Dosen Pengampuh:
Ns.Wanda Arge, S.Kep, M.Kep
Oleh: Kelompok 5
Listiawati (2015202017)
S1 KEBIDANAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang dengan
segala anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “MACAM MACAM OBAT HERBAL
REKOMENDASI BPOM “Adapun makalah ini disusun dalam rangka untuk
memenuhi tugas mata kuliah TERAPI HERBAL MEDIK.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini
dan penulis berharap kiranya makalah ini bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEMBUKAAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Mengkudu
B. Cengkeh
C. Kayu manis
D. Pare
E. Srigunggu
F. Temulawak
G. Pinang
H. Sirsak
I. Sirih cina
J. Sambiloto
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Selama ini industri jamu ataupun obat-obat tradisional bertahan
tanpa dukungan yang memadai dari pemerintah maupun industri farmasi.
Sementaraiu tantangan dari dalam negeri sendiri adalah sikap dari dunia
medis yang belum sepenuhnya menerima jamu dan obat tradisional.
Merebaknya jamu palsu maupun jamu yang bercampur bahan kimia
beberapa waktu lalu, semakin menambah keraguan masyarakat akan
khasiat dan keamanan mengkonsumsi jamu dan obat tradisional sudah
lama dilakukan oleh masyarakat. Obat tradisional ini tentunya sudah diuji
bertahun-tahun bahkan berabad-abad sesuai dengan perkembangan
kebudayaan bangsa Indonesia.Dokter dan apotik belum dapat menerima
jamu sebagai obat yang dapat mereka rekomendasikan kepada pasien
sehingga pemasaran produk jamu tidakbisa menggunakan tenaga detailer
seperti pada obat modern. Di pihak dokter, sistem pendidikan masih
mengacu kepada pengobatan modern dan tidak menyentuh substansi
pengobatan dengan bahan alam (fitofarmaka). Dengan kondisi di atas,
tidak heran bila pasar industri jamu dan obat tradisional sulit berkembang
pesat. Padahal, dengan jumlah masyarakat Indonesia yang mencapai lebih
dari 200 juta jiwa, sesungguhnya potensi pasar bagi produk jamu ataupun
obat tradisional amatlah besar. Terlebih lagi, saat ini tampak ada
kecenderungan hidup sehat pada masyarakat kelas menengah atas untuk
menggunakan produk berasal dari alam (back to nature).
B. Rumusan masalah
Apa saja jenis obat herbal beserta Apa manfaat dan kegunaan obat herbal
dan Apa saja yang terkandung dalam obat herbal beserta manfaatnya bagi
tubuh manusia?
C. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui apa saja jenis obat herbal beserta manfaat dan kegunaan
obat herbal daan untuk mengetahui Apa saja yang terkandung dalam obat
herbal beserta manfaatnya bagi tubuh manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengkudu
2. Karakteristik
Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m.
Tinggi pohon mengkudu mencapai 3–8 m, memiliki bunga bongkol
berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda
berwarna hijau mengilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua
berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.
Rasa Buah mengkudu memiliki rasa yang pahit dan bau yang menyengat.
Namun, buah tropis ini memiliki kandungan yang berkhasiat bagi
kesehatan. Biasanya, buah mengkudu dikonsumsi dalam bentuk jus. Jus
buah mengkudu dikemas dengan antioksidan yang kuat dan berbagai
manfaat kesehatan
B. Cengkeh
Cengkih atau cengkeh adalah kuncup bunga kering beraroma dari keluarga
pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan
sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan
utama rokok kretek khas Indonesia. Salah satu rempah yang sampai hari ini
menjadi primadona adalah cengkeh yang merupakan tanaman endemik
Maluku Utara.
Nama ilmiah: Syzygium aromaticum
Kerajaan: Plantae
Divisi: Angiospermae
Famili: Myrtaceae
Ordo: Myrtales
Spesies: S. aromaticum
1. Manfaat
mulai dari menjaga kesehatan mata, mengurangi peradangan, menghambat
radikal bebas, mencegah bisul dalam perut, serta meningkatkan kesehatan
tulang. Cengkih juga bisa melindungi gigi dan gusi pun mengurangi
pertumbuhan plak dan karang gigi.” Selain pemberian obat, dilansir dari
NDTV, Selasa (9/4), cengkeh diklaim bisa mengatasi asam lambung dan
sensasi terbakar di perut. Bahkan, cengkeh bisa mengatasi sensasi terbakar
di tenggorokan dan jantung, bau mulut, gangguan pencernaan, rasa asam
berkepanjangan di mulut, mual, dan sembelit.
2. Efek samping
Menggunakan cengkeh kering di dalam mulut juga dapat menyebabkan
gigi sensitif dan iritasi, serta merusak jaringan gigi. Mengonsumsi minyak
cengkeh bisa berbahaya bagi anak-anak dan dapat menyebabkan kejang,
kerusakan hati, dan ketidakseimbangan cairan.
Efek samping konsumsi cengkeh secara berlebihan bisa mengakibatkan
keracunan yang ditandai dengan gejala mual, muntah, sakit perut, hingga
diare. Bahkan, penggunaan dalam jangka panjang dapat berpengaruh pada
fungsi ginjal maupun fungsi organ lainnya.
3. Rasa
Cengkeh memiliki rasa manis dan aroma harum yang khas. Cengkeh
biasanya digunakan sebagai bumbu rendaman untuk panggangan,
menambah rasa pada minuman hangat, hingga untuk memperkuat aroma
kue. Dalam satu sendok teh cengkeh (2 gram) mengandung energi sebesar
21 kalori, 1 gram karbohidrat, dan 1 gram serat.
C. Kayu Manis
Kayu manis atau dengan nama ilmiah Cinnamomum ialah jenis pohon
penghasil rempah-rempah. di dalam kamus Biologi, Cinnamomum
zeylanicum Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang dihasilkan dari
kulit bagian dalam yang kering, yang amat beraroma, manis, dan pedas.
1. Manfaat
Mempunyai rasa dan aroma yang khas, kayu manis kerap kali dipakai
menjadi penambah rasa untuk berbagai jenis masakan, minuman maupun
kue. Tidak hanya itu, rempah ini pun banyak digunakan menjadi
pengobatan, karena sifat antibiotik dan antioksidan yang dimilikinya.
Air rebusan kayu manis juga baik dikonsumsi oleh pengidap diabetes. Hal
itu karena rempah-rempah tersebut sudah terbukti bisa membantu
mengatur kadar gula darah. Selain itu, kayu manis memiliki sifat
antiinflamasi yang dapat membantu melindungi terhadap komplikasi
diabetes.
2. efek samping
Telah diketahui sebelumnya, kayu manis bisa meningkatkan efek samping
kerusakan liver akibat obat parasetamol dan statin. Selain itu, kayu manis
meningkatkan efek samping metformin, yaitu membuat gula darah turun
drastis. Kandungan coumarin pada kayu manis juga bersifat antikoagulan
atau mencegah penggumpalan darah.
D. Pare
3. Mengurangi kolesterol
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Pakistan Journal of
Pharmaceutical Sciences, ternyata ada khasiat buah pare untuk
menurunkan kolesterol. Dalam studi hewan uji tersebut, tikus yang
mengonsumsi pare mengalami penurunan kadar kolesterol jahat (LDL)
dan trigliserida. Menurunkan kolesterol dapat mengurangi risiko
penyumbatan di pembuluh darah dan penyakit jantung. Jadi, kesehatan
jantung pun terjaga dengan optimal.
6. Melawan inflamasi
Pare juga memiliki antioksidan yang tinggi, dimana komponen ini
memiliki kemampuan dalam meredakan peradangan di dalam tubuh.
Itulah sebabnya pare dipercaya bisa melawan inflamasi atau
peradangan.
E. Srigunggu
Srigunggu Kapsul adalah obat herbal yang memiliki kandungan ekstrak
Clerodendron serratum Herba (Srigunggu) sebagai zat aktifnya dalam bentuk
sediaan kapsul. Tanaman Srigunggu atau senggugu mengandung saponin,
flavonoida, alkaloida, tanin, dan polifenol. Tanaman ini dimanfaatkan dalam
pengobatan tradisional untuk meredakan batuk, meringankan nyeri karena
rematik, dan juga melancarkan buang air kecil. Srigunggu Kapsul secara
tradisional dapat membantu meringankan gejala batuk dan flu. Daun yang
memiliki nama latin clerodendron serratum ini dikenal juga dengan nama yang
berbeda di setiap daerah, senggugu (Melayu), srigunggu (Jawa), pinggir tosek
(Madura). Daun senggugu termasuk tanaman liar yang banyak tumbuh di
sekitar rumah, di pekarangan terutama di tempat-tempat yang lembap.
1. Kegunaan
Srigunggu Kapsul secara tradisional dapat membantu meringankan gejala
batuk. Srigunggu Kapsul diminum 3 kali sehari 2 kapsul. Simpan pada
suhu di bawah 30 derajat Celcius.
2. Efek Samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan. Jika, terjadi efek samping yang
tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter.
F. Temulawak
Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang bentuknya mirip dengan
kunyit. Tanaman yang memiliki nama latin Curcuma zanthorrhiza ini biasanya
berbentuk seperti silinder dengan diameter 6 cm. Umumnya, tanaman ini
memiliki kulit yang berwarna kuning muda. Sebagai tanaman monokotil,
tanaman ini tidak memiliki akar tunggang. Akar yang dipunyai yaitu akar
rimpang. Rimpang temulawak terdiri dari rimpang induk dan anakan.
Rimpang induknya berbentuk bulat seperti telur dan berwarna kuning tua,
bagian dalamnya berwarna jingga kecokelatan. Dari rimpang induk ini keluar
rimpang kedua yang lebih kecil dan tumbuh ke samping. Biasanya jumlahnya
sekitar 3 sampai 7 buah. Pada awalnya, Curcuma xanthorrhiza banyak tumbuh
di hutan, terutama hutan jati bersama jenis temu-temuan lainnya. Tumbuhan
ini biasanya banyak tumbuh di padang alang-alang dan tanah-tanah kering.
Namun sekarang ini, temulawak banyak dibudidayakan sebagai tanaman
herbal rumah. Tanaman Temulawak yang memiliki nama latin Curcuma
Xanthorrhiza Roxb biasanya dimanfaatkan bagian rimpangnya karena kaya
kandungan antioksidan. Temulawak merupakan tanaman asli Indonesia,
banyak ditemukan terutama di sepanjang pulau Jawa, Bali, Sumatera Utara,
Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan
Selatan.
1. Kandungan
Bahan herbal ini mengandung sejumlah senyawa di antaranya: protein,
lemak, serat, karbohidrat, kurkumin, kalium, natrium, kalsium,
magnesium, zat besi, mangan, dan cadmium Selain itu, ada tiga zat aktif
yang terkandung dalam temulawak. Germakron: antiradang dan
menghambat pembengkakan. P-toluilmetillkarbinol dan seskuiterpen d-
kamper: meningkatkan produksi empedu. Tumeron: sebagai antimikroba.
2. Manfaat
a. Menangkap radikal bebas
Beberapa penelitian melaporkan potensi antioksidan alami dari ekstrak
C. Xanthorrhiza.
d. Obat kanker
Meski masih sangat terbatas, ada studi yang memperlihatkan khasiat
kandungan kurkumin temulawak untuk pengobatan kanker. Sebuah
ulasan dalam Genes & nutrition (2010) menunjukkan kandungan
kurkumin berpotensi membantu pengobatan kanker prostat, kanker
payudara, dan kanker usus. Hasil penelitian menyatakan bahwa bahan
herbal ini mungkin bisa menghambat pertumbuhan serta
perkembangan kanker prostat.
e. Obat antiradang
Menurut jurnal Evidence-based complementary and alternative
medicine (2021), temulawak mengandung senyawa antiradang yang
berpotensi untuk menghambat produksi prostaglandin E2 yang
memicu peradangan. Kurkumin diduga memiliki sifat antiradang yang
lebih kuat daripada turunan kurkuminoid lainnya seperti bentuk
demetoksi atau bisdesmetoksi. Kandungan antiradang di dalamnya
juga berpotensi membantu mengatasi penyakit akibat peradangan di
dalam tubuh seperti radang sendi.
g. Obat jerawat
Dalam dunia kecantikan, bahan herbal ini juga berpotensi sebagai obat
jerawat. Ini karena temulawak memiliki astringent. Astringent
bermanfaat untuk mengurangi produksi minyak dari kelenjarnya.
Selain itu, kandungan antiseptik di dalam astringent juga bisa
membantu membersihkan kulit dari bakteri penyebab jerawat. Dengan
begitu, jerawat yang meradang akan berangsur membaik dan sembuh.
i. Obat diuretic
Manfaat temulawak lainnya yang sayang jika dilewatkan yaitu sebagai
obat diuretik alami. Diuretik merupakan zat yang membantu
membersihkan tubuh dari garam (natrium) dan air, sehingga tak terjadi
penumpukan cairan di dalam tubuh. Sifat diuretik ini juga berpotensi
mengambil kelebihan cairan dari pembuluh darah.Proses ini membantu
mengurangi tekanan pada dinding pembuluh Anda. Biasanya diuretik
sangat dibutuhkan untuk membantu mencegah, mengobati, dan
memperbaiki masalah seperti: gagal jantung, gagal hati,
pembengkakan jaringan (edema), dan masalah pada ginjal.
3. Kandungan Temulawak
Dalam penelitian yang dilakukan oleh R. Marwita Sari Putri, S.Pi., M.Si,
dijelaskan bahwa rimpang temulawak mengandung beberapa bahan yang
bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa di antaranya yakni:
a. Minyak Atsiri
Minyak atsiri temulawak mengandung limonina yang mengharumkan,
sedangkan kandungan flavonoidanya berkhasiat menyembuhkan
radang. Minyak atsiri juga bisa membunuh mikroba.
b. Karbohidrat
Pati rimpang temulawak merupakan salah satu kandungan dalam
jumlah yang cukup besar, berbentuk serbuk warna putih kekuningan
dan menjadi sumber karbohidrat. Pati ini adalah jenis yang mudah
dicerna sehingga baik untuk makanan bayi atau makanan orang yang
baru sembuh dari sakit.
c. Kurkuminoid
Memberikan warna kuning pada rimpang temulawak yang memiliki
khasiat medis. Kurkuminoid pada rimpang temulawak bersifat
antibakteri, hepatoprotektor, antikanker, anti-tumor, dan dapat
menurunkan kadar kolesterol. Lebih jelasnya, Kartasapoetra menulis
kandungan zat pada Temulawak kurkumin dan pati dengan dosis 0,5
gram sampai 1 gram sangat baik untuk antispasmodik (bekerja di otot
halus usus) dan obat kolagoga (zat peluruh batu empedu).
G. Pinang
Buah pinang atau biji pinang merupakan tanaman yang termasuk dalam
jenis palem-paleman. Buah ini sudah sejak lama diketahui memiliki beragam
manfaat bagi kesehatan tubuh.
d. Melancarkan pencernaan
Dalam pengobatan tradisional, buah pinang kerap digunakan untuk
membunuh parasit, seperti cacing di dalam saluran cerna. Buah pinang
juga dapat mengatasi masalah pencernaan lain, seperti perut kembung
dan sembelit.
e. Menambah energy
Buah pinang mengandung senyawa alkaloid alami dan zat yang
bersifat stimulan. Zat yang terkandung pada buah pinang tersebut
bermanfaat untuk menambah energi dan stamina, serta meningkatkan
daya konsentrasi.Selain berbagai manfaat di atas, buah pinang juga
dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan, merangsang produksi air
liur, dan mengobati penyakit mata seperti glaukoma. Senyawa tanin
berfungsi untuk mengikat dan mengendapkan protein.sehingga dalam
kesehatan tanin berfungsi untuk mengobati diare, mengobati ambeien,
menghentikan peradangan dan juga dapat sebagai alternatif alami
membersihkan gigi tiruan Flavonoid adalah senyawa alami yang
banyak ditemukan pada buah dan sayuran. Mengonsumsi makanan
sumber flavonoid dapat mengurangi risiko terkena berbagai penyakit,
mulai dari penyakit infeksi hingga kronis seperti diabetes melitus dan
kanker. Polifenol merupakan senyawa alami pada tumbuhan yang
menyimpan berjuta manfaat untuk kesehatan. Jika dikonsumsi, zat ini
berperan sebagai antioksidan yang mampu mengurangi angka
kesakitan berbagai penyakit serius seperti kanker, diabetes, infeksi,
hingga hipertensi.
H. Sirsak
1. Ciri-ciri
Sirsak merupakan tanaman dengan tinggi pohon sekitar 8 meter. Batang
coklat berkayu, bulat, bercabang. Mempunyai daun bebentuk telur atau
lanset, ujung runcing, tepi rata, pangkal meruncing, pertulangan menyirip,
panjang tangkai 5 mm, hijau kekuningan.
2. Dampak negative
Terlalu banyak konsumsi buah sirsak dapat menyebabkan konstipasi,
diare, dan nyeri perut karena kandungan serat yang tinggi dapat
mengganggu penyerapan nutrisi. Resiko infeksi meningkat karena
kandungan jamur dalam buah sirsak meningkatkan resiko infeksi jamur.
Bunga tanaman sirsak termasuk jenis bunga tunggal (flos simplex) artinya
dalam satu bunga terdapat banyak putik sehingga seringkali juga
dinamakan bunga berpistil majemuk.
2) Meredakan peradangan
Ekstrak buah sirsak diketahui memiliki efek antiradang. Efek ini
dipercaya baik untuk meringankan peradangan dan mencegah penyakit
yang muncul akibat peradangan, seperti asam urat atau gout,
hipertensi, dan arthritis. Meski demikian, penelitian sejauh ini belum
dapat menyimpulkan dengan pasti bagaimana efektivitas buah sirsak
sebagai pengobatan. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih
lanjut untuk memastikan manfaat buah sirsak yang satu ini.
3) Melancarkan pencernaan
Tingginya kandungan serat dan air di dalam buah sirsak baik untuk
menjaga saluran cerna agar tetap aktif. Rutin mengonsumsi buah-
buahan, termasuk buah sirsak, juga dapat mengatasi dan mencegah
sembelit.
4) Melawan infeksi
Suatu riset di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak buah sirsak
terlihat dapat membunuh bakteri, virus, serta parasit. Ditambah
kandungan nutrisinya yang dapat memperkuat daya tahan tubuh, buah
sirsak dipercaya baik untuk membantu pemulihan tubuh setelah
terkena infeksi.
I. Sirih cina
1. Obat Tradisional
Daun sirih cina mengandung agen anti-kanker, antioksidan kuat, dan anti-
inflamasi. Juga mengandung beberapa zat bergizi seperti protein,
karbohidrat, kalsium, lemak, zat besi, dan lainnya. Karena kaya kandungan
inilah, daun sirih ini dijadikan obat tradisional atau obat herbal.
“Tumbuhan sirih cina secara tradisional telah dimanfaatkan dalam
mengobati beberapa penyakit seperti abses, bisul, asam urat, radang kulit,
penyakit ginjal dan lainnya,”
2. Meningkatkan Imunitas
Berdasarkan penelitian, daun sirih menunjukkan potensi besar ekstrak
daun peperomia pellucida (tumpeng air) sebagai agen imunostimulator,
yaitu substansi (obat dan nutrien) yang menstimulasi sistem imun untuk
melawan infeksi dan penyakit.
6. Mengobati Jerawat
Tak cukup itu saja, Anindini menambahkan daun sirih cina juga dapat
dimanfaatkan sebagai obat jerawat. Kandungan zat pada daun sirih cina
dapat menghilangkan kotoran dan sebum penyebab jerawat.
J. Sambiloto
1. Ciri khusus
Dia juga menyebutkan ciri-ciri daun sambiloto tersebut yakni, berdaun
tunggal bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset,
pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua.
2. Efek samping
Seperti halnya obat tradisional lainnya, sambiloto juga memicu munculnya
sederetan efek samping, yaitu muntah, diare, sakit kepala, penurunan nafsu
makan, tubuh kelelahan, dan terjadi reaksi alergi.
c. Meredakan peradangan
Peradangan merupakan cara alami tubuh untuk melindungi dan
memulihkan diri dari infeksi, penyakit, dan cedera. Meski demikian,
peradangan bisa membahayakan kesehatan jika terjadi dalam jangka
panjang. Saat mengalami peradangan, seseorang akan merasakan
gejala tidak enak badan, demam, nyeri, atau bengkak di bagian tubuh
tertentu yang meradang. Untuk mengurangi peradangan, ada beberapa
cara yang bisa dilakukan, termasuk mengonsumsi obat herbal alami
seperti sambiloto. Tanaman ini telah digunakan sejak lama untuk
mengatasi gejala peradangan berkat kandungan zat antiradangnya.
d. Meredakan demam
Demam merupakan salah satu reaksi tubuh yang terjadi akibat
peradangan. Kondisi ini biasanya terjadi ketika tubuh mengalami
infeksi, misalnya karena bakteri atau virus. Daun sambiloto merupakan
salah satu obat pereda demam alami. Ini berkat efek antiradang,
antibakteri, dan antivirus yang terdapat di dalam tumbuhan tersebut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat Herbal Terstandar ( Standarized based Herbal Medicine) merupakan
obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi atau penyarian bahan alam,
baik tanaman obat, binatang, maupun mineral (Lestari, 2007). Obat herbal ini
umumnya ditunjang oleh pembuktian ilmiah berupa penelitian praklinis.
Penelitian ini meliputi standarisasi kandungan senyawa berkhasiat dalam
bahan penyusun, standarisasi pembuatan ekstrak yang higenis, serta uji
toksisitas akut maupun kronis. Adapun jenis obat herbal diantaranya yaitu:
Mengkudu, Cengkeh, Kayu manis, Pare, Srigunggu, Temulawak, Pinang,
Sirsak, Sirih cina, Sambiloto.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat diambil ilmunya semaksimal
mungkin. Dan dalam penyusunan ini penulis telah berusaha semaksimal
mungkin, akan tetapi karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman, penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu dibutuhkan
sarang yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM RI. 2007. Acuan Sediaan Herba. vol 3 edisi 1. Jakarta: BPOM.
Kayu manis. Hastuti, A. M., & Rustanti, N. (2014). Pengaruh penambahan kayu
manis terhadap aktivitas antioksidan dan kadar gula total minuman
fungsional secang dan daun stevia sebagai alternatif minuman bagi
penderita diabetes melitus tipe 2.
Sambiloto. Lukito Adi Marianto, S. P. (2003). Khasiat & Manfaat Sambiloto: Raja
Pahit Penakluk Aneka Penyakit. AgroMedia.