Anda di halaman 1dari 51

RESEP,

BAHASA LATIN
DAN
DOSIS

Amelia Febriani, M.Si., Apt


ISTN- 2016
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Pengertian
Resep adalah permintaan tertulis kepada apoteker
pengelola Apotik ( APA ) untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi penderita dari dokter, dokter
gigi, dokter hewan yang diberi ijin berdasar peraturan
Perundang undangan yang berlaku
Permenkes No 21 / MENKES / PER / I /1981

Dalam arti umum resep adalah Formulae


Medicae, dan terbagi atas:

Formulae officinalis yaitu resep yang

tercantum dalam buku farmakope atau


buku lainnya dan merupakan standar

Formulae magistralis yaitu resep yang

ditulis oleh dokter menurut pendapatnya


sendiri, kadang-kadang merupakan
gabungan formula officinalis dengan
penambahan/pengurangan.

1. Yang berwenang dalam menulis resep:

Dokter Umum dan


spesialis

Dokter Gigi
Pembatasan jenis obat

Tanpa Pembatasan
obat

Khusus obat untuk

Ketentuan
Yang Harus
Diperhatikan
Pembatasan jenis
pasien

Hanya untuk hewan

mengobati penyakit

Dokter

gigi dan mulut

Dokter Hewan

Ketentuan y ang
Harus Diperhatikan

2. Kertas Resep

Ukuran dan warna

Pengelolaan dan
Penyimpanan Resep
Resep harus dirahasiakan

Tdk ada peraturan


khusus, biasanya
warna putih
Ukuran Lebar:
10-12 cm;
Panjang: 15-20
cm

Di tmpt praktek dokter


disimpan di laci terkunci
Di apotek di simpan selama 3
tahun
Resep narkotika dipisahkan dr

resep lainnya
Sesuai urutan tanggal & no
urut penerimaan resep

Pemusnahan Resep

Jika lebih dari 3 thn


dimusnahkan/ dibakar
Saksi : APA + 1 orang
petugas Apotik

Berita Acara harus ada


( ditanda tangani APA
dan saksi)

3. Resep/copy resep hanya dapat diperlihatkan


pada:
Dokter (Dokter

Ketentuan
Yang Harus
Diperhatikan
Petugas

penulis resep/

Penderita yang

kesehatan /

dokter yang

bersangkutan

petugas lain

merawat)

yang berwenang

3. Tulisan harus lengkap dan jelas:


Jika tulisan tidak bisa dibaca atau ada kekeliruan,
APA menghubungi dokter.
Jika terjadi kekeliruan resep:
- Dokter tidak dapat dihubungi Penyerahan resep
ditunda
- Dokter dapat dihubungi dan tetap pada pendirian
nya tanggung jawab dokter

Ketentuan
Yang Harus
Diperhatikan

ditulisnya resep

resep dengan
R/

jumlah,
bentuk yang
akan dibuat
dan cara
membuatnya

Aturan pakai

dari obat yang


tertulis

SUBCRIPTIO

dan tempat

penulisan

Nama obat,

SIGNATURA

dokter, tanggal

Tanda buka

Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang


artinya recipe (ambilah).
Dibelakang tanda ini (R/) biasanya baru tertera
nama dan jumlah obat.
Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin.
Suatu resep yang lengkap harus memuat:

PRAESCRIPTIO /ORDINATIO

Nama, alamat

INVOCATIO

INSCRIPTIO

Resep yang
Lengkap

Paraf/tanda
tangan dokter
yang menulis
resep

dr. Yedida G
SIP : 005 / IP.DU / 2013

INSCRIPTIO
Praktek
Jam

:Jl. A.Yani
:17.00 20.00

Jakarta ,tgl-bln-tahun

INVOCATIO

R/

R. Cardinale
R. Adjuvans
Corrigens Vehiculum

Dosis (mg, ml)


Dosis (mg, ml)
q.s

PRESCRIPTIO
m.f.l.a. sol/susp/caps/pulv

SIGNATURA

S. 3.d.d 1

Tanda tangan dokter

SUBSCRIPTIO
PRO :
Umur:
Alamat :

Komponen Resep Menurut Fungsi


Remidium Cardinal

Remidium Ajuvans

obat yang berkhasiat utama

obat yang menunjang


bekerjanya bahan obat utama

Contoh resep berdasarkan fungsi bahan obatnya.


R/ Sulfadiazin 0,500
Bic. Natric 0,300
Saccharum 0,100
Lact.
0,200
M.f. Pulv.dtd no X

S.t.d.d.p. I

Pro : Tn. Lee Min Ho

Remidium Cardinal
Remidium Ajuvans
Corrigens Saporis
Constituens

Corrigens
zat tambahan yang digunakan

Constituens / Vehiculum /
Exipiens
bahan obat yang bersifat

untuk memperbaiki warna, rasa

netral dan dipakai sebagai

dan bau dari obat utama.

bahan pengisi dan pemberi

Corrigens terdiri dari:

bentuk, sehingga menjadi obat

Corrigens Actionis

yang cocok.

memperbaiki kinerja zat

Contohnya laktosum pada

berkhasiat utama. Contoh pulvis

serbuk, amylum dan talcum

doveri ditambah kalii sulfas

pada bedak tabur.

Corigens saporis
Corigens odoris
Corigens coloris
Corigen solubilis memperbaiki
kelarutan zat utama

Salinan resep adalah salinan resep dokter yang


dibuat oleh apotik.
Istilah lain dari salinan resep adalah copy resep,
apograph, exemplum, afschrif.
Diberikan bila:
1.Permintaan pasien
2.Ada tanda ITER
3.Ada obat yang belum diberikan
Tujuan:
1.Untuk mengambil ulang obat
2.Bukti bahwa seluruh/sebagian obat telah diambil
3.Arsip
Penyimpanan:
o Disimpan seperti resep asli 3 tahun

Salinan
Resep

Selain memuat semua keterangan yang terdapat dala


m resep asli juga harus memuat :
1. Nama dan alamat apotik
2. Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik.
3. Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik
4. Tanda det (detur) utk obat yg sdh diserahkan dan
tanda nedet (nedetur) untuk obat yang belum dis
erahkan
5. Pada resep dengan tanda ITER . X , diberi
tanda detur orig / detur .. X
6. Nomor resep dan tanggal pembuatan.
7. Di bawah selalu ditulis p.c.c ( pro copie conform/di
sesuaikan dengan aslinya)
Apabila APA berhalangan maka, penandatanganan a
tau pencantuman paraf pada Salinan resep dilakukan
oleh Apoteker Pendamping atau Apoteker Pengganti
dengan mencantumkan nama terang dan status yang
bersangkutan.

Salinan
Resep

Contoh
Salinan
Resep

Resep untuk
Pengobatan
Segera

Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera


dokter dapat memberi tanda pada bagian kanan atas
resep dengan kata berikut :
Cito : segera
Urgent : penting
Statim : penting
P.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda.
Apoteker harus mendahulukan pelayanan resep ini
tersebut termasuk resep antidotum .
Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka
dalam resep ditulis Iteratie. Dan ditulis berapa kali rese
p boleh diulang. Misalkan iteratie 3 X, artinya resep da
pat dilayani 1 + 3 kali ulangan = 4 X .

Resep untuk
Pengobatan
Segera

Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak


dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep
baru.
Selain itu resep yang mengandung narkotika
tidak boleh diberi:
Iter = iterasi
= dapat diulang
m.I = mini ipsi = untuk dipakai sendiri
u.C = usus cognitus = pemakaian diketahui

Pada etiket harus tercantum:


Nama, alamat dan no.telp apotek
Nama dan no SIPA Apoteker Pengelola Apotek
Nama, tempat, tanggal ditulisnya etiket
Nama pasien dan aturan pakai yang jelas da
n dimengerti
Paraf pembuat obat.
Selain etiket, kalau dianggap perlu ditempelkan
juga kertas peringatan lainnya, misalnya
Kocok Dahulu,
Tidak Boleh Diulang Tanpa Resep Dokter

Sesuaikanlah aturan pakai dan nama pasien yang


tertera di resep dengan di etiket.

Etiket

Etiket Biru
Untuk sediaan obat yang

Etiket Putih
Untuk sediaan obat yang

digunakan selain melalui oral

digunakan melalui oral dan

(Obat luar)

ditelan (Obat dalam)

Contoh :

Contoh: pulvis/pulveres, kapsul,

Unguentum/Cream/Pasta/Gel,
Injectio, Gargarisma, Enema /

clysma, Oculenta , Guttae


ophthalmicae
auriculares

Guttae

Guttae nasales

Pulvis adspersorius Tanda lain


yang diperlukan

tablet, suspense, sirup, potio

Etiket

Bahasa Latin

Alasan Penggunaan
Bahasa Latin dalam
Resep
Bahasa latin

Untuk menyamakan

merupakan bahasa

persepsi antara dokter

universal dan sebagai

dengan apoteker

Bahasa medical
science

Bahasa

Menjaga

Menyamakan

universal

Kerahasiaan

persepsi

Penggunaan Bahasa Latin dalam


Resep pada:
Aturan pakai
Takaran/jumlah/satuan

Perintah pembuatan
Keterangan waktu
Keterangan tempat penggunaan obat
Istilah bahan obat/bentuk sediaan
Istilah lainnya

Angka
Romawi

I
V
X
L
C

= I
= 5
= 10
= 50
= 100

D
M

= 500
= 1000

Contoh:
R/ Prednison tab 5 mg No CL
S. t dd tab I pc

Contoh:
R/ Prednison tab 5 mg No CLV
S. t dd tab I pc

Contoh:
R/ Prednison tab 5 mg No CVL
S. t dd tab I pc

CL 150

CLV 155

CVL 145

Cara
Pembuatan
Obat

m. f. = misce fac = campur dan buatlah


m.f.pulv. = misce fac pulveres = campurkan , buat serbuk
l.a = lege artis =menurut aturan
R = recipe = ambilah
a a = ana = sama banyak
d. t. d = da tales doses = sesuai dosis diatas
div. = divide = bagilah
div.in.part.aeq. = divide in partes aequales =bagilah dalam bagian bagian yang sama
q. s. = quantum satis = secukupnya
d. i. d = da in dimidio = berikan separuhnya
ad = tambahkan sampai dengan

Bentuk
Sediaan

Bol. = boli = pil besar


Caps = capsulae = kapsul
Collut. = collutio; collutorium= obat cuci mulut
Collyr. = collyrium = obat cuci mata
Emuls. = emulsum = emulsi
Epith. = epithema = obat kompres
Garg. = gargarisma = obat kumur
Gutt = guttae = tetes
Gutt.aur = guttae auricululares = tetes telinga
Gutt.nas = guttae nasals = tetes hidung
Gutt.ophth= guttaeopthalmicae = tetesmata
Linim = linimentum = obatgosok
Liq = liquor = cairan
Pulv = pulveres = serbuk bagi
Pulv. Adsp = pulvis adspersorius = serbuk tabur
Pil = pilulae = pil
Pot. = potio = obat minum
Pot. Eff = potio effervescens = obat minum berbuih

a.c= Ante Coenam = sebelum makan


p.c= Post Coenam= sesudah makan
d.c= Durante Coenam = sedang/tengah makan
m = Mane = Pagi hari
Vesp=Vespere = malam hari
m. et. V.= Mane et Vespere = Pagi dan malam
noct.= Nocte = Pada tengah malam
a.merid= Ante meridiem = Tengah hari
h.s=Hora somni= Pada waktu akan tidur
o.m=Omni Mane= tiap pagi
o.v=Omni Vespere= Tiap Malam
o.bid=Omni Biduo= Tiap 2 hari
o.h=Omni Hora= Tiap jam
o. m. o. n.= omni mane omni nocte= tiap pagi tiap malam
Prand=Prandium= Makan Pagi/sarapan
a. =ante = sebelum
feb dur = febri durante = selagi demam
m. et v. =mane et vespere = pagi dan malam
dur dol =durante dolor =selagi sakit

Waktu
Minum
Obat

Jumlah
Yang
Diberikan

aa = ana = dr msg-msg(sama banyak


d.i.d =da in dimidio = serahkan drjumlahnya
d.i.2.pl = da in duplo
d.i.3.pl = da In triplo
d.i.4.pl = da in quadruple
d.i.5.pl = da in quintuple
iter = Ulanglah
iter 2x = Supaya diulang 2x
iter 3x = Supaya diulang 3x
d.i.d/ d in dimidio =da in dimidio =Berilah separohnya
d in 2plo= da in duplo = berilah dua kalinya
d.t.d = da tales doses= berikan sekian takaran
ql q pl qs = quantum libet quantum placet quantum sufficit/
satis =banyaknya sesukanya/ secukupnya
part vic = partitus vicibus = dalam dosis bagi

a/aur =auris = telinga


a.= auris dextra = telinga kanan
al= auris laeva = telinga kiri
aur dextr./sin = auris dextra/sinistra= telinga kanan kiri
pon.aur=pone aurem = dibelakang telinga
ocul = oculus = mata
od =oculuc dextra =mata kanan
os =oculuc sinister =mata kiri
ocul utro = oculo utro =tiap mata
a.u.e = ad usum externum = untuk pemakaian luar
a.u.i = ad usum internum = untuk pemakaian dalam
oc.d.et.S (ods)= Oculs dextra et sinistra = mata kanan dan
kiri
abd = abdomen = perut
man = manus = tangan
dors = dorsum = punggung

Tempat
yang
Diobati

Peringatan

n.i (neiter)= ne iteratur = jangan diulang


agit = agita = kocoklah
cit = cito = segera
citiss = citissime = sangat segera
p.i.m = periculum in mora = bahaya bila ditunda
stat = statin = segera, saat itu juga
rep. = repete = ulanglah
iter = iteratur = ulanglah
S. = Signa = tandailah
prn.= pro renata/ pro renater= jika perlu
up =usus propius =pemakaian sendiri
uc =usus cognitus =pemakaian diketahui
Imm = in manus medicine =serahkan ke tangan para medis

Dosis

Pengertian

Dosis adalah banyaknya suatu obat yang dapat


dipergunakan atau diberikan kepada seorang
penderita baik untuk dipakai sebagai obat dalam
maupun obat luar.
Dosis obat Jumlah obat yang diberikan kepada
penderita dalam satuan berat atau satuan isi atau
unit-unit lainnya
Satuan berat : mikrogram (g), miligram (mg),
gram (g)
Satuan isi : mililiter (ml) / cc, liter (l)
Satuan unit : UI

Ketentuan Umum FI edisi III


mencantumkan 2 dosis yakni
:

Faktor yang
mempengaruhi
Dosis Obat

Faktor
Penderita

Faktor
Obat

Faktor
Penyakit

Faktor yang
mempengaruhi
Dosis Obat

Umur
Kehamilan

Berat

& Laktasi

Badan

Keadaan
Patofisiolog
i

Faktor
Penderita

Jenis kelamin
(untuk obat

hormon)

Ras (Slow
Sensitivitas

&Fast
Acetilator)
Obesitas

Sifat Fisika
dan Kimia
Obat

Faktor yang
mempengaruhi
Dosis Obat

Faktor
Obat

Faktor
Obat
Sifat

Jenis Obat

Farmakokinetik
(ADME)

Faktor yang
mempengaruhi
Dosis Obat

Sifat dan
Jenis
Penyakit

Faktor
Penyakit

Faktor
Penyakit
Kasus
Penyakit

Dosis
Orang Usia
Lanjut
Daftar dosis maksimal menurut
FI digunakan untuk orang dewasa
berumur 20 - 60 tahun, dengan
berat badan 58 60 kg.
Untuk orang yang sudah berusia
lanjut dan pertumbuhan fisiknya s
udah mulai menurun, maka pemb
erian
dosis lebih kecil dari pada
dosis
dewasa

Perbandingan dosis orang usia lanjut terhadap dosis


dewasa

Umur

Dosis

60-70 tahun

4/5 x dosis dewasa

70-80 tahun

x dosis dewasa

80-90 tahun

2/3 x dosis dewasa

90 tahun keatas

x dosis dewasa

Untuk wanita hamil yang peka terhadap


obat-obatan sebaiknya diberi dalam jumlah
yang lebih kecil
Untuk beberapa obat yang dapat mengaki
batkan abortus dilarang untuk dikonsumsi,
juga wanita menyusui, karena obat dapat
diserap oleh bayi melalui ASI.

Dosis untuk
Wanita
Hamil

Perhitungan
Dosis

Berdasarkan
Umur

Berdasarkan
Berat Badan

Berdasarkan
Luas
Permukaan
Tubuh

Dosis untuk
Anak dan
Bayi

Berdasarkan Umur Kurang akurat karena


tdk mempertimbangkan sangat beragamnya bobot dan
ukuran anak2 dlm satu kelompok usia

Dosis =

n
x dosis dewasa
n=umur dari anak
n +12

Dosis = n x dosis dewasa


150
n=umur bayi dalam bulan

8 tahun kebawah

Dosis untuk
Anak dan
Bayi

Berdasarkan Umur Kurang akurat karena


tdk mempertimbangkan sangat beragamnya bobot dan
ukuran anak2 dlm satu kelompok usia

0 1 tahun : 1/12 dosis dewasa


1 2 tahun : 1/8 dosis dewasa
2 3 tahun : 1/6 dosis dewasa
3 4 tahun : 1/4 dosis dewasa
4 7 tahun : 1/3 dosis dewasa
7 14 tahun : 1/2 dosis dewasa
14 21 tahun : 2/3 dosis dewasa
21 60 tahun : dosis dewasa

Dosis untuk
Anak dan
Bayi
Rasio antara jumlah obat
yg diberikan dan ukuran
tubuh mempengaruhi
konsentrasi obat di
tempat kerjanya
Oleh karena itu, dosis
obat mungkin perlu
disesuaikan dari dosis
lazim untuk pasien kurus
atau gemuk yg tidak
normal

Berdasarkan Berat Badan

Dosis untuk
Anak dan
Bayi

Berdasarkan Berat Badan

Dosis Untuk
Anak dan Bayi
Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
Disebut jg dg rumus BSA (Body Surface Area)
Paling akurat karena mempertimbangkan tinggi dan bobot pasien dg
menggunakan rumus Du Bois dan Du Bois dan Crowford-Terry-Rourke
Terutama digunakan untuk :
1. Pasien kanker yg menerima kemoterapi
2. Pasien pediatrik pada semua usia anak-anak, kecuali bayi prematur
dan bayi normal yg fungsi hati dan ginjalnya belum sempurna
sehingga memerlukan penilaian tambahan dalam pengaturan dosis

Dosis Untuk
Anak dan
Bayi

Luas Permukaan tubuh=

tinggi (cm) x berat (kg )


3600

Setelah Luas Permukaan Tubuh dihitung, lalu


dimasukan kedalam rumus Rumus CrowfordTerry-Rourke untuk mengetahui dosis perkiraan
dari dosis dewasa ke dosis anak-anak

Dosis Perkiraan= Luas Permukaan Tubuh (m 2)


1,73

x dosis dewasa

Dosis Untuk
Anak dan
Bayi

Perkiraan Luas Permukaan Tubuh (m) anak


berdasarkan Berat Badan :

Dosis
Maksimum
Gabungan

Bila dalam resep terdapat lebih dari satu macam


obat yang mempunyai kerja bersamaan/searah,
maka harus dibuat dosis maksimum gabungan.
Dosis maksimum gabungan dinyatakan tidak
lampau bila : pemakaian 1 kali zat A + pemakaia
n 1 kali zat B, hasilnya kurang dari 100 %, demikian
pula pemakaian 1 harinya.
Contoh obat yang memiliki DM gabungan :
Atropin Sulfas dengan Extractum Belladonnae,
Pulvis Opii dengan Pulvis Doveri, Coffein dengan
Aminophyllin, Arsen Trioxyda dengan Natrii
Arsenas dan lain-lain.
Dosis maksimum gabungan= dosis pada resep
dosis maksimal

x 100%

Untuk dosis obat dengan pemakaian berdasar


jam.
Misalnya s.o.t.h (setiap tiga jam), maka jumlah
maksimal pemakaian per harinya

24
n

n= selang waktu pemberian

Dosis dengan
Pemakaian
Berdasar Jam

Pemakaian satu hari dihitung 24 jam .


Sehingga jumlah pemakaian per hari
adalah= 24 /3 x = 8 kali minum dalam 24 jam
(sehari semalam)

16 + 1 x
n
n= selang waktu pemberian

Pemakaian sehari dihitung untuk 16 jam,


kecuali antibiotik dihitung sehari semalam
24 jam
Sehingga jumlah pemakaian per hari adalah
= 16/3 + 1 x = 6 kali minum)

Harus diperhatikan didalam


obat minum yang mengan
dung sirup dalam jumlah
besar yaitu lebih dari 16,67
% atau lebih dari 1/6 bagian,
BJ larutan akan berubah
dari 1 menjadi 1,3, sehingga
berat larutan tidak akan
sama dengan volume larutan

Dosis untuk Larutan


Mengandung Sirup
Jumlah Besar

Volume =

Berat
BJ

Contoh Perhitungan
Dosis Berdasar
Luas Permukaan
T buh

Contoh Soal :
R/ Ketoprofen 50 mg
m.f pulv in caps No. IX
S 3 dd 1
Pro : Fafa
Tinggi : 105 cm
Bobot : 29
Umur : 5,5 tahun
Dosis lazim dewasa ketoprofen adalah 2-4 dd 50 mg
Berapa dosis perkiraan berdasarkan luas permukaan tubuh
Jawab
Luas Permukaan tubuh =

Dosis Perkiraan = 0,92 m2


1,73
= 26,5 mg

tinggi (cm) x berat (kg )


3600
105 cm x 29
3600

x 50 mg

= 0,92 m2

Contoh Perhitungan
Dosis Maksimal
Gabungam

R/ Atropin Sulf.
Belladonae extr.
Sacch. Lact.

2,5 mg
100 mg
qs

m.f. pulv No X
S.3.d.d pulv. 1
Diketahui:
a. DM atropine sulfat 1 mg (sekali), 3 mg (sehari)
b. DM ekstrak beladona: 20 mg (sekali), 80 mg (sehari)
Jawab:

- Setiap bungkus serbuk tersebut untuk satu kali minum mengandung:


a. Atropin Sulfat :
1 bungkus x 2,5 mg = 0,25 mg, sehingga 0,25 mg < 1 mg (DM Sekali)
10 bungkus
a. b. Ekstrak Beladona :,
1 bungkus x 10 mg = 10 mg, sehingga 10 mg < 20 mg (DM Sekali)
10 bungkus
Jadi, dosis maksimum sekali minumnya tidak dilampaui

Contoh Perhitungan
Dosis Maksimal
Gabungam
Lanjutan

Dalam resep, aturan pakainya 3 kali sehari, maka dosis maksimum untuk satu
hari adalah
a. Atropin Sulfat :
3 x 0,25 mg = 7,5 mg, sehingga 7,5 < 3 mg (DM sehari)
a. b. Ekstrak Beladona :,
3 x 10 mg = 30 mg, sehingga 30 mg < 80 mg (DM sehari)

Jadi , dosis maksimum sehari juga tidak terlampaui


Dosis maksimum gabungannya untuk sekali minum adalah
a. Atropin Sulfat :
0,25 mg x 100 % = 25%
1 mg
a. b. Ekstrak Beladona :,
10 mg x 100 %= 50%
20 mg
Sehingga jumlah persentase atropine sulf. 25% + ext. beladona 50 % = 75%
Artinya, resep tersebut dapat dilayani karena tidak melampaui dosis
maksimum gabungan (75%<100%)

Tugas

R/ Acetosal
Luminal
s.l

0,050
0,010
qs

s.3.dd.p.1
Pro: Anita (9 bulan)

Menurut FI, dosis maksimum untuk asetosal


dan luminal adalah:
a. Asetosal: 1 gram (sekali), 8 gram (sehari)
b. Luminal : 0,300 gram (sekali); 0,600 gram
(sehari)
Tentukan dosis maksimum untuk pemakaian
sekali dan sehari dan dosis gabungannya

Anda mungkin juga menyukai