Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MANFAAT DOKUMENTASI KEBIDANAN


DALAM ASPEK EKONOMI

Dosen Pengampu :

Ibu Triana Sri Hardjanti, M.Mid

Disusun oleh :
1. Nur Allifia Riqsani Mediyanti (P1337424419110)
2. Ulfiana Rohmawati (P1337424419114)
3. Nur Aini Yulia Rosidah (P1337424419142)
4. Idras Nabila (P1337424419143)
5. Vina febriyanti (P1337424419170)
6. Rustiana dwi sukmawati indah (P1337524419173)
7. Mona Rika (P1337424419178)
8. Novia anggraini (P1337424419194)

PRODI DIV KEBIDANAN SEMARANG DAN PROFESI BIDAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JALAN TIRTO AGUNG, PEDALANGAN, BANYUMANIK, SEMARANG

Website: www.poltekkes-smg.ac.id telp: 024-7460274


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dokumentasi kebidanan adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan
informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua
kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Secara bahasa
pendokumentasian berarti pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan objek
maupuk aktivitas pemberian jasa (layanan) yang dianggap berharga dan penting.
(Betty Mangkuji, SSiT et al., 2012)
Dokumentasi kebidanan sangat penting bagi bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan. Hal ini karena asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien
membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai acuan
untuk menuntut tanggung jawab dari berbagai permasalahan yang mungkin
dialami oleh klien berkaitan dengan pelayanan yang diberikan.
Dokumentasi kebidanan juga digunakan sebagai informasi tentang status
kesehatan klien pada semua kegiatan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh
bidan. Manfaat dokumentasi kebidanan dapat dilihat dari berbagai aspek-aspek,
seperti aspek administrasi, aspek hukum, aspek pendidikan, aspek penelitian,
aspek ekonomi, dan aspek manajemen. 
Dokumentasi mempunyai efek secara ekonomi, semua tindakan atau
asuhan yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang
dapat dipergunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya bagi klien.
Berdasarkan penjelasan di atas dokumentasi kebidanan merupakan
kegiatan pencatatan, pemeliharaan, dan proses komunikasi terhadap informasi
yang berkaitan dengan pengelolaan klien guna mempertahankan sejumlah fakta
dari suatu kejadian dalam suatu waktu.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui manfaat dokumentasi kebidanan khususnya dalam
aspek ekonomi
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dari dokumentasi kebidanan
b. Untuk mengetahui manfaat dokumentasi kebidanan dalam aspek
ekonomi
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dokumentasi kebidanan?
2. Apa manfaat dokumentasi kebidanan dalam aspek ekonomi?
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Mengetahui dan menambah wawasan serta pengetahuan sehingga dapat
melakukan pendokumentasian kebidanan dengan baik dan sistematis
sesuai pelayanan yang telah dilakukan.
2. Bagi Institusi
Penambahan informasi dan referensi terkait manfaat dokumentasi
kebidanan dalam aspek ekonomi.
BAB II

ISI

A. Pengertian Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi
data atau fakta yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan. Secara umum
dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu catatan otentik atau semua surat
asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum.
(Handayani, 2017)
Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan
pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang
berguna untuk kepentingan Klien, bidan dan tim kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan
lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab bidan. Dokumentasi dalam
asuhan kebidanan merupakan suatu pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan
(proses asuhan kebidanan) (Muslihatun, Mudlilah, Setyawati, 2009)

B. Manfaat Dokumentasi dalam Aspek Ekonomi


Menurut Handayani (2017) manfaat dokumentasi berdasarkan aspek
ekonomi yaitu:
1. Punya nilai keuangan. Contohnya: Pasien akan membayar administrasi
perawatan
dikasir sesuai dengan pendokumentasian yang ditulis oleh tenaga
kesehatan.
2. Dapat digunakan sebagai acuan/pertimbangan dalam biaya perawatan bagi
klien. Tanpa adanya bukti pencatatan tindakan maka pembayaran tidak
dapat dipertanggung jawabkan.
Suatu informasi atau data memiliki manfaat untuk
mendokumentasikan besarnya dana yang harus dikeluarkan, sehingga
mengurangi terjadinya pemborosan. Semua tindakan kebidanan yang belum,
sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap Isi dari sebuah berkas
dapat dijadikan dasar untuk menentukan pembayaran pelayanan di sebuah
institusi, maka pembayaran atas tindakan tersebut dapat dipertanggung
jawabkan.
Dokumentasi atau pencatatan dan pelaporan sangat penting untuk
klaim-klaim disuatu pelayanan kesehatan. Seperti klaim BPJS dan klaim dana
BOK untuk puskesmas. Klaim menurut KBBI (kamus besar bahasa
Indonesia) adalah tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang
berhak (memiliki atau mempunyai) atas sesuatu. BPJS adalah merupakan
Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan
memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan Kesehatan Nasional bagi
seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima
Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta
keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa. BPJS Kesehatan
wajib membayar Fasiltas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada
peserta paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak dokumen klaim diterima
lengkap di Kantor Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan.
Berdasarkan panduan praktis administrasi klaim faskes BPJS
Kesehatan, pengajuan klaim, contohnya pada persalinan dan pelayanan
maternal/neonatal non kapitasi di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dapat
dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang memberikan
pelayanan (Puskesmas/Puskesmas PONED/Klinik/Dokter praktek perorangan
dengan jejaring) dengan melampirkan berkas-berkas pendukung masing-
masing pasien yang terdiri dari:
1. Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
2. Salinan lembar pelayanan pada Buku KIA sesuai pelayanan yang
diberikan untuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas, termasuk
pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan. Apabila Peserta tidak
memiliki buku KIA, dapat digunakan kartu ibu atau keterangan pelayanan
lainnya pengganti buku KIA yang ditandatangani ibu hamil/bersalin dan
petugas yang menangani.
3. Partograf yang ditandatangani oleh tenaga kesehatan penolong persalinan
untuk pertolongan persalinan. Pada kondisi tidak ada partograf dapat
digunakan keterangan lain yang menjelaskan tentang pelayanan
persalinan yang diberikan
4. Surat keterangan kelahiran.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan
pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang
berguna untuk kepentingan Klien, bidan dan tim kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan
lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab bidan.
Manfaat dokumentasi berdasarkan aspek ekonomi sebagai nilai keuangan atau
acuan pembayaran klien pada pelayanan kesehatan.
Dokumentasi mempunyai efek secara ekonomi, semua tindakan atau asuhan
yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang dapat
dipergunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya bagi klien.

B. Saran
1. Bagi Institusi : Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik
dan saran yang bersifat membangun tentang konsep dokumentasi
khususnya manfaat dokumentasi.
2. Bagi Mahasiswa Kebidanan : Diharapkan agar lebih mengembangkan
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang konsep dokumentasi khususnya
manfaat dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA

Betty Mangkuji, SSiT, M. K. et al. (2012) ASUHAN KEBIDANAN 7 LANGKAH


SOAP. Jakarta: EGC.
Handayani. (2017). Dokumentasi Kebidanan. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.

Muslihatun, Mudlilah, dan Setiyawati (2009). Dokumentasi kebidanan. Yogyakarta:


Fitramaya.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Panduan Praktis Administrasi Klaim Faskes BPJS Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai