Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH

FARMAKOLOGI KUNO

KELOMPOK 2
KELOMPOK 2
PUTRI OKTAVIANI HUTAJULU211101017
LENI ANGGRENA211101018
ROUDOTUL HASANAH DALIMUNTHE211101019
SAFINATUN NAJAH211101020
VIA MELINDA PASARIBU211101021
TASYA RAMADANI PULUNGAN211101022
TRIA DINDA HASTUTY211101023
SONIA CLARITA NAULI GULO211101024
YASER ARAFAT211101025
BAGUS ANDIKA211101026
FEBRIANSYAH TANJUNG211101027
DAMAI KURNIAWAN NAZARA211101028
META RISKY ANI PARDEDE211101029
RIZKY MAULINA LUBIS211101030
DIFA RAMADHANI211101031
YOVANA SEPTIANI SINAMBELA211101032
DEFENISI
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai obat, mencakup sejarah,
sumber, sifat kimia & fisik, komponen; efek fisiologi & biokimia, mekanisme
kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi, eksresi & penggunaan obat. Selain itu
farmakologi disebut juga sebagai kajian terhadap bahan-bahan yang berinteraksi
dengan system kehidupan melalui proses kimia.
SEJARAH
FARMAKOLOGI KUNO
Periode kuno (sebelum tahun 1700) ditandai dengan observasi
empirik yang dilakukan manusia terhadap penggunaan obat.
Sejarah ini tercatat dalam Materia Medika yang disusun oleh
Dioscorides (Pedanius). Sebelum masa ini, catatan mengenai
penggunaan obat-obatan juga ditemukan pada zaman Cina dan
Mesir kuno.
LANJUTAN…
Catatan tertua dijumpai pada pengobatan Cina dan
Mesir. Ada beberapa ahli Farmakologi dari jaman dahulu yang patut
untuk dikenal. Claudius
Galen (129–200 A.D.) adalah orang pertama yg mengenalkan bahwa
teori dan pengalaman
empirik berkontribusi seimbang dalam penggunaan obat.
Theophrastus von Hohenheim
(1493–1541 A.D.) atau Paracelsus menyatakan: All things are poison,
nothing is without
poison; the dose alone causes a thing not to be poison.” Johann Jakob
Wepfer (1620–1695)
menekankan bahwa the first to verify by animal experimentation
assertions about
pharmacological or toxicological actions.
1. Zaman Purba
Pada awalnya profesi farmasi muncul dari hal sederhana dan daerah
pedalaman. Pada zaman manusia purba dimulai dengan belajar secara naluriah
dari pengamatan burung dan binatang. Serta gejala alamiah lainnya seperti air
dingin, daun, kotoran, atau lumpur yang dijadikan aplikasi menenangkan
pertamanya.Dengan uji coba sederhana manusia purba mencoba untuk dirinya
sendiri. Akhirnya pengetahuannya diterapkan untuk kepentingan orang
lain. Meskipun metode manusia gua ini masih mentah, banyak obat-obatan
saat ini muncul dari sumber yang sederhana dan mendasar layaknya penemuan
oleh manusia purba.

LANJUTAN…
2. Farmasi di zaman babilonia/babylonia kuno
Babilon/Babylon, pada masa keemasan Mesopotamia kuno sering
disebut tempat lahirnya peradaban dimana menyediakan catatan
awal yang dikenal sebagai praktek seni apotek. Praktisi
penyembuhan dari era ini(Sekitar 2600 SM) adalah apoteker dan
dokter yang tidak terpisahkan dalam satu kesatuan.Teks medis
berupa tablet kuno dari batu dari tanah liat yang besar, berisi
beberapa tulisan-tulisan tentang obat dan
penyakit. Tulisan ini merupakan catatan pertama terkait gejala
penyakit, resep dan arah untuk peracikan,serta doa kepada para
dewa.Metode Babilonia kuno sebagai awal mula berdirinya
penerapan farmasi, medis, dan perawatan spiritual yang masih
digunakan hingga saat ini.
3. Farmasi di zaman Cina kuno
Farmasi Cina kuno, menurut legenda berasal dari Shen Nung (sekitar 2000
SM), seorang kaisar yang mencari dan menyelidiki nilai obat dari
beberapa ratus herbal. Dia dianggap telah menguji banyak herbal pada
dirinya sendiri, dan untuk pertama kalinya tertulis dalam Pen T-Sao, atau
herbal asli yang merekam 365 jenis obat.Masih disembah oleh serikat
obat Cina asli sebagai dewa pelindung mereka, Shen Nung diperkirakan
telah memeriksa banyak tumbuh-tumbuhan, kulit, dan akar dibawa dari
ladang, rawa, dan hutan yang masih diakui di Farmasi hari ini. Tanaman
obat penemuannya termasuk podophyllum, rhubarb, ginseng,
stramonium, kulit kayu manis, dan Ephedra.
4. Masa Papyrus Ebers
Pada sekitar abad ke-16 SM ditemukan kertas bertulis panjang 60 kaki dan
lebar satu kaki. Karena ditemukan di makam-makam raja Mesir oleh
orang Jerman yang ahli tentang Mesir yaitu George Eber, maka disebut
Papyrus Ebers dan sekarang disimpan di Universitas Liepzig.Pada abad
ke-19 tulisan ini mulai diterjemahkan dan dari sini diketahui bahwa sejak
1550 SM sampai sekarang bangsa Mesir masih menggunakan obat-obatan
dan bentuk sediaan yang sama.Di dalamnya terdapat ± 800 formula resep
yang mencakup 700 macam/jenis bahan obat yang terdiri dari campuran
bahan tumbuh-tumbuhan, hewan atau mineral sebagai contoh: Anisi, jarak,
Akasia, Besioksida, Natrium bikarbonat, NaCl, Belerang, anggur, susu,
madu dan sebagainya. Peralatannya juga disebut seperti lumpang,
penggiling, ayakan, timbangan dan sebagainya. Bentuk sediaannya juga
disebut seperti pil, trochisci, obat kumur, obat cuci (lotion), salep mata,
plester, obat pompa (enema) dan sebagainya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai