdiskusi atau berdebat dan sudah mulai
berfikir secara konseptual, sudah mulai menunjukkan rasa
malu, pada usia ini remaja sering kali merenung
kehidupan masa depan yang direfleksikan dalam
komunikasi.
Teknik Komunikasi Terapeutik pada
Lansia
 Pendekatan komunikasi pada lansia
1. Pendekatan fisik
2. Pendekatan psikologis
3. Pendekatan sosial
4. Pendekatan spiritual
 Teknik Komunikasi Pada Lansia
1. Teknik asertif
2. Responsif
3. Supportif
4. Sabar dan Ikhlas
Hal yang perlu diperhatikan saat berinteraksi
pada lansia
 Menunjukkan rasa hormat, seperti “bapak”, “ibu”, kecuali apabila sebelumnya pasien
telah meminta anda untuk memanggil panggilan kesukaannya.
 Hindari menggunakan istilah yang merendahkan pasien
 Pertahankan kontak mata dengan pasien
 Pertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa dan mendengarkan adalah kunci
komunikasi efektif
 Beri kesempatan pasien untuk menyampaikan perasaannya
 Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak, menggunakan bahasa dan kalimat
yang sederhana.
 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pasien
 Hindari kata-kata medis yang tidak dimengerti pasien
 Menyederhanakan atau menuliskan instruksi
 Mengenal dahulu kultur dan latar belakang budaya pasien
 Mengurangi kebisingan saat berinteraksi, beri kenyamanan, dan beri penerangan yang
cukup saat berinteraksi.
 Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan di tangan. Lengan, atau bahu.
 Jangan mengabaikan pasien saat berinteraksi.
Teknik Komunikasi Terapeutik pada
Klien dengan Kebutuhan Khusus
Pasien yang tidak dapat berbicara dengan jelas (Aphasia, Dysatria, Tuna
wicara) :
Mendengarkan dengan seksama, tenang dan tidak menginterupsi
Menanyakanpertanyaan yang singkat yang sebisa mungkin hanya
membutuhkan jawaban ya atau tidak
Memberikan pasien waktu untuk memahami dan berespon terhadap
pertanyaan
Menggunkan isyarat visual (misalnya gambar, kata, dan obyek) jika
memungkinkan
Memberikan kesempatan satu orang menyelesaikan pembicaraan pada satu
waktu secar bergantian
Membiarkan pasien mengetahui jika perawat tidak memahami bahasanya
Berkolaborasi dengan terapis wicara jika memungkinkan
Menggunakan alat bantu komunikasi
Lanjutan...
Pasien dengan gangguan fungsi kognitif
(dimensia)
Menggunakan bahasa yang simple dan
menjauhi penjelasan yang panjang
Ajukan satu pertanyaan pada sekali waktu
Memberikan pasien waktu untuk berespon
Menjadi pendengar yang memperhatikan
Melibatkan keluarga, kerabat, dan teman
dalam percakapan, terutama tentang hal
yang pasien telah ketahui
Lanjutan...
Pasien dengan gangguan pendengaran
Melakukan pengecekan pada alat bantu dengar dan kaca mata
pasien
Mengusahakan berkomunikasi di lingkungan yang tenang
Mencari perhatian pasien sebelum berkomunikasi
Berbicara menghadap pasien dengan bibir yang terlihat jelas
oleh pasien
Menghindari berkomunikasi saat sedang mengunyah makanan
Berbicara dengan nada bicara yang biasa tidak perlu berteriak
Memfrasekan ulang daripada mengulang pembicaraan yang tidak
dimengerti
Menyediakan penerjemah bahasa isyarat jika diperlukan
Lanjutan...
Berkomunikasi dengan pasien dengan pasien dengan
gangguan pengihatan
Melakukan pengecekan terhadap alat bantu lihat seperti
contact lens dan kaca mata pasien
Memberikan tanda saat perawat memasuki ruangan dan
memberituhakan pasien saat perawat akan meninggalkan
ruangan pasien
Berbicara dengan nada bicara yang normal
Tidakmengandalkan bahasa isyarat atau bahsa nonverbal
dalamberkomunikasi
Berkomunkasi dengan pencahayaan yang cukup namun
tidak menyilaukan.
Lanjutan...
Berkomunikasi dengan pasien yang sedang tidak sadarkan
diri (Pingsan, Koma)
Memanggil pasien saat akan memulai berkomunikasi
dengan pasien
Berkomunikasi dengan bahasa verbal dan sentuhan
Berkomunikasi dengn pasien seolah olah pasien dapat
mendengar
Menjelaskan semua prosedur dan sensasi yang pasien akan
rasakan
Menyediakan orientasi terhadap petugas, tempat dan
waktu
Menghindari membicarakan pasien dengan orang lain di
hadapan pasien
Lanjutan...
Pasien yang tidak dapat berbahasa Inggris/ Indonesia
Berbicara dengan pasien dengan nada yang normal
Menentukan metode pasien tentang bagaimana mencari
bantuan
Menyediakan penerjemah jika diperlukan
Tidak menggunakan anggota keluarga terutama anak sebagai
penerjemah
Menggunakan papan komunikasi , gambar dan kartu sebagai
media komunikasi
Menerjemahkan kata kata dari bahasa daerah ke bahasa
Inggis/ Indonesia untuk pasien untuk membauat permintaan
yang standar
Menyediakan kamus jika pasien dapat membaca
Teknik Komunikasi Terapeutik pada
Komunitas
 Komunikasi Dengan Kelompok Pengambilan Keputusan
Perawat perlu memahami bagaimana kelompok berfungsi
dalam membuat keputusan, dan perlu belajar teknik untuk
memfasilitasi kelompok pengambilan keputusan (Allender
dan Spradley, 2004).
 Teknik Komunikasi dengan Kelompok Pengambilan
Keputusan
1. Brainstorming
2. Teknik kelompok nominal
3. Teknik Delphi
4. Pertemuan elektronik.
Komunikasi Massa
Menurut Smonlensky dan Haar (1972) dalam Efendi dan
Makhfudli (2009) efektivitas komunikasi massa dapat
dipengaruhi hal-hal berikut yaitu :
Kredibilitas

Konteks relevan dengan sasaran


Isi (konten)
Kesinambungan

Media

Keterampilan Interpersonal
Tiga jenis keterampilan interpersonal dalam komunikasi di
masyarakat adalah : sikap menghormati, empati dan
membangun kepercayaan Allender dan Spradley (2004).
Analisa Diri Dalam Komunikasi Terapeutik
 Kesadaran Diri
Johari Window (Stuart dan Laraia, 2005) menggambarkan tentang perilaku,
pikiran, perasaan seseorang melalui gambar berikut:

1 2
OPEN AREA BLIND AREA
(Diketahui diri sendiri dan (Tidak diketahui diri sendiri,
orang lain) tetapi diketahui orang lain)

3 4
HIDDEN AREA UNKNOWN AREA
(Diketahui diri sendiri, tetapi (Tidak diketahui oleh siapapun)
tidak diketahui orang lain)

Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui : mempelajari diri sendiri, belajar dari
orang lain, serta membuka diri (Stuart dan Laraia, 2005).
Lanjutan...

 Klarifikasi Nilai  Eksplorasi Perasaan


Sistem nilai memberikan sebuah Eksplorasi perasaan, yaitu mengkaji
kerangka dari banyak keputusan atau menggali perasaan-perasaan
sehari – hari. Dengan menyadari yang muncul sebelum dan sesudah
sistem nilai yang dimiliki perawat, berinteraksi dengan orang lain.
misalnya kepercayaan, seksual, Sebagai perawat kita harus terbuka
ikatan keluarga, perawat akan siap dan sadar akan perasaan kita, dan
mengidentifikasi situasi yang mengontrolnya agar kita dapat
bertentangan dengan sistem nilai menggunakan diri kita secara
yang dimiliki. terapeutik.
Lanjutan...

 Kemampuan Menjadi Model  Alturisme


Perawat dapat menjadi model apabila Altruisme adalah perhatian terhadap
perawat tersebut dapat memenuhi kesejahteraan orang lain tanpa
dan memuaskan kehidupan pribadi memperhatikan diri sendiri. Salah
sertaidak didominasikan oleh satu tujuannya adalah semua
konflik, distress, atau profesional harus dapat membantu
pengingkaran dan memperlihatkan orang lain dalam memberikan
perkembangan serta adaptasi yang pelayanan dan mengembangkan
sehat. kemampuan sosial.
Lanjutan...

 Etik dan Tanggung Jawab


Pilihan etik bertanggung jawab dalam
menentukan pertanggung jawaban, risiko,
komitmen dan keadilan. Hubungan perawat
dengan etik adalah kebutuhan akan
tanggung jawab untuk merubah perilaku
Daftar Pustaka
 Arnold, E. C, & Boggs, K. U. ( 2007 ). Interpersonal relationship ; profesional communication skills
for nurse.( 5th ed ). St Louis : Elseiver
 Craven, R.F & Hirnle, C.J (2007). Fundamental of Nursing: Human Health and Function. 7thEdition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
 Cripst, Jackie dan Taylor, Catherine. (2001). Fundamentals Of Nursing. Harcourt : Mosby
 Hidayat, A.A. (2003). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat dalam Komunikasi Terapeutik
pada Anak Usia Prasekolah. Medikes Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Hal 40-45.
 Kozier, B., Erb., Berman, A.J. & Snyder (2010). Fundamental Nursing : Concept, process and
practice. Sevenet Edition.Jakarta : EGC Medical Publisher.
 Potter.AP and Perry.AG. 2009. Fundamentals of nursing : Fundamental keperawatan. Edisi
7.Jakarta : Salemba Medika.
 Shives .L. Rebraca (2012), Basic Concepts of Psychiatric – Mental Health Nursing, 8 ed, Lippincot
Williams & Wilkins, Philadelpia
 Stuart G. W dan Laraia M. T (2001) Principles and Practice of Psychiatric Nursing 8th Edition. USA :
Elsevier Mosby.
 Stuart, G.W.,&Sundeen, S.J (2001). Principles and Practice of Psychiatric Nursing.St. Louis: Mosby
Year Book.
 Varcarolls E. M dan Halter M. J (2006) Foundations Of Psychiatric Mental Health Nursing:A Clinical
Approach. Canada : Saunders.
 Whaley and Wong’s (1995). Essensials of Pediatric Nursing Fourth Edition. St Louis Missouri: Mosby
Company.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai