Anda di halaman 1dari 3

5.

Pengukuran Intensitas Nyeri


a. Skala Nyeri Wong-Baker (Wong-Baker Face Pain Rating Scale)
Adalah skala rasa sakit yang dikembangkan oleh Donna Wong dan
Connie Baker. Skala ini menunjukkan serangkaian wajah mulai dari
wajah senang di 0 yang mewakili "tidak ada salahnya" pada wajah yang
menangis di 10 yang mewakili "sakit terburuk." Berdasarkan wajah dan
deskripsi, pasien memilih wajah yang paling menggambarkan tingkat
rasa sakit mereka.
Ada 6 wajah dalam Skala Nyeri Wong-Baker. Wajah pertama
mewakili skor nyeri 0 dan menunjukkan "tidak ada salahnya." Wajah
kedua mewakili skor nyeri 2 dan menunjukkan "sedikit sakit." Wajah
ketiga menunjukkan skor nyeri 4 dan menunjukkan "sakit sedikit lebih
banyak." Wajah keempat mewakili skor nyeri 6 dan menunjukkan
"lebih menyakitkan lagi." Wajah kelima mewakili skor rasa sakit 8 dan
menunjukkan "sakit banyak" dan wajah keenam mewakili skor nyeri 10
dan menunjukkan "sakit terburuk."

Gambar 2.2 Wong-Baker Face Pain Rating Scale


6. Analisis PICOT
Tabel.4.1
Analisis PICOT

Kasus I Kasus II
P Klien bernama Ny. L berusia 22 tahun. Klien bernama Ny. R usia 25 tahun.
Klien merupakan ibu intrapartum kala Klien merupakan ibu intrapartum
I fase aktif (G1P0A0) mengeluh nyeri intrapartum (G1P0A0 ) mengeluh nyeri
karena kontraksi uterus. karena kontraksi uterus dan sedikit
cemas.
I Mengaplikasikan teknik hypno- Mengaplikasikan teknik hypno-
breathing satu klai dalam sehari breathing satu klai dalam sehari
selama tiga hari berturut-turut selama tiga hari berturut-turut
sebberdasarka satuan operasinal sebberdasarka satuan operasinal
prsedur (SOP) yang telah ditetapkan prsedur (SOP) yang telah ditetapkan
serta berdasarkan jurnal Indria Astuti serta berdasarkan jurnal Indria Astuti
& Noviyanti mengenai Pengaruh & Noviyanti mengenai Pengaruh
Hypnobreathing Terhadap Tingkat Hypnobreathing Terhadap Tingkat
Nyeri Dan Kemajuan Persalinan Pada Nyeri Dan Kemajuan Persalinan Pada
Ibu Bersalin Di BPM Kota Cimahi. Ibu Bersalin Di BPM Kota Cimahi.
C Implementasi dilakukan pada tanggal Implementasi dilakukan pada tanggal
03, 04 dan 05 April 2018 selama tiga 18, 19 dan 20 April 2018 hari berturut-
hari berturut-turut yaitu pada saat klien turut yaitu pada saat klien berada pada
berada pada tahap kala I fase aktif tahap kala I fase laten sampai dengan
sampai dengan kala II/ bayi lahir. kala II/ bayi lahir.
O Setelah mengaplikasikan teknik Setelah mengaplikasikan teknik
hypnoberathing selama tiga hari hypnobreathing selama tiga hari
berturut -turut, ambang batas nyeri berturut -turut, ambang batas nyeri
mengalami peningkatan (skala nyeri mengalami peningkatan (skala nyeri
FPRS 3 dari 0-10) ditandai dengan FPRS 3 dari 0-10) ditandai dengan
klien dapat rileks, beraktifitas ringan klien dapat rileks, beraktifitas ringan
serta tidur. serta tidur.
T Hypnobreathing merupakan teknik Hypnobreathing merupakan teknik
relaksasi dan hipnosis diri untuk relaksasi dan hipnosis diri untuk
menghilangkan stres dan rasa takut menghilangkan stres dan rasa takut
yang mengiringi proses persainan, dan yang mengiringi proses persainan, dan
digantikan dengan rasa tenang, damai digantikan dengan rasa tenang, damai
dan percaya diri serta memperlancar dan percaya diri serta memperlancar
proses persalinan yang dapat proses persalinan yang dapat
dilakukan pada saat fase kala I dilakukan pada saat fase kala I
(Hidayah, 2012, para 8). (Hidayah, 2012, para 8).

Berdasarkan hasil analisis PICOT di atas, peneliti dapat


menyimpulkan bahwa berdasarkan teori dengan fenomena yang terjadi
pada kasus I maupun kasus II, aplikasi teknik hypnobreathing efektif
dalam meningkatkan ambang batas respons terhadap nyeri.

Anda mungkin juga menyukai