Anda di halaman 1dari 24

FARMAKOGNOSI

Oleh :
Nurul Mahyani, M.Farm
Farmakognosi

Pharmakon = Gnosis=
obat pengetahuan

Farmakognosi (J.A. Schmidt) Mengartikan pharma (“obat”)


& cognitif (pengolahan) = cara pengenalan ciri-ciri /
karakteristik obat yang berasal dari bahan alam

Farmakognosi (C.A. Seydler) = merupakan ilmu pengetahuan


tentang obat-obatan alamiah
Fluckiger : Farmakognosi adalah Ilmu Pengetahuan untuk mendapatkan obat-
obatan dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral, yang berhubungan
dengan biologis, biokimia dan ilmu perdagangan obat-obatan dan
khasiatnya.

Berkembang terus dan akhirnya Farmakognosi menjadi suatu ilmu tentang


obat
yang meliputi:
“ Sejarah – distribusi – kultivasi (tumbuh) – koleksi – pembuatan
preparat obat – perdagangan – identifikasi – evaluasi – pengawetan –
penggunaan obat – substansi yang diperdagangkan (simplisia) – dan
mempunyai khasiat pada manusia dan binatang.”
Sejarah Singkat
Penggunaan Bahan Alam Melalui Jampi-jampi
(Suku Vodoo)

J.A. Schmidt (1811)


(Lebrbuch der Materia Medica)

C.A. Seydler (1815)


(disertasinya “Analecta Pharmacognostica)
Peneliti kedokteran di Haalle Jerman

Pencetus Istilah Farmakognosi


SEJARAH SINGKAT
•Pada awal perkembangan ilmu kedokteran & kefarmasian di dunia Barat, segala
sesuatu yg berkaitan dgn obat & penggunaannya disebut sbg “Materia Medica”
atau bahan obat
• Pedanius Dioscorides de Materia Medica Libri Cinque (abad I) 600 obat yg berasal
dari tumbuhan, hewan & mineral

• Pd awal abad ke-19 Materia Medika terbagi menjadi farmakologi& farmakognosi


ILMU-ILMU TERKAIT FARMAKOGNOSI
Farmakognosi sangat terkait dengan ilmu-ilmu kedokteran,
pertanian, fisika, dan kimia. Untuk menggeluti bidang
farmakognosi maka seseorang harus memiliki pengetahuan
tentang biologi yang meliputi :
 botani
Histology
 zoology
Klasifikasi
 fisiologi  kimiawi tanaman
 anatomi ekologi dan
 morfologi  genetika”
RUANG LINGKUP FARMAKOGNOSI
The American Society of Pharmacognosy, 2001
Ruang lingkup Farmakognosi meliputi :
“Studi mengenai sifat fisika, kimia, biokimia dan
biologi obat, bahan obat atau bahan lain yang
berpotensi sebagai obat yang berasal dari
alam untuk mencari obat baru yang berasal
dari bahan alam”.
WHY DO WE LEARN
PHARMACOGNOSY ?
 57%dari 150 merek dagang obat yg terkemuka berasal dari
bahan alam (Grifo et al, 1997)
 39%dari 878 senyawa kimia baru (19812002) berasal dari
bahan alam atau senyawa dasarnya bahan alam (Cragg et al,
2003)
 > 80%penduduk dunia menggunakan tumbuhan sbg sumber
pelayanan kesehatan yg utama
 47 obat yg beredar di pasaran berasal dari 39 jenis tumbuhan
hutan tropis (Farnsworth, 1988)
Bahan dasar untuk obat
pada umumnya berasal
dari bahan alami (Natural
Product) yang disediakan
dalam bentuk simplisia.
SIMPLISIA
Simplisia : Bahan obat yang berasal dari alam (Natural
Product) seperti dari tumbuhan, hewan dan
mineral yang dikumpulkan dan dikeringkan
tampa mengalami proses selanjutnya.
―Materia Medika Indonesia”
Bentuk Simplisia: Padat, setengah padat, dan cair.

Pengolahan sempurna yaitu


–Ekstraksi, Destilasi, Pencampuran dan lainnya.
• Farmakope Indonesia, Departemen Kesehatan RI
(Keputusan Menteri Kesehatan RI No:
230/Menkes.IX/1976) dan Dirjen POM (Keputusan
Dirjen POM Depkes RI No : 4308/D/SK/V/1984)
mengemukakan batasan mengenai simplisia.
• Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan
sebagai obat yang belum mengalami pengolahan
apapun juga dan kecuali dinyatakan lain , berupa
bahan yang dikeringkan.
Ada 3 golongan simplisia
1. Nabati
Contoh : temulawak, daun salam
2. Hewani
Contoh: madu
3. Mineral
Contoh : fe, cu
1. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa
 Tanaman utuh
 Bagian tanaman
 Eksudat tanaman (Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan
dari selnya atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu
dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni
 Kombinasi ketiganya

2. Simplisia hewani
Adalah simplisia berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yg dihasilkan
oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni

3. Simplisia pelikan atau mineral


Adalah simplisia yang belum diolah/diolah dengan cara sederhana (berasal
dari logam) dan belum berupa bahan kimia murni, contoh ferro sulfat,
sulfur presipitat
Diantara ketiga golongan itu, simplisia nabati merupakan
jumlah terbanyak yang digunakan untuk bahan obat.
Penyiapan simplisia nabati merupakan suatu proses
memperoleh simplisia dari tanaman sumbernya di alam.
Proses ini meliputi:
 pengumpulan (collection),
 pemanenan (harvesting),
 pengeringan (drying),
 pemilihan (garbling),
 serta pengepakan, penyimpanan dan pengawetan (packaging,
storage, and preservation).
NAMA LATIN (Bagian
tanaman yag digunakan)
Nama latin Bagian Tanaman
Amilum Pati
Bulbus Umbi Lapis
Caulis Batang
Cortex Kulit Kayu
Flos Bunga
Folia Daun
Folium Daun
Fructus Buah
Herba Seluruh tanaman
Lignum Kayu
Radix Akar
Rhizome Rimpang
Semen Biji
Thallus Bagian dari tanaman Rendah
Tubera Umbi
EKSTRAK
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV,
Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau
simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan
dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah
ditentukan. Sebagian besar ekstrak dibuat dengan
mengekstraksi bahan baku obat secara perkolasi. Seluruh
perkolat biasanya dipekatkan secara destilasi dengan
menggunakan tekanan.
EJAAN LATIN
TATA NAMA LATIN
TATA NAMA SIMPLISIA
BUDIDAYA TANAMAN OBAT
1. Pengelolaan tanah
2. Penanaman
3. Pemeliharaan tanaman
4. Panen

Anda mungkin juga menyukai