NEONATUS
NAMA KELOMPOK 2:
Eka Sara
Endah Permata sari
Fadilatul Aini
Febta Vabrella
Frima Lukita
Indah putri
Juni Liana M
Lidia Susan
Meini Puji
Meri Cahyani
Dosen Pembimbing:
ELSE SRI RAHAYU SST, M. Tr. Keb
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEBIDANAN
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya penulis telah dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “NEONATUS” Selawat beriring salam penulis kirimkan
kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian.
Dalam penyelesaian penulisa makalah ini, penulis mendapat bimbingan, arahan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
sebesarnya.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan kekurangan dan kekhilafan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di
masa yang akan datang.
Kelompok
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui jalan
lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara
spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.Neonatus (BBL) adalah masa
kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang
sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi
pematangan organ hampir pada semua system.
Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula miniature
anak.Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba
tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.Masa perubahan
yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama.Transisi ini hampir meliputi semua
system organ tapi yang terpenting bagi anastesi adalah system pernafasan sirkulasi,ginjal
dan hepar.Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk
melakukan suatu anastesi terhadap neonates (BBL).
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang Pengertian Neonatus
2. Untuk mengetahui tentang Pengumpulan Data
3. Untuk mengetahui tentang Pengkajian fisik bayi baru lahir
4. Untuk mengetahui tentang Pemeriksaan umum
5. Untuk mengetahui tentang Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus
6. Untuk mengetahui tentang Rencana Asuhan Bayi 2 – 6 Hari
7. Untuk mengetahui tentang Penanganan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Neonatus
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan
tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-
4000 gram.
B. Pengumpulan Data
Penilaian atau evaluasi terhadap bayi baru lahir, antara lain meliputi penilaian tahap
pertumbuhan dan perkembangan janin, kesesuaian usia kehamilan; penilaian adaptasi
neonatal(skor APGAR,refleks); penilaian fisik neonatal secara sistematik (ada/tidak kelaian
morfologi/fisiologi); pemberian identifikasi meliputi jenis kelamin, berat badan,panjang
badan; serta menentukan penanganan yang diperlukan. Klasifikasi bayi baru lahir
(neonatus), dibedakan menurut tiga kategori.
Pertama, klasifikasi neonatus menurut masa gestasi:
1. Neonatus kurang bulan (preterm infant) : kurang 259 hari (37 minggu)
2. Neonatus cukup bulan (term infant): lebih dari 259 sampai 294 hari (37-42 minggu)
3. Neonatus lebih bulan (postterm infant): lebih dari 294 hari(42 minggu) atau lebih
Kedua, klasifikasi neonatus menurut berat lahir:
1. Neonatus berat lahir rendah: kurang dari 2500 gram.
2. Neonatus berat lahir cukup : antara 2500 sampai 4000 gram
3. Neonatus berat lahir lebih : lebih dari 4000 gram.
Ketiga, klasifikasi menurut berat lahir terhadap masa
Gestasi, dideskripsikan dengan masa gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk
masa kehamilannnya, yaitu neonatus cukup/kurang/lebih bulan(NCB/NKB/NLB) apakah
sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK)
C. Pengkajian fisik bayi baru lahir
Pengkajian Pertama Pada Bayi Baru LahirPengkajian ini dilakukan di kamar bersalin
setelah bayi lahir dan setelah dilakukan pembersihan jalan nafas/resusitasi, pembersihan badan
bayi, dan perawatan tali pusat. Bayi ditempatkan di atas tempat tidur yang hangat. Maksud
pemeriksaan ini adalah untuk mengenal/menemukan kelainan yang perlu mendapatkan
tindakan segera dan kelainan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan kelahiran,
misalnya; bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes melitus, eklamsia berat dan lain-lain,
biasanya akan mengakibatkan kelainan bawaan pada bayi. Oleh karena itu, pemeriksaan
pertama pada bayi baru lahir ini harus segera dilakukan. Hal ini ditujukan untuk menetapkan
keadaan bayi dan untuk menetapkan apakah seorang bayi dapat dirawat gabung atau di tempat
khusus. Dengan pemeriksaan pertama ini juga bisa menentukan pemeriksaan dan terapi
selanjutnya.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir, dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pengkajian segara
setelah lahir. Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan
dalam uterus kehidupan luar uterus, yaitu dengan penilaian APGAR , meliputi appearance
(warna kulit) pulse (denyut jantung) grimace (refleks atau respon terhadap rangsang) activity
(tonus otot) and respiratory effourt (usaha bernafas). Pengkajian sudah dimulai sejak kepala
tampak dengan diameter besar di vulva (crowning). Kedua, pengkajian keadaan fisik. Setelah
pengkajian setelah lahir, untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau mengalami
penyimpangan. Pengkajian yang kedua ini akan lebih lengkap apabila disertai dengan hasil
pemeriksaan diagnostik /penunjang lain dan catatan medik yang menunjang.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir merupakan bagian dari prosedur perawatan bayi
segera setelah lahir (immediate care off the newborn) :
a. Mempelajari hasil anamnesis, meliputi riwayat hamil, riwayat persalinan, riwayat
keluarga
b. Menilai skor APGAR
c. Melakukan resusitasi neonatus
d. Melakukan perawatan tali pusat, pemotongan jangan terlalu pendek dan harus
diawasi setiap hari
e. Memberikan identifikasi bayi dengan member kartu bertulisan nama ibu,
diikatkan di pergelangan tangan, atau kaki
f. Melakukan pemeriksaan fisik dan obserfasi tanda vital.
g. Meletakkan bayi dalam kamar transisi (jika keadaan umum baik), atau dalam
incubator jika ada indikasi
h. Menentukan tempat perawatan; rawat gabung, rawat khusus, atau rawat intensif
i. Melakuakn prosedur rujukan bila perlu. Jika ada penyakit yang di turunkan dari
ibu, misalnya penyakit hepatitis B aktif, langsung diberikan vaksinasi (globulin)
pada bayi.
Prosedur pemeriksaan atau pengkajian fisik pada bayi baru lahir, antara lain sebagai berikut:
j. Menginformasikan prosedur dan minta persetujuan orang tua.
k. Mencuci tangan dan keringkan, bila perlu pakai sarung tangan.
l. Memastikan penerangan cukup dan hangat untuk bayi.
m. Memeriksa secara sistematis head to toe (kepala, muka, klavikula, lengan, tangan,
dada, abdomen, tungkai kaki, spinal dan genetalia).
n. Mengidentikikasi warna dan aktifitas bayi.
o. Mencatat miksi dan mekonium bayi
p. Mengukur lingkar kepala (LK), lingkar dada (LD), lingkar perut (LP), lingkar
lengan atas (LLA), menimbang berat badan (BB) dan mengukur panjang badan
(BB) dan mengukur panjang badan (PB) bayi.
q. Mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orang tua.
r. Mendokumentasi hasil pemeriksaan
Tabel 3.1 nilai APGAR
TANDA 0 1 2
Appearance Blue Body pink, limbs All pink (seluru
(warna kulit) (seluruh tubuh biru blue(tubuh tubuh kemerahan)
atau pucat) kemerahan,ekstremitas
biru)
Pulse(denyut Absent (tidak ada) <100 >100
jantung)
Grimace (refleks) None (tidak bereaksi) Grimace (sedikit Cry (reaksi
gerakan) melawan,menangis)
Grimace Limp (tidak bereaksi) Some fleksion of Active movement,
( tonus otot) limbs( ekstremitas limbs well flexed
sedikit fleksi) (gerakan aktif,
ekstremitas fleksi
dengan baik)
Respiratory None Slow, irregular Good, strong cry
(tonus otot) (tidak ada) (lambat,tidak teratur) (menangis kuat)
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara komplit, tenaga
kesehatan perlu melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:
a. Pemeriksaan cairan amnion, untuk menilai kelainan cairan amnio( volume) apakah
selama kehamilan terjadi hidramnion/oligohedramnion
b. Pemeriksaan plasenta, untuk menentukan keadaan plasenta, dan jumlah korion. Hal
ini penting untuk menentukan adanya kembar identik/tidak.
c. Pemeriksaan tali pusat, untuk menilai adanya kelainan pada vena/arteri,ada tali
simpul?
d. Pengukuran antropometri, minimal meliputi BB (2500-3000 gram),PB (45-50 cm),
LK (33-35), LD (30-33 cm).
Riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting dan harus juga di kaji, antara lain:
a. Factor genetic, meliputi kelainan/gangguan metabolic pada keluarga dan sindroma
genetik.
b. Factor maternal (ibu), meliputi adanya penyakit jantung, diabetes mellitus,penyakit
ginjal,penyakit hati, hipertensi, penyakit kelamin, riwayat penganiayaan, riwayat
abortus, RH/isoimunisasi
c. Factor antenatal, meliputi pernah ANC/tidak, ada riwayat pendarahan, preeklamsia,
infeksi, perkembangan janin terlalu besar /terganggu,diabetes
gestasional,poli/oligohidramnion
d. Factor prenatal, meliputi premature/ postmatur, partus lama, penggunaan obat
selama persalinan, gawat janin, suhu ibu meningkat,posisi janin tidak normal, air
ketuban bercampur mekonium, amnionitis, ketuban peca dini (KPD), pendarahan
dalam persalinan, prolapsus tapi pusat, ibu hipotensi, asidosis janin, jenis persalinan
Dalam waktu 24 jam, apabila bayi tidak mengalami masalah apapun, segaralah
melakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik
yang lebih lengkap. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pemeriksa
hendaknya memperhatikan beberapa hal yang penting berikut ini:
a. Periksa bayi dibawah pemancar panas dengan penerangan yang cukup, kecuali ada
tanda-tanda jelas bahwa bayi sudah kepanasan.
b. Untuk kasus bayi baru lahir rujukan, minta orang tua/keluarga bayi hadir selama
pemeriksaan dan sambil berbicara dengan keluarga bayi serta sebelum melepaskan
pakaian bayi, perhatikan warna kulit, frekuensi nafas, postur tubuh, gerakan, reaksi
terhadap rangsangan dan abnormalitas yang nyata.
c. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan.
d. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan
e. Bersikap lembut pada waktu memeriksa
f. Lihat, dengar dan rasakan tiap-tiap daerah pemeriksaan head to toe secara sistematis.
g. Jika ditemukan factor resiko atau masalah, carilah bantuan lebioh lanjut yang
memang diperlukan.
h. Catat setiap hasil pengamatan
D. Pemeriksaan umum
a. Pernafasan
Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali permenit, tanpa retraksi dada dan
tanpa suara merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi kecil, mungkin terdapat retraksi dada
ringan dan jika bayi berhenti nafas secara periodic selama beberapa detik masih dalam
batas normal.
b. Warna kulit
Bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding bayi preterm karena kulit
lebih tebal.
c. Denyut jantung
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 kalipermenit, tetapi
dianggap masih normal jika diatas 160 kali permenit dalam jangka waktu pendek,
bebrapa kali dalam satu hari selama beberapa hari pertama kehidupan, terutama bila bayi
mengalami disstres. Jika ragu, ulangi perhitungan denyut jantung.
d. Suhu Aksiler
36,5 C sampai 37,5 C.
e. Postur dan gerakan
Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan istirahat adalah kepalan tangan
longgar, dengan lengan, panggul dan lutut semi fleksi. Pada bayi dengan letak sungsang
selama masa kehamilan, akan mengalami fleksi penuh pada sendi panggul dan lutut atau
sendi lutut ekstensi penuh, sehingga kaki bisa dalam berbagai posisi sesuai bayi
intrauterin. Jika kaki dapat diposisikan dalam posisi normal tanpa kesulitan, maka tida
dibutuhkan terapi. Gerakan ekstremitas bayi harus secara spontan dan simetris disertai
gerakan sendi penuh. Bayi normal dapat sedikit gemetar.
f. Tonus otot /tingkat kesadaran
Rintang normal tingkat kesadaranbayi baru lahir adalah mulai dari diam hingga
sadar penuh dan dapat di tenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan jika diam atau
sedang tidur.
g. Ekstremitas
Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstremitas disentuh,dan pembengkakan.
h. Kulit
Warna kulit dan adanya verniks kaseosa, pembengkakan atau bercak hitam, tanda
lahir/tanda mongol. Selama bayi dianggap normal, beberapa kelainan kulit juga dapat
dianggap normal. Kelainan ini disebut milia, biasaanya terlihat pada hari pertama atau
selanjuutny. Kulit tubuh, punggung dan abdomen yang terkelupas pada hari pertama juga
masih dianggap normal.
i. Tali pusat
Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama, mulai kering dan mengkerut
/mengecil dan akhirnya lepas setelah 7-10 hari.
j. Berat badan
Normal 2500-4000 gram.
d. Telinga
Jumlah, bentuk, posisi, kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala
serta adanya gangguan pendengaran.
e. Hidung
Bentuk dan lebar hidung, pola pernapasan , kebersihan.
f. Mulut
Bentuk simetris/tidak, mukosa mulit kering/basah, lidah, palatum, bercak putih
pada gusi, refleks mengisap adakah labio/palatoskisis, trush sianosis.
g. Leher
Bentuk simetris/tidak, adakah pembengkakan dan benjolan, kelainan
tidorid,hemangioma, tanda abnormalitas, kromosom dan lain-lain.
h. Klavikula dan lengan tangan
Adakah fraktur klavikula, gerakan, jumlah jari.
i. Dada
Bentuk dan kelainan, bentuk dada, putting susu gangguan pernafasan, auskultasi
bunyi jantung dan pernafasan
j. Abdomen
Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, pendarahan tali pusat, jumlah
pemb ulu darah pada tali pusat, dinding perut dan adanya benjolan, distensi, gastroskisis,
omfalokel, bentuk simetriks/tidak palpasi hati, ginjal.
k. Genetalia
Kelamin laki-laki: panjang penis,testis sudah turun berada dalam skotum, orifisium
uretrae di ujung penis, kelainan (fimosis,hipospadia/epispadia). Kelamin perempuan :
labia mayora dan labia miyora, klitoris, orifisium fagina, orifisium uretra, secret dan lain-
lain
l. Tungkai dan kaki
Gerakan, bentuk simetriks/tidak, jumlah jari, pergerakan, pes equinofarus/per
eguinofalgus.
m. Anus
Berlubang atau tidak, posisi, fungsi springter ani, adanya dresia ani, meconium
plug sicdrom, mega colon
n. Punggung
Bayi tengkurap, raba kurvatura,kolumna vertebralis, skoliosis, pembengkakan,
spinabifi dakoma,mielomeningokel, lesung/bercak berambut dan lain-lain
o. Pemeriksaan kulit
Ferniks caseosa lanugo, warna, udem, bercak, tanda lahir, memar.
p. Reflek
Berkedip, babinski, merangkak, menari/ melangkah, ekstrusi gallants, moros, enck
rhikting,palmar grasp, rethink, starcle, menghisap, toniknek
q. Antropometri
BB, PB, LK, LD, LP, LLA
r. Eliminasi
Kaji kepatenan fungsi ginjal dan saluran gastrointestinal bagian bawah . bayi baru
lahir normal biasanya kencing kebih dari 6 kali perhari. Bayi baru lahir normal biasanya
berak cair 6-8 kali perhari. Di curigai diare bila frekuensi menibgkat, tinja hijau, atau
mengandung lendir dan darah. Pendarahan fagin pda bayi baru lahir dapat terjadi beberapa
hari pada minggu pertama kehidupan ini di anggap normal.
Persiapan alat :
a. Timbangan
b. Metlin
c. Stetoskop bayi
d. Termomete
e. Jam
f. Tongspatel
g. Sarung tangan
h. Tissu
i. Bengkok
j. Tali pusat
1. Anamnesa
2. Faktor genetik (riwayat peny keturunan,kelainan bawaan)
3. Riwayat kehamilan : paritas,kelainan ,obat2an, psikologis,dll
4. Riwayat persalinan: tgl lahir,proses persalinan,trauma, ku, obat2an dll
2. Pemeriksaan fisik
Penilaian mencakup :tanda vital,pengukuran pertumbuhan,penilaian sistem,
penilaian umur kehamilan
1. Keadaan umum
a. Nilai bayi secara keseluruhan:besar/kecil
b. Ukuran tubuh proporsional/tidak
c. Kondisi bayi aktif/lemah
d. Tangisan lemah, keras, melengking ?
e. Kesadaran ? Letargis, waspada atau sedasi ?
f. Pucat/kuning /merah muda ?
2. Tanda-tanda vital
a. Pernafasan
•Hitung dg melihat gerakan abdomen/menit
•Hitung selama satu menit penuh
•Utk BBl stabil, diukur setiap 3-4 jam
•Utk BBl tdk stabil hitung setiap jam
•Frekuensi normal : 40 – 60 kali/menit
•Perhatikan apakah ada tarikan ddg dada, gerakan cuping hidung, kedalaman nafas
•Bagaimana bunyi nafas ?
Penilaian awal pernafasan saat lahi menjadi evaluasi keberhasilan transisi bayi:
1.Pernafasannya nyaman
2.Tak ada tachypnea
3.Tak ngorok
4.Tak ada lekukan dada
5.Tak ada cyanosis/pucat
b. Denyut jantung
•Diukur dg cara auskultasi / 2 jari di atas jantung bayi selama satu menit penuh
•Pd BBl stabil dihitung setiap 3-4 jam
•Pd BBl tak stabil dihitung setiap jam
•Denyut jantung normal: 120-160/menit
•Bl > 160 (takikardia): tanda infeksi, hypovolemia, hyperetermia, anemia, konsumsi
obat ibu
•Bl < 100 (Bradikardi): BBl cukup bulan sedang tidur, kekurangan O2
c. Suhu tubuh
•Diukur melalui aksila, tahan 5 menit
•Normal : 36,5 - 37C
•BBl dalam incubator diukur setiap jam
•Hipotermia :bbl sakit atau BBLR, jika berlanjut pertimbangkan sepsis (tanda vital tak
stabil, perubahan glukosa dlm darah),dehidrasi, bacteremia, epidural ibu
•Huipertermia: demam, infeksi, kurang minum
d. Tekanan darah
•Diukur pd tangan kaki sesuai kondisi bayi
•Menggunakan mesin dinamap jk ada
•Normal 60-89/40-50
•Bisa meningkat saat menangis
•Akan turun saat tidur
e. Pengukuran 3 komponen pertumbuhan
2) Panjang badan
•Diukur dr ubun2 s/d tumit, posisi telentang, sendi lutut dan panggul harus ekstensi
penuh
•Normal : 45 – 53 cm
•Diukur saat masuk dan setiap minggu dan dibandingkan dengan berat badan.
3) Lingkar kepala
•Diukur saat masuk dan setiap minggu
•Diukur: menghubungkan 4 titik : 2 frontal bosses dan 2 occipital protuberances
•Normal 33 – 38 cm
•Letakan pita ukur pd bagian paling menonjol di tulang oksiput dan dahi
•Pengukuran sedikitnya sekali sehari jk bbl gangguan neurologis (perdarahan
intraventricular,hydrocephalus,asfiksia)
3 Kepala
•Apakah ada benjolan, caput, haetaom ?
•Fontanel; cekung, menonjol, datar ?
•Sutura : molase ? Derajat berapa ?
•Pertumbuhan rambut ?
4. Mata
•Simetris/tidak, gerakan bersamaan / tidak
•Adanya darah pd permukaan mata (normal) kecuali pd pupil/iris à hilang
•Tanda ikterus, infeksi,
•Pupil simetris, reaksi (lambat,cepat, tidak ada ?
•Terbuka/ menutup ?
5. Telinga
•Sejajar dengan ujung mata
•Bentuk simetris/tidak,normal/tidak
•Apakah ada pengeluaran ?
7. Leher
•Pembesaran kelenjar tiroid, getah bening
•Tonick neck refleks ?
8. Dada
•Simetris/ tidak, gerakan nafas ? Kesulitan?
•Dengarkan suara nafas,kiri &kanan sama?
•Pembesaran kelenjar mammae
•Dengarkan denyut jantung dg fetoskop
9. Perut/abdomen
•Terlihat normal, tali pusat ?
•Apakah ada hernia umbilicalis saat bayi nangis?
•Suara perut: ada/tidak,hiperaktif, hipoaktif
•Dinding perut: merah,meregang,ada batas perut membuncit
•Palpasi: lembek, nyeri atau meregang
10. Bahu, lengan dan jari
•Simetris/tidak, jari lengkap/tidak ?
•Apakah tangan dapat digerakan secara normal,patah tulang ?
•Refleks graps, refleks moro (hilang 4 bl)
•R moro menetap > 4 bl :kerusakan otak
•Respon yg tdk simetris: fraktur calivula, cedera fleksus brakhialis
11. Genetalia
a.Laki-laki
•Scrotum tdd 2 kantung berisi testis
•Lubang penis tepat di tengah ? Panjang < 2,5 cm ?, miksi ?
b. Perempuan
•Labia mayora & minora ada ?
•Keluarnya cairan : putih,krem,pseudomenorh, akan hilang dlm 10 hari
•Miksi sdh/belum dalam 24 jam
12 Panggul
•Pegang paha dan betis bayi , gerakan lurus ke arah samping luar, dengarkan
& rasakan bunyi “klik”à kolaborasi
•Gerakan paha ke atas dan kebawah, dengarkan bunyi klik
3. BAK
Bayi baru lahir cenderung sering BAK yaitu 7 – 10 x sehari. Untuk menjaga bayi
tetap bersih, hangat dan kering maka setelah BAK harus diganti popoknya.
4. Tidur
Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Sediakan selimut
dan ruangan yang hangat dan pastikan bayi tidak terlalu panas atau dingin.
Pola tidur bayi masih belum teratur karena jam biologis yang belum matang. Tetapi
perlahan – lahan akan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur di malam hari
dibandingkan dengan siang hari. Keluhan gangguan tidur biasanya datang dari orang
tuanya yang sulit menerima jam tidur bayi. Dikatakan bahwa orang tua kekurangan
tidur 2 jam setiap harinya hingga bayi berusia 5 bulan sampai 2 tahun, orang tua
kehilangan 1 jam waktu tidur setiap malamnya. Sehingga orang tua pun perlu
menyiasati waktu tidurnya sesuai dengan pola tidur bayi. Mulai usia 2 bulan bayi
mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang. Usia 3-6 bulan jumlah tidudrpun
semakin berkurang, kira2 3 kali dan terus berlkurang hingga 2 kali pada usia 6 – 12
bulan. Menjelang 1 tahun biasanya bayi hanya perlu tidur siang satu kali saja dengan
total jumlah waktu tidur berkisar antara 12 – 14 jam.
Latih anak agar mengerti bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur dan siang hari
adalah waktu untuk bangun. Salah satu caranya adalah dengan mengajaknya
bermaiin hanya disiang hari saja, tidak di malam hari.
Latih bayi agar mengetahui bahwa tempat tidur adalah tempatnya untuk tidur.
Letakkan bayi di tempat tidur saat ia sudah mengantuk, hindari membiarkannya tidur
dalam gendongan atau di ruangan lain.
Lampu utama sebaiknya dimatikan, dan nyalakan lampu tidur yang redup
Ketika bayi terbangun, ajari untuk tidur kembali. Jangan nyalakan lampu, tenangkan
dengan kata kata lembut. Selanjutnya tinggalkan ia sendiri untuk kembali tidur, jika
menangis lagi, biarkan dulu 5 menit baru tenangkan lagi. Berikutnya jika kembali
menangis tunggu 10 menit dan seterusnya hingga 15 menit, malam berikutnya
tambah waktu tunggu 5 menit yaitu 10 menit, 15 dan 20 menit. Biasanya bayi
memerlukan waktu hingga 2-3 malam. Jika gagal henetikan dulu prosedur ini dan
coba lagi setelah 1 bulancara ini diperkenalkan oleh Richard Ferber, Boston’s
Children Hospital).
2. Kebersihan kulit
Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur. Mandi seluruh tubuh
setiap hari tidak harus selalu dilakukan. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah
memegang bayi.
3. Keamanan
Jangan sekali – kali meninggalkan bayi tanpa ada yang menunggu. Hindari pemberian
apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak. Jangan menggunakan alat
penghangat buatan di tempat tidur bayi.
F. Penanganan
Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam) mulai dari
hari pertama.
Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu.
Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan mengambil popok dan
selimut sesuai denagn keperluan. Pastikan bayi tidak terlalu panas dan terlalu dingin (
dapat menyebabkan dehidrasi, ingat bahwa kemampuan pengaturan suhu bayi masih
dalam perkembangan). Apa saja yang dimasukkan kedalam mulut bayi harus bersih.
Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi.
Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu.
Jaga keamanan bayi terhadap traumadan penyakit atau infeksi.
Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik.
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan
tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000
gram.
Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium, namun
kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium sesuai indikasi tertentu
Obat profilaksis yang rutin diberikan pada bayi baru lahir yaitu:
1. Vitamin K
2. Tetes / zalf mata
B. Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan, kami mohon
maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami
dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA