PERTANIAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energi dan Elektrifikasi Pertanian
Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember
Oleh:
Nama
NIM
Kelas
Acara
Asisten
: Maya Cholidah
: 131710201006
: TEP A
: Energi Air
: Ahmad Haris Hasanudin Selamet
BAB 1. METODOLOGI
1.1 Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat untuk melaksanakan praktikum acara 4 Energi air yaitu:
waktu
tempat
1.2
1.3
pompa
amperemeter
pipa
gelas ukur
bak
stopwatch
selang
volt meter
Prosedur Kerja
Mulai
aa
ukur tegangan, arus untuk menentukan
daya yang dipergunakan motor Ptahap 1
Selesai
Gambar 1.1 Dagram Alir Praktikum
Hasil
Tabel 1. Tabel pengukuran untuk menentukan daya yang dipergunakan motor Ptahap 1
No
Teg.
(Volt)
V
Arus
(Amp)
I
Daya
(Watt)
Pin
Tinggi
(meter)
h
192
199
136
189
121
170
194
192
195
132,52
133,1
133,8
134
134,7
133,7
135,1
135
135,3
25443,8
26486,9
18196,8
25326
16298,7
22729
26209,4
25920
26383,5
0,3
0,3
0,3
0,4
0,4
0,4
0,5
0,5
0,5
Waktu
(detik)
T
1
2
3
1
2
3
1
2
3
12
12
12
16
16
16
25
25
25
Volume
(m3)
V
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
Debit
(m3/s) Q
Q rata2
(cm3s)
Qyh
(watt)
Pout
0,000083
0,25
0,000083 0,000083
0,25
0,000083
0,25
0,000063
0,25
0,000063 0,000063
0,25
0,000063
0,25
0,000040
0,20
0,000040 0,000040
0,20
0,000040
0,20
RATA-RATA
Eff. (%)
0,000010
0,000009
0,000014
0,000010
0,000015
0,000011
0,000008
0,000008
0,000008
0,0000102
E.P
3
3
3
4
4
4
5
5
5
4
2.2 Pembahasan
2.2.1 Energi Potensial Air dan Aplikasinya
Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat,
karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik
(pada air mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari
air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan
dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air
banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang
memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. Sejak awal abad
18 kincir air banyak dimanfaatkan sebagai penggerak penggilingan gandum,
penggergajian kayu dan mesin tekstil. Memasuki abad 19 turbin air mulai
dikembangkan (Dadenkar, 1991:5).
Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada
besarnya head dan debit air. Dalam hubungan dengan reservoir air maka head
adalah beda ketinggian antara muka air pada reservoir dengan muka air keluar
dari kincir air/turbin air (Dadenkar, 1991:5).
Aplikasi energi potensial air yaitu:
1.
impulse turbines
reaction turbines
high head
medium head
low head
Pelton
Turgo
cross-flow
multi-jet Pelton
Turgo
cross-flow
Francis
propeller
Kaplan
b. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini
menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari
sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan
irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan
tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis
penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk debit aliran fluida
yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan efek sifon
dalam alirannya (Hicks,1996:6-7).
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang
termasuk ke dalam pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic
ram, dan electromagnetic. Pompa jet-eductor (injector) adalah sebuah alat
yang menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-divergen untuk
mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak
sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida
di sisi suction (Hicks,1996:7).
hydraulic
ram
adalah
pompa
air
siklik
dengan
Rotary Pump
Adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip
rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap
fluida masuk. Keuntungan dari tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena
secara natural ia mengeluarkan udara dari pipa alirannya, dan mengurangi
kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara tersebut secara manual.
Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat
alaminya maka clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya harus
sekecil mungkin, dan mengharuskan pompa berputar pada kecepatan yang
rendah dan stabil. Apabila pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu
tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat menyebabkan erosi pada sudusudu pompa. (Hicks,1996:10).
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe yaitu:
a) Gear pumps sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan
dengan menggunakan dua roda gigi.
2.2.3
Analisis data
Grafik dibawah ini merupakan hubungan antara energi potensial air yang
Gambar 1.10 Grafik Hubungan Energi Potensial Air dan Ketinggian Air
Berdasarkan grafik diatas, dapat dianalisis bahwa besarnya energi
potensial dipengaruhi oleh ketinggian jatuhnya air. Karena energi potensial itu
sendiri dipengaruhi oleh massa suatu zat atau objek (m), gaya gravitasi (g), dan
ketinggian jatuhnya suatu objek (h). Selain itu, ketinggian jatuhnya air
mempengaruhi daya yang digunakan untuk menghidupkan pompa, semakin
besarnya waktu yang dibutuhkan untuk mecapai volume 1 Liter.
Debit air merupakan kecepatan aliran zat cait per satuan waktu.
Berdasarkan hasil data praktikum semakin tingginya air jatuh maka semakin
rendah debit yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena air memerlukan waktu
yang lama untuk mencapai ketinggian tertentu dalam sirkulasi pada pompa.
Berdasarkan data hasil praktikum, pada percobaan ketingian ke dua mengalami
penurunan daya dikarena pada saat percobaan atau praktikum terjadinya ketidak
tepatan dalam percobaan penempatan ketinggian selang atau pipa air, sehingga
pengukuran tegangan dan arus mengalami penurunan, melainkan semakin tinggi
jatuhnya air akan menghasilkan tegangan dan arus yang semakin besar.
Nilai efisiensi dipengaruhi oleh tegangan dan arus yang dihasilkan, hal ini
disebabkan karena semakin besar nilai tegangan dan arus yang dihasilkan maka
nilai efisiensi akan kecil karena daya yang dihasilkan akan semakin besar, dan
apabila tegangan dan arus kecil maka efisiensi yang dihasilkan akan semakin
besar karena daya yang dibutuhkan relatif kecil.
BAB 3. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Percobaan 1
Percobaan 2
Dengan rumus : P = V * I
Dengan rumus : P = V * I
Dengan rumus :
Dengan rumus :
Q = 0,001/12 = 0,000083 m3 / s
Q = 0,001/16 = 0,000063 m3 / s
Q = 0,001/12 = 0,000083 m3 / s
Q = 0,001/16 = 0,000063 m3 / s
Q = 0,001/12 = 0,000083 m3 / s
Q = 0,001/16 = 0,000063 m3 / s
Perhitungan Qh
Perhitungan Qh
P = 0,000063*10000*0,4 = 0,25watt
P = 0,000063*10000*0,4 = 0,25watt
P = 0,000063*10000*0,4 = 0,25watt
Dengan rumus :
Dengan rumus :
Eff % = 0,25/25443,8=0,000010%
Eff % = 0,25/26486,9=0,000009%
Eff % = 0,25/16298,7=0,000015%
Eff % = 0,25/18196,8=0,000014%
Eff % = 0,25/22729=0,000011%
Perhitungan Ep
Perhitungan Ep
Dengan rumus : Ep = m * g * h
Dengan rumus : Ep = m * g * h
Ep = 1 * 10 * 0,3= 3
Ep = 1 * 10 * 0,4 = 4
Ep = 1 * 10 * 0,3= 3
Ep = 1 * 10 * 0,4 = 4
Ep = 1 * 10 * 0,3= 3
Ep = 1 * 10 * 0,4 = 4
Percobaan 3
Perhitungan Daya (watt)
Dengan rumus : P = V * I
P = 194 * 135,1 = 26209,4 watt
P = 192 * 135 = 25920 watt
P = 195 * 135,1 = 26383,5 watt
Perhitungan Debit (cm3 / s)
Dengan rumus :
Q = 0,001/25 =0,000040m3 / s
Q = 0,001/25 =0,000040m3 / s
Q = 0,001/25 =0,000040m3 / s
Dengan rata-rata Q = 0,000040 m3 / s
Perhitungan Qh
P = 0,000040*10000*0,5 = 0,20watt
P = 0,000040*10000*0,5 = 0,20watt
P = 0,000040*10000*0,5 = 0,20watt
Perhitungan Eff (%)
Dengan rumus :
Eff % =0,20/26209,4=0,000008%
Eff % = 0,20/25920=0,000008%
Eff % = 0,20/26383,5=0,000008%
Perhitungan Ep
Dengan rumus : Ep = m * g * h
Ep = 1 * 10 * 0,5 = 5
Ep = 1 * 10 * 0,5 = 5
Ep = 1 * 10 * 0,5 = 5