Anda di halaman 1dari 19

OBAT HERBAL

“OBAT TRADISIONAL”
Rini Faramita Sadar, S.Farm., M.Si., Apt.
DEFENISI
HERBAL
!!!
“Back To Nature”

Dalam dunia pengobatan, istilah


herbal berkenaan dengan segala
jenis tumbuhan dan atau seluruh
bagian-bagiannya yang
mengandung satu atau lebih bahan
aktif yang dapat digunakan
sebagai obat (therapeutic). 
Pasal 1
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN NOMOR
246/MENKES/PER/V/1990
OBAT
TRADISIONAL
Bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan
galenik atau campuran “OBAT HERBAL adalah obat
berasal dari tumbuhan
yang
yang
dari bahan-bahan diproses/ diekstrak sedemikian rupa
sehingga menjadi serbuk, pil atau
tersebut, yang secara cairan yang dalam prosesnya tidak
traditional telah menggunakan zat kimia”
digunakan untuk
pengobatan berdasarkan
LATAR
BELAKANG
PERKEMBANGAN OBAT HERBAL
Pada dasarnya

Pengobatan dengan Obat herbal Holistik


dilakukan dengan pendekatan

 yaitu tubuh manusia dipandang memiliki suatu sistem


harmoni yang selalu seimbang.
 Apabila ada salah satu bagian tubuh bermasalah, akan timbul
pula masalah pada bagian tubuh yang lain

 Obat herbal di sini bekerja dengan cara memberi energi pada organ tubuh dan kelenjar
tertentu serta menyeimbangkan kondisi tubuh sehingga membantu mengembalikan
keharmonisan dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
 Dalam aplikasinya, pengobatan dengan obat herbal diarahkan untuk menjaga dan
mempertahankan sistem imun tubuh untuk melawan patogen (bibit penyakit) dari luar.
SEJARAH

Pada mulanya penggunaan obat dilakukan secara empirik dari tumbuhan,


hanya berdasarkan pengalaman

Selanjutnya Philippus Aureolus Theophrastus Bombastus von


Hohenheim (Paracelsus)(1541-1493 SM) dikenal sebagai bapak
toksikologi, berpendapat bahwa untuk membuat sediaan obat
perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat obat
dari bahan yang sudah diketahui zat aktifnya

Hippocrates (459-370 SM) yang dikenal sebagai


bapak kedokteran dalam praktek pengobatannya
telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan
SEJARAH
Claudius Galen (200-129 SM) menghubungkan penyembuhan
penyakit dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu
farmakologi

Selanjutnya Ibnu Sina (980-1037) telah menulis beberapa buku tentang


metode pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan obat serta cara
pembuatan sediaan obat seperti pil, supositoria, sirup dan menggabungkan
pengetahuan pengobatan dari berbagai negara yaitu Yunani, India, Persia,
dan Arab untuk menghasilkan pengobatan yang lebih baik

Johann Jakob Wepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi efek


farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan
“I pondered at length, finally resolved to clarify the matter by
experiment”, ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian
farmakologi dan toksikologi pada hewan percobaan. Percobaan pada
hewan merupakan uji praklinik yang sampai sekarang merupakan
persyaratan sebelum obat diuji coba secara klinik pada manusia.
Institut farmakologi pertama didirikan pada th 1847 oleh Rudolf
Bucheim(1820-1879) di Universitas Dorpat(Estonia)
SEJARAH

• Selanjutnya Oswald Schiedeberg (1838-


1921) bersama dengan pakar disiplin ilmu
lain menghasilkan konsep fundamental
dalam kerja obat meliputi reseptor obat,
hubungan struktur dengan aktifitas dan
toksisitas selektif
• Konsep tersebut juga diperkuat oleh
T.Frazer (1852-1921) di Scotlandia,
J.Langley (1952-1925) di Inggris dan
P.Ehrlich (1854-1915) di Jerman.
• Sampai akhir abad 19, obat merupakan
produk organik atau anorganik dari
tumbuhan yang dikeringkan atau segar,
bahan hewan atau mineral yang aktif dalam
penyembuhan penyakit tetapi dapat juga
menimbulkan efek toksik bila dosisnya
SEJARAH

• Untuk menjamin tersedianya obat agar tidak


tergantung kepada musim maka tumbuhan
obat diawetkan dengan pengeringan.
• Contoh tumbuhan yang dikeringkan pada saat
itu adalah getah Papaver somniferum (opium
mentah) yang sering dikaitkan dengan obat
penyebab ketergantungan dan ketagihan.
SEJARAH

 Dengan mengekstraksi getah tanaman tersebut dihasilkan


berbagai senyawa yaitu morfin, kodein, noskapin,
papaverin, dll yang ternyata memiliki efek yang berbeda
satu sama lain walaupun dari sumber yang sama dosis
tumbuhan kering dalam pengobatan ternyata sangat
bervariasi tergantung pada tempat asal tumbuhan, waktu
panen, kondisi dan lama penyimpanan
 Maka untuk menghindari variasi dosis, F.W. Sertuerner
(1783-1841) pada th 1804 mempelopori isolasi zat aktif
dan memurnikannya dan secara terpisah dilakukan sintesis
secara kimia, Sejak itu berkembang obat sintetik untuk
berbagai jenis penyakit.
SEJARAH PENGGUNAAN HERBAL
 Perkembangan pengobatan dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat
obat telah dicapai seiring dengan perkembangan kedokteran barat yang
telah diakui dunia internasional. Penggunaan herbal atau tanaman obat
sebagai obat dikatakan sama tuanya dengan umur manusia itu sendiri
 Sejak jaman dahulu makanan dan obat-obatan tidak dapat dipisahkan
dan banyak tumbuh-tumbuhan dimakan karena khasiatnya yang
menyehatkan.
 Pada jaman mesir kuno, dimana para budak diberi ransum bawang
setiap hari untuk membantu menghilangkan banyak penyakit demam
dan infeksi yang umum terjadi pada masa itu. Sejak itu catatan pertama
tentang penulisan tanaman obat dan berbagai khasiatnya telah
dikumpulkan oleh orang-orang mesir kuno. Dimana saat itu para
pendeta Mesir kuno telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan
herbal. Dari abad 1500 SM telah dicatat membuat berbagai tanaman
obat, termasuk jintan dan kayu manis.
 Oran-orang Yunani dan Romawi kuno juga telah melakukan
pengobatan herbal. Disaat mereka mengadakan perjaalanan ke
berbagai daratan yang baru, para dokter mereka menemukan
berbagai tanaman obat baru seperti rosemary dan lavender. Hal
itupun langsung diperkenalkan pada berbagai daerah baru.
Berbagai kebudayaan yang lain yang memiliki sejarah
penggunaan pengobatan dengan menggunakan tanaman obata
tau herbal adalah orang Cina dan India
 Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan
dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri, dan memiliki
tananan obat masing-masing yang digunakan untuk merawat
para pendeta maupun para penduduk setempat.
 Pada beberapa daerah, khususnya Wales dan Skotlandia, orang-
orang Druid dan para penyembuh Celtik memiliki tradisi lain
tentang herbalisme, dimana obat-obat dicampur adukkan dengan
agama dan ritual. Semakin berkembangnya pengetahuan herbal
dan seiring dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15
 Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari Bondon menulis
tanaman obat dari berbagai tanaman yang sangat berguna.
 Nicholas Culpepper ( 1616-1654) dengan karyanya yang paling
terkenal yaitu “The Complete Herbal and English Physician,
Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649.
 pada tahun 1812, Henry Potter telah memulai bisinsnya
menyediakan berbagai tanaman obat dan berdagang lintah. Disaat
itulah banyak sekali pengetahuan tradisional dan cerita rakyat
tentang tanaman obat dapat ditemukan mulai dari Inggris, Eropa,
Timur Tengah, Asia, dan Amerika, Sehingga Potter terdorong
untuk menulis kembali bukunya “Potter’s  Encyclopaedia
of Botanical Drug and Preparatians “, yang sampai saat inipun
masih diterbitkan
 Tahun 1864 National Association of Medical Herbalists
didirikan, untuk mengorganisir pelatihan para praktisi
pengobatan herbal serta mempertahankan standart-standar
praktek pengobatan.
 Hingga awal abad ini banyak institute telah berdiri untuk
mempelajari pengobatan herbal.
 Berkembangnya penampilan obat-obatan herbal yang lebih alami
telah menyebabkan tumbuhnya dukungan dan popularitasnya.
Obat-obatan herbal dapat dipandang sebagai pendahuluan
farmakologi modern, tetapi sekarang obat-obatan herbal ini terus
sebagai metode yang efektif dan lebih alami untuk menyembuhkan
dan mencegah penyakit
 Sejarah tanaman obat atau herbal di Indonesia berdasarkan fakta
sejarah adalah obat asli Indonesia.
 Catatan sejarah menunjukkan bahwa di wilayah nusantara dari
abad ke 5 sampai dengan abab ke 19, tanaman obat merupakan
sarana paling utama bagi masyarakat tradisional kita untuk
pengobatan penyakit dan pemeliharan kesehatan.
 Kerajaan di wilayah nusantara seperti Sriwijaya, Majapahit dan
Mataram yang telah mencapai beberapa puncak kejayaan dan
menyisakan banyak peninggalan yang dikagumi dunia, adalah
produk masyarakat tradisional yang mengandalkan pemeliharaan
kesehatannya dari tanaman obat.
 Banyak jenis tanaman yang digunakan secara tunggal
maupun ramuan terbukti sebagai bahan pemelihara
kesehatan. Pengetahuan tanaman obat yang ada di wilayah
Nusantara bersumber dari pewarisan pengetahuan secara
turun-temurun, dan terus-menerus diperkaya dengan
pengetahuan dari luar Nusantara, khususnya dari China dan
India.
 Tetapi dengan masuknya pengobatan modern di Indonesia,
dengan didirikannya sekolah dokter jawa di Jakarta pada
tahun 1904, maka secara bertahap dan sistematis
penggunaan tanaman obat sebagai obat telah ditinggalkan.
Dan telah menggantungkan diri pada obat kimia modern,
penggunaan tanaman obat dianggap kuno, berbahaya dan
terbelakang.
 Sebagai akibatnya masyarakat pada umumnya tidak mengenal tanaman
obat dan penggunaannya sebagai obat. Namun masih ada sebenarnya
upaya yang melestarikan dan memanfaatkan tanaman obat dalam
dokumentasinya seperti K. Heyne, menulis buku “Tanaman berguna
Indonesia “, dr. Seno Sastroamidjojo, dengan bukunya “Obat Asli
Indonesia” dan beberapa upaya mengembangankan pengetahuan tanaman
obat Indonesia dan aplikasinya dalam pengobatan.
 Saat ini obat herbal digunakan di klinik pengobatan Tradisional : RS Dr.
Sutomo Surabaya dan beberapa rumah sakit besar di Jakarta juga sudah
menyediakan obat herbal, beberapa dekade terakhir ini terdapat
kecenderungan secara global untuk kembali ke alam. Kecenderungan
untuk kembali ke alam atau “back to nature”, dalam bidang pengobatan
pada herbal ini sangat kuat di Negara-negara maju dan berpengaruh besar
di Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Lembaga-lembaga
pendidikan pelatihan herbalpun kini telah banyak diminati masyarakat.
Pentingnya kepedulian kita kan tanaman obat atau herbal yang telah sejak
jaman dulu kala perlu di lestarikan dan diterapkan seperti negara-negara
lain yang telah menggunakan herbal sebagai obat leluhur.
 Pada masa kini, para ahli mulai tertarik dengan penggunaan obat herbal
ALASAN

ALASAN MEMILIH OBAT HERBAL


1. Lebih mudah dijangkau masyarakat,baik harga maupun
ketersediaannya
2. Sudah dipercaya sejak nenek moyang
3. Efek samping minimal
4. Kegagalan penggunaan obat
modern untuk penyakit tertentu seperti kanker
5. Semakin luas akses Informasi mengenai obat tradisional di
seluruh dunia
6. WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional
termasuk obat herbal dalam pemeliharaan kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,
terutama untuk penyakit kronis, dan degeneratif
PENGGOLONGAN

PENGGOLOGAN OBAT HERBAL

Dibuat secara empirik


JAMU berdasarkan pengalaman

Bahan bakunya
OBAT HERBAL harus distandarisasi dan sudah
TERSTANDAR diuji farmakologi secara
eksperi mental , pada hewan coba

Sama dengan obat modern bahan


FITOFARMAKA bakunya harus distandarisasi dan
harus melalui uji klinik pada
manusia
LOGO/PENANDAAN

JAMU OBAT FITOFARMAKA


HERBAL TERSTANDAR

Anda mungkin juga menyukai