Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEMBERIKAN ASUHAN KEBIDANAN PADA PEREMPUAN YANG


BERKAITAN DENGAN SYSTEM REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF
GENDER SEKSUALITAS DAN GENDER, BUDAYA YANG BERPENGARUH
PADA GENDER, DISKRIMINASI GENDER

DI SUSUN OLEH:

Hania lidamona (2215401060)

Nurhani (2215401076)

Dian sasmita (2215401054)

Fatmuni yusup (2215401056)

Sulis j kasim (2215401092)

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE

PRODI D-III KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGENTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan Makala ini dengan tepat waktu, tanpa pertolongannya
tentunya kami tidak dapat menyelesaikan Makala ini dengan baik. Salawat serta
salam semoga terlimpah curahan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi
Muhammad SAW yang kita nanti nantikan safaatnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada allah SWT atas limpah nikmat sehatnya, baik
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mamapu untuk
menyelesaikan pembuatan Makala dengan judul

“MEMBERIKAN ASUHAN KEBIDANAN PADA PEREMPUAN YANG


BERKAITAN DENGAN SYSTEM REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF
GENDER SEKSUALITAS DAN GENDER, BUDAYA YANG BERPENGARUH
PADA GENDER, DISKRIMINASI GENDER”.

Mungkin dalam pembuatan Makala ini masih terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman teman maupun
mdosen. Demi tercapainya Makala yang sempurna.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. RUMUSAN MASALAH
2. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEKSUALITAS DAN GENDER


B. BUDAYA YANG BERPENGARUH PADA GENDER
C. DISKRIMINASI GENDER

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN
2. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang di bawah sejak lahir. Seks
membedakan perempuan dan laki laki berdasarkan organ reproduksi yang
merupakan ciptaan tuhan dan tidak dapat di pertukarkan misalnya perempuan
memiliki indung telur dan laki laki memiliki sperma.seks juga berkaitan dengan
krakter dasar fisik dan fungsi manusia, mulai dari kromosom, kadar hormon, dan
bentuk organ reproduksi. Demikian pula dengan jenis dan kadar hormone pada
tubuh laki laki dan perempuan hal ini disebut dengan krakteristik seks primer
selain itu da juga krakteristik sekunder dalah krakteristik seks yang terjadi pada
karena adanya perbedaan pada seks primer misalnya laki laki dan perempuan sama
sama memiliki payudara tetapi krakteristiksekunder perampuan adalah jaringan
payudara yang mengandung lebih banyak lemak dan kelenjar aia susu Karena
pengaruh hormone. Kendati umumnya seks memiliki perbedaan yang tegas, ada
juga sebuah kondisi kelainan bawaan yang menyebabkan seseoarang terlahir
dengan gabungan ciri kelamin laki laki dan perempuan (kelamin ganda) baik
secara fisik maupun genetik.

Gender adalah peredaan peran berdasarkan fungsi, status dan tanggung jawab
anatara perempuan dan laki laki dalam kehidupan sosial. Pembagian peran antara
perempuan dan laki laki bisa di pertukarkan. Contohnya di rumah tangga: mencuci,
masak,momong, menyapu juga bisa dilakukan oleh laki laki. Sementara contoh di
ruang publik: kepala sekolah/madrasah, kepala desa, ketua rt/rw juga bisa dijwabat
oleh perempuan. Ketua osis, ketua karang taruna atau organisasi yang selama ini
identic dengan laki laki juha bisa di lakikan oleh perempuan.

B.RUMUSAN MASALAH
a. Menjelaskan pengertian seksualitas dan gender?
b. Menjelaskan budaya yang berpengaruh pada gender?
c. Menjelaskan diskriminasi gender?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEKSUAITAS DAN GENDER


Seks adalah perbedaan biologi seorang laki laki dan perempuan yang
sudah di bawah sejak lahir. Sedangkan, gender adalah krakteristik laki
laki dan perempuan yang di bentuk dan di bangun dalam lingkungan
sekitar atau masyarakat. Sifat dari istilah seks tidak bisa
diubah,sementara gender bisa, karena definisi gender tidak semata-mata
mengenai genetik seseorang. Seperti yang telah dijelaskan diatas, laki-
laki bisa saja memliki sifat feminim yang didominan, dan sebaliknya.
Namun,seorang laki-laki tidak bisa memiliki vagina dan perempuan tidak
bisa memliki penis. Pengertian dan perbedaan gender dengan seks
mungkin memang lebih rumit dari pada yang kita pahami selama ini.
Namun,hal yang terpenting yang bisa lakukan adalah menghormat setiap
seks dan identitas gender seseorang . hal ini juga bisa di sampaikan
kepada anak-anak dan remaja melalui pendidikan seksual. Jika anda
mengenal sesorang yang mengalami kesulitan untuk mengekspresikan
atau menirma identitas gendernya, jangan ragu untuk meyarangkannya
berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater dengan begitu, iya bisa
mendapatkan saran atau bahkan terapi jika memang diperlukan.
Seks adalah pembagian dua jenis kelamin yakni laki laki dan
perempuan yang di tentukan secara biologis. Seks juga berkaitan dengan
krakter dasar fisik dan fungsi manusia, mulai dari kromosom, kadar
hormone dan bentuk organ reproduks, misalnya laki laki dan perempuan
memiliki organ reproduksi yang berbeda. Kedua jenis kelamin tersebut
juga memiliki jenis dan kadar hormone yang berbeda, meski sama sama
memiliki hormon estrogen dan testosterone. Hal ini di sebut dengan
krateristik esks primer. Selain krateristik seks primer, ada juga krateristik
sekunder, seperti perbedaan bulu pada wajah, jaringan payudara dan
suara. Ini adalah krateristik seks yang terjadi karena adanya perbedaan
pada krakteristik seks primer yang telah disebutkan d atas.
Gender berbeda seks, gender adalah presepsi masyarakat yang
secara sosial telah dibangun dan mengacu pada peran, perilaku, dan
identitas seseorang. Dalam hal, gender seseorang tidak di tentukan
berdasarkan jenis kelaminnya.
Ada beberapa istila yang termasuk kedalam pembahasan gender,
yakni:
 Identitas gender
Identitas gender adalah pandangan seseoang terhadap
gendernya sendiri, terlepas dari apa jenis kelamin iya saat
lahir. Beberapa indentitas gender yang umum adalah pria,
wanita, nobiner,dan genderqueer atau transgender.
 Cisgender
Cisgender adalah istilah yang kerap digunakan bagi seorang
induvidu yang merasa bahwa identitas gender dirinya sejalan
dengan jenis kelamin yang iya miliki
 Transgender
Istilah transgender mengacu pada seseorang yang merasa
bahwa identitas dirinya berbeda dari jenis kelamin mereka.
 Nonbiner
Nonbiner adalah istilah yang digunakan untuk
mendeskripsikan seseorang yang tidak ingin identitas dirinya
di kategorikan sebagai laki-laki maupun perempuan.

B. BUDAYA YANG BERPENGARUH PADA GENDER


1. Sebagian besar masyarakat banyak dianut kepercayaan yang salah
tentang apa arti menjadi seorang wanita, dengan akibat yang
bahaya bagi kesehatan wanita.
2. Setiap masyarakat mengharapkan wanita dan pria untuk berfikir,
berperasaan dan bertindak dengan pola-pola tertentu dengan alasan
hanya karena mereka di lahirkan sebagai wanita/pria.contonya
wanita di harapkan untuk menyiapkan masakan membawah air dan
kayu bakar , merawat anak-anak dan suami. Sedangkan pria
bertugas memberikan kesejahtran bagi keluarga di masa tua serta
melindungi kelurga dari ancaman.
3. Gender dan kegiatan yang dihubungkan dengan jenis kelamin
tersebut,semua adalah hasil rekayasa manusia. Beberapa kegitan
seperti makanan dan merawat anak adalah dianggap sebagai “
kegiatan wanita”.
4. Kegitan lain tidak sama dari satu daerah ke daerah lain di seluruh
dunia, tergantung pada kebiasan, hokum dan agama yang dianut,
oleh masyarakat tersebut.
5. Peran jenis kelamin bahkan bisa sama didalam suatu masyarakat,
tergantung pada tingkat pendidikan,suku dan umurnya, contohnya
didalam suatu masyarakat, wanita dari suku tertentu biasanya
bekerja menjadi pembantu rumah tangga, seslang wanita lain
mempunyai pilihan yang luas tentang pekerjaan yang bisa mereka
pegang.
6. Peran gender diajarkan secara turun temurung dari orang tua ke
anaknya.sejak anak berusia muda, orang tua telah memperlakukan
anak perempuan dan laki-laki berbeda meskipun kadang tampa
mereka sadari.
Diskriminasi gender adalah adanyaperbedaan,
pengecualian/perbatasan yang dibuat berdasarkan peran dan norma
gender yang konstruksisecara sosial yang mencegah seseorang
untuk menikmati HAM secara penuh.
a. Gender dan marginalis perempuan
Bentuk manifestasi ketidakadilan gender adalah proses
marginalisasi pemiskinan terhadap kaum perempuan. Ada
beberapa mekanisme proses marginalisasi kaum perempuan
kerana perbedaan gender. Dari segi sumbernya bisa berasal dari
kebijakan pemerintah, keyakinan, tafsiran agama, keyakinan
tradisi dan kebiasaan bahkan asumsi ilmu pengetahuan,
misalnya marginalisasi dibidang pertanian, contohnya revolusi
hijau yang memfokuskan pada laki laki mengakibatkan banyak
perempuan tergeser dan menjadi miskin. Contoh lain adanya
pekerjaan khusus perempuan seperti guru anak anak pekerja
pabrik yang berakibat pada pengajian yang rendah. Contoh lain:
upah wanita lebih lecil, izin usaha wanita harus diketahui ayah
jika masih lajang dan suami jika sudah menikah,permohonan
kredit harus izin suami,pembatasan dibidang pekerjaan
terhadapwanita, kemajuan terknologi industry meminggirkan
peran serta wanita.
b. Gender dan subordinasi pelerjaan perempuan
Subordinasi adalah anggapan tidak penting dalam keputusan
politik perempuan tersubordinasi oleh faktor yang
dikontruksikan oleh sosial. Hal ini disebabkan karena belum
terkordinasi konsep gender dalam masyarakat yang
mengakibatkan sidkriminasi kerja bagi perempuan contoh:
wanita sebagai konco wingking, wanita dinomor duakan,
bagian warisan wanita lebih sedikit, wanita dinomor duakan
dalam bidang politik, jabatan karir dan pendidikan.
c. Gender dan seterotip atas pekerjaan perempuan
Seterotip adalah perbedaan terhadap suatu kelompok jenis
pekerjaan tertentu. Seterotip adalah bentuk ketidak adilan,
secara umum seterotip merupakan pelabelan penundaan
terhadap kelompok tertentu dan biasanya pelabelan ini selalu
berakibat pada ketidak adilan, sehingga dinamkan pelabelan
negative. Hal ini disebabkan pelbelan yang sudah melekat pada
laki laki misalnya, manusi yang kuat, rasional,jantan dan
perkasa. Sedangkan perempuanadalah mahluk yang lembut,
cantic dan keibuan contoh:wanita = sumur-dapur-kasur. Dan
laki laki tulang punggung keluarga.
d. Gender dan kekerasan bagi perempuan
Kekerasan adalah suatu serangan terhadap fisik maupun
integritas mental psikologi seseorang. Kekerasan terhadap
manusia sumbernya macam macam namun ada satu jenis
kekerasan yang bersumber anggapan gender kekerasan
terhadap perempuan merupakn kekerasan yang disebabkan
adanya keyakinan gender. Bentuk kekerasan ini tidak selalu
terjadi dengan laki laki dan perempuan terhadap akan tetapi
antara perempuan dengan perempuan atau perempuan dengan
laki laki. Meskipun demikian perempuan lebih rentan karena
posisinya yang pincung di mata masyarakat baik secara
ekonomi, sosial atau politik. Posisi perempuan dianggap lebih
rendah dibandingankan dengan laki laki. Kekerasan
fisik:pemerkosaan, pemukulan dan penyiksaan. Non fisik:
pelecehan seksual, ancaman dan paksaan.
e. Gender dan beban kerja lebih berat
Dengan berkembangnya wawasan kemitrasejajaran berdasarkan
pendekatan gender dalam berbagai aspek kehidupan, maka
peran perempuan mengalami perkembangan yang cukup cepat.
Namum perlu dicermati bahwa perkembangan perempuan
tidaklah mengubah perananny yang lama yaitu peranan dalam
lingkup rumah tangga (peran reproduktif). Maka dari itu
perkembangan peranan perempuan ini sifatnya menambah, dan
umumnya perempuan mengerjakan peranan sekaligus untuk
memenuhi tuntutan pembangunan, untuk itulah maka beban
kerja perempuan terkesan berlebihan. Contohnya:wanita
bekerja diluar rumah atau dirumah, wanita sebagai perawat,
pendidik anak sekaligus pendamping suami mencari nafkah.
Kehidupan laki laki mencari nafkah utama sekaligus sopir
keluarga.

C. PENGERTIAN DISKRIMINASI GENDER


Diskriminasi adalah sikap, tindakan, atau perilaku yang dilakukan
seseorang atau suatu golongan untuk menyudutkan orang atau golongan
lain. Ada banyak factor yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah
perbedaan jenis kelamin dengan gender. Perbedaan peran serta fungsi
antara laki laki dan perempuan kerap memicu perilaku diskriminatif bagi
salah satu golongan. Tak sedikit orang yang mengalami ketidak adilan
gener ditempat kerja, kampus, bahkan di lingkungan keluarga sendiri.
Diskriminasi gender adalah perlakuan tidak setara antara laki laki dan
perempuan yang memengaruhi pengalaman hidup suatu individu.
Diskriminasi gender biasanya dialami kaum perempuan. Contoh
diskriminasi gender misalnya, ada perusahan yang secara sadar dan
sengaja menggaji karyawan laki laki dengan upah lebih tinggi ketimbang
karyawan perempuan.
Ada beberapa bentuk diskriminasi gender yang umum terjadi, yaitu:
1. Marginalisasi
Marginalisasi adalah upaya peminggiran atau pemisahan akibat
perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan. Hal ini
mengakibatkan hak hak yang dimiliki kaum termarginalkan semakin
tergerus sehingga mereka tak punya kesempatan mengembangkan
dirinya.
Contoh diskriminasi gender ini adalah penerimaan upah dan
kesempatan menduduki jabatan yang lebih strategis. Misalnya, kaum
perempuan yang kerap kali hanya dijadikan sebagai buruh tanpa ada
kesempatan menempati jabatan lebih tinggi.
2. Subordinasi
Subordinasi merupakan anggapan yang menyatakan bahwa suatu
peran yang dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang
lain. Alhasil, suara dari golongan yang di nomor duakan itu
cenderung tidak didengar dan dianggap tidak penting.
3. Stereotip
Stereotip merupakan penilayan atau prasangka terhadap seseorang
yang didasarkan pada karakteristik tertentu. Misalnya anggapan
bahwa perempuan lebih cocok mengurus rumah tangga dan anak dari
pada berkarier.
4. Kekerasan (violence)
Kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu wujud tindak
diskriminasi gender yang sering terjadi. Kekerasan ini dapat terjadi
secara psikologis, seksual fisik, maupun ekonomi.
5. Beban ganda (burden)
Burden merupakan bentuk diskriminasi gender yang terjadi ketika
beban kerja yang di terima salah satu gender lebih banyak
dibandingkan jenis kelamin lainnya.
Sebagai contoh perempuan dinilai lebih rajin dibangdingkan laki laki
sehingga semua pekerjaan rumah tangga menjdi tanggung jawab
perempuan, jadi meski sudah berkarier di luar rumah, perempuan
tetap dituntut untuk menjalankan pekerjaan rumah tangga.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa seks adalah pembagian 2
jenis kelamin, yakni laki laki dan perempuan, yang ditentukan secara
biologis seks juga berkaitan dengan karakter dasar fisik dan fungsi dasar
manusia, mulai dari kromosom, kadar hormon, dan bentuk organ
reproduksi. Misalnya laki laki dan perempuan memiliki organ reproduksi
berbeda, baik yang dilihat dari dalam maupun luar. Demian dengan jenis
dan kadar hormon pada tubuh laki laki dan perempuan. Hal ini disebut dn
krakteristik seks primer. Selain krakteristik seks primer ada juga
krakteristik seks sekunder. Ini adalah krakteristik seks yang terjadi
karena adanya perbedaan pada krakteristik seks primer. Misalnya, laki
laki dan perempuan sama sama memiliki payudara tetapi krakteristik
perempuan adalah jaringan payudara yang mengandung lebih banyak
lemak dan air susu karena pengaruh hormone. Kendati umunya seks
memiliki perbedaan yang tegas, ada juga sebuah kondisi kelainan bawaan
yang menyebabkan seseorang terlahir dengan gabunga ciri kelamin laki
laki dan perempuan (kelamin ganda), baik secara fisik maupun genetik.
Sedangkan gender adalah persepsi masyrakat atau yang mengacu pada
peran, perilaku, eksperesi,dan identitas seseoarang, baik laki laki maupun
perempuan. Istila ini juga erat hubungannya dengan orientasi seksual,
misalnya homoseksual, heteroseksual, dan biseksual. Gender biasanya
diasosiasiakn dengan istila maskulin dan feminism. Maskulin
dihubungkan denga sifat kelakilakian, seperti gagah, kuat, dan
memimpin. Sementara feminism dihubungkan dengan softa perempuan
seperti mengayomi, lemah lembut, da perasa. Bagaiamana suatu
kelom[pok masyarakat menetukan peran atau sifat suatu jenis kelamin
bisa berbeda dengan yang lain dan juga bisa berubah seiring berjalannya
waktu. Misalnya, dahulu sikap maskulin dianggap taka ada pada wanita
dan sifat feminin tidak ada pada pria. Nyatanya sekarang sudah dipahami
banyak orang bahwa laki laki juga bisa mengayomi dan wanita juga bisa
memimpin.
Dari penjelasan diatas, bisa kita lihat letak perbedaan gender dan seks,
tetapi bisa juga kita lihat keterkaitan antara keduanya. Keduanya
memiliki hubunga dengan jenis kelamin. Akan tetapi sels bersifat mutlak,
sementara gender cenderung tidak. Seks adalah perbedaan biologis
seorang laki laki dan perempuan yang dibawa sejak lahir. Sedangkan,
gender adalah kerakteristik laki laki dan perempuan yang dibentuk dan
dibangun dalam lingkungan sekitar atau masyarakat.

B. SARAN
1. Perlu diberikan pendidikan seks untuk menghindari resiko resiko yang
berdampak buruk pada pasangan lesbian.
2. Perlu diberikan sarana yang positif dalam memberika penyaluran
dorongan biologis melalui ekspresi psikologi dan penyaluran fisik
yang sehat seperti olahraga, kegiatan untuk mencintai alam, kegiatan
kereaktivitas dan pengembangan potensi dan bakat.
3. Lesbian yang berpacaran perlu menetapkan tujuan berpacran supaya
segala aktifitas yang dilakukan mempunyai arah yang jelas sehingga
hubungan tidak selalu diarahkan kepada hubungan seksual.
DAFTAR PUSTAKA

Boellstroff, Tom. (2005). The Gay Archipelogo (seksualitas dan bangsadi


Indonesia). New Jersey:princceton Universyty Press.

Cas, V.C. (1992). Homosexual identity formation: A theoretical mode.jurnal of


Homosexuality.

Crawford.(2000). Pengertian lesbianism.jakarta bumi aksara.

Demartoto. (2013). Seks, gender, dan seksualitas lesbian. Solo: universitas negeri
Surakarta

Anda mungkin juga menyukai