Anda di halaman 1dari 57

OBAT TRADISIONAL

KELOMPOK 1
1.SAIDAH
2.ANITA RAHMAN
3.LISTIAWATI
4.NURLELA
RUANG LINGKUP

Sejarah perkembangan obat tradisional


Istilah seputar obat tradisional
Arah pengembangan obat tradisional
SEJARAH PERKEMBANGAN OBAT
TRADISIONAL
INDONESIA
Negara kepulauan
terbesar di dunia

Memiliki keanekaragaman hayati


No.2 di Dunia setelah Brazil
(25 % dimanfaatkan sebagai bahan
obat)
Menurut UU No. 9 tahun 1960, tentang Pokok-Pokok
Kesehatan, obat tradisional yang telah diramu dan siap
untuk dipasarkan lazim disebut sebagai JAMU (Jawa)
Jamu adalah warisan budaya bangsa Indonesia, ini
didasarkan pada bukti-bukti sejarah.
Relief
pada Candi Borobudur, Prambanan,
Penataran dan Sukuh
Batu neolitik

Yang disebut pipisan


Beberapa tanaman yang umumnya digunakan untuk meracik jamu kala itu,
diantaranya:

1. Aegle marmelos (L.) Correa  maja


2. Antidesma bunius (L.) Sprengel  buni
3. Borassus flabilifer L.  lontar
4. Calophyllum inophyllum L.  nyamplung
5. Datura metel L.  kecubung
6. Syzygium cumini (L.) Skeels  jamblang
Prasasti Madhawapura era kerajaan hindu-
Majapahit menyebutkan adanya profesi pembuat
jamu yang disebut ACARAKI
Manuskrip Kuno
Abad 14-15
– era kolonisasi kerajaan Majapahit ke – Awal masuknya islam membawa
pulau Bali meninggalkan pengaruh pengaruh interaksi sistem
sistem pengobatan tradisional pengobatan tradisional dengan Arab
– Dari Pulau Bali, kekuasaan Majapahit yang tertulis dalam KITAB TIBB
melebar dari Sulawesi (Lontarak
Husada) sampai ke Malaka
(bersamaan dengan era islam)
Awal abad 17 (1627-1658) Awal abad 18 (1741-1755)
Jacobus Bontius, Dokter Gregorius Rumphius,
berkebangsaan Portugis dari Batavia mempublikasikan buku berjudul
mempublikasikan buku berjudul Herbaria Amboinesis (The
Historia Naturalist et Medica Indiae Ambonese Spice Book) tentang obat
berisi 60 deskripsi tanaman obat herbal tradisional di Maluku
Indonesia
– Tahun 1816  Horsfield mempublikasikan monograf tentang
tanaman obat dari pulau Jawa
– Tahun 1831 Kasunanan Surakarta menulis manuskrip dalam
tulisan tangan berjudul Serat Kawruh Bab Jampi-jampi Jawi berisi
racikan jamu (Serat Centhini/Suluk Tambanglaras/Suluk
Tambangraras-Amongraga)
– Manuskrip yang ditulis dalam bahasa Jawa berjudul Serat Primbon
Jampi dan Serat Racikan Boreh Wulang nDalem berisi ramuan
untuk kesehatan dan kecantikan
Tahun 1890-1914 Tahun 1907 Tahun 1927
Greshoff mempublikasikan Koppenburg-Versteegh Heyne mempublikasikan
buku tentang tanaman mempublikasikan buku buku berjudul Indonesian
beracun dan berkhasiat obat berjudul Indigenous Plant Useful Medicinal Plants
and their Healing Power yang berisi informasi yang
yang berisi tentang cara lebih lengkap tentang
pengobatan berbagai tanaman obat dan
penyakit dengan tanaman khasiatnya
obat
Gelar Kebangkitan Jamu Indonesia yang
diresmikan SBY di Istana Negara pada 27
Mei 2008
AMANAH GBHN TAHUN 1993
Pengobatan tradisional yang secara medis dapat
dipertanggungjawabkan, terus dibina dalam rangka perluasan
dan pemerataan kesehatan. Pemeliharaan dan pengembangan
obat tradisional sebagai warisan budaya bangsa terus
ditingkatkan dan didorong pengembangan serta penemuan obat-
obatan termasuk budidaya obat tradisional yang secara medis
dapat dipertanggungjawabkan
ISTILAH SEPUTAR OBAT TRADISIONAL
1.PENGOBATAN TRADISIONAL
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992
TENTANG KESEHATAN

Adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat dan


pengobatannya yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku dalam masyarakat
2. OBAT ASLI INDONESIA

Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1963


Tentang FARMASI

Adalah obat-obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah di


Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan
dipergunakan dalam pengobatan tradisionil
- bahan-bahan alamiah
- sederhana
- pengalaman
3. OBAT TRADISIONIL
Peraturan Menteri Kesehatan RI.
No. 179/Men.Kes/Per/VII/1976
Tentang Produksi dan Distribusi Obat Tradisionil

Adalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan tumbuh-
tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan-
bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha
pengobatan berdasarkan pengalaman
- bahan alam
- berdasarkan pengalaman
– Tahun 1976, merupakan awal pengembangan O.T di Indonensia dengan dibentuknya
DIREKTORAT PENGAWASAN OBAT TRADISIONAL, PADA DIREKTORAT
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN, DEPARTEMEN KESEHATAN
– Lahir aturan-aturan tentang obat tradisional yang dikenal dengan paket deregulasi, yaitu
Peraturan Menteri Kesehatan R.I :
1. No. 179/Men.Kes/Per/VII/76, Produksi dan Distribusi Obat Tradisional
2. No. 180/Men.Kes/Per/VII/76, Wajib Daftar Obat Tradisional
3. No. 181/Men.Kes/Per/VII/76, Pembungkusan & Penandaan OT
4. OBAT TRADISIONAL
Peraturan Menteri Kesehatan RI.
No. 246/Men.Kes/Per/V/1990
Tentang Izin Usaha IOT dan Pendaftaran O.T
dan
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992
TENTANG KESEHATAN

Adalah bahan atau ramuan bahan, yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut yang secara
turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
PENENTUAN APAKAH SUATU BAHAN ATAU
RAMUAN DAPAT DINYATAKAN TRADISIONAL
– Tercantum dalam buku teks klasik obat tradisional
– Classical TM Text : Serat Jampi Jawi, Kloppenburg, Heyne, Cabe Puyang Warisan
Nenek Moyang, Obat Asli Indonesia, dan buku lain yang telah lebih dari 50 tahun
tercetak atau telah 3 generasi digunakan oleh masyarakat
– Pharmacopoeias and Monographs : Farmakope Herbal Indonesia, Materia Medika
Indonesia, Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia
– Refferences/Textbooks : Daftar Obat Alam (DOA-ISFI Jateng)
– Data base Direktorat Penilaian OT, Kosm & Produk komplemen (sedang dalam
proses pembuatan)
Keunggulan Obat Tradisional
1. Jika penggunaan benar, Tidak memiliki ES, kalaupun ada ES relatif kecil
2. Efektif untuk penyakit yang sulit di sembuhkan seperti kanker, tumor,
darah ↑, darah ↓, diabetes, hepatitis, dan stroke.
3. Harga murah/gratis. Harga ↑ jika sdh dalam bentuk isolate (ex: Vincristin,
yakni obat kanker dari ekstrak tapak darah
4. Jika diagnosis jelas, perawatan dan pengobatan dapat dilakukan sendiri
5. Mengandung gabungan BA dari satu beberapa tanaman obat
6. Bersifat Stimulant & konstruktif (diperbaiki dan diremajakan)
Kelemahan Obat Tradisional
1. Efek farmakologisnya lemah
2. Bahan baku obat belum terstandar
3. Bersifat higroskopis
4. Umumnya, pengujian bahan2 OT belum sampai tahap uji klinis
5. Mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
Metode untuk Memastikas Keaslian suatu Tumbuhan

1. Metode Organoleptik
Membau & atau merasakan (ex: tumb. dngn kandungan M.atsiri-bau khas; Tumb.
dngn kandungan alkaloid-pahit)

2. Met. Morfologi & anatomi tumbuhan


Morfologi: secara kasat mata atau mengunakan kaca pembesar (bentuk daun,
batang, akar dll)
Anatomi: Mikroskop (bentuk sel, jaringan, dll)
Lanjutan....

3. Metode Kimia
Berdasarkan reaksi kimia antara kand. tumbuhn dngn pereaksi maupun pengamatan
bentuk/profil kromatogram kromatografi, baik secara:
KLT, KG, KCKT
Sidik kromatogram dibandingkan dngn standar, sehingga diketahui tumbuhan asli
atau tdk
4. Metode Genetik
Mengamati sidik DNA tumbuhan.
ARAH PENGEMBANGAN OBAT TRADISIONAL
DASAR PENGEMBANGAN OT

– ETNOBOTANI
– ETNOFARMAKOLOGI
– KEMOTAKSONOMI
– OBSERVASI EKOLOGI
1. Etnobotani
Tanaman obat yang dikenal khas oleh masyarakat
tertentu, baik penamaannya maupun asal daerahnya

Contoh: Buah merah, sarang semut


2. Etnofarmakologi

Khasiat yang diketahui oleh masyarakat tertentu


secara empiris.

Contoh: Jambu Biji


3. Kemotaksonomi
Tanaman yang memiliki hubungan kekerabatan pada takson
familigenusspesies dimungkinkan memiliki kemiripan
kandungan kimia dan bahkan khasiatnya. Ex: kunyit yang
diketahui kandungan kimianya kurkuminoid dan berkhasiat
sebagai antiradang adalah satu kerabat dengan temulawak pada
tingkatan genus Curcuma. Terbukti secara ilmiah, temulawak
juga memiliki khasiat sebagai antiradang dan mengandung
kurkuminoid
4. Observasi ekologi
Mengamati lingkungan pada sekelompok hewan simpanse di
Tanzania yang terlihat menelan daun dari genus Aspilia. Tujuan
menelan daun tersebut bukan untuk mendapatkan kandungan
nutrisinya, melainkan demi kesehatan dan kenyamanannya.
Terbukti, secara ilmiah tanaman tersebut mengandung zat
berkhasiat thiarubine-A yang berkhasiat membunuh parasit dan
mikroorganisme pada saluran pencernaan.
KRITERIA OBAT BAHAN ALAM
SK KEPALA BADAN POM RI No. HK.00.05.4.2411

JAMU /OT EMPIRIS OBAT HERBAL FITOFARMAKA


TERSTANDAR

Khasiat berdasarkan Khasiat berdasarkan uji Khasiat berdasar uji


empiris, tradisional, turun farmakologi dan uji toksisitas farmakologi dan uji toks pd
temurun pada hewan hewan, serta uji klinis pd
manusia
Standardisasi kandungan Standardisasi kandungan kimia Standardisasi kandungan
kimia belum bahan baku penyusun formula kimia bahan baku dan
dipersyaratkan sediaan
Jamu/OT Empiris
OHT
Fitofarmaka
Komposisi Obat Tradisional
Dalam upaya pembinaan IOT, pemerintah memberikan petunjuk
pembuatan OT dengan komposisi rasional melalui:

-Pedoman rasionalisasi komposisi OT, &


-Petunjuk formularium OT
Lanjutan...
Untuk menyusun suatu komp. OT, beberapa hal yang perlu diketahui:
1. Nama umum obat tradisional/jamu
2. Komposisi bahan penyusun
3. Pengetahuan simplisia & kegunaannya
4. Penelitian yang telah dilakukan terhadap simplisia
Lanjutan...
1. Nama umum obat tradisional/jamu
• Label jamu menjelaskan diantaranya tentang manfaat / khasiat jamu
• Penjelasan tntang manfaat hanya boleh disampaikan dalam bentuk
mengurangi / menghilangkan keluhan / gejala bukan menyembuhkan
suatu diagnosis penyakit
Lanjutan...
2. Komposisi Bahan Penyusun
• Menyusun komposisi jamu dapat dilakukan dengan
 Meperhatikan manfaat yang akan diambil dari ramuan
 Manfaat dari masing2 simplisia penyusun
• Tujuan Pemanfaatan jamu untuk suatu jenis keadaan tertentu harus
memperhatikan keluhan yang biasa dialami pada kondisi tersebut
ex: MASUK ANGIN
– Masuk angin adalah suatu kondisi fisik tubuh yang menurun dg gejala:
- merasa meriang,
- kadang-kadang disertai rasa pegal,
- sering menguap,
- mual,
- permukaan kulit dingin
– Khasiat simplisia penyusun ramuan yang diperlukan :
- penurun panas
- mengurangi nyeri
- penyegar badan
- pencegah mual
- peluruh keringat
FORMULA RAMUAN ANTI HIPERTENSI

R/ Daun Seledri 5 g  Vasodilator


Daun Kumis kucing 3 g  Diuretika
Daun Pegagan 3 g  Diuretika
Daun Meniran 3 g  Penambah daya tahan
Rimpang Temulawak 3 g  Penyegar badan
Rimpang Kunyit 3 g  Pelancar pencernaan
& Pengurang rasa sakit
FORMULA RAMUAN ANTI
HIPERURISEMIA
R/ Daun Kepel 3 g  Antioksidan kuat
Daun Tempuyung 2 g  Diuretika lemah
 Urikosurik
Kayu Secang 5 g  Penghambat xantin
oksidase
Daun Meniran 3 g  Penambah daya tahan
Rimpang Temulawak 3 g  Penyegar badan
Rimpang Kunyit 3 g Pelancar pencernaan
& Pengurang rasa sakit
Lanjutan...
3. Pengetahuan Simplisia dan Kegunaannya
• Dengan diketahui kegunaan masing2 simplisia, diharapkan tidak
terjadi tumpang tindih pemanfaatan/khasiat tanaman obat, serta
• Dapat mencarikan alternatif pengganti yang tepat apabila simplisia
yang dibutuhkan tidak diperoleh.
Lanjutan...
4. Penelitian yang telah dilakukan terhadap simplisia
• Pengalaman empiris ditunjang dngn penilitian ↑keyakinan akan
khasiat dan keamanan OT
• Dari penelitian dapat diketahui:
 Takaran/dosis
 Cara penggunaan
 Cara penyimpnan, serta
 Kontraindikasi (untuk meminimalkan ES yang timbul)
Peluang Pengembangan OT?
Persentase industri OT

Kalbar Sumsel
Bali Jambi
Sulsel 2% 2%
Kalsel 3% 2% 1% NAD Jatim
3% 1% 32%
Sumut
DIY 4%
4%

DKI
13%
Jabar Jateng
15% 18%
Omset
Tahun Sumber
(Trilyun)
2003 2 Bank Indonesia (LIPI dalam www.bexi.co.id)
2004 3,5 Bank Indonesia (LIPI dalam www.bexi.co.id)
KADIN (www.kadin-indonesia.co.id/en/berita_isi.php?
2006 4
news_id
2007 6 GP Jamu
GP Jamu (Laporan Ketua Umum GP Jamu pada
Gelar Kebangkitan Jamu Indonesia dan Pembukaan
2008 7,2
Symposium International Pertama Temulawak Istana
Negara, 27 Mei 2008).
2010 10 Target GP Jamu

Dari data-data tersebut untuk dapat memprediksi omset jamu dengan Metode
Kuadrat Terkecil (Least Square Method) mempergunakan persamaan :
Y = mX + C
Dimana : Y = Data Time Series (Omset)
m dan C = bilangan konstan
X = Waktu (Tahun)
8

7
y = 0,9581x - 1917,1
6
O m set

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun

Pada tahun 2025, omset jamu diperkirakan mencapai 23 trilyun rupiah


PERSENTASE PENDUDUK UMUR ≥ 15 TAHUN YANG MEMPUNYAI
KEBIASAAN MENGKONSUMSI JAMU MENURUT KARAKTERISTIK,
RISKESDAS 2010

KELOMPOK UMUR
(TAHUN) SETIAP HARI KADANG-KADANG SEBELUMNYA PERNAH
PERNAH

15-24 2,35 30,91 9,59 42,85


25-34 4,49 43,81 10,08 58,38
35-44 5,02 50,21 9,29 64,52
45-54 5,17 52,12 9,37 66,66
55-64 5,21 52,63 9,85 67,69
65-74 5,14 50,46 10,21 65,81
75+ 4,47 46,01 12,43 62,91
FAKTA DAN DATA

– 10 % dari Obat kimia sintetis yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit


menyebabkan efek samping (side effect)” (Dr. Paavo USA)
– Banyak kerusakan yang serius pada individu yang menggunakan obat sintetis (Limits
to Medicine; 1926)” (Dr. Ivan Illich)
– Pengobatan modern dengan obat sintetis bukanlah pengobatan yang mengandung
cara yang baik dalam mengobati suatu penyakit” (Andrew Well USA)
– Tidak bisa di pungkiri bahwa obat sintetis yang digunakan untuk menyembuhkan,
dalam jangka panjang menimbulkan kerusakan pada tubuh manusia.” (Dr. David
Palmer Kanada)
KEBIJAKAN 0BAT TRADISIONAL NASIONAL
(KOTRANAS) 2007
KepMenkes No. 381/MENKES/SK/III/2007

Tujuan:
1. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional
secara berkelanjutan
2. Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia agar memiliki daya
saing
3. Tersedianya obat tradisional
4. Menjadikan obat tradisional sebagai komoditi unggul
Simplisia Ekstrak / Krud / Isolat Obat dari Bahan Alam

Standarisasi :
- Proses
Pasca Panen - Kimia
- Fisika
- Mikrobiologi

Budidaya
Produk Bahan Alam Terstandar
BAHAN HERBAL INDONESIA YG TELAH MELALUI UJI KLINIS
DAN DIKETAHUI DOSIS ZAT AKTIFNYA
BAHAN ZAT AKTIF DOSIS ZAT AKTIF INDIKASI
Aloe Aloin 10-30 mg/hari Laksansia
Cinamon Sinamaldehid 50-200 mg/hari Karminativa
Plantago Arabinoksilan 750-2.500 mg/hari Bulk laxative
Thymi Timol 120 mg, 3x sehari Batuk
Andrographis Andrografolid 500 mg, 4 x sehari Diare
Mentha Minyak atsiri 0,3 mL, 3x sehari Sakit perut
Kava-kava Kavapiron 60-120 mg/hari Sedativa
Sambucus Flavonoid 150 mg, 3x sehari Diuretika
Orthosiphon Sinensetin 20 mg/hari Diuretika
Curcuma Kurkumin 160 mg/hari Dislipidemia
Penemuan Obat Kanker dari bahan Alam
KELOMPOK AGEN ANTIKANKER KELOMPOK AGEN ANTIKANKER
1 TAXOL 21 ACTINOMYCIN
2 CAMPTOTHECIN 22 BLEOMYCIN
3 COMBRETASTATIN 23 DAUNOMYCYN
4 PODOPHYLLOTOXIN 24 DOXORUBICIN
5 VINCRISTINE 25 EPIRUBICIN
6 HOMOHARRINGTONINE 26 IDARUBICIN
7 ELLIPTICINE 27 MITOMYCIN C
8 ROHITUKINE 28 STREPTOZOCIN
9 OLOMUCINE 29 WORTMANNIN
10 MAYTANSINE 30 RAPAMICIN
11 THAPSIGARGIN 31 GELDANAMYCIN
12 BRUCEANTIN 32 CITARABINE
13 BETULINIC ACID 33 BRYOSTATIN 1
14 INDIRUBINS 34 DOLASTATIN
15 URSOLIC ACID 35 ECTEINASCIDIN
16 -LAPACHONE 36 APLIDINE
17 PERVILLEIN 37 HALICONDRIN B
18 THALICARPIN 38 DISCODERMOLIDE
19 ACRONYCILINE 39 CRYPTOPHYCIN
20 4-IPOMEANOL 40 DIDEMNIN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai