Anda di halaman 1dari 8

Pengertian TOGA : 

Tanaman obat keluarga disebut demikian karena Toga adalah singkatan dari tanaman obat
keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang
yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan
keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada
masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

Pemanfaatan TOGA : untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupan, termasuk keperluan untuk mengatasi
masalah-masalah kesehatan secara tradisional (obat). Kenyataan menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber
bahan alami khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan
masyarakat.

Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum :

 Demam panas

 Batuk

 Sakit perut

 Gatal-gatal

Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:

 Jenis tanaman yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat . Jenis tanaman yang lazim
digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.

 Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman baik dengan tabulapot
(tanaman budi daya pot) atau tabulakar(tanaman budi daya pekarangan).

 Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak
(apotek hidup dan warung hidup)

 Jenis tanaman yang hampir punah

 Jenis tanaman yang masih liar

 Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di
tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.

Macam – Macam Tanaman Obat Keluarga

Macam-macam tanaman obat keluarga atau lebih dikenal sebagai TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan
tanaman yang diperoleh dari hasil budidaya rumahan yang cukup berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat sengaja
ditanam di atas sepetak tanah, baik di halaman rumah, di kebun maupun ladang yang nantinya akan dimanfaatkan
secara pribadi sebagai tanaman obat keluarga.

Sejarah TOGA telah berkembang sejak lama, berasal dari Mesir Kuno, Yunani Kuno, Cina, Inggris hingga ke Indonesia.
Ada cukup banyak jenis tanaman obat yang masih digunakan hingga saat ini, diantaranya adalah:

1. Daun dewa biasa dimanfaatkan untuk mengobati muntah darah bahkan pembengkakan yang terjadi pada
payudara

2. Seledri dan belimbing merupakan tanaman obat yang biasa digunakan untuk mengobati hipertensi

3. Kelor merupakan jenis tanaman obat yang baik untuk mengobati demam serta panas dalam

4. Daun bayam duri bisa menjadi obat alternatif untuk mengatasi anemia

5. Kangkung dapat mengatasi masalah sulit tidur yang kerapkali mengganggu waktu istirahat

6. Pacar cina dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kelamin sedangkan Saga dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi sariawan serta mengobati batuk

Semua TOGA di atas, cukup Anda ambil dedaunannya saja. Selain berbagai jenis tanaman obat keluarga, kenalilah
macam-macam tanaman obat dan manfaatnya di bawah ini:

1. Temulawak

Temulawak merupakan tanaman obat asli khas Indonesia yang telah dimanfaatkan sejak lama oleh leluhur kita,
secara turun temurun, temulawak dimanfaatkan untuk mengobati sakit kuning, perut kembung, maag dan
membantu menstabilkan tekanan darah, dan juga baik untuk meningkatkan sistem kekebalan atau imunitas tubuh.
1. Jahe

Sejak zaman dahulu, rimpang jahe dimanfaatkan untuk mengatasi keluhan masuk angin, mabuk kendaraan serta
sakit kepala dan pusing. Kandungan antioksidan yang terdapat di dalam rimpang jahe bermanfaat untuk
memperlambat proses penuaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta menghambat oksidasi kolesterol.

1. Bawang Putih

Memiliki manfaat yang sangat beragam, dapat dimanfaatkan untuk mengobati flu, batuk, dan mampu membunuh
bakteri serta virus jahat yang menyebabkan penyakit. Penelitian menunjukkan jika konsumsi bawang putih dapat
membantu menurunkan kolesterol tinggi yang mana dapat mengurangi risiki hipertensi dan penyakit jantung.

1. Sambilito

Hasil dari penelitian mengatakan jika kandungan Andrigrapholide, senyawa lakton diterpenoid bisiklik yang terdapat
di dalam sambilito bersifat melindungi hati serta terbukti efektif menjaga kesehatan hati dari berbagai efek negatif
parasetamol maupun galaktosamin, sambiloto juga mampu memperlambat pertumbuhan serta perkembangan sel
kanker.

1. Cengkeh

Bermanfaat untuk mengatasi berbagai keluhan seputar kesehatan, seperti sakit kepala, sakit gigi, mual dan muntah,
masuk angin, perut kembung dan gangguan pada pencernaan, kolera, asma serta membantu memperlancar sirkulasi
darah dan senantiasa selalu mengatur suhu tubuh.

Macam-macam tanaman obat, dari tanaman obat keluarga yang memang sengaja ditanam untuk memenuhi
kebutuhan obat-obatan keluarga hingga beberapa jenis tanaman obat yang populer dan sampai saat ini masih
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya obat-obatan.

Fungsi TOGA :

Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan
masyarakat yang antara lain meliputi:

1. Upaya preventif (pencegahan)

2. Upaya promotif (meningkatkan/menjaga kesehatan)

3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit) selain itu juga berfungsi untuk

Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman
penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.

1. Sarana untuk pelestarian alam.

2. Pelestarian tanaman bermanfaat, Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya
pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan
mengalami kepunahan.

3. Penghijauan.

4. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan
penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon
trengguli dan lain-lain.

5. Sarana untuk pemerataan pendapatan.

6. Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi
sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.

7. Sarana keindahan.

Tahap pembudidayaan tanaman dilakukan sebagai berikut :

Pengelolaan Tanah

            Sebagian besar tanaman obat diusahakan di tanah kering. Pada dasarnya pengolahan tanah bertujuan
menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagi pertumbuhan tanaman. Pada kesuburan fisik dan
kesuburan kimiawi. Jika kedua macam kesuburan telah dipenuhi untuk jenis tanaman yang diusahakan., maka dapat
dikatakan tanah tersebut subur bagi tanaman tersebut. Kesuburan fisik sangat erat hubungannya dengan struktur
tanah yang menggambarkan susunan butiran tanah, udara, dan air, sehingga dapat menjamin aktivitas akar dalam
mengambil zat-zat yang diperlukan tanaman. Sedangkan kesuburan kimiawi sangat erat hubungannya dengan
kemampuan tanah menyediakan kebutuhan nutrisi tanaman. Kedua kesuburan tersebut saling berinteraksi dalam
menentukan tingkat kesuburan bagi pertumbuhan tanaman.

Di samping itu, pengolahan tanah mencakup pula menghilangkan gulma yang merupakan saingan tanaman,
menimbun dan meratakan bahan organik yang penting bagi tanaman serta pertumbuhannya, saluran drainase untuk
mencegah terjadinya kelebihan air seperti dikehendaki oleh tanaman. Dalam pengolahan tanah memerlukan waktu
mengingat terjadinya proses fisik, kimia dan biologis dalam tanah sehingga terbentuk suatu media yang baik bagi
pertumbuhan tanaman.

Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pengolahan tanah bagi tanaman obat antara lain :

Bagi tanaman obat yang dipungut hasilnya dalam bentuk umbi (tuber) umumnya dikehendaki pengolahan-
pengolahan tanah cukup dalam (25 – 40 cm), struktur gembur sehingga pertumbuhan umbi atau rimpang dapat
berkembang dengan baik.

Menghindari tercampurnya bahan induk yang belum melapuk dalam daerah pekarangan tanaman.Untuk itu perlu
adanya waktu yang cukup untuk memberi kesempatan terjadinya proses pelapukan, antara lain proses oksidasi,
sehingga akan terbentuk lapisan tanah yang menjamin pertumbuhan akar. Hal itu penting yaitu pada waktu
membuat lubang tanah (sedalam 40x 60) bagi tanaman obat berbentuk pohon, seperti Cengkeh (Eugenia
caryophyllata), Kola (Cola nitida).

Pembuatan teras – teras apabila tanah terlalu miring,agar erosi dapat diperkecil, misal dalam penanaman Sereh
(Cymbopogon nardus ).

Pengolahan tanah intensif, diusahakan bebas gulma pada awal pertumbuhan, yaitu untuk tanaman obat berhabitur
perdu seperti Kumis kucing (Orthosiphon stamineus), Mentol (Mentha piperita), Timi (Thymus vulgaris)

Pembuatan guludan sering dilengkapi dengan saluran drainase yang baik, terutama bagi tanaman yang tidak toleran
terhadap genangan air .Seperti Cabe (Capsicum annuum ).

Penanaman

Dalam penanaman dikenal dua cara utama yaitu penanaman bahan tanaman (benih atau stek ) secara langsung pada
lahan dan disemaikan dahulu baru kemudian diadakan pemindahan tanaman ke lahan yang telah disediakan atau
disiapkan. Umumnya persemaian diadakan terutama bagi tanaman yang pada waktu masih kecil memerlukan
pemeliharaan intensif. Tanpa perlakuan tersebut akan mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi. Disamping itu
persemaian diperlukan apabila benih terlalu kecil sehingga sulit untuk mengatur tanaman sesuai dengan
perkembangan teknologi tepat guna.

Tujuan lain dari adanya persemaian agar dapat memanfaatkan (menghemat) waktu musim tanam tiba (umumnya
pada awal musim hujan), sehingga pada saat musim tiba tanaman telah mengawali tumbuh lebih dahulu. Contohnya
temulawak (Curcuma xanthorrhiza), rimpang ditunaskan lebih dahulu pada persemaian yang lembab dan agak gelap,
baru kemudian belahan rimpang dengan tunasnya ditanam di lahan.

Hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan pada penanaman tanaman obat antara lain :

Mengingat pada umumnya penanaman pada lahan kering tanpa irigasi dan cuaca cukup panas maka penanaman
dilakukan pada awal musim hujan.

Penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik dipandang dari segi fisiologi tanaman pemeliharaan dan
estetika.

Penanaman secara tunggal (monokultur) terutama bagi tanaman yang tidak tahan cahaya matahari, misalnya Mentol
(Mentha piperita).

Penanaman ganda dapat dilakukan pada tanaman yang memerlukan   naungan ataupun untuk pertumbuhannya
dapat beradaptasi terhadap sinar matahari tidak langsung, misalnya Kemukus (Piper cubeba). Tanaman yang dapat
saling bertoleransi terhadap persaingan karena dapat memenuhi beberapa tujuan antara lain: memperluas areal
tanam (pada satu tempat dan waktu bersamaan ditanam lebih dari satu macam tanaman), menghemat
pemeliharaan, memperkecil resiko kegagalan panen. Penggunaan alat penopang bagi tanaman obat yang berbatang
merambat dengan sistem tanaman ganda, tiang penopang dapat saja diganti dengan tanaman tegak lalu yang dapat
juga menghasilkan.

Populasi tanaman erat hubungannya dengan hasil, antara lain dipengaruhi oleh terjadinya persaingan antara
tanaman dan kesuburan tanah.

Pemeliharaan Tanaman
Beberapa faktor penghambat produksi, misalnya gulma, hama penyakit harus ditekan sehingga batas tertentu.
Demikian pula faktor penghambat lingkungan fisik dan kimia, seperti kekurangan air, tingginya suhu, kesuburan
tanah, hendaknya diperkecil pengaruhnya. Perlu dilakukan pemupukan, misalnya pemupukan nitrogen pada
kandungan alkaloida pada tanaman tembakau (Nicotiana tobacum). Demikian pula tindakan pemangkasan
merupakan bentuk pemeliharaan lain.

Beberapa tindakan pemeliharaan pada tanaman obat adalah:

Bibit yang mudah layu, perlu adanya penyesuaian waktu tanamnya sehingga tidak mendapat sinar matahari
berlebihan, misalnya penanaman Tempuyung (Sonchus arvensis) hendaknya dilakukan pada sore hari dan diberi
naungan sementara.

Penyiangan yang intensif guna menekan populasi gulma disamping dapat mengurangi kesempatan tumbuh tanaman
usaha juga dapat mengganggu kebersihan hasil pada saat panen ( misal pada tanaman Mentha arvensis)

Penimbunan dan penggemburan dilakukan agar memperbaiki sifat tanah tempat tumbuh.

Perbaikan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan atau kelebihan air yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman.

Untuk mengurangi evaporasi (penguapan) air tanah, sehingga kelembaban tanah dapat tetap sesuai, dilakukan
pemberian mulsa. Misalnya pada tanaman Jahe (Zingiber officinale) pemberian mulsa   jerami dapat menaikkan hasil
sebesar 35% .

Pemangkasan bunga, yang berarti mencegah perubahan fase vegetatif ke generatif yang banyak memerlukan energi,
sehingga kandungan bahan berkhasiat sebagai sumber energi tidak berkurang. Pada tanaman Dioscorea compositae
kandungan glikosida diosgenin dapat bertambah dengan dilakukan pemangkasan bunga.

Pemangkasan pucuk batang akan menstimulir percabangan, sehingga dapat menambah jumlah daun yang tumbuh
serta kandungan alkaloida dalam akar bertambah. Misalnya pada tanaman Kumiskucing (Orthosiphon stamineus).

Pemupukan nitrogen dapat meningkatkan kandungan alkaloida dalam akar Pule pandak (Rauwolfia serpentina).

 Pemungutan Hasil (Panen)

Penentuan saat panen suatu tanaman obat hendaknya selalu diingat akan kwantitas dan kwalitas simplisia. Hal ini
mengingat jumlah zat berkhasiat dalam tanaman tidak selalu konstan sepanjang tahun atau selama tanaman siklus
hidupnya, tetapi selalu berubah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Misalnya tanaman Kelembak (Rheum
officinale) tidak mengandung derivat antrakinon dalam musim dingin, melainkan antranol, yang dirubah menjadi
antrakinon pada musim panas. Umur tanaman juga umumnya merupakan faktor penting dalam akumulasi bahan
yang diinginkan.

Beberapa penentuan (pedoman) saat panen:

Bagi tanaman Empon-empon (familia Zingiberaceae), panen dilakukan umumya pada saat bagian tanaman diatas
tanah menua atau kuning yang biasanya terjadi pada musim kering,dan jika yang diambil akarnya. Misalnya
temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

 Daun dipungut sewaktu proses fotosintesa maksimal yaitu sebelum pembentukan buah. Misal tanaman Saga
(Abrus praecatorius).

 Bunga dipetik selagi masih kuncup (sebelum berkembang) misal pada cengkeh     (Eugenia caryophyllata).

 Buah dipetik menjelang masak, misal Solanum laciniatum sedangkan adas (Anethum graveolens) dipetik
setelah masak benar.

 Biji dipungut sebaiknya pada saat buah masak

 Kulit diambil sewaktu bertunas

PRAMUKA PENEGAK

PENGERTIAN TAMAN OBAT KELUARGA taman Obat Keluarga disingkat TOGA adalah sebidang tanah, baik dihalaman
rumah, kebun ataupun yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat . bagi
Rumah yang tidak memiliki halaman yang luas TOGA dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan pot atau bahan
bekas seperti ember, kaleng bekas cat dan lain sebagainya.

FUNGSI TAMAN OBAT KELUARGATOGA dapat digunakan untuk mengobati beberapa macam penyakit. Sebagai
penurun panas, obat cacing, obat mencret dan sebagainya. Apabila setelah diobati dengan TOGA, penyakitnya belum
berkurang, maka pelu segera dibawa ke Puskesmas yang terdekat. Selain untuk mengobati penyakit, TOGA dapat
pula dipergunakan untuk pencegahan penyakit maupun peningkatan derajat kesehatan.Fungsi Taman Obat Keluarga
antara lain untuk :1.Memelihara kesehatanRamuan obat tradisional yang sering dimanfaatkan untuk memelihara
kesehatan antara lain :

cabe lempuyang, beras kencur, madu telur dan lain sebagainya.2.Mengobati penyakitBanyak tumbuhan obat yang
dapat dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit antara lain : kina untuk malaria, temu hitam untuk obat cacing, jeruk
nipis untuk obat batuk dan lain sebagainya.3.Mencegah penyakitOrang dulu sering menggunakan minyak sereh
untuk menghalau nyamuk terutama di daerah malaria, rebusan daun kumis kucing untuk mencegah batu ginjal,
kunyit untuk mencegah maagdan lain sebagainya.4.Memulihkan kesehatanBiasanya sehabis menderita penyakit
nafsu makan perlu diusahakan agar menjadi normal seperti sebelu menderitasakit. Tanaman obat banyak
memberikanpertolongan untuk meningkatkan nafsu makan seperti ramuan yang bahan bakunya mengandung temu
hitam. Untuk menambah darah perlu dipacu dengan banyak makan sayur seperti bayam dan zat putih telur seperti
telur ayam.5.Memperbaiki gizi keluargaBeberapa tanaman obat adalah tanaman penghasil buah-buahan atau
sayuran, seperti papaya, pisang, buah pare, daun katuk, dan lain sebagainya. Bagian tanaman tersebut dapat
dimanfaatkan untuk memperbaiki gizi keluarga.6.Pelestarian alamDengan menanam tanaman obat, terutama
tanaman yang dinyatakan hamper punah seperti : temu putih, pulasari, gaharu dan lain sebagainya, maka upaya ini
dapat diartikan upaya untuk melestarikan tanaman obat. Di samping itu menanam tanaman yang banyak digunakan
untuk pembuatan obat, merupakan upaya untuk mencegahpunahnya beberapa tanaman Indonesia.MACAM
TANAMAN OBAT

1.Jenis tanaman obat sering digunakan antara lain: kumis kucing, pegagan, jahe, kunyit, jeruk nipis, jambu biji, daun
wungu, beluntas, asam, lidah buaya, saga, temu lawak, pare, papaya, pisang, sembung, sirih, temu kunci, ubi jalar
dan lain sebagainya.

2.Bagian tanaman yang digunakan

Toga atau kependekan dari Taman Obat Keluarga, merupakan lahan atau tempat yang digunakan untuk budidaya
tanaman yang berkhasiat obat untuk memenuhi kebutuhan obat keluarga.

Tanaman berkhasiat obat sudah digunakan sejak jaman nenek moyang sebelum adanya obat dari bahan kimiawi.
Banyak orang mengenal tanaman obat sebagai jamu (jawa). Pemanfaatan tanaman toga tidak mempunyai efek
samping seperti halnya mengkonsumsi obat kimiawi.

 Fungsi Toga

Taman Obat Keluarga (TOGA) selain berfungsi sebagai pelestari tanaman berkhasiat obat juga berfungsi sebagai
taman rumah tangga yang mampu menghasilkan oksigen (O2).

Tanaman toga selain sebagai media penyembuh juga dapat dipergunakan sebagai media untuk terapi, perawatan
tubuh dan penghangat badan. Dalam mengenal toga yang harus diperhatikan adalah cara memperlakukan bahan
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat atau sesuai kebutuhan kita. Dalam dunia pengobatan ada pengobat
alternatif yang menggunakan tanaman toga sebagai media pengobatan, dalam hal ini perlu adanya keterampilan dan
pemahaman dalam meracik/meramu tanaman berkhasiat obat.

 Budi Daya Toga

Dalam pembudidayaannya tanaman toga tidak memerlukan lahan yang luas, cukup dengan sebidang tanah
pekarangan rumah atau dengan pot seperti halnya tanaman hias. Struktur tanah tidak berpengaruh banyak terhadap
pembudidayaan toga, yang terpenting adalah perawatan dan pemupukan yang teratur sehingga nutrisi dari tanaman
dapat terpenuhi.

Budi daya toga di lingkup rumah tangga dapat dimulai dari tanaman yang dapat dimafaatkan sehari-hari baik sebagai
bumbu masak atau sekedar bahan minuman penghangat badan.

Beberapa contoh tanaman yang biasa di tanam/dipergunakan untuk bumbu masak di lingungan rumah tangga : jahe,
lengkuas (laos), sere, jeruk nipis, lidah buaya, pepaya, jambu biji dll. Walaupun hanya dilihat sebagai tanaman buah,
pepaya dan jambu biji adalah salah satu sumber tanaman berkhasiat obat.

Budi daya toga dalam ruang lingkup usaha dapat menghasilkan peluang usaha yang dapat meraup keuntungan yang
tidak sedikit.

Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya tanaman toga sesuai standar yang diberlakukan Departemen Kesehatan
adalah :

1. Lahan dan iklim yang cukup baik

2. Bibit

3. Cara budi daya


4. Cara pengawetan

5. Cara penyimpanan

 Cara Panen

Pada saat panen (kalangan usaha) atau pemanfaatan toga (dalam lingkup keluarga) yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut :

1. Buah           : diambil yang sudah masak

2. Daun           : yang sudah membuka sempurna, terletak pada cabang/batang yang langsung terkena sinar
matahai.

3. Daun Muda : diambil di ujung cabang/ranting, warnanya lain dari daun yang tua (warnanya lebih muda/cerah
dari daun yang lain)

4. Rimpang      : diambil di musim kering dengan tanda-tanda mengeringnya bagian atas tanaman.

5. Kulit kayu   : diambil pada saat tanaman cukup umur dan dilakukan pada musim kering.

6. Biji              : dari buah yang sudah tua mengering/yang telah pecah

 Pembuatan simplisia

Simplisia adalah bahan baku obat tradisional.

Adapun cara perlakuan hasil toga adalah sebagai berikut :

1. Pencucian

Tujuan pencucian adalah untuk memisahkan debu dan kotoran terutama tanah

1. Pembentukan

1. Rimpang/buah : diiris tipis, dijemur

2. Kayu, kulit : dipotong sesuai ukuran lazim

3. Daun, biji, bunga dll : langsung dikeringkan

1. Pengeringan

 Daun, bunga, irisan rimpang, irisan buah, bahan lain yang mudah dikeringkan dengan cara dianginkan atau di
jemur langsung.

 Untuk tanaman yang bergetah disarankan untuk dikeringanginkan terlebih dahulu agar kandungan alami
dalam tanaman tidak menguap atau hilang.

 Penjemuran tidak boleh langsung bersentuhan langsung dengan tanah dan logam, harus diberi alas anyaman
bambu atau sejenisnya.

 Bagian tanaman yang berupa kulit, batang, akar dan sejenisnya dikeringkan langsung di bawah sinar
matahari atau dalam oven

1. Pengemasan

Pengemasan dapat dilakukan dengan karung plastik/goni. Yang perlu diperhatikan adalah apabila menggunakan
bahan yang tidak dapat dilewati air harus ditambahkan bahan yang mampu menyerap uap air, contoh untuk kantong
plastik di dalamnya ditambah kertas untuk menyerap uap air. Hal itu dimaksudkan agar embun/uap air yang
dikeluarkan dari simplisia tidak menempel di simplisia lagi karena akan menyebabkan tumbuhnya jamur.

Setelah dikemas karung simplisia baiknya diberi label untuk memudahkan pembedaan dengan simplisia lainnya.

 Contoh Toga dan Manfaatnya

No Tanaman Fungsi Cara Pemanfaatan

Jeruk Nipis Obat Batuk Air perasan buah di tambah kecap manis diminum

Kencing manis, penambah nafsu Pare diparut, diambil airnya diminum 1-3 kali sehari (± ¼ gelas
Pare makan belimbing)

Pepaya Pencahar Buah matang dimakan langsung


Penambah nafsu makan dan
perbaikan pencernaan Daun papaya ditumbuk halus, diambil airnya, diminum.

Daun jambu muda dimakan bersama dengan garam


sedikit.Atau daun jambu biji ditumbuk, tambah air matang dan
Jambu Biji Diare garam sedikit, diperas dan diminum airnya.

Ambil getah daun lidah buaya oleskan pada luka


Lidah buaya Luka bakar bakar/melepuh

Ambil daun, gulung, potong ujungnya masukkan ke dalam


Mimisan hidung

Daun sirih direbus/diseduh air panas, minum dalam keadaan


Anti biotik/septik hangat

Ambil daun sirih, hancurkan dan tempelkan pada luka. (tidak


Sirih Penghenti pendarahan untuk luka yang dalam)

Bawang Bawang merah diparut, air jeruk nipis, garam dan minyak
Merah Demam pada anak kelapa dicampur, kompreskan pada ubun-ubun

Daun ubi muda digilas dengan kedua telapak tangan sampai


Ubi Jalar Bisul hancur, tempelkan pada bisul

Jahe Memar Jahe ditumbuk, tempelkan pada memar

Memar Jahe ditumbuk, tempelkan pada memar

Kencur Obat Batuk Bila suka dikunyah mentah/ ambil airnya tambah air, diminum

Sakit perut Parut empu kunyit, ambil airnya tambah garam sedikit, minum

Kunyit diparut, tambah air dan peras tambahkan gula merah,


Kunyit Sakit perut saat datang bulan minum

Luka Ambil getah pohon pisang oleskan pada luka

Daun pisang muda digunakan untuk penutup luka bakar akan


Pisang Penutup luka bakar meberikan efek dingin

Air kelapa hijau/muda apabila diminumkan pada penderita


keracunan akan menimbulkan rasa mual dan memuntahkan
Keracunan racun yang tertelan

Kulit ari batang daun kelapa (emput: jawa) dikerok


Kelapa Luka ditempelkan pada luka

Ambil getah pohon jarak tambahkan garam sedikit tempelkan


Jarak pagar Sakit pada gigi berlubang pada gigi berlubang

Jambu biji Makan daging jambu biji merah akan menambah kandungan
merah Peningkat Hb Hb bagi penderita DBD

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani, dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

Kami Pramuka Indonesia


Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan
agar jaya, Indonesia, Indonesia
tanah air ku
Kami jadi pandumu.

Padamu negeri kami berjanji


Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami

Anda mungkin juga menyukai