FARMASETIKA
Materi Kuliah
1. Pengantar Farmasetika
11. Suspensi
12.Emulsi
4.Serbuk
5. Kapsul
6. Tablet
7.Pil
8.Suppositoria
9. Semisolid (Salep, pasta, krim, gel)
10.Larutan
NILAI AKHIR
Kehadiran &
Attitude
10%
30%
30%
UTS
Tugas/Paper
UAS
30%
3
Farmasi
DEFINISI
Berasal dari Bahasa Yunani, dari kata pharmakon yang artinya suatu guna-guna atau obat
Ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur , meracik, memformulasi, mengidentifikasi,
mengkombinasi, menganalisis serta menstandarkan obat beserta pendistribusian dan penggunaannya
secara aman
Profesi Farmasi
Profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu dalam hal penyediaan dalam hal penyediaan dan
pengolahan bahan sumber alam serta bahan sintesis yang cocok dan menyenangkab utuk
didistribusikan serta digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu penyakit
Farmasetika
Ilmu yang mempelajari tentang formulasi dan teknologi pembuatan sebuah obat jadi atau sediaan
farmasi
Obat
suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati atau
mencegah penyakit pada manusia atau hewan
Ancient Era
Awal mula waktu1600 SM
pengobatan meniru
pada pengobatan
yg dilakukan o/
hewan
Empiric Era
1600-1940
sdh ditemukan
metode
pengobatan
menurut
kebiasaan/menurut
pengalaman zaman
lalu
Industrialization
Patient Care
Era
Era
1940 1970
stlh ditemukan
kebiasaan(dibuat
industri),shg mudah
digunakan&sudah
dibentuk sediaan
obat
1970 hingga
sekarang
ketika sdh mmbwt
produk obt yg
bagas,tp kembali lg
trgantung pd jenis
pasien (meminum
dngn bnr/tdk)
Biotechnology
and genetic
engineering
Pengobatan secara
genetik
SEJARAH PENGOBATAN
.
SEJARAH
PENGOBATAN
Sebelum
jamannya
para
pendeta
(pimpinan spritual), tetua atau orang
yang bijak dari suatu suku, yang
mempunyai
ilmu
menyembuhkan
dengan tumbuh-tumbuhan, yang mereka
dapatkan dari pengalaman dan turuntemurun dipanggil untuk mengobati
orang sakit.
Dari penyediaan bahan obat ini ilmu dari
perapotekan dimulai.
Pada jaman pendeta (pimpinan spritual),
ilmu dari perapotekan menjadi satu
dengan fungsi dari pendeta.
Pada
jaman
dahulu
pekerjaan
kefarmasian tidak dapat dibedakan dari
kedokteran karena pekerjaan tersebut
umumnya merupakan fungsi pimpinan
agama suatu suku
SEJARAH
PENGOBATAN
TAHUN 3000 SM
Bangsa Sumeria telah menggunakan tumbuhtumbuhan sebagai obat
Tablet resep dari tanah terbuat dari tanah
yang dicampur gum resin dan herba thyme
yang dilarutkan dalam bir kemudian baru
dibentukan lempengan
Diakui sebagai resep berbentuk tulisan tertua
di dunia
Disimpan di Museum Universitas Pennsylvania di
Amerika Serikat
SEJARAH
PENGOBATAN
TAHUN 2000 SM
Ditemukan jejak pengobatan kuno di China
berupa tulisan dari masa kaisar Sheng Nung
SEJARAH
PENGOBATAN
TAHUN 500 SM
Terra Sagillata (sealed earth/segel bumi)
SEJARAH
PENGOBATAN
Abad ke 16 SM (Tahun 15550)
Papyrus Ebers gulungan kertas yang memiliki
panjang 60 kaki dan lebar satu kaki
Ditemukan di dalam kuburan mumi di Mesir oleh
Georg Ebers, seorang ahli tentang Mesir yang
berasal dari Jerman
Berisi formula obat dengan sekitar 800 resep yang
menyebutkan tentang 700 macam obat yang
kebanyakan berasal dari tumbuh-tumbuhan,
hewan serta mineral
Obat-obatan tersebut antara lain, akasia, biji jarak
(castor) dan anisi, dan mineral seperti besi oksida,
natrium bikarbonat, natrium klorida dan sulfur.
HIPPOCRATES
Tahun 460-370 SM
Dokter Yunani yang memperkenalkan
farmasi dan kedokteran secara ilmiah.
Hasil pekerjaannya diantaranya uraian dari
berate sratus obat-obatan yang ada masa
itu timbul istilah farmakon
DIOSCORIDES
Abad Ke-1 M
Ahli Botani Yunani
Orang pertama yang menggunakan tumbuh2an sebagai
ilmu farmasi penerapan.
De Materia Medica awal dari pengembangan botani
farmasi. Ilmu dalam bidang ini sekarang dikenal sebagai
farmakognosi
Obat yang dibuat dari Aspiridium, Opium, Ergot,
Hyosyamus dan Cinnanomun
MITHRIDATES VI
Tahun 100 M
Raja Od Pontus pada masa kekaisaran Romawi
Penelitian membuat racun beserta cara mencegah dan
dan menetralkannya
Mithridatum formula penawar racun yang terkenal dan
bertahan lebih dr 1000 tahun
GALEN
Tahun 131-200 M
Dokter dan ahli farmasi Yunani
Farmasi Galenika obat-obatan yang berasal dari
alam, formula dan sediaan farmasi
Galens Cerats sejenis krim pendingin yang
formulanya yang sangat mirip sekali dengan
sediaan krim saat ini
FREDERICK II
Tahun 1240 M
Raja Jerman
Two Slices Dekrit tentang pemisahan
secara resmi antara farmasi dan
kedokteran
PHILIPPUS AUREOLUS
THEOPRASTUS BOMBASTUS
van HOHENHEIM
(PARACELCUS)
Tahun 1493-1541
SEJARAH
KEFARMASIAN ARAB
ISLAM
Farmasi Arab dikenal dengan naman
saydanah /al saydanani yang artinya dia
yang menjual yang maksudnya farmasi
Bahan yang banyak digunakan dalam
terapi pengobatan arab adalah kamfora
dan sandalwood
TOKOH FARMASI
ARAB ISLAM
YANG UTAMA
Yuhana B.
Masawayh
777-857 M
Anak seorang ahli farmasi
Buku al-Musshajar al-Kabir daftar penyakit dan obatobatnya dan juga pola makan yang berkaitan
Abu Hasan Ali bin Sahl Rabban alTabari
Sahabat Masawayh
Buku Syurga Hikmah materia media, makanan biji bijian,
kegunaan teurapeutik hewan , psikoterapi, kisah kisah
kedokteran dan juga campuran obat obatan dan cara
membuatnya
Sabur bin Sahl
Agraabaadhin formula obat pertama yang ditulis dalam
sejarah Islam
Berisi resep kedokteran tentang kaidah dan teknik meracik
obat, farmakologi serta dosis penggunaan
Disusun berdasarkan jenis sediaan (tablet, serbuk, salep,
sirup dsb)
PENDIDIKAN FARMASI
Pada tahun 1797 telah berdiri sekolah
farmasi yang pertama di Perancis
Di Amerika sekolah farmasi pertama berdiri
pada tahun 1821 di Philadelphia
PERKEMBANGAN
FARMASI DI
INDONESIA
Pekerjaan kefarmasian terutama pekerjaan
meracik obat-obatan dikerjakan di apotek
yang dilakukan oleh Asisten Apoteker di
bawah pengawasan Apoteker.
Bentuk apotek yang pernah ada di
Indonesia ada 3 macam : apotek biasa,
apotek darurat dan apotek dokter.
Perkembangan farmasi di
Indonesia sudah dimulai
semenjak zaman Belanda,
sehingga buku pedoman
maupun undang-undang yang
berlaku pada waktu itu
berkiblat pada negeri Belanda.
Setelah kemerdekaan, buku
pedoman maupun undangundang yang dirasa masih
cocok tetap dipertahankan,
sedangkan yang tidak sesuai
lagi dihilangkan.
FARMAKOPE
Buku adalah buku resmi farmasi yang dikeluarkan suatu negara tertentu yang
memuat standar yang dibutuhkan untuk membuat sauatu obat.
Farmakope memuat persyaratan kemurnian, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan,
serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan
FARMAKOPE
FARMAKOPE
Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan :
Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 Mei
1962
Sebelum Indonesia mempunyai Farmak
ope yang berlaku adalah farmakope
Belanda.
Baru pada tahun 1962 pemerintah RI
menerbitkan buku farmakope yang
pertama, dan semenjak itu farmakope
Belanda dipakai sebagai referensi saja.
umum,
monografi
bahan baku
obat,
monografi
sediaan
obat,
monografi
eksipien,
monografi
alat kesehatan,
monografi
sediaan
biologi, dan
monografi radiofarmasi.
Daftar Isi;
Kata Pengantar;
Sejarah Farmakope Indonesia;
Daftar Sediaan Umum,
Daftar
Umum;
Monografi;
Lampiran;
Pereaksi, Indikator,
Tabel
dan
dan Larutan;
Index.
MONOGRAFI FARMOKOPE
INDONESIA EDISI V
FORMAT MONOGRAFI
FARMAKOPE INDONESIA
EDISI V
BAHAN OBAT
nama generik
dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris; struktur
molekul; nama kimia lengkap dengan
nomor CAS dan bobot molekulnya;
pernyataan kekuatan atau potensi
bahan aktif dalam bahan yang
diperiksa; pemerian bahan; kelarutan;
identitas dan identifikasi; kemurnian
dan pengujiannya; prosedur
penetapan kadar bahan aktif; serta
wadah dan cara penyimpanan.
OBAT
nama obat jadi dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris;
pernyataan kekuatan atau potensi
bahan aktif dalam sediaan yang
dimaksud/diperiksa; identitas dan
identifikasi;
kemurnian
dan
cara pengujiannya; kinerja obat
dan pengujiannya (waktu hancur,
disolusi, keseragaman sediaan, dll);
prosedur penetapan kadar atau
potensi bahan aktif dalam obat;
serta wadah dan penyimpanan.
c. Bahan Tambahan
l. Suhu penyimpanan
m. Penandaan
e. Larutan
f. Bobot Jenis
o. Waktu Kadaluarsa
g. Suhu
h. Air
i. Pemerian
ISTILAH
KELARUTAN
WADAH dan
PENYIMPANAN
Harus melindungi isi terhadap masuknya bahan cair, bahan padat atau uap dan mencegah kehilangan, merekat,
mencair atau menguapnya bahan selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi, harus dapat
ditutup rapat kembali.
Wadah tertutup Wadah tertutup rapat dapat diganti dengan wadah tertutup kedap untuk bahan dosis tunggal
rapat
Wadah tertutup
kedap
Harus dapat mencegah menembusnya udara atau gas lain selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan
distribusi
Digunakan untuk produk obat yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai dosis tunggal yang harus digunakan segera
setelah dibuka.
Wadah atau pembungkusnya sebaiknya dirancang sedemikian rupa hingga dapat diketahui apabila wadah tersebut
pernah dibuka. Tiap wadah satuan tunggal harus diberi etiket yang menyebutkan identitas, kadar atau kekuatan, nama
Wadah satuan
produsen, nomor bets dan tanggal kadaluwarsa.
tunggal
WADAH dan
PENYIMPANAN
Wadah
Adalah wadah
yang
memungkinkan
dapat diambil
isinya beberapa
kali tanpa
mengakibatkan
perubahan
kekuatan, mutu
atau kemurnian
sisa zat dalam
wadah tersebut
Wadah dosis
ganda
Tiap wadah
dosis tunggal
harus diberi
etiket seperti
pada Wadah
satuan tunggal.
Adalah wadah
satuan tunggal
untuk bahan
yang digunakan
bukan secara
parenteral
dalam dosis
tunggal,
langsung dari
wadah
Wadah
satuan ganda
Adalah wadah
satuan tunggal
untuk bahan
yang hanya
digunakan
secara
parenteral.
Wadah dosis
satuan
Wadah dosis
tunggal
WADAH dan
PENYIMPANAN
Adalah Wadah
satuan ganda
untuk bahan
yang digunakan
hanya secara
parenteral
SUHU
PENYIMPANAN
Sejuk
Dingin
Adalah kondisi suhu tidak
lebih dari 80c, lemari
pendingin mempunyai
suhu antara 20cdan 80c.
Adalah suhu
antara 300 400c
Adalah kondisi
suhu di atas 40.
Panas Berlebih
Adalah suhu
yang
dipertahankan
secara
termostatik
antara 20 dan
25, dengan
toleransi
penyimpangan
antara 15 dan
30 hingga ratarata suhu kinetik
tidak lebih dari
25
Hangat
Adalah suhu
pada ruang
kerja tidak lebih
dari 30.
Suhu Ruang
Terkendali
Suhu Ruang
SUHU
PENYIMPANAN
PENANDAAN
PERSEN DAN
PERSENTASE
KADAR
Untuk campuran padat dan semi
padat, persen b/b
Untuk larutan atau suspensi
padatan dalam cairan, persen b/v
Untuk larutan cairan dalam cairan,
persen v/v
Untuk larutan gas dalam cairan,
persen b/v
Sebagai contoh, 1 persen larutan
dibuat dengan melarutkan 1 g zat
padat atau semi padat, atau 1 ml
cairan, dalam pelarut sampai
volume 100 ml larutan.
Persen
Persentase Kadar
WAKTU
KADALUARSA
CPOB
3. Bangunan danFasilitas
4. Perlatan
5. Sanitasi dan Higiene
6. Produksi
7. Pengawasan mutu
8. Inspeksi diri, audit mutu dan Audit & Persetujuan Pemasok
9. Penanganan keluhan terhadap produk, penarikan kembali
produk dan produk kembalian
10. Dokumentasi.
11. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
12. Kualifikasi dan Validasi