NIM : 1815301024
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Syukur Alhamdulillah saya dapat
mengerjakan tugas makalah ( KESPRO ) KESEHATAN REPRODUKSI
DALAM PERSPEKTIF GENDER ini dengan tepat waktunya.
Saya mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan
didalamnya. Karena saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
teman-teman semua untuk menyempurnakan makalah saya selanjutnya. Saya
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan rekan-rekan yang lainnya.
KATA PENGANTAR………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR………………………………………
RUMUSAN MASALAH………………………………………
TUJUAN …………………………………………………
BAB II
KONSEP GENDER…………………………………………..
DEFENISI GENDER……………………………………………
BAB III
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Peran gender adalah peran social yang tidak ditentukan oleh perbedaan
kelamin. Oleh karena itu, pembagian peranan antara pria dengan wanita dapat
berbeda dintara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya. Peran gender
juga dapat berubah dari masa-kemasa, karena pengaruh kemajuan seperti
pendidikan, teknologi, ekonomi.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
Tujuan umum
Tujuan khusus
DEFENISI GENDER
Gender pada awalnya diambil dari kata dalam bahasa arab JINSIYYUN
yang kemudian diadopsi dalam bahasa prancis dan inggris menjadi gender.
Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi,
hak, tanggung jawab, dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social,
budaya dan adat istiadat ( badan pemberdayaan masyarakat 2003 ).
Gender adalah peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang
ditentukan secara social. Gender berhubungan dengan presepsi dan pemikiran
serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang
dibentuk masyarakat, bukan karena perbedaan biologis ( WHO, 1998 ).
Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan secara biologis,
yakni alat kelamin pria ( penis ) dan alat kelamin wanita ( vagina ).sejak lahir
sampai meninggal dunia pria akan tetap berjenis kelamin pria dan wanita
( kecuali dioperasi untuk berganti jenis kelamin ). Oleh karena itu seks
melekat secara fisiksebagai alat reproduksi.
Marginalisasi perempuan
Marginalisasi perempuan ( penyingkiran / pemiskinan ) kerap terjadi di
lingkungan sekitar. Perempuan yang tersingkir dan menjadi miskin akibat
dari program pembangunan seperti internsifikasi pertanian yang hanya
menfokuskan petani laki-laki. Dengan hal ini banyak kaum pria yang
beranggapan bahwa perempuan hanya mempunyai tugas disekitar rumah
saja.
Subordinasi
Yaitu keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih penting
atau lebih utama dibandingkan jenis kelamin lainnya. Sejak dahulu
terdapat pandangan yang menempatkan kedudukan dan peran perempuan
yang lebih rendah dari laki-laki. Contohnya pria beranggapan pekerjaan
wanita hanyalah dirumah saja. Dengan pandangan seperti itu, maka sama
halnya dengan tidak memberikan perempuan untuk mengapresiasikan
pikirannya di luar rumah.
Pandangan stereotype
Ialah citra baku tentang individu atau kelompok yang tidak sesuai dengan
kenyataan empiris yang ada. Berdasarkan pengertian gender, yakni terjadi
terhadap salah satu jenis kelamin, ( perempuan ) hal ini mengakibatkan
terjadinya deskriminasi dan berbagai ketidakadilan yang merugikan
perempuan.
Jelas bahwa jenis kelamin atau seks adalah perbedaan biologis hormonal
dan anatomis antara perempuan dan laki-laki. Sex tidak bisa berubah, permanen
dan tidak bisa dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan karenanya bersifat
mutlak.
KONSEP HAM
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia
sebagai anugrah yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugrah Tuhan Yang
Maha Esa yang tidak dapat diganggu gugatkeberadaannya. Contoh yang paling
kongkrit dapat dilihat pada penjajahan dari satu bangsa ke bangsa yang lain.
Sehingga dilakukan perjuangan terus menerus untuk tetap mempertahankan hak
asasi manusia yang dimilikinya. Hak asasi manusia yang diatur dalam Undang-
undang Nomor 39 Tahun 1999, adalah sebagai berikut :
Hak asasi manusia atau biasa disingkat HAM merupakan sebuah hal yang
menjadi sebuah hal yang menjadi keharusan dari sebuah Negara untuk
menjaminnya dalam konstitusi.
Bentuk Kekerasan :
a. Fisik
Adalah kekerasan yang melibatkan kontak langsung yang dimaksudkan
untuk menimbulkan perasaan intimidasi, cedera, atau penederitaan fisik.
b. Psikologis
Adalah suatu tindakan penyiksaan secara verbal sepeti menghina, berkata
kasar, dan kotor yang melibatkan menrunnya percaya diri, meningkatkan
rasa takut hilangnya kemampuan untuk bertindak dan tidak berdaya.
c. Seksual
Adalah perilaku yang memiliki muatan seksual yang dilakukan seseorang
atau sejumlah orang namun tidak disukai dan tidak diharapkan oleh orang
yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negative
d. Fiansial
Kekerasan yang dilakukan dala bentuk eksploitasi, memanipulasi, dan
mengendalikan korban dengan tujuan finansial.
1. Factor masyarakat
a. Kemiskinan
Adalah suatu keadaan yang disebabkan karena minimnya ekonomi
sehingga seseorang melakukan tindakan kekerasan.
b. Urbanisasi
Adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang menyebab
seseorang terpengaruh akan lingkungan baru ditempatnya.
c. Kelurga ketergantungan obat
Adalah perbuatan kompulsif yang terpaksa dilakukan dan keterlibatan
yang berlebihan terhadap suatu kegiatan tertentu.
d. Lingkungan kekerasan dan kriminalisasi
Adalah suatu tindakan kejahatan yang dilakukan sesorang akibat
lingkungan dan pergaulan bebas.
2. Factor keluarga
a. Keluarga yang sakit kelainan mental
Adalah suatu keluarga yang menderita kelainan mental yang
disebabkan oleh trauma kekerasan.
b. Keluarga yang kacau dan tidak bahagia
Adalah suatu keadaan dimana didalam keluarga tidak terdapat
keharmonian sehigga menyebabkan tindakan criminal.
c. Keluarga yang kurang akrab
Keadaan dimana suatu keluarga tidak ada komunikasi satu sama lain.
3. Factor individu
a. Wanita single
Seorang yang belum pernah menikah merasakan kesendirian sehingga
memicu kekerasan.
b. Berumur 17-28 tahun
Suatu tindakan dimana seseorang terpengaruh lingkungan sekitar.
c. Ketergantungan obat
Perbuatan kompulsif yang terpaksa dilakukan dan keterlibatan yang
berlebihan terhadap suatu kegiatan tertentu.
d. Wanita hamil
Ketidakstabilan hormone yang memicu seorang wanita yang dalam
keadaan hamil melakukan hal yang tidak disadarinya.
e. Pasangan yang cemburu berlebihan
Tindakan yang dilakukan seseorang remaja yang tidak bisa megontrol
emosi.
4. Perkosaan dan pelecehan seksual
a. Perkosaan
Adalah hubungan seksual tanpa kehendak bersama, yang dipaksakan oleh
satu pihak lain, yang juga dapat merupakan tindak pseudo seksual yaitu
perilaku seksual yang tidak selalu di motivasi dorongan seksual sebagai
motivasi primer melainkan hubungan dengan penguasaan dan dominan,
agresi dan perendahan pada satu pihak korban oleh pihak lainnya.
b. Pelecehan seksual
a. Perkawinan pada masa remaja dari data SDKI 2007 diketahui bahwa
sekitar 2,6 persen wanita pernah kawin melakukan perkawinan pertamnya
pada kelompok umur 15-19 tahun.
b. Kehamilan pada masa remaja
Kehamilan pada masa remaja berdampak pada perempuan untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi lgi.
2. Keluarga berencana
a. Kesetaraan perKB yang timpang antara laki-laki dan perempuan.
b. Perempuan tidak mempunyai kekuatan untuk memutuskan metode
kontrasepsi
c. Pengambilan keputusan
d. Ada anggapan bahwa KB adalah urusan perempuan karna kodrat
perempuan untuk hamil dan melahirkan.
3. Kesehatan reproduksi
a. Ketidakadilan dalam membagi tanggung jawab
b. Ketidakadilan dalam aspek hokum
c. Dalam tindakan aborsi illegal yang terancam adalah perempuan.
4. Penyakit menular PMS
a. Perempuan selalu dijadikan objek intervensi dalam program
pembrantasan PMS, walau laki-laki sebagai konsumen justru
memberikan kontribusi besar pada permasalahan
b. Setiap upaya mengurangi praktik prostitusi, perempuan sebagai PSK
selalu menjadi objek dan tundingan permasalah sementara laki-laki
menjadi tundingan penularan tidak pernah diintervensi dan dikoreksi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gender adalah peran yang dikontruksikan oleh masyarakat karena sesorang
tersebut sebagai perempuan dan laki-laki. Perbedaan perempuan dan laki-laki
berdasarkan jenis kelamin, yang dibentuk masyarakat dan lingkungan serta
dipengaruhi oleh waktu, tempat social budaya, system kepercayaan dan situasi
politik.
SARAN