Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

OBAT HERBAL TEMULAWAK

Disusun oleh :

Nama: Fittia otaviani

NIM : 720153063

Kelas: S1 Keperawatan 2b

STIKES MUHAMMADYAH KUDUS

TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017


DAFTAR ISI

Daftar isi
Kata pengantar

BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

2.2 Manfaat

2.3 Temulawak sebagai anti kolesterol

2.4 cara Membuat Ramuan Temulawak

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 saran

3.3 daftar pustaka


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya Saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Obat herbal temulawak“.

Penulisan makalah ini dimaksud untuk memenuhi salah satu penugasan BAHASA
INGGRIS program pendidikan Strata I jurusan keperawatan STIKES Muhammadiyah Kudus.

Pada kesempatan ini Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan, partisipasi, dan
bimbinganya, kepada :

1. Ibu Fatimah Isnina, M.pd


2. Staf Perpustakaan STIKES Muhammadiyah Kudus

Atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
Saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari seluruh pembaca
sekalian demi kesempurnaan Makalah ini.

Saya mengharapkan kiranya Makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan
seluruh rekan-rekan Mahasiswa- Mahasiswi STIKES Muhammadiyah Kudus..

Kudus, 15 mei 2017

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang Masalah

Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, diantaranya adalah hutan
tropis yang mempunyai keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna. Sumber daya flora di
wilayah Indonesia diperkirakan sekitar 30-40 ribu spesies, diantaranya dikatagorikan sebagai
tumbuhan obat (Wijayakusuma, 2007).
Saat ini, masyarakat semakin luas menggunakan tumbuhan obat dalam mengatasi
masalah kesehatannya dari pada menggunakan obat-obatanmoderen. Hal ini menandai adanya
kesadaran untuk kembali ke alam (back to nature), dengan memanfaatkan produk-produk alami
yang diyakini memiliki efek samping yang relatif lebih rendah dibandingkan obat moderen.
Sejak lama masyarakat telah mengenal dan menggunakan obat-obatan alamiah yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral. Mereka meramu dan meraciknya sendiri
atas dasar pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun oleh generasi sebelumnya
(Dalimartha, 2007).
Rimpangtemulawak sejak lama dikenal sebagai tanaman obat, diantaranya memiliki efek
farmakologis sebagai pelindung terhadap hati (hepatoprotektor), meningkatkan nafsu makan,
antiradang, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum),mengatasi gangguan pencernaan
seperti diare, konstipasi, disentriNamun mekanisme kerja temulawak dalam mengatasi diare
sampai saat ini belum diketahui.
Temulawak dan kunyit merupakan tanaman yang sama-sama tergolong dalam suku
zingiberaceae. Kedua tanaman ini memiliki kandungan senyawa kimia yang diketahui
mempunyai keaktifan fisologi diantaranya kurkuminoid dan minyak atsiri.
1.2 Rumusan Masalah.

a. Apa pengertian Temulawak


b. Apa saja Manfaat Temulawak
c. Bagaimana cara Membuat Jamu Temulawak

1.3 Tujuan

a. Mengetahui pengertian Temulawak


b. Mengetahui Manfaat Temulawak
c. Mengetahui cara Membuat Jamu Temulawak
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi

Temulawak(Curcuma xanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku


temu-temuan (Zingiberaceae). Ia berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian
menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malaysia. Saat ini, sebagian besar
budidaya temulawak berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina tanaman ini selain di
Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika
Serikat dan beberapa negara Eropa. Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut
koneng gede, sedangkan di Madura disebut temulabak. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik
pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di
hutan tropis. Rimpangtemulawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang
gembur. Mempunyai kemiripan dengan kunyit karena daging umbinya yang berwarna kuning.
Namun temulawak memiliki ukuran lebih besar dan tekstur lebih kasar. Seperti kebanyakan
tanaman dalam famili Zingiberaceae lainnya, temulawak juga dikenal sebagai tanaman obat
karena mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia yaitu minyak astiri.
Dimana didalamnya terdapat zat xanthorizol, germaken, isofuranogermakren, trisiklin,
alloaromadendren, fellandren, ar-turneron, dan turmerol, kurkumin, desmetoksokurkumin, zat
tepung, kamfer, glikosida, toluylmetilkarbinol dan 1-sikloisoprenmyrsen.

2.2 Manfaat

1. .Rimpang temulawak digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional dan minuman


penyegar.
2. Obat sakit maag, susah buang air besar, sariawan, sembelit, penyakit eksim, ginjal, asma,
kolesterol, batuk, hepatitis.
3. Menambah nafsu makan.
4. Membersihkan darah.
5. Mengobati penyakit kuning (gangguan pada hati/lever), demam malaria, sembelit, badan
yang terlalu lelah karena kebanyakan kerja atau sehabis jatuh sakit.
6. Rimpang mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 %
minyak atsiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi.
7. Obat jerawat, anti kolesterol, anemia, anti oksidan, pencegah kanker, dan anti mikroba.

2.3 Temulawak sebagai anti kolesterol

Metode yang banyak dikembangkan karena dianggap tidak mengakibatkan efek samping
yang membahayakan adalah peng-gunaan tanaman obat tradisional. Salah satu tanaman obat
yang telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh yang berlebih akibat pola makan
yang salah adalah Curcuma xanthorrhiza atau yang lebih populer dikenal sebagai temulawak.
Rimpangtemulawak mengandung beberapa zat warna, seperti zat kuning yang disebut
kurkuminoid, kemudian minyak atsiri, yang menyebabkan bau dan rasa khas, dan juga zat yang
berwarna coklat kehitaman dan lengket yang disebut resin.Dari ketiga zat tersebut, menurut ahli
obat herbal Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM), Dr. SuwijiyoPramono, DEA,
Apt., hanya kurkuminoid-lah yang dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh dalam jumlah yang
signifikan.
“Minyak atsiri justru menimbulkan efek yang berlawanan karena dapat meningkatkan
nafsu makan, sedangkan resin merupakan zat yang tidak larut dalam air dan tidak menyehatkan,”
kata ahli farmasi itu. Oleh karena itu, untuk mendapatkan efek yang diinginkan, kedua zat
tersebut harus dihilangkan dari ekstrak temulawak yang sudah dibuat melalui proses purifikasi
(pemurnian). “Setelah ekstrak temulawak itu dimurnikan, baru dibuat sediaan kurku-minoiddala
bentuk kapsulterstandar supaya kadarnya stabil,” ujarnya.
Menurut Pramono, berdasarkan hasil uji klinis yang dilakukan terhadap delapan puluh
persen pasien rawat jalan dengan kadar kolesterol lebih dari 200 mg/dl, pemberian dua kapsul
ekstrak temulawakterpurifikasi dengan kadar kurkuminoid 20,67 % dua kali sehari selama tiga
puluh hari dapat menurunkan kolesterol total hingga 18,25 %. Walaupun tidak dapat menaikkan
kadar HDL (High Density Lippoprotein) atau “lemak baik”, namun, kata Pramono, pemberian
ekstrak temulawak tersebut dapat menurunkan kadar LDL (Low Density Lippoprotein) atau yang
sering disebut dengan “lemak jahat”.
2.4 Cara Membuat Ramuan Temulawak

 CARA PERTAMA

Bahan-bahannya :

 100 gram temulawak


 50 gram kencur
 40 gram asem jawa kawak yang telah di keluarkan bijinya
 200 mili air yang sudah masak
 200 gram gula aren
 4 helai daun pandan yang masi segar
 20 gram jintan
 2 liter air putih

Cara pembuatannya :

 Langkah kesatu adalah bersihkan temulawaknya beserta kencurnya dengan dicuci


menggunakan air sampai kinclong tanpa kotoran biar higienis terus setelah itu diris-iris.
 Ambil wajan yang ukuran sedang untuk menyangrai temulawak dan kencur tanpa minyak
goreng dengan waktu sebentar saja jangan lama-lama.
 Setelah beres sangrai temulawak dan kencurnya masukan kedalam blender beserta asam
jawa kawak sama jinta dan air yang udah masak blender sampai benar-benar halus
kemudian pinggirkan sejenak.
 Langkah berikutnya ambil panci kecil dipakai untuk merebus air dan gula aren beserta
daun pandan sampai masak dan mendidih.
 Langkah Terakir ambil hasil rebusan air gula aren daun pandan untuk di masukan
menjadi satu di dalam belender yang sudah berisi hasil blenderan langkah kesatu
diteruskan dengan di aduk aduk sampai merata dan menyatu. Tinggal disaring diperas
diambil airnya saja pisah di gelas dan bimsalabim jadilah jamu temulawak karya tangan
sendiri.

 CARA KEDUA
 1 rimpang temulawak yang sudah dikeringkan.
 ditumbuk sampai halus lalu diseduh dengan air.
 Setelah agak dingin, disaring, diminum langsung.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rimpangtemulawak dikenal sebagai tanaman obat, diantaranya memiliki efek


farmakologissalah satunya sebagai obat penurun kadar kolesterol. Dengan cara pemilihan
rimpangtemulawak yang benar serta pengolahan yang baik, rimpangtemulawak tersebut dapat
dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai penyakit.
Temulawak ternyata sangat mudah ditanam karena lokasi penanaman dapat berupa lahan
tegalan, perkebunan atau pekarangan. Maka kita bisa memanfaatkan lahan kecil yang tidak
terpakai untuk penanaman temulawak ini.

3.2 Saran
Obat tradisional temulawak sangat mudah di tanam, melihat manfaatnya
yang sangat berarti, maka kita diharapkan mampu memanfaatkannya sebagai obat tradisional
yang sangat mudah didapatkan. Oleh karena itu mari kita mencintai dan membudidayakan
tanaman obat temulawak.
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1994. Hasil Penelitian Dalam Rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati. Prosiding
Seminar di Bogor 1 – 2 Desember 1993.

Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor. 311 Hal.

Anonimous. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta. 411 Hal.

Rahmat Rukmana, Ir. 1995. Temulawak: Tanaman rempah dan obat. Penerbit
Kanisius.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai