DISUSUN OLEH :
ABSEN : 31
KELAS : XI IPS 4
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini, saya menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang
berkontribusi. Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah ini dengan mengambil
topic Manfaat Tumbuhan Kelor. Berbagai dukungan moral maupun materi yang telah
diberikan. Pada orang tua yang telah mendukung dan mendoakan saya . serta pada guru mapel
bahasa Indonesia Bu Binawati S.Pd. Para narasumber yang bersedia di wawancara kepada semua
yang terlibat baik secara langsung maupun tak langsung dalam penyusunan laporan ini yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Saya menyadari keterbatasan dalam penyusunan laporan ini. Kritik dan saran untuk
perbaikan laporan ini sangat saya harapankan. Besar harapan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang 1
1.2Tujuan kegiatan 1
1.3Permasalahan 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Permasalahan
1.3.1 Apa Saja Manfaat Tanaman Kelor Bagi Kesehatan?
1.3.2 Apa Saja Kandungan Gizi Yang Terdapat Pada Tanaman Kelor?
1.3.3 Bagaiman Cara Mengolah Daun Kelor Dengan Benar?
1
1.4 Landasan Teori
1.4.1 Hakekat Manfaat menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Dibawah ini adalah hakekat manfaat:
manfaat/manfaat/ n 1 guna; faedah: sumbangan itu banyak -- nya bagi orang-
orang miskin; 2 laba; untung: -- penjualan ternaknya berlipat ganda;
1.4.2 Sekilas Tentang Tanaman Kelor Menurut Buku Sejuta Khasiat Daun Kelor
Tanaman Kelor (Moringa oleifera) atau dikenal juga sebagai Moringa
pterygosperma, merupakan tanaman dari keluarga Moringaceae. Kelor adalah jenis
tanaman yang mudah ditemukan di seluruh daerah di tanah air. Ada beberapa sebutan
(nama) lokal untuk tanaman ini. Selain Kelor yang menjadi nama dalam bahasa
Indonesia, sebutan tersebut juga digunakan oleh masyarakat di Jawa, Sunda, Bali dan
Lampung. Sedangkan sebutan lainnya antara lain adalah Marangghi (Madura) ,
Moltong (Flores),Kelo (Gorontalo), Keloro (Bugis), Kawano (Sumba), Ongge (Bima),
Hau fo (Timor).
Kelor adalah tanaman jenis perdu dengan ketinggian pohon berkisar antara 7
-11 meter. Batang kayunya getas (mudah patah), bercabang jarang, tapi berakar kuat.
Batang pokoknya berwarna kelabu. Daunnya berbentuk bulat telur berukuran kecil
bersusun majemuk dalam satu tangkai.
Buah kelor berbentuk segi tiga memanjang. Di Jawa disebut kelentang. Berbentuk
mirip kacang panjang berwarna hijau dan keras dengan ukuran panjang sekitar 30 cm.
Sedang getahnya yang telah berubah warna menjadi coklat disebut blendok
(Jawa). Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai
ketinggian tanah 300-500 meter di atas permukaan laut.
Kelor Moringa oleifera (sinonim Guilandina moringa) kian banyak pasien yang
memanfaatkan kelor. Kelor juga mujarab mengatasi beragam penyakit lain seperti hepatitis,
hiperlipidemia alias kolesterol tinggi, dan jantung. Pemanfaatan kelor sebagai herbal tak
terdengar bila dibandingkan brotowali Tinospora crispa, sambiloto Andrographis paniculata,
atau temuputih Curcuma zedoaria. Biji klenthang alias polong kelor populer sebagai penjernih
air. Namun, siapa sangka di balik itu semua daun kelor manjur sebagai panasea alias obat untuk
beragam penyakit. Riset ilmiah mendukung kuat bukti empiris itu.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Akar
Akar tanaman kelor dikenal berkhasiat sebagai peluruh air seni, peluruh dahak, atau obat
batuk, peluruh haid, penambah nafsu makan, dan pereda kejang. Akar ini juga sangat baik untuk
pengobatan malaria, mengurangi rasa sakit, penurun tekanan darah tinggi, mengobati reumatik,
epilepsi, dan sebagainya.
2) Daun
Pohon kelor memiliki daun yag mengandung nutrisi paling lengkap dibandingkan
tumbuhan jenis apapun. Daun kelor berdasarkan berat keringnya mengandung protein sekitar 27
persen dan berbagai unsur nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan dan
mengobati beberapa penyakit seperti diabetes mellitus, anemia, hipertensi, alergi, kurap
(herpes), sakit kuning, cacingan, sakit mata, susah buang air kecil, dan lain-lain.
3) Biji
Hasil penelitian Madsen dan Dchlundt serta Grabow dan kawan-kawan menunjukkan
bahwa serbuk biji kelor mampu menumpas bakteri Escherichia coli, Streptococcus
faecalis dan Salmonella typymurium. kandungan senyawa pada serbuk biji kelor memiliki sifat
anti-mikroba. hal ini berlaku khusus terhadap bakteri sehingga jika pada air terdapat
bakteri Ecoli maka secara langsung akan tereduksi dan mati.
4) Kulit Batang
"Kulit batang kelor memang banyak memiliki khasiat", ujar Profesor Dr. Anas Subarnas,
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung yang membimbing penelitian
kulit batang kelor sebagai anti-konvulsi atau anti-kejang pada tahun 2003. Disamping itu juga
kulit batang kelor sangat mujarab menjadi penawar racun ular dan kalajengking serta mengatasi
pembengkakan dan sariawan dengan cara mengoleskan ekstrak kulit tersebut.
5) Bunga
Rebusan bunga kelor dapat membantu mengatasi radang tenggorokan.
8. Memperindah kulit
9. Meningkatkan energi
10.Memudahkan pencernaan
11.Antioksidan
14.Bersifat anti-peradangan
Tabel 1
8
2.3 Untuk Mengetahui Cara Pengolahan Daun Kelor Dengan Benar
Cara pengolahan kelor untuk mengobati penyakit tentu harus diketahui untuk mendapatkan
khasiatnya. Berikut ini cara penggunan kelor untuk pengobatan. Untuk beberapa penyakit, kelor
perlu dikombinasikan dengan bahan dan tanaman obat lain agar khasiatnya lebih ampuh.
1) Kolesterol Tinggi dan Diabetes Mellitus
Bahan: 3-5 gagang daun kelor;
Cara Membuat: Daun kelor direbus dengan 3 gelas air hingga air tersisa setengahnya. Kemudian,
air rebusan disaring dan diminum;
Cara menggunakan: diminum dua kali sehari
2) Sakit kuning
Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas air kelapa hijau;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa dan disaring. Kemudian
ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai sembuh.
3) Reumatik, Nyeri dan Pegal Linu
Bahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih;
Cara Membuat: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus;
Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param).
4) Rabun Ayam
Bahan: 3 gagang daun kelor;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air masak dan disaring.
Kemudian dicampur dengan madu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.
5) Sakit mata
Bahan: 3 gagang daun kelor;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air dan diaduk sampai merata.
Kemudian didiamkan sejenak sampai ampasnya mengendap;
Cara menggunakan: air ramuan tersebut digunakan sebagai obat tetes mata.
9
6) Susah buang air kecil
Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel yang telah diparut dalam
jumlah yang sama;
Cara Membuat: Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah dengan 1 gelas air, kemudian
disaring.
Cara menggunakan: diminum setiap hari.
7) Cacingan
Bahan: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 1-2 batang meniran;
Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal
1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum.
8) Alergi
Bahan: 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas pulasari secukupnya;
Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal
2 gelas, kemudian disaring.
9) Herpes, Bisul, dan Luka bernanah
Bahan: 3-7 gagang daun kelor;
Cara Membuat: daun kelor ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka sebagai obat luar.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi
yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun
kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi
daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun
kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan
vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline
(penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2
(kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C
(pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia),
kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini dapat saya sarankan sebagai
berikut :
11
DAFTAR PUSTAKA
http://daunkelor.com/category/manfaat-daun-kelor, diakses 11 Maret 2017.
http://flora-faunaindonesia.blogspot.com/2011/05/mitos-pohon-kelor.html, diakses 11
Maret 2017
http://mrwindu-back2nature.blogspot.com/2011/12/manfaat-daun-kelor.html, diakses 11
Maret 2017
http://www.blogster.com/firsonigosa/kelor-tanaman-bermanfaat-untuk-berantas-gizi-buruk,
diakses 11 Maret 2017
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sehat/2012/02/27/733/Kelor-Tanaman-
Sehat-Berkhasiat, diakses 11 Maret 2017
Yuwono, Trius dan Pius Abdullah. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
Praktis.Surabaya: Arkola.
12