Anda di halaman 1dari 13

“Kekuatan pikiran mampu sebagai obat sekaligus racun.

Jika
dilandasi dengan serakah, benci, dan iri, ia adalah racun
yang keji. Jika dilandasi dengan cinta, ia adalah obat yang
paling manjur”

Andrie Wongso
TANAMAN OBAT INDONESIA
Muchlis Pattimura
SEJARAH FARMAKOGNOSI

 Dalam sejarah penemuan obat bahan alam dimulai dari


pengetahuan manusia akan khasiat bahan alam bagi kesehatan
yang merupakan awal dari berkembangannya farmakognosi.

 Bukti dari hal itu dapat diketahui melalui buku Materia Medika
yang diterbitkan sebelum abad 19, yaitu buku pertama yang
memuat tentang khasiat dan penggunaan lebih kurang 600
macam obat dari bahan alam (tanaman, hewan, mineral).
PENGERTIAN FARMAKOGNOSI
 Farmagnosi berasal dari kata Pharmakon yang berarto obat
dan Gnosis yang berarti pengetahuan, yakni pengetahuan
tentang bahan obat.

 Secara khusus farmakognosi adalah salah satu rumpun ilmu


farmasi yang mempelajari sumber bahan obat yang berasal
dari bahan alami (tumbuhan, mikroba, sarang, mineral dan
hewan). Jadi, awal mula farmakognosi mempelajari bahan
mentah obat (Crude Drug)
Next
 Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari
tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat
digunakan sebagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji
toksikologi dan uji biofarmasetika.

 Farmakognosi ialah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan


kimia sintesa sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti
yang diuraikan dalam Fluckiger.
PERAN FARMAKOGNOSI
Penggunaan tumbuhan obat sebagai obat di Indonesia telah
meningkat, akan tetapi dalam penggunaannya masih banyak hanya
sebatas pengalaman yang diturunkan dari nenek moyang bangsa
Indonesia. Disini peran ilmu farmakognosi yang memilah tanaman
yang berkhasiat obat atau tidaknya dengan berbagai tes yang
dilakukan terhadap tumbuhan tersebut seperti kromatografi,
spektrofotometri dan lain-lain.
PENGERTIAN SIMPLISIA

 Secara umum simplisia didefenisikan sebagai simple yang


digunakan sebelum memasuki proses yang lebih lanjut seperti
ekstraksi, isolasi dan formulasi.
 Menurut Depkes RI simplisia merupakan bahan alam yang
digunakan untuk obat yang belum mengalami proses apapun
kecuali dinyatakan lain sudah berupa bahan yang sudah di
keringkan.
PENGGOLONGAN SIMPLISIA
Simplisia sendiri dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Simplisia Nabati
2. Simplisia Hewani
3. Simplisia Mineral
1. Simplisia Nabati

 Simplisia nabati merupakan simplisia atau bahan yang berupa


tanaman utuh, bisa bagian tanaman, eksudat tanaman
ataupun ketiganya.

 Eksudat adalah cairan yang secara spontan keluar dari


tanaman atau secara sengaja dikeluarkan dari selnya.

 Bagian-bagian tanaman yang digunakan bisa berbentuk daun,


akar, batang, kulit, batang, biji, buah, dan bunga.
2. SIMPLISIA HEWANI

 Simplisia hewani merupakan simplisia atau bahan yang berasal


dari hewan meliputi kulit, daging atapun tulang. Contoh
pemanfaatan simplisia dari hewan adalah pembuatan kapsul
yang berasal dari tulang ikan lele.
3. SIMPLISIA MINERAL

 Simplisia meneral merupakan simplisia atau bahan yang berasal


dari alam selain hewan dan tanaman.

 Contoh: Simplisia yang berasal dari mineral antara lain Paraffinum


liquidum, paraffinum solidum dan vaslin.

 Cara memperoleh simplisia mineral biasanya melakukan teknik


penyulingan sebagai contoh untuk mendapatkan paraffinum
solidum hingga menjadi destilat dan diolah dengan bantuan
asam sulfat dan natrium hidroksida.
Kesimpulan
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa
tumbuhan, hewan, dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan
menentukan sitematikannya maka diperoleh bahan alam berkhasiat
obat. Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkat,
diolah, diawetkan dan disimpan, akan diprolah bahan yang siap
pakai atau disebut dengan simplisia disinilah keterkaitannya dengan
farmakognosi.
Oke
Dangke

Anda mungkin juga menyukai