Anda di halaman 1dari 29

PENGGOLONGAN DAN RUTE PEMBERIAN

OBAT
AMELIA FEBRIANI, M.SI.,APT

PENGERTI
AN OBAT
DAN
SEDIAAN

PENGERTIAN
OBAT SECARA
UMUM

SEMUA BAHAN
TUNGGAL/CAMPURAN YANG
DIPERGUNAKAN OLEH SEMUA
MAKHLUK UNTUK BAGIAN
DALAM DAN LUAR TUBUH GUNA
MENCEGAH, MERINGANKAN
DAN MENYEMBUHKAN PENYAKIT

SUATU BAHAN ATAU CAMPURAN


BAHAN UNTUK DIPERGUNAKAN
DALAM MENENTUKAN DIAGNOSIS,
MENCEGAH, MENGURANGI,
MENGHILANGKAN, MENYEMBUHKAN
PENYAKIT/GEJALA PENYAKIT, LUKA
ATAU KELAINAN BADANIAH ATAU
ROHANIAH PADA MANUSIA ATAU
BAGIAN TUBUH MANUSIA

MENURUT
UNDANG
UNDANG

PENGERTIA
N OBAT
DAN
SEDIAAN

PENGERTIAN OBAT SECARA


KHUSUS

Obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk,


tanlet, pil, kapsul, suppositoria, cairan, salep atau bentuk lainnya yang
secara teknis sesuai dengan FI atau buku resmi lain yang ditetapkan
Obat Jadi
pemerintah

Obat
Paten

Obat Baru

Obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si


pembuat yang dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari
pabrik yang memproduksinya

Obat-obat yang berisi zat, baik yang berkhasiat maupun tidak


berkhasiat, yang belum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan
kegunaannya

PENGGOLONG
AN OBAT

Cara
Penggunaan/
Lokasi
Pemakaian

PENGGOLONGAN
OBAT

Untuk
mencegah
(prophylactic)

MENURUT
KEGUNAANNYA
/MEKANISME
AKSI

Untuk
menghilangkan
gejala
(symptomatic)

untuk
diagnosa
(diagnostic)

Untuk
menyembuhkan
(therapeutic)

Untuk
menambah
atau
mengganti
zat yang
kurang

Pemakaian luar

Obat yang
digunakan melalui
oral

Obat yang cara


penggunaannya
selain melalui oral

Diberi tanda etiket


putih

Diberi tanda etiket


biru.

Contoh: sirup,
tablet,pil, kapsul

Medicamentum ad
usum externum

Medicamentum ad
usum internum

MENURUT
CARA
PENGGUNA
AN

Pemakaian dalam

Contoh: implantasi,
injeksi, topikal,
membran mukosal,
rektal, vaginal,
nasal, opthal,
aurical,
collutio/gargarisma

Tumbuhan (Flora
atau nabati)

Hewan (Fauna
atau hayati)

Mineral
(Pertambangan)

Digitalis, kina,

Minyak ikan,
adeps lanae

Iodium,
paraafin, sulfur

Kamfer sintetis,
Vitamin C,

antibiotika

SUMBER OBAT
Sintetis
(tiruan/buatan)

Mikroba dan
fungi

Inhalasi/
Spray/
Aerosol

Gas

Cair/Larutan

Setangah
Padat
Padat

Sirup, eliksir,
obat tetes,
gargarisma,
injeksi, infus

Salep,krim,pasta,
gel, suppositoria

Serbuk, tablet, pil, kapsul

BENTUK SEDIAAN

Untuk melindungi zat obat dari pengaruh yang


merusak dari oksigen dan udara/kelembapan
Tablet salut, ampul tertutup

Untuk melindungi zat obat terhadap pengaruh


yang merusak dari asam lambung melalui oral
Tablet salut enteric

Untuk menutupi rasa pahit, asin atau bau dari


obat
Kapsul, tablet bersalut, sirup

Menyediakan sediaan cair dari zat yang larut


dalam pembawa yang diinginkan
Larutan

TUJUAN BENTUK
SEDIAAN

Menyediakan obat dengan kerja luas dengan cara


mengatur pelepasan obat
Tablet sustained release

Memperlengkapi kerja obat yang optimum dari


tempat pemberian secara topikal
Salep, krim, plester, obat mata, telinga dan hidung

Memberikan penempatan obatkedalam salah satu


lubang dari tubuh
Suppositoria, melalui anus/vagina

Memberikan penempatan secara langsung kedalam


aliran darah atau kedalam jaringan dari tubuh
Injeksi

Memberikan kerja obat yang optimum melalui


pengobatan inhalasi

Obat yang bekerjanya


pada jaringan setempat,
seperti obat-obat yang
digunakan secara
topical
Contoh : salep, linimenta
dan cream

Lokal

Sistemik
Obat yang didistribusikan
keseluruh tubuh
Contohnya tablet,
kapsul, obat minum dan
lain lain.

MENURUT
CARA KERJA
OBAT

Obat Bebas

Obat
Narkotik

Obat Bebas
Terbatas
PERMENKES No.
917/MENKES/PER/X/1993
tentang Wajib Daftar
Obat JadI

MENURUT
UNDANGUNDANG

Obat
Psikotropika

Obat Wajib
Apotek

Obat Keras

merupakan tanda obat paling aman

OBAT
BEBAS
OTC ( Over The
Counter
obat yang dijual
bebas di pasaran
dan dapat dibeli
tanpa resep dokter

digunakan untuk mengobati gejala


penyakit yg ringan

Tanda khusus pada kemasan dan etiket


obat bebas adalah lingkaran hijau
dengan garis tepi berwarna hitam

Contoh: vitamin/multivitamin, obat


batuk hitam, parassetamol

OBAT BEBAS
TERBATAS
Daftar W ( Warschuwing)

Obat yang sebenarnya


termasuk obat keras tetapi
masih dapat dijual atau dibeli
bebas tanpa resep dokter, dan
disertai dengan tanda
peringatan
Tanda khusus pada kemasan
berupa lingkaran biru dengan
garis tepi berwarna hitam
Tanda peringatan selalu
tercantum pada kemasan obat
bebas terbatas, berupa empat
persegi panjang berwarna hitam
berukuran panjang
5
(lima) centimeter, lebar 2 (dua)
centimeter dan memuat
pemberitahuan berwarna putih
Contoh: CTM, Bromheksin

OBAT
KERAS
Daftar G (Gevarlijk)
Berbahaya

obat berkhasiat keras, untuk


memperolehnya harus dengan resep
dokter
Bila digunakan sembarangan dapat
berbahaya, bahkan meracuni tubuh,
memperparah penyakit atau
menyebabkan kematian
Tanda khusus pada kemasan dan etiket
adalah huruf K dalam lingkaran merah
dengan garis tepi berwarna hitam
Contoh: Antibiotik, hormone, obat suntik

Definisi

OBAT
WAJIB
APOTEK

Obat keras yang


dapat diberikan
oleh Apoteker di
apotek kepada
pasien tanpa resep
dokter

Tujuan
Meningkatkan
kemampuan
masyarakat dalam
menolong dirinya
sendiri guna
mengatasi masalah
kesehatan
Meningkatkan
pengobatan sendiri
secara tepat, aman
dan rasional
Meningkatkan
peran Apoteker di
Apotik dalam
pelayanan KIE
(Komunikasi
Informasi dan
Edukasi) serta
pelayanan obat
kepada masyarakat

Kewajiban Apoteker
dalam OWA
Memenuhi
ketentuan dan
batasan tiap jenis
obat per pasien
yang disebutkan
dalam Obat Wajib
Apotik yang
bersangkutan.
Membuat catatan
pasien serta obat
yang telah
diserahkan.
Memberikan
informasi meliputi
dosis dan aturan
pakainya,
kontraindikasi, efek
samping dan lainlain yang perlu
diperhatikan oleh
pasien

UU No. 5 Tahun 1997 tentang


Psikotropika

Golongan I Brolamfetamin, Lisergid, Psilosibin


psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan

Golongan II Amfetamin, Sekobarbital, Metamfetamin


psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan

OBAT
PSIKOTROPIKA
zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas
mental dan prilaku.

Golongan III Flunitrazepam, Pentobarbital


psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan

Golongan IV Diazepam, Fenobarbital


psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan

Tanaman Papaver Somniferum L, Tanaman

Golongan I Ganja, Tanaman Koka

hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu


pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat
tinggi mengakibatkan ketergantungan

Golongan II Fentanil, Petidin, Morfin


berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir & dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan, potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan

Golongan III

Kodein, Etilmorfin, Campuran Opium+bahan


bukan narkotika

berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau


tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan

OBAT NARKOTIKA
Zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan
ketergantungan,

Sublingual

Mulut GI

Dibawah
lidah, absorbsi
mll membran
mukosa

RUTE
PEMBERIAN

Permukaan
kulit

Oral

Mata
Telinga

Intraokular,
Intraaural

Intranasal,
Intrarespiratorial

Hidung
Paru-paru

Topikal

Rektal,
Vaginal
Dubur
Vagina

i.v, i.m, s.c


Intrakutan,
intradermal,
intrakardial

Parenteral
(Injeksi)

Respon
Obat
lambat

CARA ORAL
Paling sering digunakan dengan
cara ditelan
Untuk efek sistemik dari obat
yang dihasilkan setelah terjadi
absorbs pada berbagai
permukaan sepanjang saluran
cerna
Untuk kerja local pada daerah
terbatas dalam saluran cerna
Paling alami, tidak sulit,
menyenangkan dan aman

Hal yang tidak


menguntungkan

Absorbsi
obat tidak
teratur
tergantung
dari faktor

Jumlah/jenis
makanan dalam
saluran cerna
Pengaruh enzim
dalam saluran cerna

Diberikan secara rektal (bentuk larutan,


suppositoria/salep) melqlui rektal, vaginal atau uretral
Untuk efek local, antiinflamasi dan efek analgesik
Jarang untuk efek sistemik
Rektum dan usus besar mampu mengabsorbsi banyak
obat yag dapat larut
pemberian obat
secara rektal tidak
menyenangkan

CARA REKTAL

Kelemahan
Absorbsi obat sering
tidak teratur dan sulit
diramalkan

Diberikan diluar dari usus dan tidak melalui system saluran cerna

Disuntikan melalui lubang jarum yang runcing kedalam tubuh pada


berbagai tempat dand dengan bermacam-macam kedalaman
Dibutuhkan untuk absorsi yang segera
Kadar obat dalam darah lebih bisa diramalkan
Memungkinkan pemberian dosis yang lebih kecil

CARA
PARENTERAL

Untuk pasien ang tidak mau bekerja sama, kehilangan kesadaran/


tidak dapat menelan
Sekali obat sudah
disuntikan tidak
bisa ditarik lagi

Memerlukan
pekerja yang
terlatih

Kerugian
Harga obat lebih
mahal

Subkutan
Melalui lapisan kulit kedalam jaringan longgar dibawah kulit
Biasanya melalui lengan depan, pangkal lengan, paha

Intramuskular

Diberikan jauh kedalam otot rangka, umumnya pada otot pinggul/pinggang


Untuk jumlah volume yang lebih besar (2-5 ml) atau dalam jumlah dosis
terbagi dan disuntikkan pada dua tempat

Intravena
Diberikan kedalam vena pada lengan depan

Intradermal
Diberikan kedalam korium dari kulit, biasanya dalam jumlah sekitar
sepersepuluh milliliter
Disuntikkan pada lengan dan punggung

1. Tuliskan contoh masing-masing satu


obat bebas terbatas yang bertanda
peringatan nomor 1-6! [nama dagang,
zat berkhasiatnya dan peringatannya]
3. Bagaimana tanggungjawab
Apoteker Pengelola Apotek dalam
distribusi narkotika?
Dikumpulkan pekan depan
Ditulis dibuku tulis

TUGAS

Anda mungkin juga menyukai