PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan wilayah merupakan bagian integral dari Pembangunan
Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat. Pembangunan tersebut akan dilaksanakan secara serasi, selaras, dan
seimbang di wilayah perkotaan dan pedesaan.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan dan pelayanan
terhadap masyarakat dapat diwujudkan melalui penataan wilayah pengembangan
pemerintah daerah. Penataan ini dilakukan dengan suatu pertimbangan terhadap
kondisi dan kebutuhan yang nyata pada wilayah tersebut.
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah yang paling tepat bagi
pembangunan tempat bertemunya kepentingan nasional dengan kepentingan
setempat. Pembangunan ekonomi yang mengolah kekayaan alam Indonesia harus
senantiasa memperhatikan bahwa pengelolaan sumber daya alam di samping
untuk
membeli manfaat pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu, sumber daya alam
terutama hutan, tanah, dan air harus tetap dijaga agar kemampuannya untuk
memperbaiki diri selalu terpelihara.
Dalam konsep pengembangan kawasan telah banyak dikemukakan untuk
menjelaskan
persoalan-persoalan
ketidakseimbangan
dalam
pembangunan
3. Berdasarkan bentuk
a. Peta foto : yang dihasilkan dari mosaik foto udara/foto yang dilengkapi
gariskontur, nama, dan legenda.
b. Peta garis : peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam
bentuk titik, garis, dan luasan. Mislnyal: peta rupa bumi (topografi), peta
tematik.
a.
Menunjukkan
posisi
atau
lokasi
relatif
(letak
suatu
tempat
b.
c.
d.
Untuk membantu dalam suatu desain, misal: desain tata ruang wilayah,
jalan.
e.
satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan
susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi
dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan
informasi posisi dan waktu dengan ketelitian tinggi. Teknologi GPS mulai
dikembangkan sekitar tahun 70an oleh pihak militer Amerika Serikat melalui
Departemen pertahanan USA yang digunakan untuk kepentingan militer. Seiring
dengan perkembangan systemini, GPS telah digunakan secara luas di pel bagai
bidang diluar kepentingan militer dan dikembangkan tidak hanya di negara
Amerika Serikat saja, melainkan di seluruh dunia. Untuk mengetahui posisi dari
GPS, diperlukan minimal 3 satelit. Pengukuran posisi GPS didasarkan oleh sistem
pengukuran matematika yang disebut dengan Triliterasi yaitu pengukuran suatu
titik dengan bantuan 3 titik acu. Tiga jenis alat GPS :
1.
2.
3.
GPS tipe Geodetik dual frekuensi, GPS ini memiliki tingkat ketelitian yang
tinggi dantingkat kesalahannya di bawah 1 cm. GPS Geodesi dual frekuensi
digunakan untuk mengukur pergerakan tanah.
2.3 Odometer
Odometer
merupakan
alat
sederhana
berupa
roda
yang
dapat
2.5 Kompas
Kompas adalah alat untuk menentukan arah. Arah yang ditunjukkan oleh
jarum magnit kompas adalah arah Utara atau Selatan. Arah ke suatu titik dapat
dibaca dari lingkaran berskala kompas yang tepat dengan visir yang mengarah ke
titik tersebut. Arah yang ditujukan oleh kompas tersebut menyatakan sudut azimut
dari Utara atau Selatan. Dengan mengetahui azimut yang diarahkan ke dua titik,
maka kita dapat mengetahui besarnya sudut yang dibentuk oleh kedua bidikan
tersebut. Oleh karena itu pada pengukuran sudut dengan kompas, maka kompas
dipasang di titik sudut yang akan diukur, kemudian bidikan ke kedua arah yang
bertepatan dengan kedua kaki sudut yang diukur. Besarnya sudut sama dengan
bacaan sudut
ke kaki sebelah kanan dikurangi oleh bacaan sudut ke kaki kiri. Untuk lebih jelas
diilustrasikan seperti pada gambar 2.1.
Bacaan kaki sudut kanan mungkin saja lebih kecil dari bacaan kaki susut
kiri, yaitu apabila bacaan sudut kanan atau ke titik 2 telah melewati nilai 360 .
Oleh karena itu nilai bacaan ke titik 2 harus ditambah dengan 360.
Contoh :
gabungan
dari
potongan-potongan
gambar
yang
diminta.
Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam suatu database pada google
server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan.
2.7 Waterpass
Alat ukur waterpas sebenarnya adalah alat sifat datar, yaitu alat yang
digunakan untuk memperoleh pandangan mendatar. Alat ini dapat digunakan
untuk mengukur jarak horizontal atau jarak mendatar seandainya pada benang
diafragmanya dilengkapi dengan benang stadia dan dapat digunakan untuk
mengukur sudut horizontal bila pada badan alatnya dilengkapi dengan lingkaran
berskala.
Pengukuran sudut dengan alat ini pada prinsipnya lingkaran horizontal
berskala pada badan alat berfungsi sebagai busur derajat dan teropong sebagai
pengarah bacaannya. Adapun prinsip penentuan besarnya sudut yang diukur
adalah sama dengan penggunaan pada kompas, bedanya adalah bacaan sudut
sewaktu teropong diarahkan ke titik tertentu standar nol arah sembarangan atau
diatur pada arah tertentu, sementara pada konpas atau bousol angka nol ini
tertentu, yaitu arah Utara atau Selatan, sehingga pada kompas bacaan sudut itu
menunjukan arah azimut dari titik yang bersangkutan. Waterpass memiliki beberapa
bagian utama yang ditunjukkan pada gambar 2.2 dibawah ini.
Cermin nivo
2.
Nivo
3.
Visir bidikan
4.
5.
Lensa bidik
6.
7.
Sekrup leveling
8.
Plat dasar
9.
Body teropong
12. Skala gerakan sudut horizontal : untuk mengetahui besar gerakan sudut
horizontal
13. Nomor seri alat
Bahan
Waterpass
Pin besi
Target root
Patok kayu
Tripot
Tali tampar
Pita ukur
Paku payung
GPS
Kompass
Hp Android
Yalon (rambu)
Persiapan
Pada tahap persiapan merupakan tahap awal dalam praktikum. Dalam
tahap ini yang dilakukan yaitu survey lokasi yang berada di samping dan belakang
Perencanaan
Pada tahap ini praktikan merancang letak patok untuk penanda daerah
praktikum. Ketentuan untuk jarak antara patok satu dengan patok yang lainnya
tidak boleh lebih dari 50 meter. Pada tahap ini juga praktikan mempersiapkan
bahan dan aplikasi yang digunakan pada tahap perencanaan ini adalah peta
konvensional, aplikasi easy google maps downloader, mapInfo, dan google map.
3.3.3
Pengumpulan Data
Pada tahap ini praktikan mangambil data dan mencatat data-data hasil
waterpass.
Hasil
penembakan
menggunakan
waterpass
Pengolahan Data
Pada tahap ini praktikan dianjurkan untuk mengolah atau mengetik ulang
Patok
(1)
1.
(2)
BM
2.
P1
3.
P2
4.
P3
5.
P4
6.
P5
7.
P6
8.
P7
Koordinat
(3)
x
y
z
x
y
z
x
y
z
x
y
z
x
y
z
x
y
z
x
y
z
x
y
z
UTM
Zone
(4)
49
Koordinat
(5)
GPS Android
Lintang/Bujur
Deg
Min
Sec
(6)
113
43
10,894
-8
9
42,433
UTM
113
-8
43
9
12,162
42,879
Desimal
(7)
113,71969
-8,16179
113,72005
-8,16191
113
-8
43
9
12,83
41,948
113,72023
-8,16165
113
-8
43
9
13,395
40,846
113,72039
-8,16135
113
-8
43
9
12,289
40,393
113,72008
-8,16122
113
-8
43
9
11,031
39,82
113,71973
-8,16106
113
-8
43
9
10,954
40,595
113,71971
-8,16128
113
-8
43
9
10,411
41,948
113,71956
-8,16165
Zone
(8)
Koordinat
(9)
Deg
(10)
GPS Garmin
Lintang/Bujur
Min
Sec
Desimal
(11)
Zone
(12)
(13)
9.096.808,00
799.713,00
114
9,096,792.00
799.746,00
117
9.096.820,00
799.760,00
117
9.096.852,00
799.773,00
116
9.096.869,00
799.743,00
113
9.096.884,00
799.707,00
115,00
9.096.859,00
799.701,00
114,00
9.096.819,00
799.684,00
114
Pengamatan
Patok
Jarak
bt
Nomor
Pita
Ukur
ba
bb
Validasi
Tinggi
Jarak
Sudut
Jarak
Derajat
Menit
Detik
(m)
(1)
(2)
1
BM
2
P1
3
P2
4
P3
5
P4
(5)
(3)
(4)
0,220
0,00
0,212
37,80
0,250
31,60
0,270
33,15
0,193
37,70
1,100
1,013
0,532
0,628
(6)
Akumulatif
Koodinat
x
(10)
(11)
(11)
Langsung
Azimuth
Posisi
Perhitungan Jarak
(7)
1,260
0,940
1,021
0,825
0,690
0,378
0,797
0,460
(8)
(8)
(9)
(m)
(m)
(9)
(10)
32,00
32,00
19,60
51,60
31,20
82,80
33,70
116,50
6
7
8
9
P5
P6
P7
0,198
38,90
0,121
24,50
0,180
45,00
BM
32,40
1,165
1,236
1,569
1,290
Jumlah
3,273
Sudut
Azimuth
Dalam
BM
104
P1
178
90
P2
256,5
183
P3
179
89
P4
182
P5
287
181,5
P6
268,5
188
78
Visio
1,350
0,980
1,430
1,043
1,690
1,448
1,515
1,068
37,00
153,50
38,70
192,20
24,20
216,40
44,70
261,10
261,10
P7
Posisi
180
Patok
91
Pengamatan
Jarak
Sudut
Perhitungan Jarak
Jarak
Akumulatif
Koodinat
y
Tinggi
Jarak
Pita
Ukur
(m)
Validasi
(1)
(2)
(3)
(4)
BM
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
0,22
0,00
0,21
35,70
0,25
32,00
0,27
33,50
0,19
37,00
0,20
39,10
0,12
24,50
0,18
43,70
P8
31,20
Jumlah
bt
ba
bb
(5)
(6)
1,100
1,013
0,532
0,628
1,165
1,236
1,569
1,290
3,273
1,260
0,940
1,021
0,825
0,690
0,378
0,797
0,460
1,350
0,980
1,430
1,043
1,690
1,448
1,515
1,068
Derajat
Menit
Detik
(8)
(8)
(9)
Langsung
Azimuth
Nomor
(7)
(m)
(m)
(9)
(10)
32,00
32,00
19,60
51,60
31,20
82,80
33,70
116,50
37,00
153,50
38,70
192,20
24,20
216,40
44,70
261,10
261,10
(10)
(11)
(11)
Gambar 4.1 dibawah ini merupakan peta rencana lokasi dan kondisi lokasi yang
akan disurvey.
Gambar Peta dengan Pengukuran GPS Android
4.2 Pembahasan
4.2.1
Menurut gambar diatas tingkat keakuratan antara GPS android dan GPS
Garmin terletak pada GPS garmin. Hal ini dikarenakan tingkat eror yang terbesar
pada GPS Android karena tingkat perbandingan erornya yaitu 7 sedangkan pada
garmin yaitu 5. Pada gambar diatas luas area pada GPS android lebih besar jika
dibandingakan dengan GPS garmin, pada GPS garmin luas areanya yaitu 0,4731
sedangkan pada GPS android 0,5012.
4.2.2
Kendala Praktikum
Pada saat praktikum lapang kendala yang dialami yaitu salah satunya
yaitu pada saat pembacaan targetrood yang terhalang oleh pepohonan kemudian
pada saat pembacaan waterpass kurang jelas karena pada kaca waterpass sedikit
kabur sehingga kurang.
4.2.3
maksimal diperlukan tingkat ketelitian yang sangat baik, praktikan harus lebih memahami
teori, metode dan cara kerja alat maupun cara kerja lapang yang diberikan oleh asisten
dosen, lebih memahami cara kendala apa saja yang ada pada saat pelaksanaan praktikum,
praktikan lebih cepat menyelesaikan praktikum dan dapat berkerja secara efektif dan
efisien
BAB 5. KESIMPULAN
Dengan menggunakan GPS garmin didapatkan data titik koordinat yang sama
dengan lokasi yang sesungguhnya saat pendigitasian peta.
2. Hasil data yang diperoleh dari kedua GPS yang digunakana, yaitu GPS
DAFTAR PUSTAKA
Azmi, N. 2013. Pemanfaatan Google Api (Google Maps) Pada Website
Pariwisata Menggunakan Framework Codeignter (Studi Kasus : Desa
Wisata Bejiharjo). Yogyakarta: Jurusan Teknik Informatika Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom Yogyakarta.
DEPDIKNAS. 2001. Modul Program Keahlian Mekanisasi Pertanian Kode
Modul Smkp2k02-03mkp (Mengukur Jarak dan Sudut). Jakarta:
Proyek Pengembangan Sistem Dan Standar Pengelolaan Smk.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta.
Ramadijanti, N. 2013. Pemetaan Batas Wilayah Darat Penggunaan Lahan Dari
Citra Landsat. Studi Kasus : Kabupaten Jombang. Surabaya: Kampus
PENS. ITS.
Syahrial, R. 2009. Analisis Peruntukan Lahan Daerah Aliran Sungai (Das)
Belawan Kaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang. Medan:
Sekolah Pascasarjana. Universitas Sumatera Utara.
LAMPIRAN
Gambar 4.1 dibawah ini merupakan peta rencana lokasi dan kondisi lokasi yang
akan disurvey.
Gambar Peta dengan Pengukuran GPS Android
Oleh:
Maya Cholidah
131710201006
TEP-A