KELOMPOK 1
1.SAIDAH
2.ANITA RAHMAN
3.LISTIAWATI
4.NURLELA
RUANG LINGKUP
Adalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan tumbuh-
tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan-
bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha
pengobatan berdasarkan pengalaman
- bahan alam
- berdasarkan pengalaman
– Tahun 1976, merupakan awal pengembangan O.T di Indonensia dengan dibentuknya
DIREKTORAT PENGAWASAN OBAT TRADISIONAL, PADA DIREKTORAT
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN, DEPARTEMEN KESEHATAN
– Lahir aturan-aturan tentang obat tradisional yang dikenal dengan paket deregulasi, yaitu
Peraturan Menteri Kesehatan R.I :
1. No. 179/Men.Kes/Per/VII/76, Produksi dan Distribusi Obat Tradisional
2. No. 180/Men.Kes/Per/VII/76, Wajib Daftar Obat Tradisional
3. No. 181/Men.Kes/Per/VII/76, Pembungkusan & Penandaan OT
4. OBAT TRADISIONAL
Peraturan Menteri Kesehatan RI.
No. 246/Men.Kes/Per/V/1990
Tentang Izin Usaha IOT dan Pendaftaran O.T
dan
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992
TENTANG KESEHATAN
Adalah bahan atau ramuan bahan, yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut yang secara
turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
PENENTUAN APAKAH SUATU BAHAN ATAU
RAMUAN DAPAT DINYATAKAN TRADISIONAL
– Tercantum dalam buku teks klasik obat tradisional
– Classical TM Text : Serat Jampi Jawi, Kloppenburg, Heyne, Cabe Puyang Warisan
Nenek Moyang, Obat Asli Indonesia, dan buku lain yang telah lebih dari 50 tahun
tercetak atau telah 3 generasi digunakan oleh masyarakat
– Pharmacopoeias and Monographs : Farmakope Herbal Indonesia, Materia Medika
Indonesia, Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia
– Refferences/Textbooks : Daftar Obat Alam (DOA-ISFI Jateng)
– Data base Direktorat Penilaian OT, Kosm & Produk komplemen (sedang dalam
proses pembuatan)
Keunggulan Obat Tradisional
1. Jika penggunaan benar, Tidak memiliki ES, kalaupun ada ES relatif kecil
2. Efektif untuk penyakit yang sulit di sembuhkan seperti kanker, tumor,
darah ↑, darah ↓, diabetes, hepatitis, dan stroke.
3. Harga murah/gratis. Harga ↑ jika sdh dalam bentuk isolate (ex: Vincristin,
yakni obat kanker dari ekstrak tapak darah
4. Jika diagnosis jelas, perawatan dan pengobatan dapat dilakukan sendiri
5. Mengandung gabungan BA dari satu beberapa tanaman obat
6. Bersifat Stimulant & konstruktif (diperbaiki dan diremajakan)
Kelemahan Obat Tradisional
1. Efek farmakologisnya lemah
2. Bahan baku obat belum terstandar
3. Bersifat higroskopis
4. Umumnya, pengujian bahan2 OT belum sampai tahap uji klinis
5. Mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
Metode untuk Memastikas Keaslian suatu Tumbuhan
1. Metode Organoleptik
Membau & atau merasakan (ex: tumb. dngn kandungan M.atsiri-bau khas; Tumb.
dngn kandungan alkaloid-pahit)
3. Metode Kimia
Berdasarkan reaksi kimia antara kand. tumbuhn dngn pereaksi maupun pengamatan
bentuk/profil kromatogram kromatografi, baik secara:
KLT, KG, KCKT
Sidik kromatogram dibandingkan dngn standar, sehingga diketahui tumbuhan asli
atau tdk
4. Metode Genetik
Mengamati sidik DNA tumbuhan.
ARAH PENGEMBANGAN OBAT TRADISIONAL
DASAR PENGEMBANGAN OT
– ETNOBOTANI
– ETNOFARMAKOLOGI
– KEMOTAKSONOMI
– OBSERVASI EKOLOGI
1. Etnobotani
Tanaman obat yang dikenal khas oleh masyarakat
tertentu, baik penamaannya maupun asal daerahnya
Kalbar Sumsel
Bali Jambi
Sulsel 2% 2%
Kalsel 3% 2% 1% NAD Jatim
3% 1% 32%
Sumut
DIY 4%
4%
DKI
13%
Jabar Jateng
15% 18%
Omset
Tahun Sumber
(Trilyun)
2003 2 Bank Indonesia (LIPI dalam www.bexi.co.id)
2004 3,5 Bank Indonesia (LIPI dalam www.bexi.co.id)
KADIN (www.kadin-indonesia.co.id/en/berita_isi.php?
2006 4
news_id
2007 6 GP Jamu
GP Jamu (Laporan Ketua Umum GP Jamu pada
Gelar Kebangkitan Jamu Indonesia dan Pembukaan
2008 7,2
Symposium International Pertama Temulawak Istana
Negara, 27 Mei 2008).
2010 10 Target GP Jamu
Dari data-data tersebut untuk dapat memprediksi omset jamu dengan Metode
Kuadrat Terkecil (Least Square Method) mempergunakan persamaan :
Y = mX + C
Dimana : Y = Data Time Series (Omset)
m dan C = bilangan konstan
X = Waktu (Tahun)
8
7
y = 0,9581x - 1917,1
6
O m set
0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
KELOMPOK UMUR
(TAHUN) SETIAP HARI KADANG-KADANG SEBELUMNYA PERNAH
PERNAH
Tujuan:
1. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional
secara berkelanjutan
2. Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia agar memiliki daya
saing
3. Tersedianya obat tradisional
4. Menjadikan obat tradisional sebagai komoditi unggul
Simplisia Ekstrak / Krud / Isolat Obat dari Bahan Alam
Standarisasi :
- Proses
Pasca Panen - Kimia
- Fisika
- Mikrobiologi
Budidaya
Produk Bahan Alam Terstandar
BAHAN HERBAL INDONESIA YG TELAH MELALUI UJI KLINIS
DAN DIKETAHUI DOSIS ZAT AKTIFNYA
BAHAN ZAT AKTIF DOSIS ZAT AKTIF INDIKASI
Aloe Aloin 10-30 mg/hari Laksansia
Cinamon Sinamaldehid 50-200 mg/hari Karminativa
Plantago Arabinoksilan 750-2.500 mg/hari Bulk laxative
Thymi Timol 120 mg, 3x sehari Batuk
Andrographis Andrografolid 500 mg, 4 x sehari Diare
Mentha Minyak atsiri 0,3 mL, 3x sehari Sakit perut
Kava-kava Kavapiron 60-120 mg/hari Sedativa
Sambucus Flavonoid 150 mg, 3x sehari Diuretika
Orthosiphon Sinensetin 20 mg/hari Diuretika
Curcuma Kurkumin 160 mg/hari Dislipidemia
Penemuan Obat Kanker dari bahan Alam
KELOMPOK AGEN ANTIKANKER KELOMPOK AGEN ANTIKANKER
1 TAXOL 21 ACTINOMYCIN
2 CAMPTOTHECIN 22 BLEOMYCIN
3 COMBRETASTATIN 23 DAUNOMYCYN
4 PODOPHYLLOTOXIN 24 DOXORUBICIN
5 VINCRISTINE 25 EPIRUBICIN
6 HOMOHARRINGTONINE 26 IDARUBICIN
7 ELLIPTICINE 27 MITOMYCIN C
8 ROHITUKINE 28 STREPTOZOCIN
9 OLOMUCINE 29 WORTMANNIN
10 MAYTANSINE 30 RAPAMICIN
11 THAPSIGARGIN 31 GELDANAMYCIN
12 BRUCEANTIN 32 CITARABINE
13 BETULINIC ACID 33 BRYOSTATIN 1
14 INDIRUBINS 34 DOLASTATIN
15 URSOLIC ACID 35 ECTEINASCIDIN
16 -LAPACHONE 36 APLIDINE
17 PERVILLEIN 37 HALICONDRIN B
18 THALICARPIN 38 DISCODERMOLIDE
19 ACRONYCILINE 39 CRYPTOPHYCIN
20 4-IPOMEANOL 40 DIDEMNIN
TERIMA KASIH