KEPERAWATAN
(PRAKTIKUM I)
KELOMPOK HG :
AGUSTINA
DEVI
EVLYN
LARAS
LATAR BELAKANG
MEDIA
REFEREN REFEREN
PESAN
PENGIRIM PENERIMA
UMPAN BALIK
Komunikasi verbal
Komunikasi Non-verbal
Komunikasi Simbolik
Metakomunikasi
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
Hambatan dalam komunikasi (Kozier 2010,) yaitu :
1. Stereotip
2. Setuju dan tidak setuju
3. Defensif
4. Menantang atau argumentasi
5. Menyelidiki
6. Menguji
7. Menolak
8. Mengubah topik dan subjek
9. Pemberian keterangan “palsu” demi menenangkan klien
10.Melontarkan penilaian
TAHAPAN DALAM KOMUNIKASI
KEPERAWATAN
Menulis
Menggambar
Gerakan gambar keluarga
Sosiogram
Menggambar bersama dalam keluarga
Bermain
Teknik Komunikasi pada Remaja
Menurut Potter & Perry (2009), Masa remaja dibagi
menjadi tiga subfase;
Masa remaja awal (11 sampai 14)
Masa remaja pertengahan ( 15-17)
Masa remaja akhir (18-20)
Komunikasi pada usia remaja ini ditunjukkan dengan
kemampuan berdiskusi atau berdebat dan sudah mulai
berfikir secara konseptual, sudah mulai menunjukkan rasa
malu, pada usia ini remaja sering kali merenung
kehidupan masa depan yang direfleksikan dalam
komunikasi.
Teknik Komunikasi Terapeutik pada
Lansia
Pendekatan komunikasi pada lansia
1. Pendekatan fisik
2. Pendekatan psikologis
3. Pendekatan sosial
4. Pendekatan spiritual
Teknik Komunikasi Pada Lansia
1. Teknik asertif
2. Responsif
3. Supportif
4. Sabar dan Ikhlas
Hal yang perlu diperhatikan saat berinteraksi
pada lansia
Menunjukkan rasa hormat, seperti “bapak”, “ibu”, kecuali apabila sebelumnya pasien
telah meminta anda untuk memanggil panggilan kesukaannya.
Hindari menggunakan istilah yang merendahkan pasien
Pertahankan kontak mata dengan pasien
Pertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa dan mendengarkan adalah kunci
komunikasi efektif
Beri kesempatan pasien untuk menyampaikan perasaannya
Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak, menggunakan bahasa dan kalimat
yang sederhana.
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pasien
Hindari kata-kata medis yang tidak dimengerti pasien
Menyederhanakan atau menuliskan instruksi
Mengenal dahulu kultur dan latar belakang budaya pasien
Mengurangi kebisingan saat berinteraksi, beri kenyamanan, dan beri penerangan yang
cukup saat berinteraksi.
Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan di tangan. Lengan, atau bahu.
Jangan mengabaikan pasien saat berinteraksi.
Teknik Komunikasi Terapeutik pada
Klien dengan Kebutuhan Khusus
Pasien yang tidak dapat berbicara dengan jelas (Aphasia, Dysatria, Tuna
wicara) :
Mendengarkan dengan seksama, tenang dan tidak menginterupsi
Menanyakanpertanyaan yang singkat yang sebisa mungkin hanya
membutuhkan jawaban ya atau tidak
Memberikan pasien waktu untuk memahami dan berespon terhadap
pertanyaan
Menggunkan isyarat visual (misalnya gambar, kata, dan obyek) jika
memungkinkan
Memberikan kesempatan satu orang menyelesaikan pembicaraan pada satu
waktu secar bergantian
Membiarkan pasien mengetahui jika perawat tidak memahami bahasanya
Berkolaborasi dengan terapis wicara jika memungkinkan
Menggunakan alat bantu komunikasi
Lanjutan...
Pasien dengan gangguan fungsi kognitif
(dimensia)
Menggunakan bahasa yang simple dan
menjauhi penjelasan yang panjang
Ajukan satu pertanyaan pada sekali waktu
Memberikan pasien waktu untuk berespon
Menjadi pendengar yang memperhatikan
Melibatkan keluarga, kerabat, dan teman
dalam percakapan, terutama tentang hal
yang pasien telah ketahui
Lanjutan...
Pasien dengan gangguan pendengaran
Melakukan pengecekan pada alat bantu dengar dan kaca mata
pasien
Mengusahakan berkomunikasi di lingkungan yang tenang
Mencari perhatian pasien sebelum berkomunikasi
Berbicara menghadap pasien dengan bibir yang terlihat jelas
oleh pasien
Menghindari berkomunikasi saat sedang mengunyah makanan
Berbicara dengan nada bicara yang biasa tidak perlu berteriak
Memfrasekan ulang daripada mengulang pembicaraan yang tidak
dimengerti
Menyediakan penerjemah bahasa isyarat jika diperlukan
Lanjutan...
Berkomunikasi dengan pasien dengan pasien dengan
gangguan pengihatan
Melakukan pengecekan terhadap alat bantu lihat seperti
contact lens dan kaca mata pasien
Memberikan tanda saat perawat memasuki ruangan dan
memberituhakan pasien saat perawat akan meninggalkan
ruangan pasien
Berbicara dengan nada bicara yang normal
Tidakmengandalkan bahasa isyarat atau bahsa nonverbal
dalamberkomunikasi
Berkomunkasi dengan pencahayaan yang cukup namun
tidak menyilaukan.
Lanjutan...
Berkomunikasi dengan pasien yang sedang tidak sadarkan
diri (Pingsan, Koma)
Memanggil pasien saat akan memulai berkomunikasi
dengan pasien
Berkomunikasi dengan bahasa verbal dan sentuhan
Berkomunikasi dengn pasien seolah olah pasien dapat
mendengar
Menjelaskan semua prosedur dan sensasi yang pasien akan
rasakan
Menyediakan orientasi terhadap petugas, tempat dan
waktu
Menghindari membicarakan pasien dengan orang lain di
hadapan pasien
Lanjutan...
Pasien yang tidak dapat berbahasa Inggris/ Indonesia
Berbicara dengan pasien dengan nada yang normal
Menentukan metode pasien tentang bagaimana mencari
bantuan
Menyediakan penerjemah jika diperlukan
Tidak menggunakan anggota keluarga terutama anak sebagai
penerjemah
Menggunakan papan komunikasi , gambar dan kartu sebagai
media komunikasi
Menerjemahkan kata kata dari bahasa daerah ke bahasa
Inggis/ Indonesia untuk pasien untuk membauat permintaan
yang standar
Menyediakan kamus jika pasien dapat membaca
Teknik Komunikasi Terapeutik pada
Komunitas
Komunikasi Dengan Kelompok Pengambilan Keputusan
Perawat perlu memahami bagaimana kelompok berfungsi
dalam membuat keputusan, dan perlu belajar teknik untuk
memfasilitasi kelompok pengambilan keputusan (Allender
dan Spradley, 2004).
Teknik Komunikasi dengan Kelompok Pengambilan
Keputusan
1. Brainstorming
2. Teknik kelompok nominal
3. Teknik Delphi
4. Pertemuan elektronik.
Komunikasi Massa
Menurut Smonlensky dan Haar (1972) dalam Efendi dan
Makhfudli (2009) efektivitas komunikasi massa dapat
dipengaruhi hal-hal berikut yaitu :
Kredibilitas
Media
Keterampilan Interpersonal
Tiga jenis keterampilan interpersonal dalam komunikasi di
masyarakat adalah : sikap menghormati, empati dan
membangun kepercayaan Allender dan Spradley (2004).
Analisa Diri Dalam Komunikasi Terapeutik
Kesadaran Diri
Johari Window (Stuart dan Laraia, 2005) menggambarkan tentang perilaku,
pikiran, perasaan seseorang melalui gambar berikut:
1 2
OPEN AREA BLIND AREA
(Diketahui diri sendiri dan (Tidak diketahui diri sendiri,
orang lain) tetapi diketahui orang lain)
3 4
HIDDEN AREA UNKNOWN AREA
(Diketahui diri sendiri, tetapi (Tidak diketahui oleh siapapun)
tidak diketahui orang lain)
Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui : mempelajari diri sendiri, belajar dari
orang lain, serta membuka diri (Stuart dan Laraia, 2005).
Lanjutan...