Anda di halaman 1dari 26

SEJARAH KEFARMASIAN DAN KETENTUAN UMUM

Sejarah Perkembangan Farmasi

Farmakope Dan Ketentuan Umum

Perkembangan Farmasi Di Dunia


Penyakit selalu ada, manusia berusaha untuk mengatasinya. Misalnya dengan mengobati luka dan beberapa penyakit. Pada mulanya, pengobatan menggunakan bahan dari hewan/tumbuhan sebagai obatnya.

Pada zaman dulu, ilmu pengobatan dan obat-obatan masih merupakan satu-kesatuan (belum terpisah antara ilmu obat dan pengobatan). Dan ilmu tersebut hanya dikuasai oleh orang-orang tertentu yang dianggap dekat dengan dewa.

Bangsa-bangsa Yang Telah Mengenal Ilmu Pengobatan Diantaranya Adalah :


Bangsa Sumeria Bangsa sumeria telah mempunyai peradaban dan telah mengenal banyak obat-obatan. Di Museum British, terdapat kurang lebih 12.000 fragmen tablet peninggalan Bangsa Sumeria. Dan diantaranya kurang lebih 660 bernilai medis. Naskah-naskah kesehatan menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai pengetahuan tentang obat-obatan dan pengobatan.

Bangsa Babilonia
Bangsa ini mempunyai kepercayaan bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat , dan diantara pengobatannya dengan mantera.

Selain itu, mereka telah menggunakan obat-obatan sederhana,


misalnya : Salep, Obat Komperes.

Bangsa Asyiria
Berkepercayaan bahwa penyakit disebabkan akibat pelanggaran terhadap hal-hal yang mereka anggap tabu.

Bangsa Mesir
Bangsa Mesir percaya bahwa dewa mengerti khasiat tanaman obatobatan, dan diturunkan pada para pendeta. Rakyat pergi berobat

kepada para pendeta. Sambil berobat mereka juga berdoa kepada


dewa. Bangsa Mesir sendiri telah mengetahui: praktek kefarmasian, proses kimia, cara pembalsaman, dan metode pengawetan. Mereka

juga telah mengenal dokter obat, juga telah mengenal Anepu yang
dianggapnya sebagai Apoteker, pemimpin rumah obat dan peracik obat.

Bangsa Yunani
Obat-obatan modern yang kita kenal sekarang asalnya dari obat Bangsa Yunani. Praktek pengobatan pada waktu itu misalnya; pijat

dan gerak badan yang dilakukan di kuil. Juga telah dikenal Dokter
Keliling, telah didirikan klinik dan lembaga pengobatan. Bahkan telah didirikan sekolah kedokteran. Seorang alumnus sekolah kedokteran yang terkenal adalah Hipocrates. Sumpah Hipocrates merupakan dokumen penting dalam Etika Kedokteran. Saat itu juga dikenal adanya golongan Rhizotomi, yaitu penggali akar dalam meramu obat. Mereka disebut Pharmacopoloi. Dengan demikian, resep merupakan hal yang biasa, sehingga akhirnya diperlukan ahli bidang farmasi.

Bangsa Romawi
Merka telah percaya adanya roh jahat penyebab penyakit. Cara pengobatan selain dengan obat-obatan, juga dengan upacara

yang bersifat mistik. Tetapi mereka tidak mengenal sistem,


pengobatan sendiri. Sistem pengobatannya hanya pengaruh dari Yunani. Dokter keliling Bangsa Yunani banyak yang pindah ke

Romawi. Mereka melakukan praktek pengobatan sebagai mata


pencaharian.

Bangsa Arab
Ilmu kefarmasian di Arab merupakan campuran dari pengobatan bangsa Yunani, Mesir, dan India. Buku-buku Yunani bnayak

diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab. Sehingga kebudayaan


Yunani tetap terpelihara. Ketika Sarjana Arab bertemu bangsa Latin, maka banyak pula buku-buku kefarmasian yang diterjemahkan dan ditulis ke dalam bahasa Latin.

Peraturan Mengenai Kefarmasian :


Pada tahun 1240, diterbitkan Magna Charta Farmasi. Ketika Frederick II, Kepala Negara Kerajaan Romawi mengeluarkan Undang-undang yang menyatakan bahwa Farmasi merupakan cabang tersendiri. Kefarmasian kemudian dipisahkan dari praktek pengobatan. Praktek kefarmasian memerlukan pengetahuan tersendiri, inisiatif, dan tanggung jawab dalam melayani kebutuhan pengobatan. Untuk praktek kefarmasian, ditunjuk seorang supervisor untuk mengawasinya.

Sejarah Farmasi Di Dunia :


Latar belakang farmasi karena faktor penyakit pada manusia dan naluri untuk hidup yang akhirnya menghasilkan penemuan, seperti penggunaan obat-obatan sederhana, al : 1. Merendam dalam air dingin (menghilangkan rasa sakit pada luka). 2. Menempelkan daun segar. 3. Menutup luka dengan lumpur. Orang-orang primitif belajar dari pengalaman lalu memperoleh cara pengobatan yang lebih efektif dan menjadi dasar dalam memulai pekerjaan terapi obat.

Sejarah Farmasi Di Dunia .lanjutan:


Hal tersebut dimulai dengan (Perapotekan I) : 1. Adanya anggapan roh jahat yang masuk ke dalam tubuh lalu menimbulkan penyakit, dan dilakukan dengan cara : > menggunakan mantera, bunyi-bunyian, pemberian ramuan tumbuh-tumbuhan, dll. > dilakukan oleh orang yang dianggap bijak dari suatu suku (mempunyai ilmu penyembuhan dari pengalaman/turun-temurun). Lalu ilmu perapotekan dimulai dengan adanya penyediaan bahan obat meskipun masih dihubungkan dengan hal-hal gaib. Pelaku/penyembuh juga dianggap mempunyai hubungan dgn mahluk halus & sebagai perantara antara yang terlihat dan yang gaib.

Sejarah Farmasi Di Dunia .lanjutan:


Obat-obatan yang ada tidak saja berdasarkan alamiahnya, tetapi berhubungan dengan : 1. Rasa kasihan dewa. 2. Kehadiran pada upacara pengobatan. 3. Tidak adanya roh jahat. 4. Kesungguhan keinginan untuk mengobati dari pemberi obat. Hal-hal tersebut dimaksudkan agar obat bekerja lebih efektif, karena cara pengobatan di suatu suku merupakan hal yang ditakuti, dihormati, dipuja, dan dimuliakan karena cara tersebut dilaksanakan secara spiritual & tergantung pada kesembuhan dan kegagalan yang terjadi.

Sejarah Farmasi Di Dunia .lanjutan:


Kegagalan biasanya disebabkan : 1. Obat tidak kuat. 2. Obat tidak sesuai. 3. Dosis terlalu rendah >>>>> obat tidak berfungsi. 4. Dosis terlalu tinggi >>>>> Keracunan. Keberhasilan disebabkan karena : 1. Obat yang sesuai berdasarkan pengalaman. 2. Terapi yang benar secara kebetulan. 3. Efek yang tidak ada akibatnya dari suatu terapi untuk penyakit yang tidak fatal. 4. Efek plasebo (dipengaruhi psikologis & tidak karena terapi).

Sejarah Farmasi Di Dunia .lanjutan:


Pekerjaan kefarmasian dan kedokteran tidak dapat dipisah karena merupakan fungsi pimpinan agama suatu suku. Obat-batan zaman dahulu ( 3000 thn SM) yang ditemukan oleh para arkeolog a.l : 1. Tablet kuno. 2. Tulisan-tulisan pada daun papyrus ebers yang berisi formula obat (> 800 formula, 700 obat-obatan yang berbeda, umunya dari tumbuhan). Obat-obatan dari tumbuhan saat ini yang masih banyak digunakan misalnya akasia, biji jarak, dsb. Dan sebagai bahan pembawanya misalnya anggur, susu, madu. Sebagai bentuk sediannya a.l : Suppositoria, Pil, Lotion, Salep Mata, Obat Kumur, dsb.

Tokoh-tokoh Apoteker Zaman Dahulu a.l:


1. HIPOCRATES (460-370 SM) > Mengenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah. > Menerapkan obat secara rasional. > Bapak ilmu kedokteran. > Penyusun sistematika pengetahuan kedokteran. > Sumpah Hipocrates yang merupakan tata cara & perilaku untuk profesi penyembuhan. 2. DIOSCORIDES (Abad I Masehi) > Dokter Yunani dan ahli Botani. > Menggunakan ilmu tumbuhan sebagai ilmu terpadu. > Hasil karyanya De Materia Medica > Dianggap sebagai awal pengembangan Botani Farmasi & dan dalam penyelidikan bahan obat yang diperoleh secara alami.

Tokoh-tokoh Apoteker Zaman Dahulu a.l:Lanjutan.


3. GALEN (130-200 SM) > Dokter dan ahli farmasi Yunani. > Memulai pembuatan obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan dengan mencampur atau meleburkan masing-masing bahan---------------------------------------> Bidang Penyediaan Farmasi. > Dikaitkan dengan Farmasi Galenik. Formulanya a.l: Cream pendingin (Galens Cerats) yang seperti saat ini.

Sejarah Farmasi Di Dunia .lanjutan:


> Farmasi tetap merupakan fungsi dari kedokteran, sampai: - Meningkatnya jenis obat-obatan. - Cara pembuatan yang semakin rumit. ----->Lalu diperlukan ahli farmasi dan Farmasi pisah dari kedokteran pada Tahun 1240 karena ada perintah dari FREDERICK II, yang isi dekritnya : Dibaginya dua profesi dan mengakui bahwa Farmasi membutuhkan ilmu, keterampilan, inisiatif, dan tanggung jawab yang khusus. > Ahli farmasi terikat oleh sumpah untuk : - Menyediakan obat-obatan yang dapat diandalkan & mempunyai kualitas yang uniform/sesuai dengan keahliannya. - Tidak boleh merugikan pasien.

Sejarah Farmasi Di Dunia .lanjutan:


> Farmakope berasal dari kata PHARMACOPEIA, yaitu dari Bahasa Jerman, terdiri dari dua kata, Pharmacon (obat) dan Poiein (buat), ------> sehingga berarti resep yang dibutuhkan untuk mempersiapkan obat. > Istilah Farmakope dipakai sejak thn 1580 dan diterbitkan di tiap kota, provinsi, negara, dengan tujuan agar seragam standar obat tiap daerah. Ex; British Pharmacopoeia. US Pharmacopoeia, dll.

Sejarah Farmasi Di Dunia .lanjutan:


> Pada penelitian terdahulu, dengan bertambahnya ilmu-ilmu dasar, maka: 1. Bertambah pula penerapannya; ex. - Isolasi morpin dilakukan dari opium. - Isolasi kinin dan sinkonin dari sinkona. - Isolasi strikhnin dari nuks vomica. === Hal ini dilakukan isolasi obat dari tanaman serta diidentifikasi sebagai zat yang bertanggung jawab terhadap aktivitas medis tanamannya. 2. Ekstraksi dan isolasi berbagai zat aktif utama merupakan keberhasilan besar. 3. Tahun 1821, Sekolah Farmasi I didirikan di Philadelpia.

Sumber-sumber Obat Baru


Obat-obat baru ditemukan dari bahan alam atau diciptakan secara semisintetis maupun sintetis di laboratorium. Sepanjang sejarah, sangat banyak bahan yang berasal dari tanaman yang menjadi sumber obat-obat baru yang sangat potensial, tetapi hanya sebagian kecil yang diidentifikasi dan telah diselidiki untuk bahan obat. Contoh: Serpentin dari tanaman Rauwolfia serpentine. Antitumor Vincristin dan Vinblastin dari tumbuhan periwinkle dan Vinca rosea. Tanaman berbagai spesies dioscorea (ubi Meksiko) kaya dengah kandungan steroid (bahan dasar hormon).

Sumber-sumber Obat Baru.Lanjutan.


Banyak antibiotik diproduksi dengan mikroorganisme spesifik yang diransang pertumbuhannya, misalnya Penisilin, Streptomisin, dan Kloramfenikol. Sekarang banyak produk farmasi diproduksi dengan teknik genetika sehingga dapat dibuat lebih banyak, lebih murni, misalnya untuk antibiotik, vaksin, dan produk-produk kimia lainnya. Terdapat dua teknik dasar yang berperan pada genetika pengembangan obat, rekombinasi DNA dan antibodi monoklonal. Kedua teknik tersebut dasar kerjanya adalah mempengaruhi kemampuan sel-sel dalam mensintesis protein. Dari kedua teknik tersebut , yang paling mendasar adalah Rekombinasi DNA, contoh produknya adalah Insulin manusia, berbagai hormon pertumbuhan manusia, interferon, vaksin-vaksin baru yg lbh murni, dll.

Sejarah Farmasi Di Indonesia :


Farmasi ialah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, penyerahan, dan distribusi obat. (Penyerahan

obat harus disertai informasi yang jelas berkaitan dengan obat


tersebut). Profesi ini timbul atas dasar perikemanusiaan sehingga mendapat

tempat yang terhormat di masyarakat. Di Indonesia, sebelum


kebudayaan barat masuk, pekerjaan ini dilakukan oleh Dukun (Dokter dan Apoteker jadi satu), dimana dalam mendapatkan ilmu dari

pengalaman sendiri & warisan pengetahuan.

Sejarah Farmasi Di Indonesia.Lanjutan


Cara Dukun dalam mendapatkan obat untuk penyakit tertentu a.l atas dasar bentuk dan warna. Misalnya : > Temulawak untuk penyakit kuning -------> karena berwarna kuning. > Kayu Secang untuk berak darah ----------> karena berwarna merah. > Akar Pule Pandak untuk menghilangkan bisa ular ------> karena bentuknya seperti ular. Kadang kala hasilnya memuaskan, tetapi seringkali tidak, dan bahkan ada yang membahayakan/menimbulkan bencana. Saat ini pun, hal tersebut masih ada di Indonesia.

Sejarah Farmasi Di Indonesia.Lanjutan


Pengaruh kebudayaan Barat : > Masyarakat Indonesia mulai mengenal obat modern. > Timbulnya perubahan yang mengajarkan ilmu farmasi dan ilmu-ilmu yang berhubungaan dengan farmasi, maka dimulailah isolasi zat yang berkhasiat dari tanaman dan disusul dengan sintesa-sintesa obat. Dalam bidang obat asli Indonesia : > DULU ---> Obat asli dijual dalam bentuk bahan-bahan (simplisia). Obat yang siap diminum dan disebarkan dari rumah ke rumah. > SELANJUTNYA -----> Dijual dalam racikan dan dalam keadaan terbungkus disertai keterangan ttg khasiat, cara penyajian, dan takaran pemakaian. Juga dijual dalam bentuk tablet, kapsul, dan cairan

yang diawetkan.

SUMMARY
Farmasi mula-mula timbul dari usaha pencegahan secara instinctive (menurut naluriah) lalu mengalami kemajuan karena berbagai pengaruh. Lalu dikerjakan oleh Pendeta kemudian ke Dokter. Di Indonesia, pengobatan penyakit mula-mula dilakukan ke Dukun dengan obat yang diketahuinya berdasarkan pengalaman/warisan. Karena pengaruh kebudayaan Barat dan adanya perguruan yang mengajarkan ilmu farmasi dan ilmu-ilmu lain yang terkait, ---->Isolasi zat berkhasiat---->Sintesa obat. Farmasi pisah dari Kedoteran pada tahun 1240 atas perintah FREDERICK II.

Anda mungkin juga menyukai