HERBAL
Farmakologi dapat didefinisikan sebagai studi
interaksi agen biologi aktif dengan sistem
hidupnya. Studi farmakologi terbagi atas 2
bagian besar.
Farmakodinamik melihat efek agen pada tempat
aktifnya di dalam tubuh.
Farmakokinetik dikonsentrasikan pada efek
tubuh terhadap obat dan secara spesifik pada
konsentrasi yang dapat dicapai untuk mencapai
sisi aktif.
1
Sinergi
Sinergi adalah konsep penting dalam farmakologi herbal.
Kompleksitas kimia digunakan bila khasiatnya lebih besar
daripada penjumlahan masing-masing senyawa yang ada
Contoh adalah penggunaan piretrin sebagai insektisida,sinerginya yang diketahui sebagai piperonil butoksida,
yang mempunyai aktivitas insektisida yang kecil,
mengganggu kemampuan insek untuk memecah pyrithrin,
dengan demikian meningkatkan secara substansial
ketoksikannya.
Komponen yang berkhasiat dalam tanaman bisa
mempunyai aksi menambah kestabilan, kelarutan atau
bioavalabilitas dari senyawa yang memang berkhasiat
Glikosida isoflavon daidzin yang diberikan dalam bentuk
ekstrak mentah tanaman Pueraria lobata bisa mencapai
konsentrasi besar dalam plasma dibandingkan daidzin
murni.
Umumnya senyawa murni berhubungan dg farmkologi
dan sinergi dg farmakokinetik
6
Asam
askorbat
pada
ekstrak
jeruk
bioavailabilitasnya lebih baik dibandingkan
asam askorbat saja.
Pemberian prosianidin dari Hypericum
perforatum secara signifikan meningkatkan
efek antidepresi in vivo dari hiperisin dan
pseudohiperisin.
Efek
ini
saling
berhubungan
pada
peningkatan
kelarutan
hiperisin
dan
pseudohiperisin
yang
diamati
karena
keberadaan prosianidin dan mengindikasikan
bahwa bahwa hiperisin dan pseudohiperisin
murni mempunyai aktivitas antidepresan
yang sangat rendah dibandingkan dengan
ekstrak H.perforatum
PERANAN METABOLIT
SEKUNDER
Keanekaragaman tanaman yang imobilitas dan
lingkungan yang berubah-ubah, dalam jangka
waktu lama memungkinkan diserang oleh hewan
dan patogen, sehingga dibutuhkan pengembangan
sejumlah mekanisme kimia untuk pencegahan.
Tahun-tahun terakhir, hal yang penting
diperhatikan bahwa metabolit sekunder
peranananya secara ekologi spesifik, yang
seringkali tadinya dianggap produk tidak berguna.
Alkaloid diduga berperan sebagai pertahanan diri
pada tanaman terhadap herbivora dan patogen.
9
FARMAKODINAMIKA GOLONGAN
SENYAWA TANAMAN
FENOL SEDERHANA DAN GLIKOSIDA
Fenol-fenol terdiri dari golongan terbesar metabolit
sekunder tanaman.
Dari struktur sederhana dengan hanya mempunyai satu
cincin benzen sampai molekul besar seperti tannin,
antrakuinon, flavonoid dan kumarin.
Mereka didefinisikan sebagai golongan senyawa yang
mempunyai sedikitnya satu gugus hidroksil yang terikat
pada cincin benzen. Fenol-fenol secara kimia berbeda dari
alcohol tersier lain karena keberadaan cincin benzen yang
distabilkan oleh ion fenolat, yang lebih asam dan lebih
reaktif.
12
13
14
15
GLIKOSIDA SIANOGEN
Glikosida sianogen kemungkinan generasi
asam hidrosianat (asam prussat, sianida).
Secara struktural glikosida 2 hidroksinitril dapat
dihidrolisis dengan enzim beta glukosidase ke
dalam sianohidrin. Senyawa ini tidak stabil dan
disosiasi menjadi asam hidrosianat.
Glikosida sianogen yang umum termasuk
amigdalin ditemukan pada almond pahit dan biji
persik (keduanya digunakan dalam pengobatan
cina) dan prunasin yang terdapat pada kulit
kayu cherry liar (Prunus serotina).
19
20
MUSILAGO
Walaupun dari fitokimia musilago sering dianggap
menjadi grup kategori minor dari besarnya
polisakarida tanaman (kategori yang didalamnya
termasuk
gum,
manan
yang
bervariasi,
hemiselulosa dan pectin) mereka sangat berharga
tinggi oleh orang fitoterapi. Kelompok komponen
yang dianggap orang fitoterapi sebagai musilago
adalah polisakarida heterogen asam atau asam
musilago.
Musilago secara umum tidak didefinisikan secara
baik (secara kimia). Sangat luas, strukturnya
polimer yang sangat bercabang, dibangun dari
banyak gula yang beragam dan unit-unit asam
uronat (asam uronat adalah derivat asam
24
karboksilat dari gula).
25
Efek emetik kebalikannya, efek reflek pada otototot bronkotrakea dari efek menenangkan pada
saluran cerna bagian atas, sebagai ganti yang
dipostulatkan, dimediasi oleh nervus fagus.
Asosiasi
yang
sama
digunakan
untuk
membenarkan penggunaan musilago pada kondisi
sakit pada saluran urin.
Efek reflek mendapat dukungan uji eksperimental.
Ekstrak akar marshmallow (Althea officinalis) dan
musilago yang diisolasi didemonstrasikan secara
signifikan mempunyai efek antitusif pada hewan
percobaan.
Dosis yang diberikan secara oral dan diminum dari
stimulasi
kedua
laringoparingeal
dan
trakeobronkial ditekan.
29
31