Obat komplementer/
tradisional/Obat Herbal
Sejarah Singkat Perkembangan Obat
Herbal/Tradisional/Komplementer
Lembah Mesopotamia (Iraq)
• Tahun 1960 ditemukan fosil manusia Neanderthal di Irak yang telah berumur
60,000 tahun yang memperlihatkan mereka telah menggunakan tumbuhan
obat (Stockwell, 1988; Thomson, 1978).
• Dokumen tertulis otentik tentang penggunaan tumbuhan obat Sumeria
Mesopotamia ini ditemukan pada Code Hammurabi (1700 SM)
• Di Mesopotamia ditemukan lempeng tanah liat yang ditulis 600 BC berisi tulisan
tentang penggunaan tumbuhan obat Cedrus species (cedar) and Cupressus
sempervirens (cypress), Glycyrrhiza glabra (liquorice), Commiphora species (myrrh),
and Papaver somniferum (poppy juice), yang masih digunakan sampai sekarang
(Gurib-Fakim, 2006)
Mesir
Papirus Eber sepanjang 20 m yang ditulis
1500 SM ditemukan Prof Ebers Georges
tahun 1872 di Mesir. Disana terlihat
bahwa orang Mesir kuno telah punya
berbagai resep menggunakan tumbuhan
obat spt aloe, cannabis, cassia, castor oil,
frankincense, fennel, henna, juniper,
linseed, myrrh, opium, senna, and thyme
dan binatang berikut kasiat dan
penggunaanya (Sumner, 2000).
India
Tulisan tentang tumbuhan obat India Ayurveda (ayar = life) and veda
(knowledge) Azadirachta indica (neem), Centella asiatica (gotu kola),
Cinnamomum camphora (camphor), Elettaria cardamomum (ela or
cardamom), Rauwolfia serpentina (Indian snake root), Santalum album
(sandalwood), Terminalia species (myrobolan), and Withania somnifera
(ashwagandha) diperkirakan sama umurnya dangan peradaban Mesir
yang ditulis 2000 tahun BC (Gurib-Fakim, 2006).
Era Islam
Dokumen tertulis tertua Traditional Chinese Medicine (TCM) adalah Hung-Di Nei-
Jing (Yellow Emperor’s Canon of Internal Medicine), yang juga merupakan teksbook
pengobatan tertua didunia (800 BC)
• Diantara tumbuhan obat yang telah digunakan waktu itu adalah Angelica polymorpha var.
sinensis (dang gui), Artemisia annua (qing hao), Ephedra sinica (ma huang), Paeonia lactiflora
(bai shao yao), Panax ginseng (ren shen), and Rheum palmatum (da huang). Of these, it is the
herb Artemisia annua
• Tahun 1977 terbit Encyclopedia of Chinese Materia Medica yang memuat daftar 6,000 obat
dimana 4,800 berasal dari tumbuhan
Yunani -Roma (Greco - Roman
• 600 BC Para ahli falsafah Yunani mulai mencari jawaban yang logis tentang apapun
yang terjadi pada kehidupan manuisia. Mereka menemukan bahwa ada hubungan
tubuh manusia sehat dengan harmonisasi kehidupan manmusia dengan alam
• .
• Theophrastus (300 BC) menulis History of Plants tentang deskripsi
• tumbuhan obat dan terjadinya perobahan karakteristik tumbuhan
• yang tumbuh liar dengan yang dikultivasi.
• Orang Roma percaya dunia tersusun oleh 4 unsur utama tanah, angin,
api tanah dan air yang terhubung dengan 4 unsur airan tubuh makhluk
hidup darah, lendikr, cairan empedu hitam dan kuning (blood, phlegm,
black bile, and choler or yellow bile).
Afrika
Hal yang sama terdapat didaerah sub-Sahara Afrika yang kaya tradisi pengobatan dan
makanan tapi tidak terdokumentasi dengan baik
• Perkembangan Farmakologi seiring dengan pemanfaatan
tumbuhan bergeser dari magis ke rasional, hanya tinggal
menunggu waktu farmakologi menjadi disiplin ilmu yang
mapan; dan menjelang akhir abad ke-19, studi tentang
pengobatan herbal, kimia, dan mineral (yang disebut bahan
medica) diubah menjadi ilmu laboratorium farmakologi.
• Pada tahun 1847, Rudolf Bucheim mendirikan institut
farmakologi pertama di Universitas Darpot di Estonia. Selain
karyanya tentang efek obat-obatan, Bucheim juga bekerja pada
sifat kimia obat, menekankan dasar teoritis dari 'ilmu obat’.
• Johan Jacob Wepfer (1620–1695) menjadi orang pertama
yang menggunakan hewan percobaan dalam penyelidikan
farmakologi.
Beberapa kenyataan tentang penggunaan obat
herbal dewasa ini
Jerman
• Herbal medicines dikenal juga dengan nama phytotherapy,
hydrotherapy, exercise therapy, dietetic therapy, and ‘lifestyle
regulation’ therapy) also known as Kneipp therapies (Joos et al., 2010).
• 90% menggunakan bahan alam pada keadaan tertentu dalam kehidupan
mereka (Shim et al., 2011; Chinsembu and Hedimbi, 2010; Boon, 2002;
Stange et al., 2008; Mbeh et al., 2010).
Jerman
• Total pengguna herbal medicine menmingkat dari 52% tahun 1970 jadi 70% in
2010 (Allensbach Institute for Opinion Research, 2010).
• Herbal medicines dijual di Apotik, rumah obat, via internet dll.
• Akhir tahun 2011, 15,949 German doctors berkualifikasi ‘naturopath’, 70% dari
mereka melayani pasien rawat jalan (Joos et al., 2012).
• herbal medicine paling banyak digunakan 1) infeksi saluran pernafasan 2)
Penyakit kardiovascular dan infeksi/symptom gastrointestinal
Beberapa kenyataan tentang penggunaan obat herbal dewasa ini
• Di China, penggunaan obat tradisional mencakup 30-50% dari total biaya pengobatan
(WIPO, 2001);
• Di Australia, 42% menggunaklan “Complementary and Aternative Medicine” (CAM
treatments, Bensoussan, 1999).
• South Australian in 2000 spent $2.3 billion on alternative therapies, meningkat 62%
dibanding 993 (Bensoussan, 1999; MacLennan et al., 2002; MacLennan et al., 1996).
• Selama 4 dekade terakhir terjadi peningkatan penggunaan herbal medicines di
Eropah dan Amerika Utara (Tyler, 2000), yang dikenal dengan nama alternative,
complementary, holistic, or integrative medicine.
• Di San Francisco, London, and South Africa, 75% penderita HIV mengunakan herbal
medicine
Untuk negara berkembang penggunaan obat tradisional dalam
banyak kasus bukan pilihan tapi keharusan karena keterbatasan
akan obat konvensional dan fasilitas pengobatan modern (WHO,
2004).
(
Beberapa alasan pemilhan herbal medicine
• Ada tiga alasan utama yang dikaitkan dengan meningkatnya minat terhadap obat
tradisional saat ini.
• (a) pasien tidak puas dengan konvensional, karena 1) tidak peduli orang, 2) terlalu canggih, 3)
mahal 4) sering ada efek samping yang sangat mengganggu.
• b) anggapan bahwa pengobatan tradisional atau alternatif kurang otoriter dan lebih
partisipatif; dan (c) keyakinan bahwa pengobatan tradisional dan alternatif sesuai
dengan interpretasi dunia spiritual atau filosofis tentang kesehatan dan penyakit
(Astin, 1998).
• Faktor lain yang memicu minat terhadap obat-obatan herbal mungkin adalah budaya
dan sosial, tetapi juga ketersediaan internet, yang memudahkan orang untuk
mengakses pengobatan ini secara online (Passarelli, 2008).
• Pengobatan herbal sering kali mengalami variasi tingkat bahan
aktifnya karena sejumlah faktor intrinsik dan ekstrinsik. Ini
termasuk variasi spesies diurnal dan musim, kondisi tanah,
iklim dan musim, serta metode pemanenan dan pengolahan
(Awang, 1997; Slifman et al., 1998; Mahady et al., 2001;
Cordell, 2002; Chadwick dan Fong, 2006 ). Sementara untuk
obat-obatan molekuler tunggal farmakokinetik dan
ketersediaan hayati dapat dikaitkan dengan senyawa kimia
tertentu, untuk banyak obat-obatan herbal, bahan aktifnya
mungkin tidak diketahui (Fong et al., 2006), sehingga sulit
untuk menjelaskan mekanisme kerja yang mendasarinya atau
bahkan menunjukkan dosis yang tepat.
Cara lain di mana tumbuhan berbeda secara signifikan dari obat adalah
bahwa mereka biasanya terdiri dari kumpulan molekul berbeda yang
masing-masing mungkin memiliki cara kerja yang berbeda tetapi bekerja
secara sinergis untuk memberikan efek terapeutik yang diinginkan dengan
meningkatkan kemungkinan interaksi dengan molekul yang relevan.
menargetkan atau bahkan meminimalkan timbulnya efek samping
(Williamson, 2001; Gurib-Fakim, 2006).
Referensi
• Herbal Drugs: Ethnomedicine to Modern Medicine
• K.G. Ramawat (Ed.)
• Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2009