Anda di halaman 1dari 9

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Tempuyung merupakan salah satu tanaman obat yang sangat berkhasiat.

Tanamna ini sering ditemui di sekitar kita. Nama ilmiah dari tanaman tempuyung
adalah sonchus arvenshis yang tergolong tanaman yang mudah tumbuh dimanamana misalnya dipuing-puing, ditembok, atau dipinggir jalan. Tanaman ini terdiri
dari lembaran-lembaran daun yang lebar dan memiliki akar tunggang yang kuat.
selain itu tanamn ini juga mempunyai batang berongga dan berusuk dan memiliki
struktur daun yang secara keseluruhan ukurannya tidak lebih lebar dari piring
makan. Warna dari daun tempuyung adalah hijau kusam dan kurang menarik
untuk dijadikan tanaman hias.
Tanaman tempuyung keberadaannya mudah kita jumpai, namun kebanyakan
dari masyarakat masih belum mengenal dan bahkan mengetahui kandungan yang
terdapat pada tanaman ini, karena tanamn tempuyung sendiri memili khasiat yang
ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
1.2

Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa macam
masalah sebagai berikut.
1) Bagaimana cara budidaya tanaman tempuyung?
2) Bagaimana pemanfaatan tanaman tempuyung sebagai obat?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis memiliki tujuan serta manfaat.
1.3.1

Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
penulis membuat karya tulis ilmiah ini bertujuan:
1) Untuk menjelaskan cara budidaya tanaman tempuyung.
2) Untuk menjelaskan bagaimana pemanfaatan tanaman tempuyung
sebagai obat.

1.3.2

Manfaat
penulisan karya tulis ilmiah ini, pada dasarnya mempunyai kegunaan atau

manfaat yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis sendiri
maupun pembaca. Serta menambah masukan bagi pembaca khususnya, sehingga
dapat mendorong untuk mengadakan pengkajian atau bahkan penalitian lebih
lanjut akan pentingnya pemanfaatan obat tradisional di Indonesia.

BAB 2. LANDASAN TEORI

2.1

Manfaat Tanaman Tempuyung


Tempuyung (sonchus Arvensis) merupakan salah satu tanaman berkhasiat

sebagai pemecah batu ginjal dan pelancar air seni. Tanaman ini termasuk tanaman
terna tahunan dari suku Asteraceae yang tumbuh baik ditempat berketinggian 501600 m dari permukaan laut. Tanaman tempuyung bersifat pahit, menetralkan, dan
melancarkan peredaran darah. Selai itu, tanaman ini juga bersifat deuretic
sehingga berguna untuk memecahkan batu ginjal seta mengurangi kegemukan.
(Soedibyo,2004).
Selain

itu

tanaman

tempuyung

dapat

mengeluarkan

racun

dan

menghilangkan bengkak. Efek farmokologi lain menunjukkan ekstrak daun


tempuyung dapat menghambat hepatotoksisitas dari karbon tetraklorida yang
diberikan pada tikus. (Mursito,2004).
Daun tempuyung mengandung senyawa flafoid dan fenolik. Komponen ini
merupakan zat aktif yang dapat memberikan efek anti inflamasi yang diketahui
melalui penelitian jenis eksperimental laboratorium dengan subjek 300 ekor tikus
jantan. (Susilowardani,2004).
Namun pengobatan dengan tanaman obat memerlukan kesabaran dari
pasien. Penyakit tidak sembuh dengan hanya mengonsumsi tanaman obat dalam
satu atau dua hari saja. Namun, dibutuhkan interval waktu tertentu agar tercapai
titik optimal dalam periode pengobatan, yaitu harus memperhatikan pantangan,
anjuran, dan psikologi penderita penyakit. Selain itu penderita sebaiknya
melaksanakan anjuran yang dapat mendukung proses penyembuhan penyakit.
2.2

Budidaya Tanaman Tempuyung


Proses budidaya tanaman tempuyung sangat mudah karena tempuyung

senndiri adalah tergolong tanaman liar yang mudah tumbuh. Namun pada saat ini
keberadaanya sedikit berkurang. Padahal tempuyung sendiri memiliki manfaat
untuk menyembuhkan berbagai penyakit. (Parmadi,2004)

Budidaya tanaman tempuyung sangat dibutuhkan untuk mendapatkan


tanaman tempuyung dalam jumlah yang besar, sehingga ada beberapa faktor yang
perlu diperhatikan yaitu tempat penanaman, teknik pembibitan, teknik
penanaman, dan teknik pemeliharaan.
2.3

Pemanfaatan Tempuyung Sebagai Obat


Tanaman tempuyung dapat menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain

batu ginjal, asam urat, demam, bisul, kegemukan, dan hipertensi. Cara pembuatan
obat herbal ini juga sangat mudah, namun untuk menyembuhkan penyakit perlu
ketelatenan

kerena

dalampenyembuhan

memerlukan

waktu

serta

upaya

menghindari pantangan-pantangan pada penyakit yang diderita sehingga


mengobatan akan berjalan dengan optimal. (Parmadi,2004)

BAB 3. PEMBAHASAN
Dalam pembahasan karya tulis ilmiah ini, akan dibahas mengenai tiga
macam sub bahasa. Sub bahasa tersebut meliputu cara budidaya tanaman
tempuyung, dan cara mengolah tanaman tempuyung sebagai obat.
3.1 Cara Budidaya Tanaman Tempuyung
1. Persiapan dan pengolahan lahan
Persiapan lahan untuk budidaya tempuyung dengan sekala besar sebaiknya
dilakukan dengan baik. Lahan untuk penanaman tempuyung biasanya
menggunakan lahan persawahan, tegalan, ladang, atau hutan yang sebelumsebelumnya diolah.
Pembersihan pada lahan yang akan ditanami sangat penting untuk
menghilangkan hama dan penyakit yang mengganggu tanaman. Penanaman
tanaman tempuyung juga dapat menggunakan teknik tumpang sari.
2. Pembibitan
Salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman tempuyung adalah
pembibitan. Karena bibit yang baik akan memberikan hasil yang baik apabila
didukung oleh faktor lainnya, faktor yang mendukung dalam persiapan bibit
yaitu jenis bibit, karena ada dua jenis bibit yang biasanya digunakan pada
proses penanaman yaitu bibit yang diperoleh dengan generative dan melalui
bonggol.
Bibit yang diperoleh dengan generative memiliki kelebihan yaitu bisa
didapat denga jumlah yang banyak, pertumbuhanya baik, serta produksi
tanamanya maksimal. Namun, ada sedikit kekurangan yaitu harus melalui
proses pengumpulan bibit, penyemaian dan penanaman dilahan.
Bibit yang diperoleh melalui bonggol dapat diperoleh tanpa melakukan
tahapan pembibitan dan pemanena. Cara ini memiliki kelemahan, diantaranya
produksi tidak maksimal.
Bibit yang akan ditanam dilaha harus memeiliki kondisi siap tanam. Bibit
yang siap tanam kira-kira sudah berumur 2-3 minggu.
3. Pemanena
Penanaman tanaman tempuyug tidak tergantung pada musim apabila
jumlah pasokan air tersedia. Penanaman bisa dilakukan pada musim kemarau
jika ketersediaan air dilokasi penanaman mencukupi. Namun akan lebih baik

jika penanaman dilakukan pada musim hujan, dengan harapan bibit lebih cepat
beradaptasi dengan lingkungan serta cepat tumbuh.
4. Pemupukan
Pertumbuhan tempuung akan optimal jika kandungan unsur hara dalam
tanah cukup tersedia, hal ini bertujuan untuk mendukung poses pertumbuhan
tanaman tersebut. Pada prinsipnya, pupuk untuk penanaman tanaman obat
dianjurkan menggunakan tanaman organik.
5. Pemeliharaan
Pada proses pemeliharaan tanaman tempuyung ada tiga tahapan yaitu
penyulaman yang bertujuan agar pertumbuhan tanaman pengganti sama dengan
tanaman terdahulu. Penyulaman biasanya dilakukan setelah tanaman berusai 12 minggu, kemudia tahap penyiraman yang bertujuan untuk membantu proses
pertumbuhan vegetative tanaman tempuyung dan penyerapan unsur hara dalam
tanah. Kemudian tahap penyiangan yang bertujuan untuk mencegah
tumbuhnya gulma yang menjadi pesaing tanaman untuk mendapat air, unsur
hara, dan snar metahari.
6. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Tempuyung mempunyai musuh alami berupa hama pengganggu. Hama
yang biasanya muncul adalah belalang dan ulat. Hama ini sebaiknya diberantas
jangan menggunakan pestisida kimia karena racun atau residunya bisa
tertinggal dibeberapa bagian tanaman. Residu ini dikhawatirkan terbawa tidak
hilang

ketika

tempuyung

dijadikan

obat.

Sebaiknya

menggunakan

pengendalian hama terpadu seperti kultur teknik, yaitu mengumpulkan hama


yang ada dan memusnahkannya.
7. Panen dan Pascapanen
Bagian tanaman yang diambil untuk bahan obat tradisional adalah daun. Daun
tempuyung dapat dipanen dari 3-4 bulan setelah proses pemanenan. Menurut
pengalaman para petani penen awal dapat dilakukan setelah tanaman akan
menghasilkan tangkai bunga. Pemanenanya sendiri dengan cara memotong
bagian tanaman atau daun.
3.2

Tempuyung Sebagai Obat


Tanaman tempuyung mempunyai

khasiat

yang

ampuh

dalam

menyembuhkan berbagai jenis penyakit denagn cara memanfaatkan tanaman

tersebut mulai dari daun, batang, akar, dan rimpang. Jenis-jenis tanaman yang
dapat disembuhakan adalah
1) Pengobatan Batu Ginjal
Salah satu tanaman yang dapat menghancurkan batu ginjal adalah
tempuyung, meniran dan tapak lima. Cara pengolahanya yaitu ketiga bahan yang
sudah kering dengan berat 10-15 gram ditumbuk kemudian direbus dengan 15
gelas air sampai tersisa 3 gelas. Perebusan dilakukan dalam panci tanah(kendi),
email, atau panci kaca. Hasi dari perebusan tersebut diminum 3x1 gelas, satu jam
setelah makan atau dua jam setelah makan.
2) Pengobatan Asam Urat
Untuk mengobati asam urat diperlukan daun tempuyung (96,25 g), akar
tempuyung (6,25 g), jahe merah (25,00 g), cengkeh (0,25 g), kulit manis (0,25 g),
pengawet Na Benzoat (0,50 g) dan gula merah secukupnya. Untuk membuat
ramuannya diperlukan air 500 ml yang direbus hingga tersisa 250 ml.
3) Demam
Untuk mengobati penyakit demam diperlukan 15 gram tempuyung, air dua
gelas, dan madu secukupnya untuk mengurangi rasa pahit. Cara membuatnya
yaitu dengan cara semua bahan direbus hingga airnya menjadi satu gelas, lalu
ditambah madu untuk menghilangkan rasa pahit dan kemudian diminum selagi
hangat.
4) Bisul
Batang dan daun tempuyung 5-10 lembar direbus dengan air secukupnya.
Caranya daun dan batang dicuci brsih, lalu ditumbuk, atau digiling halus dan
diperas untuk diambil airnya. Cara pengobatnya yaitu air perasan dioleskan pada
bagian tubuh yang bisul.
5) Kegemukan (Obesitas)
Bahan yang diperlukan adalah daun tempuyung empat lembar dan air 100
ml yang direbus hingga air mendidih dan kemudian diminum. Dianjurkan
selama 21 hari
6) Hipertensi
Untuk mengatasi hipertensi bahan yang diperlukan adalah daun
tempuyung 15 gram, cipluk 15 gram, dan sembung 15 gram, daun sendok 15
gram, dan air lima gelas. Semua bahan tersebut dicuci dan direbus menjadi
tiga gelas.

BAB 4. PENUTUP

4.1

Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas, dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dapat

penulis tari beberapa kesimpulan yaitu tanaman tempuyung adalah tanaman liar
yang bermanfaat, sehiingga masyarakat perlu mengenal dan membudidayakannya.
Selain itu penggunaan obat-obatan herbal perlu di kembangkan karena lebih aman
dutubuh kita dan tanpa adannya efek samping, sehingga sangat cocock untuk
digunakan.
4.2

Saran
Untuk saran yang dapat penulis sampaikan yaitu agar penggunaan obat-obat

herbal yang ada disekitar kita lebih dikenalkan dan pembudidayaan tanaman
tempuyung yang mulai langka perlu ditingkatkan. Karena tempuyung mempunyai
manfaat banyak untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Anda mungkin juga menyukai