Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI

PERTANIAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energi dan Elektrifikasi Pertanian
Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember

Oleh:
Nama
NIM
Kelas
Acara
Asisten

: Maya Cholidah
: 131710201006
: TEP A
: Energi Air
: Ahmad Haris Hasanudin Selamet

LABORATORIUM INSTRUMENTASI PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

BAB 1. METODOLOGI
1.1 Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat untuk melaksanakan praktikum acara 4 Energi air yaitu:
waktu

: kamis 06 november 2014


Jam 07.30 -selesai

tempat
1.2

: Laboratorium Instrumentasi Teknik Pertanian

Alat dan Komponen yang digunakan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Energi Air yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

1.3

pompa
amperemeter
pipa
gelas ukur
bak
stopwatch
selang
volt meter

Prosedur Kerja

Mulai

Isi air pada drum


Jalankan pompa, air yang dihisap
pompa kembali ke drum lagi
(Sirkulasi)
Naikkan air sampai keadaan
tertinggi

aa
ukur tegangan, arus untuk menentukan
daya yang dipergunakan motor Ptahap 1

Selesai
Gambar 1.1 Dagram Alir Praktikum

BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1

Hasil
Tabel 1. Tabel pengukuran untuk menentukan daya yang dipergunakan motor Ptahap 1

No

Teg.
(Volt)
V

Arus
(Amp)
I

Daya
(Watt)
Pin

Tinggi
(meter)
h

192
199
136
189
121
170
194
192
195

132,52
133,1
133,8
134
134,7
133,7
135,1
135
135,3

25443,8
26486,9
18196,8
25326
16298,7
22729
26209,4
25920
26383,5

0,3
0,3
0,3
0,4
0,4
0,4
0,5
0,5
0,5

Waktu
(detik)
T
1
2
3
1
2
3
1
2
3

12
12
12
16
16
16
25
25
25

Volume
(m3)
V
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001

Debit
(m3/s) Q

Q rata2
(cm3s)

Qyh
(watt)
Pout

0,000083
0,25
0,000083 0,000083
0,25
0,000083
0,25
0,000063
0,25
0,000063 0,000063
0,25
0,000063
0,25
0,000040
0,20
0,000040 0,000040
0,20
0,000040
0,20
RATA-RATA

Eff. (%)
0,000010
0,000009
0,000014
0,000010
0,000015
0,000011
0,000008
0,000008
0,000008
0,0000102

E.P
3
3
3
4
4
4
5
5
5
4

2.2 Pembahasan
2.2.1 Energi Potensial Air dan Aplikasinya
Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat,
karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik
(pada air mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari
air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan
dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air
banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang
memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. Sejak awal abad
18 kincir air banyak dimanfaatkan sebagai penggerak penggilingan gandum,
penggergajian kayu dan mesin tekstil. Memasuki abad 19 turbin air mulai
dikembangkan (Dadenkar, 1991:5).
Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada
besarnya head dan debit air. Dalam hubungan dengan reservoir air maka head
adalah beda ketinggian antara muka air pada reservoir dengan muka air keluar
dari kincir air/turbin air (Dadenkar, 1991:5).
Aplikasi energi potensial air yaitu:
1.

PLTA dan mikrohidro


Energi air yang dimanfaatkan di Indonesia pada umumnya dalam skala yang

besar (PLTA). Ada beberapa kontroversi untuk menggolongkan PLTA sebagai


sumber energi terbarukan, karena dampak negatifnya terhadap kondisi
lingkungan. Bendungan besar yang digunakan dapat memperlambat debit aliran
sungai secara signifikan sehingga mempengaruhi ekosistem sungai. Suplai air
untuk keperluan lainnya pun juga terkena dampak. Dalam konstruksi bendungan
yang membutuhkan lahan yang luas seringkali harus mengkonversi ekosistem di
daerah aliran. Berbeda dengan pemanfaatan energi mikrohidro, sehubungan
dengan skala yang tidak terlalu besar dampak terhadap lingkungan tidak terlalu
besar (Rizky, 2009:1-2).
Proses terjadinya Listrik yang berasal dari PLTA terjadi karena aliran
sungai dengan jumlah debit air yang demikian besar ditampung dalam waduk
yang ditunjang dengan bangunan bendungan. Air tersebut dialirkan melalui

saringan Power Intake. Kemudian masuk ke Pipa Pesat (Penstock). Untuk


merubah energi potensial menjadi energi kinetik. Pada ujung pipa pesat dipasang
Katup Utama (Main Inlet Valve). Untuk mengalirkan air ke turbin. Katup utama
akan ditutup otomatis apabila terjadi gangguan atau di stop atau dilakukan
perbaikan/pemeliharaan turbin. Air yang telah mempunyai tekanan dan kecepatan
tinggi (energi kinetik) dirubah menjadi energi mekanik dengan dialirkan melalui
sirip-sirip pengarah (sudu tetap) akan mendorong sudu jalan atau runner yang
terpasang pada turbin. Energi putar yang diterima oleh turbin selanjutnya
digunakan untuk menggerakkan generator yang kemudian menghasilkan tenaga
listrik. Air yang keluar dari turbin melalui Tail Race selanjutnya kembali ke
sungai. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator, tegangannya masih rendah.
Oleh karenaitu, tegangan tersebut terlebih dahulu dinaikkan dengan trafo utama.
Untuk efisiensi penyaluran energi dari pembangkit ke pusat beban. Tegangan
tinggi tersebut kemudian diatur/dibagi di Switch Yard. dan selanjutnya
disalurkan/interkoneksi ke sistem tenaga listrik melalui kawat saluran tegangan
tinggi. PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan
listrik. Turbinmengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik.
Kemudian generator mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam
tenaga elektrik (Rizky, 2009:4-5).
2. Pemanfaatan Energi Air menggunakan Kincir dan Turbin
a. Kincir Air
Pemanfaatan energi air dalam skala kecil dapat berupa penerapan kincir
air dan turbin. Dikenal ada tiga jenis kincir air berdasarkan sistem aliran airnya,
yaitu : overshot, breast-shot, dan under-shot. Pada kincir overshot, air melalui
atas kincir dan kincir berada di bawah aliran air. Air memutar kincir dan air
jatuh ke permukaan lebih rendah. Kincir bergerak searah jarum jam. Pada
kincir breast-shot, kincir diletakkan sejajar dengan aliran air sehingga air
mengalir melalui tengah-tengah kincir. Air memutar kincir berlawanan dengan
arah jarum jam. Pada kincir under-shot, posisi kincir air diletakkan agak ke atas
dan sedikit menyentuh air. Aliran air yang menyentuh kincir menggerakkan
kincir sehingga berlawanan arah dengan jarum jam (Dietzel,1993:3-4).

Penggunaan kincir air yaitu:


a) Mesin penggiling gandum
Mesin penggiling gandum dengan penggerak kincir air sudah digunakan
sejak abad pertama sebelum masehi, pada jaman kerajaan Romawi dan
walaupun terkesan kuno tapi mesin penggiling ini masih tetap dipakai
sampai sekarang.
b) Mesin pemintal benang
Mesin pemintal benang yang digerakan oleh kincir air ini pertama kali
diperkenalkan oleh dua insinyur Inggris, adalah Richards Arkwright dan
James Hargreaves yang pada tahun 1773. dan mulai dibuat di USA pada
tahun 1780-an. Pada abadke-19 penggunaan mesin ini sudah digunakan
untuk pembuatan secara massal, jadi orang tidak lagi membuat
pakaiannya sendiri.
c) Mesin gergaji kayu
Mesin gergaji kayu dengan penggerak kincir air banyak ditemukan di
New England,USA, pada tahun 1840-an
d) Mesin tekstil
Mesin tekstil dengan penggerak kincir air ini digunakan oleh industri
tekstil pada abad ke-19. karena sumber energinya berupa air, maka
pengeluaran untuk produksi dapat diminimalisir. Tetapi seiring dengan
perkembangan teknologi, lambat laun mesin ini mulai ditinggalkan.
b. Turbin air
Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk
pembangkit tenaga listrik.. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi
energi mekanis. Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga
listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air
menjadi energi mekanis, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
impuls dan turbin reaksi (Dietzel,1993:5-6).

Tabel 1.2 Pengelompokan Turbin

impulse turbines

reaction turbines

high head

medium head

low head

Pelton
Turgo

cross-flow
multi-jet Pelton
Turgo

cross-flow

Francis

propeller
Kaplan

2.2.2 Jenis Jenis Pompa dan Prinsip Kerjanya


1. Pompa Dinamik
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam
yaitu pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (special-effect
pump). Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi
dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang
aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah
daripada tipe positive displacement pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah
untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang
tinggi dan debit aliran yang juga tinggi (Hicks,1996:6-7).
a. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di
tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar,
fluida mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya
sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran
fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida
dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju
titik outletnya. Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal
yakni aliran yang halus (smooth) di dalam pompa dan tekanan yang
seragam pada discharge pompa, biaya rendah, serta dapat bekerja pada
kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya dapat
dikoneksikan langung dengan turbin uap dan motor elektrik. Penggunaan

pompa sentrifugal di dunia mencapai angka 80% karena penggunaannya


yang cocok untuk mengatasi jumlah fluida yang besar daripada pompa
positive-displacement.
Pompa Sentrifugal

b. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini
menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari
sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan
irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan
tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis
penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk debit aliran fluida
yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan efek sifon
dalam alirannya (Hicks,1996:6-7).

Gambar 1.2 Pompa Aksial


c. Special-Effect Pump

Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang
termasuk ke dalam pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic
ram, dan electromagnetic. Pompa jet-eductor (injector) adalah sebuah alat
yang menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-divergen untuk
mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak
sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida
di sisi suction (Hicks,1996:7).

Gambar 1.3 Pompa Injektor


Gas Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di
dalam sebuah kolom dengan jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang
menyebabkan turunnya berat hidrostatik dari fluida tersebut sehingga
reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan.
Pompa

hydraulic

ram

adalah

pompa

air

siklik

dengan

menggunakan tenaga hidro (hydropower). Hydraulic Ram Pump dan


pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam
dengan jalan menggunakan gaya elektromagnetik.

Gambar 1.4 Prinsip Pompa Elektromagnetik

2. Pompa Positive Displacement


Macam-macam pompa positive displacement adalah pompa reciprocating
dan rotary. Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya
tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa.
Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan power
density (gaya per satuan berat) yang lebih besar. Dan juga memberikan
perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya. (Hicks,1996:8-9).
a. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder
melalui valve inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa
keluar dibawah tekanan positif melalui valve outlet pada langkah maju.
Fluida yang keluar dari pompa reciprocating, berdenyut dan hanya bisa
berubah apabila kecepatan pompanya berubah. Ini karena volume sisi inlet
yang konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa
endapan dan lumpur.

Gambar 1.5 Pompa Reciprocating


Metering Pump termasuk ke dalam jenis pompa reciprocating,
adalah pompa yang digunakan untuk memompa fluida dengan debit yang
dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Pompa ini biasanya digunakan untuk
memompa bahan aditif yang dimasukkan ke dalam suatu aliran fluida
tertentu.

Gambar 1.6 Metering Pump


b.

Rotary Pump
Adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip
rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap
fluida masuk. Keuntungan dari tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena
secara natural ia mengeluarkan udara dari pipa alirannya, dan mengurangi
kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara tersebut secara manual.
Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat
alaminya maka clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya harus
sekecil mungkin, dan mengharuskan pompa berputar pada kecepatan yang
rendah dan stabil. Apabila pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu
tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat menyebabkan erosi pada sudusudu pompa. (Hicks,1996:10).
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe yaitu:

a) Gear pumps sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan
dengan menggunakan dua roda gigi.

Gambar 1.7 Prinsip Gear Pump


b) Screw pumps pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan
berputar untuk menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar 1.8 Prinsip Screw Pump


c) Rotary Vane Pump memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll,
yang menggunakan rotor silindrik yang berputar secara harmonis
menghasilkan tekanan fluida tertentu.

Gambar 1.9 Prinsip Rotary Vane Pump

2.2.3

Analisis data
Grafik dibawah ini merupakan hubungan antara energi potensial air yang

dihasilkan dengan perlakuan ketinggian yang berbeda.

Gambar 1.10 Grafik Hubungan Energi Potensial Air dan Ketinggian Air
Berdasarkan grafik diatas, dapat dianalisis bahwa besarnya energi
potensial dipengaruhi oleh ketinggian jatuhnya air. Karena energi potensial itu
sendiri dipengaruhi oleh massa suatu zat atau objek (m), gaya gravitasi (g), dan
ketinggian jatuhnya suatu objek (h). Selain itu, ketinggian jatuhnya air
mempengaruhi daya yang digunakan untuk menghidupkan pompa, semakin
besarnya waktu yang dibutuhkan untuk mecapai volume 1 Liter.
Debit air merupakan kecepatan aliran zat cait per satuan waktu.
Berdasarkan hasil data praktikum semakin tingginya air jatuh maka semakin
rendah debit yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena air memerlukan waktu
yang lama untuk mencapai ketinggian tertentu dalam sirkulasi pada pompa.
Berdasarkan data hasil praktikum, pada percobaan ketingian ke dua mengalami
penurunan daya dikarena pada saat percobaan atau praktikum terjadinya ketidak
tepatan dalam percobaan penempatan ketinggian selang atau pipa air, sehingga
pengukuran tegangan dan arus mengalami penurunan, melainkan semakin tinggi
jatuhnya air akan menghasilkan tegangan dan arus yang semakin besar.

Nilai efisiensi dipengaruhi oleh tegangan dan arus yang dihasilkan, hal ini
disebabkan karena semakin besar nilai tegangan dan arus yang dihasilkan maka
nilai efisiensi akan kecil karena daya yang dihasilkan akan semakin besar, dan
apabila tegangan dan arus kecil maka efisiensi yang dihasilkan akan semakin
besar karena daya yang dibutuhkan relatif kecil.

BAB 3. KESIMPULAN

Berdsarkan hasil praktikum diatas dapat disimpulakan bahwa:


1. Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir.
2. Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada
besarnya head dan debit air.
3. Tenaga air dapat dimanfaatkan sebagai kincir air dan turbin air yang dapat
digunakan sebagai sumber energi.
4. Semakin tinggi kedudukan air jatuh maka semain tinggi daya, energi
potensial, dan waktu.
5. Semakin tinggi kedudukan air jatuh maka semain sedikit jumlah debit air
yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Dadenkar, M. M., Sharman, K.N.1991. Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta: UI


Press.
Dietzel, F. 1993. Turbin, Pompa dan Kompresor. Cetakan Keempat. Jakarta:
Erlangga.
Hicks, T. G. 1996. Teknologi Pemakaian Pompa. Cetakan Pertama. Jakarta:
Erlangga.
Steeterdan, L.V., Wylie B. 1993. Mekanika Fluida. Edisi Ke delapan. Jakarta:
Erlangga.
Pranata, R. 2009. PLTA.Makalah. https://www.scribd.com/doc/118945986/PLTA.
Malang: Program Studi Teknik. Listrik Jurusan Teknik Elektro.
Politeknik Negeri Malang (18 Nopember 2014).

LAMPIRAN

Percobaan 1

Percobaan 2

Perhitungan Daya (watt)

Perhitungan Daya (watt)

Dengan rumus : P = V * I

Dengan rumus : P = V * I

P = 192 * 132,52 = 25443,8 watt

P = 186 * 134 = 25326 watt

P = 199 * 133,1 = 26386,9 watt

P = 121 * 134,7 = 16298,7 watt

P = 136 * 133,1 = 18196,8 watt

P = 170 * 133,7 = 22729 watt

Perhitungan Debit (cm3 / s)

Perhitungan Debit (cm3 / s)

Dengan rumus :

Dengan rumus :

Q = 0,001/12 = 0,000083 m3 / s

Q = 0,001/16 = 0,000063 m3 / s

Q = 0,001/12 = 0,000083 m3 / s

Q = 0,001/16 = 0,000063 m3 / s

Q = 0,001/12 = 0,000083 m3 / s

Q = 0,001/16 = 0,000063 m3 / s

Dengan rata-rata Q = 0,000083m3 / s

Dengan rata-rata Q= 0,000063 m3 / s

Perhitungan Qh

Perhitungan Qh

P = 0,000083*10000*0,3 = 0,25 watt

P = 0,000063*10000*0,4 = 0,25watt

P = 0,000083*10000*0,3 = 0,25 watt

P = 0,000063*10000*0,4 = 0,25watt

P = 0,000083*10000*0,3 = 0,25 watt

P = 0,000063*10000*0,4 = 0,25watt

Perhitungan Eff (%)

Perhitungan Eff (%)

Dengan rumus :

Dengan rumus :

Eff % = 0,25/25443,8=0,000010%

Eff % =0,25/25326= 0,000010%

Eff % = 0,25/26486,9=0,000009%

Eff % = 0,25/16298,7=0,000015%

Eff % = 0,25/18196,8=0,000014%

Eff % = 0,25/22729=0,000011%

Perhitungan Ep

Perhitungan Ep

Dengan rumus : Ep = m * g * h

Dengan rumus : Ep = m * g * h

Ep = 1 * 10 * 0,3= 3

Ep = 1 * 10 * 0,4 = 4

Ep = 1 * 10 * 0,3= 3

Ep = 1 * 10 * 0,4 = 4

Ep = 1 * 10 * 0,3= 3

Ep = 1 * 10 * 0,4 = 4

Percobaan 3
Perhitungan Daya (watt)
Dengan rumus : P = V * I
P = 194 * 135,1 = 26209,4 watt
P = 192 * 135 = 25920 watt
P = 195 * 135,1 = 26383,5 watt
Perhitungan Debit (cm3 / s)
Dengan rumus :
Q = 0,001/25 =0,000040m3 / s
Q = 0,001/25 =0,000040m3 / s
Q = 0,001/25 =0,000040m3 / s
Dengan rata-rata Q = 0,000040 m3 / s
Perhitungan Qh
P = 0,000040*10000*0,5 = 0,20watt
P = 0,000040*10000*0,5 = 0,20watt
P = 0,000040*10000*0,5 = 0,20watt
Perhitungan Eff (%)
Dengan rumus :
Eff % =0,20/26209,4=0,000008%
Eff % = 0,20/25920=0,000008%
Eff % = 0,20/26383,5=0,000008%
Perhitungan Ep
Dengan rumus : Ep = m * g * h
Ep = 1 * 10 * 0,5 = 5
Ep = 1 * 10 * 0,5 = 5
Ep = 1 * 10 * 0,5 = 5

Anda mungkin juga menyukai