Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman
dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat
dokter. Namun, karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya
pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masyarakat
yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang
telah teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional
yang banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium.

Seiring berjalannya waktu, kehidupan berubah. Dengan adanya krisis


moneter, masyarakat terdorong kembali menggunakan obat-obat tradisional yang
boleh dikatakan bebas dari komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan kimia
yang kemungkinan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh.

Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat


tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin
aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek
samping.

Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya


adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya
tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik
sehingga dapat berdaya guna bagi kita.

3
1.2 Rumusan Masalah
Mahaiswa belum mengetahui jenis tanaman toga, manfaat, khasiat yang
terkandung dari berbagai jenis toga dan cara mengolah tanaman toga menjadi sebuah
obat yang bermanfaat bagi kesehatan.

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui pengertian tanaman obat
2. Untuk mengetahui bagian dan jenis tanaman obat
3. Untuk mengetahui teknologi pengolahan obat
4. Mengetahui keragaman tanaman obat
5. Memahami makna keberagaman tanaman obat
6. Mengetahui tindakan yang dilakukan terhadap tanaman obat

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Tanaman Obat


Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya
rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya
adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang
digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam
rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan, kebun tanaman obat atau
bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya TOGA dapat memacu usaha kecil
dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara
individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri
dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga.
Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan
khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat. Perlakuan khusus dalam budi
daya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk
memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum. Kegiatan pemupukan dan
pengendalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan. Kegiatan ini sangat erat
hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk
atau pestisida. Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah
maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi
dalam produk tanaman yang dihasilkan. Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem
budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia. Sistem ini dikenal
dengan istilah pertanian organik. Dalam budi daya tanaman obat dapat
dimanfaatkan pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang
dibutuhkan tanaman. Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah pupuk
kandang, bokhasi, kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun. Selain itu,

5
sebagai bahan pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida
alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan (Ageratum
conyzoides), sirsak, lantana, dan daun tembakau.

SEJARAH

Mesir kuno
Pada zaman Mesir kuno (Tahun 2500 Sebelum Masehi), para budak diberi
ransum bawang untuk membantu menghilangkan banyak penyakit demam dan
infeksi yang umum terjadi pada masa itu. Sejak itulah catatan pertama tentang
penulisan tanaman obat dan berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-
orang mesir kuno. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk
pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum
dalam Papyrus Ehers. Pada saat itu, para pendeta Mesir kuno telah melakukan
dan mempraktekkan pengobatan herbal.
Yunani kuno
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan
tanaman obat yaitu Hyppocrates (Tahun 466 Sebelum Masehi), Tehophrastus
(Tahun 372 Sebelum Masehi) dan Pedanios Dioscorides (Tahun 100 Sebelum
Masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat
dalam De Materia Medica. Orang-orang Yunani kuno juga telah melakukan
pengobatan herbal. Mereka menemukan berbagai tanaman obat baru, seperti
rosemary dan lavender pada saat mengadakan perjalanan ke berbagai daratan lain.
Cina
Tanaman obat di Cina berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika
muncul penyembuhan kerapuhan tulang oleh tabib Wu. Pada waktu itu, penyakit
ini diyakini disebabkan oleh kekuatan jahat, sehingga menurut dukun Wu
diperlukan obat dari tanaman untuk mengusir kekuatan jahat itu. Bahkan, bahan
penyembuhan tertua dalam sejarah telah ditemukan di China, di mana makam

6
seorang bangsawan Han ditemukan untuk menyimpan data medis yang ditulis
pada gulungan sutra. Gulungan sutra berisi daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan
bahan-bahan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit.
Inggris
Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan
didirikannya biara-biara di seluruh negeri. Setiap biara memiliki tanaman obat
masing-masing yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun para
penduduk setempat. Pada beberapa daerah, khususnya Wales dan Skotlandia,
orang-orang Druid dan para penyembuh Celtik menggunakan obat-obatan dalam
perayaan agama dan ritual mereka. Pengetahuan tanaman obat semakin
berkembang dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, sehingga penulisan
mengenai Tanaman-Tanaman Obat dapat dilakukan.
Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis mengenai tanaman
obat dari berbagai tanaman. Nicholas Culpepper ( 1616-1654 ) dengan karyanya
yang paling terkenal yaitu The Complete Herbal and English Physician,
Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649. Pada tahun 1812, Henry Potter telah
memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan berdagang lintah.
Sejak saat itu banyak sekali pengetahuan tradisional dan cerita rakyat tentang
tanaman obat dapat ditemukan mulai dari Inggris, Eropa, Timur Tengah, Asia,
dan Amerika, sehingga Potter terdorong untuk menulis kembali bukunya Potter’s
Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparations, yang sampai saat inipun
masih diterbitkan. Tahun 1864, National Association of Medical Herbalists
didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi pengobatan secara
tradisional, serta mempertahankan standar-standar praktek pengobatan.
Indonesia
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah
berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang
botanikus bernama Jacobus Rontius (1592-1631) mengumumkan khasiat tumbuh-
tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun

7
hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar
dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein
(1637-1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888
didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun
Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat
dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya
penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin
berkembang.

PEMANFAATAN TOGA

Pada bagian tanaman seperti yang tercantum di bawah ini dapat dimanfaatkan
sebagai obat. Bagian tanaman terdiri dari bagian daun, kulit batang, buah, biji,
bahkan pada bagian akarnya.
Daun
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Daun dewa (Gynura Segetum) Mengobati muntah darah dan
payudara bengkak
2. Seledri Mengobati tekanan darah tinggi
3. Belimbing Mengobati tekanan darah tinggi
4. Kelor Mengobati panas dalam dan demam
5. Daun bayam duri Mengobati kurang darah
6. Kangkung Mengobati insomnia
7. Saga (Abrus precatorius) Mengobati batuk dan sariawan
8. Pacar cina (Aglaiae ordorota Mengobati penyakit gonorrhoe
Lour) (penyakit kelamin)
9. Landep (Barleriae prionitis L.) Mengobati rematik
10. Miana (Coleus atropurpureus Mengobati wasir
Bentham)
11. Pepaya (Carica papaya L.) Mengobati demam dan disentri
12. Jintan (Trachyspermum Mengobati batuk, mules, dan
roxburghianum syn. Carum sariawan

8
roxburghianum)
13. Pegagan (Cantella asiatica Mengobati sariawan dan bersifat
Urban) astringensia (mampu membasmi
bakteri)
14. Blustru (Luffa cylindrice Roem) Bersifat diuretik (peluruh air seni)
15. Kemuning (Murrayae paniculata Mengobati penyakit gonorrhoe
Jack)
16. Murbei (Morus indica Rumph) Bersifat diuretic
17. Kumis kucing (Orthosiphon Bersifat diuretic
stamineus Benth)
18. Sirih (Chavica betle L.) Mengobati batuk, antiseptika
(membunuh mikroorganisme
berbahaya), dan obat kumur
19. Randu (Ceiba pentandra Gaerth) Sebagai obat mencret dan kumur
20. Salam (Eugenia polyantha Wight) Bersifat astringensia
21. Jambu biji (Psidium guajava L.) Mengobati diare
22. Sukun (Arthocarpus communis) Mengobati ginjal, jantung, liver,
sakit gigi,pencernaan, menurunkan
kolesterol, asam urat

9
Batang
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Kayu manis (Cinnamomum Mengobati penyakit batuk dan sesak
burmanii) napas, nyeri lambung, perut
kembung, diare, rematik, dan
menghangatkan lambung
2. Dadap ayam (Erythrina varigata Mengobati asma
Linn.Var.orientalis)
3. Pulasari (Alyxia stellata Roem) Obat perut kembung
4. Brotawali (Tonospora rumphii Mengobati demam, sakit kuning,
Boerl) obat cacingan, kudis, dan diabetes
5. Kemukus (Piper cubeba L.) Obat radang selaput lendir saluran
kemih
6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai antiseptik, sehingga dapat
dipakai sebagai obat kumur
7. Delima (Punice granatum L.) Sebagai anti cacing pita (obat
antehlmentika)

10
Buah
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Mengobati penyakit demam, batuk
kronis, kurang darah, menghentikan
kebiasaan merokok, menghilangkan
bau badan, menyegarkan tubuh, dan
memperlancar buang air kecil
2. Cabai merah (Capsicum annuum Obat gosok untuk penyakit rematik
L.) dan masuk angin
3. Belimbing wuluh (Averrhoa Mengobati penyakit batuk,
bilimbi) melegakan napas, dan mencairkan
dahak
4. Mengkudu (Morinda citrifolia) Mengobati penyakit radang usus,
susah buang air kecil, batuk,
amandel, difteri, lever, sariawan,
tekanan darah tinggi, dan sembelit
5. Kemukus (Piper cubeba L.) Obat radang selaput lendir saluran
kemih
6. Kapulaga (Elettaria cardamomum Obat antikembung
Maton) dan ketumbar
(Coriandrum sativum L.)

11
Biji
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Kecubung (Datura metel) Mengobati penyakit asma, bisul, dan
anus turun
2. Kapur barus (Dryobalanops Mengobati gangguan pencernaan
aromatica Gaertn.)
3. Pinang (Areca catecha L.) Tepung biji pinang berkhasiat
sebagai obat antelmentika, terutama
terhadap cacing pita
4. Kedawung (Parkia biglobosa Sebagai bahan obat sakit perut,
Bentham) mulas, diare, dan bersifat
astringensia
5. Pala (Myristica) Mengatasi perut kembung, sebagai
stimulansia setempat terhadap
saluran pencernaan, bahan obat
pembius, menyebabkan rasa kantuk,
dan memperlambat pernapasan
6. Jamblang (Eugenia cumini Merr) Sebagai bahan obat untuk
menyembuhkan penyakit kencing
manis (diabetes)
Akar
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Pepaya (Carica papaya L.) Obat cacing
2. Aren (Arenga pinnata Merril) Obat diuretik
3. Pule pandak (Rauwolfia Obat antihipertensi dan gangguan
serpentina Benth) neuropsikiatrik, seperti tekanan
darah tinggi

Umbi atau rimpang


No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Bangle (Zingiber purpureum Mengobati sakit kepala, susah buang
Roxb.) air besar, nyeri pada perut, sakit

12
kuning, perut kembung, dan
melangsingkan tubuh
2. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Menghangatkan badan, mengobati
sakit pinggang, asma, muntah, dan
nyeri otot
3. Kencur (Kaempferia galanga L.) Mengobati sakit kepala, obat batuk,
melancarkan keringat, dan
mengeluarkan dahak
4. Kunyit (Curcuma domestica Val.) Mengobati diare, masuk angin,
hepatitis, dan kejang-kejang
5. Lempuyang (Zingiber zerumbet) Obat pelangsing, penambah nafsu
makan, disentri, dan diare
6. Lengkuas (Languas galanga Mengobati panu, serta bersifat
L.Stunzt) antifungi dan anti bakteri
7. Temu giring (Curcuma heynaena Obat anti cacing, sakit perut, dan
Val.) melangsingkan tubuh
8. Temulawak (Curcuma Mengatasi sembelit, memperbanyak
xanthorrhiza Roxb.) ASI, dan memperkuat sekresi
empedu
9. Temu hitam (Curcuma Obat anti cacing, mencegah
aeroginosa Roxb.) kelesuan, dan memperlancar
peredaran darah
10. Alang-alang (Imperata cylindrica Obat untuk memperlancar air seni
Beav.) (diuretic)

13
BAB III
PEMBAHASAN
Jenis-Jenis Tanaman Obat
1. Laos (Alpinia galanga)

Tanaman laos adalah tanaman herba yang sering kita jumpai berada di sekitar
kita. Tanaman laos dapat di temukan pada daerah ladang, dan persawahan. Nama
latin tanaman laos adalah Alpinia Galaga (L). Will. Sedangkan dalam bahasa Inggris
tanaman laos mempunyai nama Greater Galangal dan  Blue Ginger. Tanaman laos
berasal dari daerah Asia Tropika. Penyebaran tanaman laos ini dari Indonesia,
Malaysia, Filipina, Cina, Hongkong dan India. Ciri-ciri tanaman laos ini berdaun
kecil dan memanjang mirip pita dengan ujung yang lancip dengan bunga yang
bertandan berwarna putih. Fungsi dan kegunaan tanaman laos bagi sebagian
masyarakat digunakan untuk bumbu masakan dan obat karena tanaman laos ini
banyak mempunyai manfaat dan khasiat yang baik untuk menyembuhkan berbagai
macam penyakit yang ada ditubuh.

14
Nama Daerah Tanaman Laos
Sunda : Laja
Jawa : Laos
Madura : Laos
Ternate : Galiasa
Lampung : Lawas

Klasifikasi Tanaman Laos

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Bangsa : Alpinieae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia Galanga (L). Will

Anatomi dan Morfologi Tanaman Laos


Tanaman laos merupakan salah satu jenis tanaman dari genus tumbuhan temu-
temuan (Alpinia). Tanaman laos ini tanaman herba tegak dengan ukuran 2 m lebih,
tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu membentuk batang semu. Batang
tanaman laos ini berwarna hijau agak keputihan. Daun tanaman laos ini tunggal
berwarna hijau  bertangkai pendek dimana letak daunnya saling berseling dengan
bentuk daun tanaman laos berbentuk lanset memanjang dan ujungnya meruncing
pangkal daun tumpul dengan tepi daun yang rata. Pertulangan daun tanaman laos ini
menyirip dengan ukuran  panjang 25-50 cm lebar 4-15 cm.
Tanaman laos memiliki bunga majemuk berbentuk lonceng berwarna putih
kehijauan dan kekuningan. Rimpang tanaman laos merayap, berdaging, bertekstur

15
mengkilap, beraroma khas, berserat kasar, dan pedas jika tua.  Buah tanaman laos ini
buah buni berbentuk bulat bertekstur keras ketika masih muda berwarna hijau
sedangkan ketika sudah matang atau tua akan berwarna hitam kecoklatan dengan
ukuran diameter sekitar 1 cm. Biji tanaman laos mempunyai ukuran kecil berbentuk
lonjong dan berwarna hitam. Tanaman laos berkembang biak dengan cara vegetatif
alami yaitu melalui rimpang atau akar tanaman. Habitat tanaman laos berada pada
tempat terbuka di daerah lembab bertanah sedikit pasir dengan drainase yang baik
dengan suhu 29-32˚C dengan iklim tropis.

Bagian Tanaman Laos Yang Digunakan


Rimpang atau akar

Kandungan Tanaman Laos


Tanaman laos mengandung minyak atsiri, galangol, alpinen, kamfer, dan menthyl-
cinnamate.

Manfaat dan Khasiat Tanaman Laos

1. Tanaman laos untuk tonikum.


2. Tanaman laos sebagai obat stamina pria.
3. Tanaman laos bermanfaat mengobati jamur atau panu
4. Tanaman laos berkhasiat menyembuhkan sakit rematik, meredakan nyeri.
5. Tanaman laos digunakan untuk menambah nafsu makan
6. Tanaman laos untuk antiviral terhadap HIV-1.
7. Tanaman laos sebagai obat untuk mengeluarkan senyawa kimia dari tubuh
dan melindungi sel-sel tubuh

Catatan
Konsumsilah tanaman lengkuas ini dengan bijak dan sesuai takara

16
2. Lidah Buaya (Aloe vera)
Deskripsi Singkat :

Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas atau ditanam orang di pot dan
pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal,
getas, tepinya bergerigi/ berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm,
lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning
kemerahan (jingga), Banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat. a. Batang
Tanaman Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup
oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini
akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Aloe Vera yang
bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun.
Batang Aloe Vera juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman. Peremajaan
tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari
sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan. b. Daun Daun
tanaman Aloe Vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya
berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen
(banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai
bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam

17
daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu
kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing,
permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat
mencapai 50 – 75 cm, dengan berat 0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling
batang bersaf-saf. c. Bunga Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan
berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil,
tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter.
Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan. d. Akar Akar tanaman Aloe
Vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang akar
berkisar antara 50 – 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah
yang subur dan gembur di bagian atasnya..

Salah Satu Manfaatnya : 

Mempercepat proses penyembuhan pasca operasi adalah dengan mengambil 2


daun lidah buaya kemudian dikupas kulit luarnya. Ambil dagingnya kemudian
dipotong potong makan begitu saja atau dapat dibuatkan sirup dengan rasa yang tidak
manis.

Nama daerah: 

Ilat boyo; Letah buaya; Jadam Lidah buaya (Indonesia), Crocodiles tongues
(Inggris); Jadam (Malaysia), Salvila (Spanyol), Lu hui (Cina);

Klasifikasi Tanaman Lidah Buaya


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales

18
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L

Habitat: Tumbuh liar di tempat yang berhawa panas.


Bagian tanaman yang digunakan: Daging daun
Komposisi:
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pahit, dingin. Anti radang,
pencahar (Laxative), parasitiside. Herba ini masuk ke meridian jantung, hati dan
pancreas.
KANDUNGAN KIMIA: Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin,
aloesin, Betabarboloin; Damar.
Khasiat: Anti inflamasi; Laksatif; Stomakik; Ekspektoran.
Nama simplesia: Succus Aloe inspissatus

Resep tradisional: 
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, bunga, akar, pemakaian segar,
KEGUNAAN:
1. Sakit kepala, pusing.
2. Sembelit (Constipation).
3. Kejang pada anak, kurang gizi (Malnutrition).
4. Batuk rejan (Pertussis), muntah darah.
5. Kencing manis (DM), wasir.
6. Peluruh. haid.
7. Penyubur rambut.

PEMAKAIAN:
Daun.. 10 – 15 gram, bila berbentuk pil: 1,5 – 3 gram. Atau berupa bubuk
(tepung) untuk pemakaian topikal.

19
PEMAKAIAN LUAR: Daun dipakai untuk koreng, eczema, bisul, terbakar,
tersiram air panas, sakit kepala (sebagai pilis), caries dentis (gigi berlubang),
penyubur rambut.
a. Penyubur rambut:
Daun lidah buaya segar secukupnya dibelah, diambil bagian dalam
yang rupanya seperti agar-agar, digosokkan ke kulit kepala sesudah
mandi sore, kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya
rambut dicuci. Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai
hasil yang memuaskan.
b. Luka terbakar dan tersiram air panas (yang ringan)
Daun dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagian
tubuh yang terkena api/air panas.
c. Bisul:
Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.

20
3. Bunga Matahari

Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah tumbuhan semusim dari suku


kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun
tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya
berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai
30 cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga
ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga Matahari juga memiliki perilaku khas,
yaitu bunganya selalu menghadap / condong ke arah matahari atau heliotropisme.
Orang Perancis menyebutnya tournesol atau "pengelana Matahari". Namun, sifat ini
disingkirkan pada berbagai kultivar baru untuk produksi minyak karena memakan
banyak energi dan mengurangi hasil.

Kingdom : Plantae
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Mangoliopsida
Ordo : Asteridales
Famili : Asteraceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus annuus L.

21
Manfaat BUNGA MATAHARI - memang sangatlah banyak sekali, terutama
untuk kesehatan, yang menggunakan bunga matahari sebagai
media Pengobatan, untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik penyakit
ringan maupun penyakit yang berat, manfaat bunga matahari ternyata tidak hanya
sebagai pajangan atau hiasan saja, dan pada kesempatan kali ini saya akan membahas
tentang Manfaat BUNGA MATAHARI Bagi Kesehatan dan Pengobatan yang
mungkin dari anda belum ada yang mengetahuinya.
Komposisi Bunga Matahari  yang baik untuk Kesehatan Maupun
Pengobatan
Tentunya ada bertanya - tanya memang di bunga matahari ada kandungan apa
saja kok bisa baik untuk kesehatan?. Untuk menjawab rasa penasaran anda
saya akan menjelaskanya, di dalam bunga matahari terdapat banyak sekali zat
yang sangat baik bagi kesehatan terutama untuk pengobatan berbagai
penyakit. Zat baik yang terkandung di dalam bunga matahari di antaranya
yaitu : Xantofil, flavon glikosida, antosian glokosida, kholina, betaina,
sapogenin dan masih banyak lagi zat yang berguna bagi kesehatan dan
pengobatan.
Nah itu dia berbagai zat yang ada di dalam bunga matahari yang
tentunya memiliki manfaat sebagai pengobatan dan untuk kesehatan, lalu apa
saja sih penyakit yang bisa di sembuhkan dengan menggunakan bunga
matahari?, pastinya anda semakin penasaran kan, oke sekarang baca berbagai
penyakit yang bisa di sembuhkan dengan menggunakan bunga matahari
berikut ini :
Ragam Manfaat Bunga Matahari bagi Kesehatan dan Pengobatan
Sakit Kepala
Jika anda mengalami sakit kepala yang sangat membuat anda terganggu, maka
tidak ada salahnya anda menggunakan bunga matahari sebagai media untuk
pengobatan sakit kepala yang sedang anda alami. Bagaimana cara
menggunakan bunga matahari sebagai obat sakit kepala?. Cara

22
menggunakan bunga matahari sebagai media pengobatan untuk sakit kepala
yaitu dengan menyiapkan 25 - 30 gr bunga matahari, setelah itu anda bisa
merebus bunga matahari dengan 3 gelas air dan sampai tersisa 1/2 gelas saja,
kemudian minum air rebusan bunga matahari 2 kali sehari setelah makan.

Radang Payudara
Masalah radang payudara ini sering di alami oleh wanita, terutama yang sudah
lanjut usia, tapi menggunakan manfaat dari bunga matahari juga bisa di
gunakan untuk menyembuhkan radang payudara, bahan - bahan yang di
gunakan untuk mengobati radang payudara yaitu dengan kepala bunga
matahari, gula secukupnya dan juga air seperlunya, setelah bahan siap maka
lanjut ke cara pembuatanya, untuk cara pembuatan obat dengan menggunakan
manfaat dari bunga matahari, yaitu dengan cara ambil kepala bunga
matahari tanpa biji, kemudian potong halus dan jemur sampai kering, setelah
kering maka sagrai bunga sampai hangus, lalu giling menjadi tepung,
kemudian di campur dengan gula dan juga air hangat, lalu di minum setiap
hari untuk mengobati radang payudara dengan bunga matahari.

Rematik
Tentunya anda terganggu sekali ya jika terkena rematik? ya penyakit yang
satu ini memang sering menyerang kalangan remaja sampai lanjut usia, lalu
bagaimana cara mengobati rematik?, untuk mengobati rematik anda bisa
menggunakan manfaat dari bunga matahari,  caranya yaitu dengan merebus
kepala bunga matahari sampai menjadi kanji, setelah itu tempelkan hasil
rebusan bunga matahari tadi ke bagian tubuh yang sakit karena rematik.

23
Keputihan
Masalah ini sangat sering di alami oleh wanita dengan kisaran usia mudah,
lalu bagaimana cara mengatasi dan mengobati keputihan?, keputihan bisa di
obati dengan menggunakan manfaat dari bunga matahari, nah untuk bahan
dan cara pembuatanya yaitu dengan menyiapkan 4 gr bunga matahari, 4 gr
akar pada bunga matahari, 5 gr daun beluntas, 5  gr tapak liman, 4 gr daun
seribu segar, jika bahan siap lalu bagaimana cara membuatnya? ini cara
membuatnya yaitu dengan memasukan semua bahan ke dalam 120 ml air,
setelah itu rebus sampai mendidih dengan waktu 15 menit, kemudian saring
dengan air bersih, lalu di peras, nah air perasan itulah yang di gunakan untuk
mengobati keputihan, dengan di minum setiap hari secara teratur bisa juga
dengan di campur madu, karena madu juga memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan.

24
Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi bisa di kurangi dengan menggunakan manfaat dari
bungga matahri, caranya yaitu dengan menyiapkan bahan - bahan yang akan
di gunakan berupa 10 gr kepala pada bunga matahari, 4 gr rambut buah
jangung, jika bahan siap cara menggunakanya gimana? pertanyaan yang
sering muncul jika dalam situasi binggung, cara membuatnya sangat gampang
sekali, yaitu dengan mencuci bersih semua bahan, lalu masukan ke dalam
wadah yang berisi air 100 ml, kemudian didikan selama 15 menit, kemudian
air hasil rebusan di saring dan di minum 2 minggu sekali, gampang kan
menggunakan manfaat bunga matahari untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Demam
Penyakit ini seeringkali membuat tidak nyaman dalam melakukan sesuatu,
tapi demam bisa di sembuhkan dengan menggunakan manfaat dari bunga
matahari loh, tidak percaya? ini dia buktinya, dengan menggunakan 100 gr
biji bunga matahri maka dapat mengobati demam, caranya yaitu dengan
menyangrai biji bunga matahari selama 15 menit, kemudian di tumbuk sampai
menjadi halus, lalu tambahkan air dan oleskan ke bagian perut dan juga leher,
lakukan cara ini selma dua kali sehari untuk mengobati penyakit demam
dengan menggunakan manfaat bunga matahari.
Kencing Batu
Kencing batu merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi kesehatan,
seringkali penderita mengalami kesakitan pada saat akan membuang air seni,
dengan menggunakan manfaat dari bunga matahari, maka kencing batu dapat
di sembuhkan, bahan - bahan yang di gunakan untuk mengobai kencing batu
yaitu dengan 4 gr akar bunga matahari, 4 gr batang bunga matahari, 4 gr daun
bunga matahari, 4 gr bunga matahari dan juga adas pulawaras, jika bahan siap
maka cara pembuatanya yaitu dengan merebus semua bahan sampai
mendidih, kemudian air hasil rebusan di saring dan di minum setiap hari,
sampai kencing batu hilang.

25
 Manfaat Tanaman Obat
Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dengan adanya
tanaman obat. Meskipun kemajuan dalam bidang teknologi dan ilmu
pengetahuan terus berkembang pesat, namun penggunaan tumbuhan menjadi
obat tradisional oleh masyarakat terus meningkat dan perkembangannya juga
semakin maju. Hal ini dapat dilihat terpenting dengan semakin banyaknya obat
tradisional dan jamu-jamu yang beredar di komunitas yang diolah oleh industri-
industri. Berikut adalah beberapa manfaat tumbuhan obat, yaitu:
1. Menjaga kesehatan. Fakta keampuhan obat tradisional dalam menunjang
kesehatan telah terbukti secara empirik, penggunaannyapun terdiri dari
berbagai lapisan, mulai anak-anak, remaja dan orang lanjut usia.
2. Memperbaiki status gizi masyarakat. Banyak tumbuhan apotik hidup yang
dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatkan gizi,seperti: kacang,
sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-buahan sehingga kebutuhan
vitamin akan terpenuhi.
3. Menghijaukan lingkungan. Meningkatkan penanaman apotik hidup salah satu
cara untuk penghijauan lingkungan tempat tinggal.
4. Meningkatkan pendapatan masyarakat. Tanaman obat dapat dibudidayakan,
kemudian hasilnya bisa dijual. Selain itu, tanaman obat bisa diolah terlebih
dahulu menjadi produk yang memiliki nilai jual. Penjualan hasil tanaman
obat ini akan menambah penghasilan keluarga.
Oleh karena itu, pembudidayaan tumbuhan yang bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat perlu dilestarikan dengan baik. Tanaman obat yang
ditanam di pekarangan rumah penduduk  memiliki banyak manfaatnya, selain
dapat dijadikan menjadi obat tradisional yang diramu dan  dibuat menjadi obat,
tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapat  keluarga.
Dengan demikian disamping dijadikan menjadi penyembuhan penyakit, tanaman
obat-obatan juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

26
 Teknologi Pengolahan Tanaman Obat
1. Penyortiran
Penyortiran harus segera dilakukan setelah bahan selesai dipanen, terutama untuk
komoditas temu-temuan, seperti: kunyit, temulawak, jahe dan kencur. Rimpang yang
baik dengan yang busuk harus segera dipisahkan juga tanah, pasir maupun gulma
yang menempel harus segera dibersihkan. Demikian juga untuk tanaman obat yang
diambil daunnya maupun herba (Sambiloto, pegagan), setelah dipanen langsung
disortir, daun yang busuk, kering maupun gulma lainnya harus segera dipisahkan.

2. Pencucian
Setelah disortir bahan harus segera dicuci sampai bersih jangan dibiarkan tanah
berlama-lama menempel pada rimpang karena dapat mempengaruhi mutu bahan.
Pencucian harus menggunakan air bersih, seperti : air dari mata air, sumur atau PAM.
Cara pencucian dapat dilakukan dengan cara merendam sambil disikat menggunakan
sikat yang halus. Perendaman tidak boleh terlalu lama karena zat-zat tertentu yang
terdapat dalam bahan dapat larut dalam air sehingga mutu bahan menurun.
Penyikatan diperbolehkan karena bahan yang berasal dari rimpang pada umumnya
terdapat banyak lekukan sehingga perlu dibantu dengan sikat. Tetapi untuk bahan
yang berupa daun-daunan cukup dicuci dibak pencucian sampai bersih dan jangan
sampai direndam berlama-lama.

3. Penirisan dan Pengeringan


Selesai pencucian rimpang, daun atau herbal ditiriskan dirak-rak pengering. Hal ini
dilakukan sampai bahan tidak meneteskan air lagi. Untuk komoditas temu-temuan
pengeringan rimpang dilakukan selama 4-6 hari dan cukup didalam ruangan saja.
Setelah kering rimpang disortir kembali sesuai dengan standar mutu perdagangan
atau mungkin dapat diolah lebih lanjut. Khusus untuk rimpang jahe, standar
perdagangan dikategorikan sbb: Mutu I : bobot 250 g/rimpang, kulit tidak terkelupas,

27
tidak mengandung benda asing dan tidak berjamur, Mutu II : bobot 150-249
g/rimpang, kulit tidak terkelupas, tidak mengandung benda asing dan tidak berjamur
dan Mutu III: bobot lebih kecil, kulit terkelupas maksimum 10%, benda asing
maksimum 3% dan kapang maksimum 10%.

4. Penyimpanan
Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan menggunakan jala plastik, kertas
maupun karung goni yang terbuat dari bahan yang tidak beracun/tidak bereaksi
dengan bahan yang disimpan. Pada kemasan jangan lupa beri label dan cantumkan
nama bahan, bagian tanaman yang digunakan, no/kode produksi, nama/alamat
penghasil dan berat bersih. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk ruang
penyimpanan, yaitu gudang harus bersih, ventilasi udara cukup baik, tidak bocor,
suhu gudang maksimal 30°C, kelembaban udara serendah mungkin 65% dan gudang
bebas dari hewan, serangga maupun tikus dll.

5. Pengolahan
Dalam pengolahan tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan yang baik
karena menyangkut standar mutu. Hal ini ada hubungannya dengan masalah
kebersihan maupun bahan aktif.

28
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pengertian Tanaman Obat.
Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai
khasiat atau kegunaan sebagai obat.
Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya
adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya
tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik
sehingga dapat berdaya guna bagi kita. Karena dengan perkembangan teknologi pula,
semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya
secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan
penyakit tanpa menimbulkan efek samping.

Teknologi Pengolahan Obat :


1. Penyortiran
2. Pencucian
3. Penirisan dan Pengeringan
4. Penyimpanan
5. Pengolahan

4.2 SARAN
Penyusun menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin
menggalakkan penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat
memiliki fungsi dan khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan
kimia. Selain itu juga tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi
yang lebih sederhana serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak
biaya.

29
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Hieronimus Budi .1998. Tanaman Obat Keluarga.Yogyakarta:Teknologi
Tepat Guna (Online)

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga (Online)

30

Anda mungkin juga menyukai