Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI

RENDAH

Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata kuliah: Keperawatan Jiwa

Kelompok 4:

1. Nur Annnisah (180)

2. Sitti Fatima (18030)

3. Yulia Binti Zu (18032)

4. Misriyah (18013)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAZHATUT THULLAB

SAMPANG

PRODI DIII KEPERAWATAN

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat,

ridho dan hidayah dari-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Harga Diri Rendah

dengan baik tanpa halangan apapun. Terima kasih juga kami ucapkan

kepada Dosen yunita Amilia, S.Kep.,Ns karena telah mengarahkan kami pada

hal-hal yang positif dan juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian makalah ini.

Makalah ini memuat tentang “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan

Harga Diri Rendah “. Kami berharap agar makalah yang Kami buat ini dapat

dipahami dan selanjutnya dapat membawa banyak manfaat dalam menambah

pengetahuan pembaca mengenai Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Harga

Diri Rendah Kami sadar bahwa makalah ini belum sempurna sepenuhnya, karena

itu kami memohon maaf kepada pembaca dan juga mengharapkan kritik maupun

saran guna perbaikan dimasa yang akan datang.

Sampang 15 April 2020

Penyusun

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB 1PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB 2 KONSEP DASAR.......................................................................................3
2.1 Pengertian.......................................................................................................3
2.2 Etiologi...........................................................................................................4
2.3 Tanda dan Gejala...........................................................................................7
2.4 Proses Terjadinya Masalah............................................................................8
BAB 3 KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN....................................10
3.1 Pengkajian....................................................................................................10
3.2 Diagnosa.......................................................................................................11
3.3 Intervensi......................................................................................................12
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................14
4.1 KESIMPULAN............................................................................................14
4.2 SARAN........................................................................................................14

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat

penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini

merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut

adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu

sendiri, keluarga maupun lingkungan.

Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan

harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila

hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri

pasien sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu kami

mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn. i Dengan

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan

yang di harapkan

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Pengertian harga diri rendah?

1.2.2 Proses terjadinya harga diri rendah?

1.2.3 Bagaimana Cara merusmuskan masalah dengan masalah

keperawatan harga diri rendah?

1.2.4 Bagaimana menentukan Rencana keperawatan harga diri rendah?

1.2.5 Bagaimana Implementasi keperawatan harga diri rendah?

1.2.6 Bagaimana Evaluasi keperawatan harga diri rendah?

1
1.2.7 Bagaimana Dekumentasi keperawatan harga diri rendah?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan khusus

Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas

individu mata kuliah Keperawatan jiwa

1.3.2 Tujuan umum

Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan

proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan

dan evaluasi, Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial

2
BAB 2
KONSEP DASAR

2.1 Pengertian
Pengertian tentang harga diri rendah disampaikan oleh beberapa sumber.

Harga diri rendah menurut Keliat (2006) digambarkan sebagai perasaan yang

negatif terhadap diri sendiri dan harga diri merasa gagal mencapai keinginan.

Selain itu juga Harga diri rendah adalah evaluasi dari atau kemampuan diri yang

negatif dan dipertahankan dalam waktu yang lam (Nanda 2005 dalam Direja,

2011).

Menurut Keliat (2010), Harga diri rendah adalah kondisi seseorang yang

menilai keberadaan dirinya lebih rendah dibandingkan orang lain yang berpikir

adalah hal negatif diri sendiri sebagai individu yang gagal, tidak mampu, dan

tidak berprestasi. Harga diri rendah adalah perasaan seseorang bahwa dirinya

tidak diterima dilingkungan dan gambaran-gambaran negatif tentang dirinya

(Barry, dalam Fitria 2009).

Berdasarkan tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gangguan

harga diri rendah adalah gangguan konsep diri dimana harga diri merasa gagal

mencapai keinginan, perasaan tentang diri yang negatif dan merasa dirinya lebih

rendah dibandingan orang lain.

Harga diri rendah adalah penilaian subjektif individu terhadap dirinya;

perasaan sadar atau tidak sadar dan persepsi terhadap fungsi, peran, dan tubuh

(Kusumawati, 2010). Menurut Fitria (2009) harga diri rendah dibedakan menjadi

dua, yaitu :

3
1. Harga diri rendah situsional adalah keadaan dimana individu yang

sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif

mengenai diri dalam berespon terhadap suatu kejadian (Kehilangan,

perubahan)

2. Harga diri rendah kronik adalah keadaan dimana individu mengalami

evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam

waaktu lama.

2.2 Etiologi

Menurut Stuart Gail (2007) :

2.2.1 Faktor predisposisi

1) Faktor yang mempengaruhi harga diri

Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis,

kegagalan yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab

personal, ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak

realistis.

2) Faktor yang mempengaruhi peran Dimasyarakat umumnya peran

seseorang disesuai dengan jenis kelaminnya.

Misalnya seseorang wanita dianggap kurang mampu, kurang

mandiri, kurang obyektif dan rasional Asuhan Keperawatan Pada...,

EKA NUR HALIFAH Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016. sedangkan

pria dianggap kurang sensitif, kurang hangat, kurang ekspresif

dibandimg wanita. Sesuai dengan standar tersebut, jika wanita atau pria

berperan tidak sesuai lazimnya maka dapat menimbulkan konflik diri

maupun hubungan sosial. Misal: seorang istri yang berperan sebagai

4
kepala rumah tangga atau seorang suami yang mengerjakan pekerjaan

rumah, akan menimbulkan masalah. Konflik peran dan peran tidak

sesuai muncul dari faktor biologis dan harapan masyarakat terhadap

wanita atau pria. Peran yang berlebihan muncul pada wanita yang

mempunyai sejumlah peran.

3) Faktor yang mempengaruhi identitas diri Meliputi ketidakpercayaan,

tekanan dari teman sebaya dan perubahan struktur sosial. Orang tua

yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan anak menjadi kurang

percaya diri, ragu dalam mengambil keputusan dan dihantui rasa

bersalah ketika akan melakukan sesuatu. Kontrol orang tua yang berat

pada anak remaja akan menimbilkan perasaan benci pada orang tua.

Teman sebaya merupakan faktor lain yang berpengaruh pada identitas.

Remaja ingin diterima, dibutuhkan, dan diakui oleh kelompoknya.

4) Faktor biologis Adanya kondisi sakit fisik secara yang dapat

mempengaruhi kerja hormon secara umum, yang dapat pula Asuhan

Keperawatan Pada..., EKA NUR HALIFAH Fakultas Ilmu Kesehatan

UMP, 2016 berdampak pada keseimbangan neurotransmitter di otak,

contoh kadar serotonin yang menurun dapat mengakibatkan klien

mengalami depresi dan pada pasien depresi kecenderungan harga diri

rendah kronis semakin besar karena klien lebih dikuasai oleh pikiran-

pikiran negatif dan tidak berdaya.

2.2.2 Faktor presipitasi

Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi

yang dihadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas

5
stresor dapat mempengaruhi komponen. Stresor yang dapat

mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya bagian tubuh, tindakan

operasi, proses patologi penyakit, perubahan struktur dan fungsi tubuh,

proses tumbuh kembang, prosedur tindakan dan pengobatan.

Sedangkan stresor yang dapat mempengaruhi harga diri dan ideal diri

adalah penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua dan

orang yang berarti, pola asuh yang tidak tepat misalnya selalu dituntut,

dituruti, persaingan dengan sodara, kesalahan dan kegagalan berulang,

cita-cita tidak terpenuhi dan kegagalan bertanggung jawab sendiri.

Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal:

1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau

menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan. Asuhan

Keperawatan Pada..., EKA NUR HALIFAH Fakultas Ilmu

Kesehatan UMP, 2016

2) Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang

diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi.

Ada tiga jenis transisi peran:

1) Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang

berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap

perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan

norma-norma budaya, nilai-nilai, serta tekanan untuk

menyesuaikan diri.

2) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau

berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.

6
3) Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari keadaan

sehat ke keadaan sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh

kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk,

penampilan, atau fungsi tubuh, perubahan fisik yang

berhubungan dengan tumbuh kembang normal. Perubahan tubuh

dapat mempengaruhi semua komponen konsep diri yaitu

gambaran diri, identitas diri, peran dan harga diri.

2.3 Tanda dan Gejala

1) Mengejek dan mengkritik diri.

2) Merasa bersalah dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri.

Asuhan Keperawatan Pada..., EKA NUR HALIFAH Fakultas Ilmu

Kesehatan UMP, 2016

3) Mengalami gejala fisik, misal : tekanan darah tinggi, gangguan pengunaan

zat.

4) Menunda keputusan.

5) Sulit bergaul.

6) Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas.

7) Menarik diri dari realitas, cemas, panik, cemburu, curiga, halusinasi.

8) Merusak diri : harga diri rendah menyokong klien untuk mengakhiri

hidup.

9) Merusak atau melukai orang lain.

10) Perasaan tidak mampu.

11) Pandangan hidup yang pesimitis.

12) Tidak menerima pujian.

7
13) Penurunan produktivitas.

14) Penolakan terhadap kemampuan diri.

15) Kurang memperhatikan perawatan diri.

16) Berpakaian tidak rapi.

17) Berkurang selera makan.

18) Tidak berani menatap lawan bicara.

19) Lebih banyak menunduk.

20) Bicara lambat dengan nada suara lemah.

2.4 Proses Terjadinya Masalah

Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga

diri rendah situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena

individu tidak pernah mendapat feed back dari lingkungan tentang perilaku klien

sebelumnya bahkan mungkin kecendrungan lingkungan yang selalu memberi

respon negatif untuk mendorong individu menjadi harga diri rendah. Harga diri

rendah kronis disebabkan banyak faktor. Awalnya individu berada pada suatu

situasi yang penuh dengan stressor (krisis), individu berusaha menyelesaikan

krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa diri tidak mampu atau

merasa gagal menjalankan fungsi dan peran. Penilaian individu terhadap diri

sendiri karena kegagalan menjalankan fungsi dan peran adalah kondisi harga diri

rendah situasional, jika lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru

menyalahkan individu dan terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan

individu mengalami harga diri rendah kronis.

Tabel II.1 Rentang Respon Konsep Diri

Rentang Respon Konsep Diri

8
Respon adaftif Respon maladaftif
Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi
diri positif rndah identitas

9
BAB 3

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan

(Direja, 2011). Data-data tersebut dikelompokan menjadi faktor predisposisi,

presipitasi, penilaian, terhadap stresor, sumber koping, dan kemampuan koping

yang dimlilki klien. Data-data yang diperoleh selama pengkajian juga dapat

dikelompokan menjadi data subjektif dan data objektif. Data subjektif merupakan

data yang disampaikan secara lisan oleh klien maupun keluarga klien melalui

proses wawancara. Sedangkan data objektif adalah data yang ditemukan secara

nyata pada klien melalui observasi atau pemeriksaan langsung oleh perawat

(Keliat, Panjaitan & Helena, 2006).

Adapun isi dari pengkajian tersebut adalah :

1. Keluhan utama atau alasan masuk Apa yang menyebabkan klien atau

keluarga datang, atau dirawat di rumah sakit, apakah sudah tahu penyakit

sebelumnya, apa yang sudah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah

ini.

2. Faktor presdisposisi Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah

kronik adalah penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang

kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada

orang lain, ideal diri yang tidak realistis (Fitria, 2009).

3. Faktor presipitasi Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah kronis

adalah hilangnya sebagian anggota tubuh, berubahnya penampilan atau

10
bentuk tubuh, mengalami kegagalan, serta menurunnya produktivitas

(Fitria, 2009).

4. Konsep diri

a. Gambaran diri: Persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang

disukai, reaksi klien terhadap bagian tubuh yang tidak disukai dan

bagian yang disukai.

b. Ideal diri : Persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya

berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan, atau nilai personal

tertentu.

c. Harga diri : Penilai individu tentang nilai personal yang diperoleh

dengan menganalisis sebagai seberapa perilaku dirinya dengan ideal

diri.

d. Identitas : Prinsip pengorganisasian kepribadian yang bertanggung

jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsentrasi, dan keunikan

individu.

e. Peran : Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan

sosial berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok

sosial.

3.2 Diagnosa

3.2.1 Harga diri rendah kronis b.d kurangnya pengakuan dari orang lain d.d

merasa malu dan bersalah

3.2.2 Harga diri rendah Situasional b.d riwayat kehilangan d.d melebi-lebihkan

penilian negatf tentang diri sendiri

11
3.2.3 koping tidak efektif b.d ketidakpercayaan terhadap kemampuan diri

mengatasi masalah d.d mengungkapkan tidak mampu ngatasi masalah

3.3 Intervensi
Harga diri rendah kronis b.d kurangnya pengakuan dari orang lain d.d

merasa malu dan bersalah

Observavasi

 identifikasi harapan untk mrengendalikan perilaku

 Terapeutik

 Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku

 Jadwalan kegiatan terstuktur ciptakan dan memeprtahankan lingkungan

dan kegiatan perawatan konsisten setiap dinas

 Tingkatkan aktivitas fisik sesusi kemampuan

 Batasi jumlah pengunjung

 Bicara dengan nada rendah dan tenang

 Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agiasi

 Cegah perilaku pasif dan agresif

 Beri penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikn perilaku

 Hindari sikap mengancam dan berdebat

Edukasi

 informasikan keluarga bahwa keuarga sebagi dasar pembentuk kognitif

12
3.4 Implementasi

Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan

rencana tindakan keperawatan. Pada situasi nyata implementasi

seringkali jauh berbeda dengan rencana (Direja, 2011).

3.5 Evaliasi

Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai efek dari

tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus menerus

pada respon klien terhadap tindakan yang telah dilakukan. Evaluasi

dapat dilakukan menggunakan pendekatan S.O.A.P yaitu subjektif,

objektif, analisis, perencanaan pada klien dan perencanaan pada

perawat

13
BAB 4
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y

dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah

Sakit Jiwa Daerah Klaten selama 2 minggu penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina

hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan

tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga

dan masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat

maupun perawat yang merawat tercapai.

4.2 SARAN

1. Klien

- Libatkan klien dalam aktivitas positif

- Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B

- Memahami aspek positif dan kemampuan yang

dimilikinya

- Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain

2. Keluarga

- Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien

- Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif

- Menerima klien apa adanya

- Hindari pemberian penilaian negatif

14
3. Perawat

- Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien

- Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan

dirumah

- Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan

klien

- Memberi reinforcement

15
DAFTAR PUSATAKA

Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). “Principles And Practice Of


Psychiatric Nursing”. (6th ed). St. Louis : Mosby year book

Town send, M.C. (1998). “Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman


untuk pembuatan rencana keperawatan”. Jakarta : EGC (terjemahan).

16

Anda mungkin juga menyukai