“SIMPLISIA”
Disusun Oleh :
1. Brigitta (22011153)
2. Sintia eka putri (22011165)
3. Della suci ramadhani (22011095)
4. Nurul aini azhar (22011116)
2022
1
PENDAHULUAN
Pada tahun 1737 Linnaeus, seorang ahli botani Swedia, menulis buku
"Genera Plantarum" yang kemudian merupakan buku pedoman utama dari
sistematik botani, sedangkan farmakognosi modern mulai dirintis oleh Martiuss.
Seorang apoteker Jerman dalam bukunya "Grundriss Der Farmakognosie Des
Planzenreisches" telah menggolongkan simplisia menurut segi morfologi, cara-
cara untuk mengetahui kemurnian simplisia.
2
PEMBAHASAN
3
Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang diduga berasal dari keraton
Surakarta dan Yogyakarta, dari praktek budaya Jawa kuno dan juga hasil
pengaruh obat Cina, India dan Arab. Ukiran di candi Borobudur sejak dari tahun
800-900 menggambarkan penggunaan daun kalpataru (pohon yang tidak pernah
mati) untuk membuat obat-obatan. Pengaruh suku Jawa menyebar ke Bali ketika
terbentuk hubungan, dan pada tahun 1343 pasukan kerajaan Majapahit di Jawa
Timur dikirim untuk menaklukkan orang-orang Bali. Keberhasilan penaklukkan
tersebut hanya sementara dan orang-orang Bali membalas untuk mendapatkan
kemerdekaannya. Setelah Islan masuk di Jawa dan kerajaan Majapahit hancur,
banyak orang Jawa melarikan diri, terutama ke Bali, membawa buku-buku, budata
dan kebiasaannya, termasuk obat.
4
Pengertian Farmakognosi dan Simplisia
5
1. Pengumpulan bahan baku Tahapan pengumpulan bahan baku
sangat menentukan kualitas bahan baku. Faktor yang paling
berperan dalam tahap ini adalah masa panen.
2. Sortasi basah Sortasi basah adalah pemilahan hasil panen ketika
tanaman masih segar. Sortasi basah dilakukan terhadap tanah dan
kerikil, rumput-rumputan, bahan tanaman lain atau bagian lain dari
tanaman yang tidak digunakan, dan bagian tanaman yang rusak.
3. Pencucian Pencucian dilakukan untuk membersihkan kotoran yang
melekat, terutama bahan-bahan yang berasal dari dalam tanah dan
juga bahan- bahan yang tercemar pestisida.
4. Pengeringan Proses pengeringan simplisia terutama bertujuan
untuk menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah
ditumbuhi kapang dan mikroorganisme lain, menghilangkan
aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut kandungan zat
akif, serta memudahkan dalam hal pengelolaan proses selanjutnya
lebih ringkas, mudah disimpan, tahan lama, dan sebagainya. Faktor
yang mempengaruhi pengeringan diantaranya adalah waktu
pengeringan, suhu pengeringan, kelembaban udara disekitar bahan,
kelembaban bahan atau kandungan air dari bahan, ketebalan bahan
yang dikeringkan, luas permukaan bahan, dan sirkulasi udara.
5. Sortasi kering Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah
mengalami proses pengeringan. Pemilihan dilakukan terhadap
bahan-bahan yang terlalu gosong dan bahan yang rusak.
6. Penyimpanan Setelah tahap pengeringan dan sortasi kering selesai
maka simplisia perlu ditempatkan dalam suatu wadah tersendiri
dan disimpan di tempat yang memenuhi persyaratan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyimpanan adalah cahaya, oksigen atau
sirkulasi udara, reaksi kimia yang terjadi antara kandungan aktif
dengan wadah, penyerapan air, kemungkinan terjadinya proses
dehidrasi, pengotoran dan atau pencemaran, baik yang diakibatkan
oleh serangga, kapang, atau pengotor lain. Persyaratan wadah
untuk penyimpanan simplisia adalah harus inert tidak mudah
bereaksi dengan bahan lain; tidak beracun; mampu melindungi
bahan simplisia dari cemaran mikroba, kotoran, dan serangga;
mampu melindungi bahan simplisia dari penguapan kandungan zat
aktif, pengaruh cahaya, oksigen dan uap air Gunawan dan Sri
Mulyani, 2004.
6
Ejaan latin
7
Tata Nama Latin Tanaman
1. Nama Latin tanaman terdiri dari 2 kata, kata pertama disebut nama genus
dan perkataan kedua disebut petunjuk species , misalnya nama latin dari
8
padi adalah Oryza sativa, jadi Oryza adalah genusnya sedangkan sativa
adalah petunjuk speciesnya. Huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf
besar dan huruf pertama dari petunjuk species ditulis dengan huruf
kecil .Nama ilmiah lengkap dari suatu tanaman terdiri dari nama latin
diikuti dengan singkatan nama ahli botani yang memberikan nama latin
tersebut. Beberapa contoh adalah sebagai berikut :
2. Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2
kata (3 kata), 2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan dengan tanda (-) .
Contoh : Dryopteris filix – mas Strychnos nux - vomica Hibiscus rosa -
sinensis
3. Kadang- kadang terjadi penggunaan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang
berbeda, hal ini disebut homonim dan keadaan seperti ini terjadi sehingga
ahli botani lain keliru menggunakan nama latin yang bersangkutan
terhadap tanaman lain yang juga cocok dengan uraian morfologis tersebut.
9
berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman dan
untuk eksudat nabati.
Contoh :
Contoh :
Contoh-Contoh Simplisia
10
Famili : Zingiberaceae
Famili : Poaceae
Famili : Lauraceae
11
majemuk. Simplisia daun biasanya dipakai dalam bentuk segar
atau dikeringkan. Sebagaian simplisia daun, terkadang berupa
pucuk tanaman yang terdiri dari daun muda. Berikut ini adalah
tanaman obat tradisional Indonesia yang bahan berkhasiatnya
terdapat pada daun (folia). Contohnya bayam merah Bahasa Latin :
Amaranthus tricolor L
Famili : Amaranthaceae
5. Simplisia Biji
Biji di ambil dari buah yang telah masak, sehingga
umumnya sangat keras. Bentuk dan ukuran simplisia biji pun
bermacam-macam, tergantung pada jenis tanamannya. Berikut ini
adalah beberapa jenis tanaman yang bijinya dapat digunakan
sebagai obat. Contohnya pinang
Famili : Arecaceae
Uji simplisia
Uji Makroskopik
12
Uji Mikroskopik
Dari hasil uji mikroskopik, simplisia sintrong memiliki bentuk
batang setengah lingkaran, berbulu halus dan tidak berongga. Sedangkan
simplisia kenikir memiliki batang berbentuk lingkaran dan tidak berongga.
Hasil sayatan melintang daun sintrong menunjukkan adanya rambut
kelenjar di permukaan atas dan bawah daun, sedangkan sayatan melintang
daun kenikir menunjukkan adanya rambut kelenjar pada permukaan atas
daun di bagian tulang daun. Rambut kelenjar adalah modifikasi dari
epidermis daun yang merupakan tempat dihasilkannya minyak atsiri.
Preparasi Simplisia
Penapisan Fitokimia
13
Uji organoleptik dilakukan untuk mendeskripsikan bau, warna,
rasa dan tekstur dari simplisia tersebut menggunakan panca indera,
sehingga akan didapat hasil yang objektif
Uji organoleptik
Uji organoleptik dilakukan untuk mendeskripsikan bau, warna,
rasa dan tekstur dari ekstrak dengan menggunakan panca indera sehingga
akan didapat hasil yang objektif
14
BAB III
KESIMPULAN
A.KESIMPILAN
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa
tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral yang jika ada bantuan dan
penentuan sistematikanya, maka diperoleh bahan obat berkhasiat alam.
Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan, diolah,
diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakai atau yang
disebut dengan simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16