Disusun Oleh:
1. Firda Miftahul Ghofur (15.401.19.004)
2. Laelatul Fitria (15.401.19.005 )
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Rumor dan Fakta yang Terkait Dengan Kesehatan Ibu dan Anak”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai salah satu metode
pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi Akademi Kesehatan Rustida Krikilan DIII Kebidanan.
Terima kasih kepada:
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun makalah ini. Namun kami
sebagai manusia pasti memiliki banyak kelemahan dan kekurangan sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa lebih baik lagi dan bisa bermanfaat bagi
semua orang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................
A. Dimensi Sosial Wanita dan Permasalahannya................................................................
1. Kekerasan...................................................................................................................
2. Perkosaan...................................................................................................................
3. Pelecehan Seksual......................................................................................................
4. Single Parent..............................................................................................................
5. Perkawinan Usia Muda dan Tua................................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatu yang
berkaitan dengan system reproduksi, fungsi dan prosesnya (WHO). Kesehatan
reproduksi adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan social dan tidak
semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan
dengan system reproduksi dan fungsi serta proses (ICPD, 1994). Kesehatan
Reproduksi adalah suatu keadaan sehat mental, fisik dan kesejahteraan sosial secara
utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses
reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta
dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual
dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, spiritual yang
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan
antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (BKKBN,1996).
Sebagai manusia yang hidup di tengah budaya dan lingkungan sosial, perempuan
memiliki kategori dan karakteristik yang dianggap ideal oleh lingkungan budaya di
mana ia berada. Status adalah kedudukan seseorang dalam keluarga dan masyarakat.
Status sosial wanita adalah kedudukan wanita yang akan mempengaruhi bagaimana
wanita diperlakukan, dihargai dan kegiatan apa yang boleh dilakukan. Pola patriaki
beranggapan bahwa posisi wanita sebagai mahkluk yang berada dibawah laki-laki,
sehingga banyak perempuan sering mendapatkan perilaku yang tidak manusiawi dan
tidak senonoh. Status sosial yang rendah tersebut dapat menimbulkan tindakan
diskriminasi. Menurut Soekanto Soerjono, 1990 status sosial atau kedudukan sosial
adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang
lain dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajiban-
kewajibannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dimensi sosial wanita dan permasalahannya pada kekerasan ?
2. Bagaimana dimensi sosial wanita dan permasalahannya pada perkosaan ?
3. Bagaimana dimensi sosial wanita dan permasalahannya pada pelecehan seksual ?
4. Bagaimana dimensi sosial wanita dan permasalahannya pada single parent ?
5. Bagaimana dimensi sosial wanita dan permasalahannya pada perkawinan usia
muda dan tua ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami tentang dimensi sosial wanita
dan permasalahannya yang meliputi kekerasan, perkosaan, pelecehan seksual,
single parent, perkawinan usia muda dan tua.
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami tentang dimensi sosial
wanita dan permasalahannya pada kekerasan.
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami serta memahami tentang
dimensi sosial wanita dan permasalahannya pada perkosaan.
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami tentang serta memahami
tentang dimensi sosial wanita dan permasalahannya pada pelecehan seksual.
d. Agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami tentang serta memahami
tentang dimensi sosial wanita dan permasalahannya pada single parent.
e. Agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami tentang serta memahami
tentang dimensi sosial wanita dan permasalahannya pada perkawinan usia
muda dan tua.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dimensi Sosial Wanita dan Permasalahnnya
1. Kekerasan
Menurut pasal 89 KUHP Melakukan kekerasan adalah pempergunakan tenaga
atau kekuatan jasmani, secara tidak sah misalnya memukul dengan tangan atau
dengan segala macam senjata, menepak, menendang dan lain-lain.
a. Bentuk – bentuk kekerasan
1) Kekerasan psikis.
Misalnya: mencemooh, mencerca, memaki, mengancam, melarang
berhubungan dengan keluarga atau kawan dekat / masyarakat, intimidasi,
isolasi, melarang istri bekerja.
2) Kekerasan fisik.
Misalnya memukul, membakar, menendang, melempar sesuatu, menarik
rambut, mencekik, dan lain-lain.
3) Kekerasan ekonomi.
Misalnya: Tidak memberi nafkah, memaksa pasangan untuk prostitusi,
memaksa anak untuk mengemis,mengetatkan istri dalam keuangan rumah
tangga, dan lain-lain.
4) Kekerasan seksual.
Misalnya: perkosaan, pencabulan, pemaksaan kehendak atau melakukan
penyerangan seksual, berhubungan seksual dengan istri tetapi istri tidak
menginginkannya.
b. Contoh Penyebab terjadinya kekerasan
1) Perselisihan tentang ekonomi.
2) cemburu pada pasangan.
3) Pasangan mempunyai selingkuhan.
4) Adanya problema seksual (misalnya: impotensi, hiperseks).
5) Pengaruh kebiasaan minum alkohol, drugs abused.
6) Permasalahan dengan anak.
7) Kehilangan pekerjaan / PHK / menganggur / belum mempunyai pekerjaan.
8) Istri ingin melanjutkan studi / ingin bekerja.
9) Kehamilan tidak diinginkan atau infertilitas.
c. Akibat Tindakan Kekerasan
1) Kurang bersemangat atau kurang percaya diri.
2) Gangguan psikologi sampai timbul gagguan sistem dalam tubuh
(psikosomatik), seperti: cemas, tertekan, stress, anoreksia (kurang nafsu
makan), insomnia (susah tidur), sering mimpi, jantung terasa berdebar-debar,
keringat dingin, mual, gastritis, nyeri perut, pusing, nyeri kepala.
3) Cidera ringan sampai berat, seperti: lecet, memar, luka terkena benda tajam,
patah tulang, luka bakar.
4) Masalah seksual, ketakutan hubungan seksual, nyeri saat hubungan seksual,
tidak ada hasrat seksual.
5) Bila perempuan korban kekerasan sedang hamil dapat terjadi abortus /
keguguran.
2. Perkosaan
Perkosaan adalah setiap tindakan laki-laki (yang dikenal maupun tidak kenal)
memasukkan penis, jari atau alat lain ke dalam vagina / alat tubuh seorang perempuan
tanpa persetujuannya. Dikatakan suatu tindak perkosaan tidak hanya bila seorang
perempuan disiksa, dipukuli sampai pingsan, atau ketika perempuan meronta,
melawan, berupaya melarikan diri, atau korban hendak bunuh diri, akan tetapi
meskipun perempuan tidak melawan, apapun yang dilakukan perempuan, bila
perbuatan tersebut bukan pilihan keinginan perempuan berarti termasuk tindak
perkosaan.
B. Saran
Semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk pembelajaran dan bermanfaat bagi
pembaca. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Kami mengharap
kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati Elli. 2017. Buku Ajar Kesehatan Perempuan Dan Perencanaan Keluarga. Jakarta.
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Prijatni, Ida dan Sri rahayu. 2016. Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana. Jakarta :
Pusdik SDM Kesehatan
http://eprints.ums.ac.id/22948/2/04._BAB_I.pdf