Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FARMAKOGNOSI FITOKIMIA I

Disusun oleh :
Miftahul Jannah
11161020000033
3 BD Farmasi

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SEPTEMBER/2017
1. Mesir Kuno
Pada tahun 2500 sebelum masehi, para ahli kesehatan atau pengobatan Mesir
Kuno selalu memanfaatkan tanaman-tanaman obat, bahkan telah dihimpun catatan-
catatannya yang terkenal dengan Papyrus Ebers, kini telah disimpan di Universitas
Leipzing Jerman. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk
pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum
dalam Papyrus Ebers tersebut. Orang-orang Mesir mendokumentasikan pengetahuan
mereka (termasuk kedokteran dan farmasi) pada kertas papyrus yang terbuat dari
Cyperus aquaticus, suatu tumbuhan air seperti rumput (disebut juga papirus)
ditemukan disepanjang Eropa Selatan dan Afrika Utara. Yang paling penting dalam
tulisan ini adalah Papirus Ebers, yang berasal dari sekitar 1500 SM. Papirus Ebers
merupakan buku pegangan medis yang mencakup semua macam penyakit dan
termasuk empiris dan juga bentuk simbolik pengobatan. Papirus lainnya berfokus
pada resep sediaan farmasi.

2. Yunani-Roma Kuno
Obat Yunani telah menjadi focus penelitian sejarah farmasi selama beberapa
dasawarsa. Seorang sarjanan Yunani, Pedanius Dioscorides dari Anarzabos dianggap
sebagai bapak obat-obatan (di negara Barat). Karyanya merupakan doktrin yang
mengatur praktek farmasi dan kedokteran selama lebih dari 1500 tahun dan yang
berpengaruh besar terhadap farmasi di Eropa. Himpunannya terkenal dengan De
Materia Medica memuat ribuan keterangan terinci dari tanaman-tanaman obat
ternyata hampir 15 abad menjadi buku pedoman pokok pengembangan Botani dan
Medica. Ia seorang farmakognosis ulung yang mendeksripsikan lebih dari 600
tumbuhan obat. Selain itu, ada Hipokrates, seorang dokter medis Yunani (kira-kira
360-375 SM) berasal dari pulau Kos dan mempunyai pengaruh besar terhadap tradisi
medis Eropa. Ia merupakan salah satu seri penulis pertama yang menulis Corpus
Hippocraticum (suatu kumpulan pekerjaan mengenai praktik medis). Hipokrates telah
banyak memanfaatkan konium, kayu manis, hiosiami, gentian, kelembak,gom arab,
mira, bunga kamil, dan lain-lain sebagai bahan pengobatan pasien-pasiennya yang
ternyata sangat mujarab. Pada 372 tahun sebelum Masehi, Theoprastus telah
menghimpun tanaman-tanaman yang berkhasiat obat. Dokter Yunani-Roma, Caludius
Galen (Galenus, tahun 130-201) meringkas bidang kompleks kedokteran dan farmasi
Yunani-Roma, dan namanya digunakan dalam istilah farmasi galenika. Pliny yang
lebih tua (tahun 23 atau 24-79), terbunuh di Pompeii pada letusan gunung Vesuvius
adalah yang pertama menghasilkan kosmografi sejarah alami (perhitungan yang
detail) termasuk kosmologi, mineralogy, botani, zoology, dan produk obatyang
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan.

3. Cina Kuno
Menurut sejarah, farmasi China berasal dari Sheng Nung (2700 SM) yaitu kaisar
yang mencari dan menyelidiki kandungan obat dari beberapa ratus ramuan. Dia
dikenal telah menguji banyak ramuan obat. Terdapat 365 catatan obat yang pertama
ditulis dalam Pen Tsao atau herbal asli. Catatan obat ini terbagi sebagai berikut : 120
tumbuhan, dengan kualitas makanan yang tidak beracun dan dapat dikonsumsi untuk
kesehatan dalam jangka waktu yang lama, 120 tumbuhan, beberapa ada yang beracun
dan beberapa lagi ada yang tidak beracun, mempunyai efek terapi yang lebih kuat
untuk menyembuhkan penyakit dan yang terakhir 125 tumbuhan yang memiliki
tindakan yang spesifik untuk mengobati penyakit dan menghilangkan stagnasi.
Kebanyakan tumbuhan terdapat dikelompok terakhir yaitu sebagai racun, tidak
dimaksudkan untuk digunakan setiap hari selama seminggu dan sebulan. Shen Hung
banyak memeriksa ramuan tumbuh-tumbuhan, kulit kayu dan akar yang dibawa dari
ladang, rawa dan hutan.
Prasasti pada tulang peramal dari Dinasti Shang (1776-1122 SM) ditemukan di
provinsi Honan. Yang memiliki catatan tentang obat-obat dan perawatan medis.
Selanjutnya, sejumlah risalah medis ditemukan pada spanduk sutra dan potongan
bambu yang digali dari makam nomor 3 di Ma-Huang-Tui di Changsha, Provinsi
Honan. Catatan ini disalin dari beberapa buku dalam waktu antara periode Chin dan
Han (300 SM - 3 M) dan merupakan risalah medis pertama di China.
Klinik manual yang paling penting pada pengobatan tradisional China adalah
Shang Hang Lun yang ditulis oleh Chang Chung-Ching (142-220). Ketenaran dan
reputasi dari Shang Hang Lung serta buku pendampingnya yaitu Chin Kuei Yao Luch
yang penting dalam sejarah formula herbal klasik yang telah menjadi dasar di china
dan herbalis Jepang-China (disebut Kempo).
Dengan ketertarikannya pada alkimia muncullah perkembangan ilmu farmasi dan
terciptanya sejumlah buku termasuk Tao Hong Jings (456-536) yaitu kompilasi dari
Pen TSao Jing Ji Zhu yang didasarkan pada Sheng Nong Pen TSao Jing, tahun 492.
Dalam buku ini terdapat 730 ramuan yang dijelaskan dan diklasifikasikan dalam
enam kategori yaitu Batu (mineral), rumput dan pohon, serangga dan hewan, buah
dan sayur, gandum dan nama yang tidak dipakai. Selama dinasti Sui (589-618) studi
tentang obat herbal berkembang dengan dibuatnya buku khusus tentang tanaman dan
obat herbal.
Dari dinasti Sung (960-1270) dibentuklah sistem praktek farmasi yang telah
menjadi standar di seluruh negeri. Sebelum ramuan obat China digunakan untuk
produk farmasi, ramuan tersebut harus menjalani proses persiapan, seperti
pembakaran, pendidihan atau pemanggangan. Persiapannya berbeda sesuai dengan
kebutuhan pengobatan penyakit. Metode persiapan, metode produkis dan teknologi
terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Tahun 1552, selama masa dinasti Ming, Li Shi Zeng (1518-1593) mulai bekerja
pada monumental Pen TSao Kan Mu. Setelah 27 tahun dan 3 kali revisi, Pen TSao
Kan Mu akhirnya lengkap pada tahun 1578. Dalam buku ini terdapat 1892 daftar
obat, untuk pertama kalinya 376 obat dijelaskan dengan 1160 gambar. Buku ini juga
berisi lebih dari 11.000 daftar resep.

4. India Kuno
Aryuveda merupakan bentuk obat tradisional yang berasal dari India dan satu cara
filosofi-sains-seni kehidupan. Dalam hal ini, Aryuveda menyerupai obat tradisional
Cina dan seperti juga TCM telah mempengaruhi pengembangan bentuk obat yang
lebih praktis, tidak terlalu eksoteris, yang digunakan secara rutin atau penyakit-
penyakit minor dalam rumah. Ayuverda merupakan obat kuno dari semua obat
tradisional. Ayurveda dianggap merupakan asal mula obat tersistemastis karena
tulisan-tulisan Hindu kuno tentang obat tidak mengandung referensi obat luar negeri,
sedangkan teks-teks Yunani dan Timur Tengah merujuk kepada ide-ide dan obat-obat
yang berasal dari India. Dioscorides diduga banyak mengambil ide-idenya dari India
sehingga terlihat sepertinya pengetahuan komprehensif medis pertama kali berasal
dari negeri ini. Istilah Ayurveda berasal dari kata Ayur yang berarti hidup dan veda
yang berarti pengetahuan serta tambahan terakhir untuk tulisan suci Hindu dari 1200
SM disebuat Arthava-veda. Sekolah pertama yang mengajar obat Aryuveda adalah
Universitas Banaras pada 500 SM dan telah ditulis dibuku kitab Samitha (atau
ensiklopedia obat). Tujuh ratus tahun kemudian ensiklopedia besar lainnya ditulis
dan keduanya membentuk dasar Aryuveda. Lingkungan hidup dan non-hidup,
termasuk manusia terdiri atas unsur-unsur bumi (prithvi), air (jala), api (tejac), udara
(vaju) dan ruang (akasa). Untuk memahai tradisi-tradisi ini, konsep ketidakmurniaan
dan pembersihan juga esensial. Penyakit adalah ketidakseimbangan antara berbagai
unsur dan tujuan pengobatan adalah untuk memperbaiki keseimbangan ini.
Daftar Pustaka

Endarini, L.H. 2016. Farmakognosi dan Fitokimia. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan

Shah, Biren dan Seth, A.K. 2010. Textbook of Pharmacognocy and Phytochemistry. India:
Elseiver

http://etheses.uin-malang.ac.id/936/4/03520040%20Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai