Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa perlu terus dilestariakan dan
dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk meningkatkan
perekonomian rakyat. Produksi, dan penggunaan obat tradisional di Indonesia memperlihatkan
kecendrungan terus meningkat, baik jenis maupun volumenya. Perkembangan ini telah mendorong
pertumbuhan usaha di bidang obat tradisional, mulai dari usaha budidaya tanaman obat, usaha industri
obat tradisional, penjaja dan penyeduh obat tradisional atau jamu. Bersamaan itu upaya pemanfaatan
obat tradisional dalam pelayanan kesehatan formal juga terus digalakkan melalui berbagai kegiatan uji
klinik kearah pengembangan fito farmaka (Ditjen POM, 1999).
Meningkatkan produksi, peredaran dan penggunaan obat tradisional, di sisi lain dicemari oleh
beredarnya obat tradisional yang tidak terdaftar, obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat
atau mengandung bahan-bahan berbahaya lainnya serta obat tradisional yang tidak memenuhi
persyaratan mutu. Peredaran dan penggunaan obat tradisional seperti ini selain sangat membahayakan
kesehatan/jiwa konsumen juga merusak citra obat tradisional secara keseluruhan.
Guna melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan obat tradisional yang tidak terdaftar
atau tidak memenuhi syarat , ditempuh berbagai langkah strategis, antara lain penyebaran informasi
yang cukup kepada masyarakat dan pengusaha, termasuk informasi mengenai peraturan perundangan-
undangan yang berlaku di bidang obat tradisional (Ditjen POM, 1999).

1.2 Tujuan Praktikum


1. Untuk mengetahui definisi tentang obat tradisional
2. Untuk mengetahui tanaman yang bisa digunakan untuk obat tradisional.
3. Untuk memahami tentang bentuk sediaan obat tradisional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pengobatan tradisional. (Undang-Undang RI
No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan)
Adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatannya yang mengacu
pada pengalaman dan keterampilan turun temurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat.
Obat tradisional Peraturan menurut Menteri kesehatan RI. No 179/Men.Kes/Per/VII/1976
Tentang Produksi dan Distribusi Obat Tradisionil adalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal
dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan-
bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha pengobatan
berdasarkan pengalaman :
a. Bahan alam
b. Bedasarkan pengalaman
Obat tradisional menurut Menteri Kesehatan RI.No.246/Men.Kes/Per/V/1990 Tentang Izin
Usaha IOT dan Pendaftaran O.T Dan Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan Adalah bahan atau ramuan bahan, yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Sejarah obat tradisional :
1. Tradisi : merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh berkembang, terpeliharah pada
sekelompok / golongan masyarakat, yang pada akhirnya melahirkan satu budaya
2. Kebiasaan lahir dari pengalaman
3. Pengalaman diperoleh dari berbagai cara, antara lain :
4. Mencoba-coba
5. Signatura
6. Petunjuk dari yang kuasa
Tahun 1976, merupakan awal pengembangan O.T di Indonensia dengan dibentuknya
direktorat pengawasan obat tradisional, pada direktorat pengawan obat dan makanan, departemen
kesehatan.
Lahir aturan-aturan tentang obat radisional yang dikenal dengan paket deregulasi, yaitu Peraturan
Menteri Kesehatan R.I :
1. No. 179/Men.Kes/Per/VII/76, Produksi dan Distribusi Obat TradisionL
2. No. 180/Men.Kes/Per/VII/76, Wajib Daftar Obat Tradisional
3. No. 181/Men.Kes/Per/VII/76, Pembungkusan dan Penandaan Obat Tradisional.

B. Jenis-jenis Sediaan Obat Tradisional


1. Simplisia Rajangan
Rajangan adalah sediaan obat tradisional berupa potongan simplisia, campuran
simplisia, atau campuran simplisia dengan sediaan galenik, yang enggunaannya dilakukan
dengan pendidihan atau penyeduhan dengan air panas. Kadar air. Tidak lebih dari 10 %
Angka lempeng total. Tidak lebih dari 10 untuk rajangan yang penggunaannya dengan cara
pendidihan; tidak lebih dari 10 untuk rajangan yang penggunaannya dengan cara penyeduhan.

2. Sediaan Teh Dalam Kantong Teh


Teh herbal adalah sebutan untuk ramuan daun, bunga, buah, biji, dan akar. Walaupun
disebut "teh", teh herbal tidak mengandung daun dari tanaman teh (Camellia sinesis). Teh
herbal biasanya diseduh dengan air panas untuk mendapatkan minuman yang beraroma harum.
Namun, teh herbal dari bahan biji tumbuhan atau akar sering perlu direbus lebih dulu sebelum
disaring dan siap disajikan. Teh herbal biasanya tersedia dalam kemasan kaleng, kantong teh,
atau siap minum dalam kemasan kotak.

3. Kapsul
Kapsul adalah sediaan obat tradisional yang terbungkus cangkang keras atau lunak;
bahan bakunya terbuat dari sediaan galenik dengan atau tanpa bahan tambahan.

4. Parem Padat
Parem adalah sediaan padat obat tradisional; bahan bakunya berupa serbuk simplisia,
sediaan galenik, atau campurannya dan digunakan sebagai obat luar.

5. Bedak Dingin
Bedak dingin adalah bedak tradisional yang terbuat dari bahan beras organik.
Dibanding dengan produk kosmetik modern, bedak dingin punya manfaat lebih banyak.

6. Minyak Rambut Cem-ceman


Minyak rambut adalah minyak untuk melicinkan rambur, biasa digunakan untuk
membuat rambut menjadi rapi dan mudah dibentuk. Biasa digunakan dalam kalangan pria
namun tak jarang juga kaum hawa ada yang memakainya.
7. Minyak Urut
Minyak urut adalah cairan khusus yang digunakan untuk mengurut (bagian badan dan
sebagainya) yang terkilir, patah, dan sebagainya. Manfaat minyak urut daun sereh adalah
sebagai obat anti ketombe, untuk obat jamur kulit, sebagai aromaterapi untuk meredakan rasa
cemas, dan sebagai pewangi alami.

8. Jamu
Masyarakat Indonesia secara turun temurun mengenal obat dari alam dibuat ramuan
dalam bentuk jamu. Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang dibuat dari tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Bahan-
bahan yang digunakan tidak menggunakan bahan kimia sintetik. Jamu biasanya diresepkan
oleh pengobat tradisional (BATRA). Jamu yang direspkan bisa buatan pabrik,buatan BATRA
atau harus dicari dan dibuat sendiri (Hermanto,2007).
Jamu bisa dimanfaatkan untuk obat luar dan obat dalam yang harus diminum. Obat
luar bisa dioles, digosok, direndam, atau ditempel. Imege jamu biasanya bau yang tidak enak
dan rasanya pahit. Khasiat jamu dipercaya sejak zaman dulu. Selanjutnya, sering dengan
berjalanya waktu, Negara Indonesia dijajah belanda masuklah budaya barat yang
memperkenalkan obat medis yang praktis, tidak berbau dan tinggal telan.
Jamu menggunakan bermacam-macam tumbuhan yang diambil langsung dari alam
dan efek samping relative lebih kecil disbanding obat medis. Namun karena masyarakat sudah
dijejali dengan informasi pengobatan yang serba praktis maka tidak mudah meyakinkan
kalangan medis meresepkan jamu atau obat herbal yang belum dilakukan peneliti ilmiah atau
uji klinis. Meski pada kenyataanya jamu atau obat herbal sudah digunakan puluhan bahkan
ratusan tahun yang lallu secara turun temurun sebelum farmakologi modern masuk Indonesia
(Hermantoro,2007).
Jamu adalah obat tradisional yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi
penyususn jamu tersebut. Jamu disajikan secara tradisional dalam bentuk serbuk seduahan, pil
atau cairan. Umumnya, obat tradisional ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan
leluhur. Satu jenis jamu disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya antara 5-10
macam, bahkan bisa lebih. Jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai uji klinis,
tetapi cukup dengan bukti empiris. Disamping klaim khasiat yang dibuktikan secara empiris
jamu juga harus memenuhi persyaratan keamaanan dan standar mutu. Jamu yang telah
digunakan secara turun temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan ratusan tahun telah
membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu.
Kriteria Jamu :
1. Aman
2. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris
3. Memenuhi persyaratan mutu (Suharmiati,2007)
C. URAIAN BAHAN

URAIAN BAHAN RAJANGAN TEMULAWAK :

1. TEMULAWAK ( CURCUMAE RHIZOMA )


a. Sistematika tumbuhan

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Genus : Curcuma

b. Nama tanaman asal : Curcuma Xanthoriza (roxb)

c. Nama daerah : temulawak (jawa), koneng gede (sunda), temu labak (madura)

d. Keluarga : Zingiberaceae

e .Zat berkhasiat utama : Minyak atsiri,Pati,Damar,Lemak

f. Penggunaan : Bagian dari jamu,Antirematik,Karminativa


URAIAN BAHAN TEH TEMULAWAK :

2. TEMULAWAK ( CURCUMAE RHIZOMA )


b. Sistematika tumbuhan

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Genus : Curcuma

b. Nama tanaman asal : Curcuma Xanthoriza (roxb)

c. Nama daerah : temulawak (jawa), koneng gede (sunda), temu labak (madura)

d. Keluarga : Zingiberaceae

e .Zat berkhasiat utama : Minyak atsiri,Pati,Damar,Lemak

f. Penggunaan : Bagian dari jamu,Antirematik,Karminativa


URAIAN BAHAN KAPSUL DAUN SALAM

1. DAUN SALAM

a. Sistematika Tumbuhan

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub-Kingdom : Tracheobinota (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Diviso / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Classis / Kelas : Liliopsida (Berkeping satu / monokotil)

Sub-Classis : Rosidae

Ordo / Bangsa : Myrtales

Familia / Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)

Genus / Marga : Syzygium

Spesies / Jenis : Syzygium polyanthum Wigh Walp

b. Nama Tanaman Asal : Syzygium polyanthum (Wight), Eugenia Polyanta (Wight)

c. Nama Daerah : Melayu (Ubai Serai), Sunda, Jawa dan Madura: Salam
Kangean: kastolam, Jawa: manting, Sumatra: meselengan
d. Khasiat : Mengatasi infeksi , Meningkatkan kepadatan tulang
wanita menopause , Menurunkan resiko kanker rahim dan
penyakit jantung setelah menopause.
URAIAN BAHAN PAREM BERAS KENCUR :

1. Kencur
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Sub-Kingdom : Viridiplantae
Super Divisio : Embryophyta
Divisio / Divisi : Magnoliopsida
Classis / Kelas : Liliopsida
Ordo / Bangsa : Zingiberales
Familia / Famili : Zingiberaceae
Genus / Marga : Kaempferia L.
Species / Jenis : Kaempferia galanga L.
b. Nama Tanaman Asal : Kaempferia galanga L.
c. Nama Daerah : Kencur (bahasa Jawa), Cikur (bahasa Sunda), Ceuko
(bahasa Aceh), Kencor (Madura), Cekuh (bahasa Bali),
Kencur (bahasa Melayu), Sukung (Manado), Asauli,
Sauleh, Soul, Umpa (bahasa-bahasa di Maluku), Cekir
(Sumba).
d. Khasiat : Menambah nafsu makan, dapat mengobati batuk,
mengobati asma, mengobati rematik, mengobati migraine,
dan untuk melangsingkan tubuh.

2. Cengkeh
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisio / Divisi : Tracheophyta
Sub-Divisi : Spermatophytina
Classis / Kelas : Magnoliopsida
Ordo / Bangsa : Myrtales
Familia / Famili : Myrtaceae
Marga : Eugenia
Genus : Syzygium
Spesies / jenis : Syzygium aromaticum L.
b. Nama tanaman asal : Eugenia caryophyllus
c. Nama Daerah : Sumatera disebutBungeu lawang, bunga lawang, singke,
bunga lasang, sake, kembang lawang, cengkeh, bunga
cangkeh, cangkih. Orang Jawa menyebutnyaCengkeh,
cengke. Masyarakat di Nusatenggara mengenalnya sebagai
Cengkeh, wunga lawang, cangke, singke, palasenge,
sengke. Penduduk diSulawesi menamakannya Bunga
rawan, single, bunga lawang, hungo lawa, cangke, cengke.
Orang di Maluku menyebutnya Poirawane peela ano,
pualawane, perawano, bung lawa, gomode, bululawa,
buwalawa, gomede.
d. Khasiat : Mengatasi sakit gigi, meredakan stress, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, membantu mengurangi tukak
lambung, memiliki efek pereda nyeri.
3. Merica
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisio / Divisi : Tracheophyta
Sub-Divisi : Spermatophytina
Classis / Kelas : Magnoliopsida
Ordo / Bangsa : Piperales
Familia / Famili : Piperaceae
Genus : Piper L.
Spesies / Jenis : Piper Nigrum L.
b. Nama Simplisia : Piper nigri Fructus
c. Nama Daerah : Lada (Aceh, Batak, Lampung, Buru, dan Nias),
raro(Mentawai) , lado (Minangkabau), merico (Jawa),
maica (Bali), ngguru (Flores), malita lo dawa5(Gorontalo),
marica atau barica(Sulawesi Selatan), marisan mau, manise
ahuwee (Seram), rica jawa (Halmahera, Ternate,
Minahasa), leudeu pedih (Gayo),sahang (Banjarmasin,
Jawa Barat), sakang (Madura).
d. Khasiat : Menghilangkan bekas jerawat, mencegah penyakit prostat,
meredakan sakit kepala.
4. Beras
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : plantae
Sub divisi : Angiospermae
Divisi : Spermatophyte
Kelas : Monokotil
Sub-kelas : Commelinids
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L
b. Nama Tanaman Asal : Oryza Sativa (L.)
c. Nama Daerah :
Pari,pantun,pari,padi(Jawa).pade,rom,.pedeh,page,ame,ome,
banih,padi,pai,pari,pagri(sumatekra).wanat,fasa,alai,ara,fala,
hala,alahuntu,alautu,alautut,pinge,pinye,samasi,bira(Maluku
).ame,eme,pai,pae,bai,ase(Sulawesi).parai,pari(Kalimantan).
padi,fari,pari,pane,pare,pale,pare ui,hade,ale (N.Tenggara)
d. Khasiat : Mengatasi dan limpa lemah,tidak nafsu makan,gangguan
pencernaan,rasa penuh didada dan perut,beri beri,serta
tangan dan kaki rasa kesernutan,baal,rambut
kotor,keguguran,demam,diare
gondongan,rematik,keselco,radang payudara,radang
kulit,bisul,keringat berlebihan.
URAIAN BAHAN BEDAK DINGIN BAWANG TIWAI:

1. BAWANG TIWAI

a. Sistematika Tumbuhan

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub-Kingdom : Tracheobinota (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Diviso / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Classis / Kelas : Liliopsida (Berkeping satu / monokotil)

Sub-Classis : Liliidae

Ordo / Bangsa : Liliales

Familia / Famili : Iridacae (Suku rumput – rumputan)

Genus / Marga : Eleutherine

Spesies / Jenis : Eleutherine palmifolia (L.) Merr

b. Nama Tanaman Asal : Eleutherine palmifolia

c. Nama Daerah : Bawang kapal, bawang merah hutan, bawang hantu atau
kambe (Dayak), Bawang sabrang (Sumatera) , babawangan
beureum dan bawang siyem, (Sunda) , brambang sabrang ,
luluwa sapi, teki sabrang, (Jawa) , bawang sayup (Melayu),
dan bawang lubak (Kalimantan Timur)

d. Khasiat : Mengatasi infeksi , Meningkatkan kepadatan tulang


wanita menopause , Menurunkan resiko kanker rahim
dan penyakit jantung setelah menopause.

2. BERAS PUTIH (PADI)

a. Sistematika Tumbuhan

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Sub-Kingdom : Tracheobinota (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Diviso / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Classis / Kelas : Liliopsida (Berkeping satu / monokotil)

Sub-Classis : Commelinidae

Ordo / Bangsa : Poales

Familia / Famili : Poaceae (Suku rumput – rumputan)

Genus / Marga : Oryza

Spesies / Jenis : Oryza sativa L.

b. Nama Tanaman Asal : Oryza sativa L

d. Khasiat : Beras Merah (sebagai obat atau diet)

3. DAUN PANDAN

a. Sitematika Tumbuhan

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub-Kingdom : Tracheobinota (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Diviso / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Classis / Kelas : Liliopsida (Berkeping satu / monokotil)

Sub-Classis : Arecidae

Ordo / Bangsa : Pandanales

Familia / Famili : Pandanaceae (Suku rumput – rumputan)

Genus / Marga : Pandanus

Spesies / Jenis : Pandanus amaryllifolius Roxb


b. Nama Tanaman Asal : Pandanus amaryllifolius Roxb

c. Nama Daerah : Pandan Rampe, Pandan Wangi (Jawa); Seuke Bangu,


Pandan Jau, Pandan Bebau, Pandan Rempai (Sumatera);
Pondang, Pondan, Ponda, Pondago (Sulawesi); Kelamoni,
Haomoni, Kekermoni, Ormon Foni, Pondak, Pondaki,
Pudaka (Maluku); Pandan Arrum (Bali), Bonak (Nusa
Tenggara).

d. Khasiat : Menurunkan kadar gula, Meningkatkan nafsu makan,


Menetralisir racun dalam tubuh, Menjaga kondisi saraf,
Mengatasi nyeri , Mengatasi rematik, Mengatasi rambut
rontok dan ketombe, Melawan kanker dan Menyembuhkan
diare.
URAIAN BAHAN MINYAK RAMBUT CEM-CEMAN

1. BIJI KLABET
a. Sistematika tumbuhan
Kingdom : plantae
subkingdom : tracheobionta
super divisi : spermatophyta
divisi : magnoliophyta
kelas : magnoliopsida
sub kelas : rosidae
ordo : fabales
famili : fabaceae
genus : trigonella
spesies : trigonella foenum-graecum (anonimus, 2012)
b. Nama tanaman asal : trigonella foenumgraecum (l.)
c. Khasiat : laksatif, ekspektoran, dan oroxigenik.

2. DAUN MANGKOKAN SEGAR


a. Sistematika tumbuhan
Kingdom : plantae (tumbuhan)
subkingdom : tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
sub kelas : rosidae
ordo : apial
Famili : araliaceae
Genus : nothopanax
b. Nama tanaman asal : polyscias scutellaria.
c. Nama daerah : mamanukan (sunda), godong mangkokan (jawa). Lanido,;
ndalido, ranido, ndari (roti).ai lohoi, ai laun niwel, daun koin,
; daun papeda (ambon). Daun koin, d. Mangkok,
memangkokan, ; daun papeda, memangkokan, pohon
mangkok (sumatera); daun mangkok (menado), mangko-
mangko (makasar).; goma matari, sawoko (halmahera), rau
paroro (ternate).; platitos (tagalog), saucer leaf, shell leaf
(inggris).
d. Khasiat : akar dan daun mangkokan berkhasiat untuk mengatasi:
radang payudara, pembengkakan dan melancarkan
pengeluaran asi, rambut rontok, sukar kencing, bau badan,
dan luka.

3. DAUN PANDAN
a. Sistematika tumbuhan
Regnum : plantae (tumbuhan)
Subkingdom : tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub kelas : arecidae
Ordo : pandanales
Famili : pandanaceae
Genus : pandanus
Spesies : pandanus amaryllifolius roxb.
b. Nama tanaman asal : pandanus amarryllifolius roxb
c. Nama daerah : pandan rampe, pandan wangi (jawa); seuke bangu, pandan
jau, pandan bebau, pandan rempai (sumatera); pondang,
pondan, ponda, pondago (sulawesi); kelamoni, haomoni,
kekermoni, ormon foni, pondak, pondaki, pudaka (maluku);
pandan arrum (bali), bonak (nusa tenggara).
d. Khasiat : mengatasi rematik, menjaga kesehatan rambut, menurunkan
tekanan darah tinggi, menetralkan racun, meredakan rasa
nyeri

4. MINYAK KELAPA

a. Sistematika Tumbuhan .

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Sub kingdom : Viridiplantae
Super Divisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Kelas : Monocotyledonae (Biji berkeping satu)
Ordo : Palmales
Famili : Palmae
Genus : Cocos L
Spesies : Cocos nucifera L

b. Nama Tanaman Asal : Cocos nucifera L

c. Khasiat : Minyak lemak gliserida dari asam laurat, asam


miristinat, asam kaprilat, asam oleat, asam palmitat, asam
kaprat, asam stearat, asam kaproat
URAIAN BAHAN MINYAK URUT :

1. DAUN SERAI
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub-Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis / Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub-Classis :Commelinidae
Ordo / Bangsa : Poales
Familia / Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus / Marga : Cymbopogon
Species / Jenis : Cymbopogon citratus
b. Nama Tanaman Asal : Cymbopogon nardus (L) Rendle
c. Nama Daerah : Sereh, Sere (Jawa), Serai, Sorai, atau Sange-sange
(Sumatera), Belangkak, Senggalau, atau Salai (Kalimantan),
See, Nau sina, Bu muke (Nusa Tenggara), Tonti atau Sare
(Sulawesi), dan Hisa atau isa (Maluku).
d. Khasiat : Minyak serai mengandung 3 komponen utama yaitu
sitronelal, sitronelol, geraniol

2. LENGKUAS

a. Sistematika Tumbuhan .

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Sub-Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis / Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub-Classis :Commelinidae
Ordo / Bangsa : Zingiberales
Familia / Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus / Marga : Alpinia
Species / Jenis : Alpinia galanga (L.) Sw.
b. Nama Tanaman Asal : Alpina officinarum (Hance), Alpina gelanga(L), Langua
gelanga (L)
c. Nama Daerah : Langkueh (Minang), Lengkueus (Gayo), Lengkueueh
(Aceh), Halawas (Batak), Laos (Jawa), Laja (Sunda),
Langkuas (Banjar), dan Aliku (Bugis).
d. Khasiat : Minyak atsiri yg mengandung sineol, metilsinamat, kamfer,
dan galangol

3. ADAS
a. Sistematika Tumbuhan .

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Foeniculum
Spesies : Foeniculum vulgare P. Mill.

b. Nama Tanaman Asal : Foeniculum vulgare (Mill.)

c. Nama Daerah : Das pedas (Aceh), adas, adas pedas (Melayu), adeh, manih
(Minagkabau), hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi
Jawa), adhas (amdura),

d. Khasiat : Minyak atsiri yang mengandung anetol, fenkon (rasa pahit),


metal khavikol, anisaldehida, minyak lemak

4. MERICA

a. Sistematika Tumbuhan

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Divisio / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis / Kelas : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Ordo / Bangsa : Piperales
Familia / Famili : Piperaceae
Genus / Marga : Piper
Species / Jenis : Piper ningrum .L
b. Nama Tanaman Asal : Piper ningrum
c. Nama Daerah : Lada (Indonesia); lada (Aceh); leudeu pedih (Gayo); bio
(Alas); lada (Batak); lada (Nias); raro (Mentawai); lada kecik
(Bengkulu); lade ketek (Minangkabau); lada (Lampung);
lada, pedes (Sunda); merica, lada (Jawa); sakang kembang
(Madura)
d. Khasiat : Minyak lemak, zat penyamak, glukosida brukamarin
burseral, brusealin.

5. CENGKIH

a. Sistematika Tumbuhan .

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Sub kingdom : Viridiplantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myratales
Famili : Myrataceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium aromaticum

b. Nama Tanaman Asal : Eugenia caryophyllus spreng

c. Khasiat : Minyak atsiri mengandung eugenol , zat serupa damar yang


tidak berasa, zat hablur berupa jarum yang disebut kariofilin,
zat penyamak, dan gom

6. MINYAK KELAPA

a. Sistematika Tumbuhan .

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Sub kingdom : Viridiplantae
Super Divisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Kelas : Monocotyledonae (Biji berkeping satu)
Ordo : Palmales
Famili : Palmae
Genus : Cocos L
Spesies : Cocos nucifera L

b. Nama Tanaman Asal : Cocos nucifera L

c. Khasiat : Minyak lemak gliserida dari asam laurat, asam


miristinat, asam kaprilat, asam oleat, asam palmitat, asam
kaprat, asam stearat, asam kaproat
URAIAN BAHAN JAMU BERAS KENCUR

1. BERAS
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : plantae
Sub-kingdom : Tracheobionata (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Angiospermae
Divisio/divisi : Spermatophyte
Kelas/classis : Monokotil
Subkelas : Commelinids
Ordo/Bangsa : Pales
Familia/family : Poaceae
Genus /Marga : Oryza
Species/Jenis : Oryza sativa L
b. Nama Tanaman Asal : Oryza Sativa (L.)
c. Nama Daerah Pari,pantun,pari,padi(Jawa).pade,rom,.pedeh,page,;ame,ome,
banih,padi,pai,pari,pagri(sumatekra).ame,eme,pai,pae,bai,ase
(Sulawesi).parai,pari(Kalimantan).padi,fari,pari,pane,pare,pal
e,pare ui,hade,ale (N.Tenggara)
d. Khasiat : Mengatasi dan limpa lemah,tidak nafsu makan,gangguan
pencernaan,rasa penuh didada dan perut,beri beri,serta
tangan dan kaki rasa kesernutan,baal,rambut
kotor,keguguran,demam,diare,gondongan,rematik,keselco,ra
dang payudara,radang kulit,bisul,keringat berlebihan.

2. KENCUR
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Sub-Kingdom : Viridiplantae
Super Divisio : Embryophyta
Divisio / Divisi : Magnoliopsida
Classis / Kelas : Liliopsida
Ordo / Bangsa : Zingiberales
Familia / Famili : Zingiberaceae
Genus / Marga : Kaempferia L.
Species / Jenis : Kaempferia galanga L.
T anaman Asal : Kaempferia galanga L.
Nama Daerah : Kencur (bahasa Jawa), Cikur (bahasa Sunda), Ceuko
(bahasa Aceh), Kencor (Madura), Cekuh (bahasa Bali),
Kencur (bahasa Melayu), Sukung (Manado), Asauli,
Sauleh, Soul, Umpa (bahasa-bahasa di Maluku), Cekir
(Sumba).
Khasiat : Menambah nafsu makan, dapat mengobati batuk,
mengobati asma, mengobati rematik, mengobati migraine,

3. JAHE
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Super Kingdom : Virdiplantae
Divisio/divisi : Traceheopyta
Super Divisi :Spermatophyta
Kelas ,classic :Magnoliposida
Ordo/Bangsa : Zingiberales
Familia/famili : Zingiberaceae
Genus/Marga : zingiber Mill
Spesies/Jenis : Zingiber Officinale Roscoe
b. Nama Tanaman Asal : Zingiber officinale (Rosae)
c. Nama Daerah :Halia (Halia),beung (Gayo),bahing (Karo),page
(Toba),sipodeh (Minangkabau),page (Lubu),jahi (Lampung),
jae (Jawa), jhai (Madura).
d. Khasiat : Karminativa (Obat kembung) Stimulasi (Penambah tenaga)
Diaforetika (Memperbanyak pengeluaran keringat)
Eksperontasia (Obat batuk berdahak) Amara (Penambah
nafsu makan)

4. GULA AREN
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Super Kingdom : viridiplantae
Divisio/divisi : Spermatophyta
Super Divisi : Angiospermae
Kelas/classic : Monocotyledonae
Ordo/Bangsa : Spadicitlorae
Family : Palmae
Genus/Marga : Arenga
Spesies /Jenis : Arenga pinnata
b. Nama daerah : Nau,hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk
(Sumatera dana Semanjung Malaya), kawung, taren (Sunda),
akol, akel, akere, inru,indu (Sulawesi),moka,
moke,tuak,tuwa,tuwak (Nusa Tenggara)
c. Nama Tanaman Asal : Arenga Pinata
d. Khasiat : Mengatasi masalah anemia,mencegah kerusakan
kulit,meningkatkan system kekebalan tubuh,menjaga kadar
kolesterol tetap normal,menghaluskan kulit,menjaga
kesehatan system pencernaan.

5. KAPULAGA
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo/Bangsa : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus/Marga : Amomum
Spesies/Jenis : A.compactum
b. Nama Tanaman Asal : Amomum compactum
c. Nama daerah : Kapulogo (Jawa),kapol (Sunda),kapolagha palagha
(Madura),karkolaka (Bali),garidimong (Sulawesi Selatan),
pelage,puwer pelage (Sumtera),palaga,puwa palago
(Minang),kardeamunggu Betawi
d. Khasiat : Melancarkan pencernaan,mencegaj infeksi,obat nyeri,baik
untuk tulang,menjaga kesehatan ginjal dan saluran
kencing,mengobati batuk dan pilek,kesehatan mulut dan
tenggerokan.

6. ADAS
a. Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Super kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo /Bangsa : Apiales
Famili : Apicieae
Genus : feoniculum
Spesies : Foeniculum vulgare
b. Nama tanaman asal : Foeniculum Vulgare (Mill.)
c. Nama daerah : Hades (Sunda),adas, adas londa, adas landi (Jawa),
adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba),
das pedas (Aceh),adas, adas pedas (melayu), adeh,
manih, (Mingkabau), paapang,paampas
(Menado),denggu denggu (Gorontalo),
madasa,remapsu (Makasar),adase (Bugis)
d. Khasiat : Mengobati sakit perut,perut kembung, mual,
muntah, ASI sedikit,diare,sakit kuning, kurang nafsu
makan, batuk, sesak nafas, nyeri haid, haid tidak
teratur, rematik goat, susah tidur

7. KEMBANG LAWANG
a. Sistematik Tumbuhan
Kingdon : Plantae
Super kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnuliopsida
Family : llliciaceae
Ordo / Bangsa : Austrobaileyales
Genus /Marga : lllicium
Species/Jenis : lllicium verum
b. Nama Tanaman Asal : lllicium verum
c. Nama Daerah : Lawang kleng (Aceh)
d. Khasiat : Mengatasi gangguan pencernaan, melancarkan saluran
kencing , antioksidan,meningkatan kesehatan ibu
hamil,menyehatkan system pencernaan,mengatasi flu dan
batuk, mengatasi gangguan tidur.
8. SEREH
a. Sistematik Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Sub –Kingdom : Tracheobionta (tanaman berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta(menghasilkan biji)
Divisio / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis/Kelas : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
Sub classis : Commelinidae
Ordo / Bangsa : Poales
Familia / family : poaceae (suku rumput rumputan)
Genus / Marga : Cymbopogan
Spesies / Jenis : Cymbopogan citrates
b. Nama Tanaman Asal : Cymbopogon nardus
c. Nama daerah : Sereh,sere (Jawa), serai,sorai atau sange sange
(Sumatera),belangkak, senggalau, atau salai (Kalimantan),
lihat,nawe,nau sina,bu muke (Nusa Tenggara),tinti atau sare
(Sulawesi), hisa atau isa (Maluku)
d. Khasiat : Mengatasi depresi, menghindari gigitan nyamuk,
menurunkan tekanan darah,menurunkan kadar gula
darah,menjaga kadar kolesterol, menjaga system pencernaan,
pereda nyeri otot dan sendi,menjaga kesehatan mulut.

9. KAYU MANIS
a. Sistematik Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Super Kingdom : viridiplantae
Super divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Mgnoliopsida
Ordo / Bangsa : Laurales
Family : Lauraceae
Genus / Marga : Cinnamomum Schaeff
Spesies / Jenis : Cinnamomum verum J.presl
b. Nama Tanaman Asal : Cinnamomum zeylanicum
c. Nama daerah : Modang siak siak (Batak), madang kulit manih (Minang
Kabau),huru mentek , kiamis
(Sunda),kesingar,kecingar,cingar (Bali),onte
(Sasak),kaninggu (Sumba), puu ndinga( Flores)
d. Khasiat : Mengontrol gula darah, antiinfeksi,meningkatkan fungsi
otak menurunkan kolesterol,menghangatkan, mencegah
penggumpalan darah,meringankan sakit pada penderita
rematik
BAB III
PROSEDUR KERJA

1. RAJANGAN TEMULAWAK
A. Alat dan Bahan :
ALAT
- Pisau
- Talenan
- Sarung tangan
- Timbangan
BAHAN
- Temulawak

B. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Di cuci temulawak sampai bersih,setelah di cuci temulawak di potong tipis-tipis
3. Ditimbang berat basah temulawak,setelah di timbang,temulawak di jemur
4. Setelah kering temulawak di timbang untuk megetahui berat keringnya
5. Kemudian temulawak yang telah kering di patah kecil-kecil, dan dimasukkan kedalam
plastik kemasan dan ditimbang bobotnya 50g
2. SEDIAAN TEH TEMULAWAK
A. Alat dan Bahan :
ALAT
- Pisau
- Blender
- Ayakan
- Sarung tangan
- Timbangan
BAHAN
- Temulawak

B. CARA KERJA :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Di cuci temulawak sampai bersih,setelah di cuci temulawak di potong tipis-tipis
3. Ditimbang berat basah temulawak,setelah di timbang,temulawak di jemur
4. Setelah kering temulawak di timbang untuk megetahui berat keringnya
5. Simplisia dihaluskan dengan blender, diayak dengan ayakan mesh 60
6. Serbuk simplisia ditimbang 3 atau 5 gram dan dimasukan ke dalam kemasan kantong teh
sebanyak 10 kantong
7. Kemudian dimasukan ke dalam kemasan kotak
3. KAPSUL DAUN SALAM

A. Alat dan Bahan :

ALAT

- Timbangan Analitik
- Ayakan 60 Mesh
- Blender
- Sendok

BAHAN

- Daun Salam
- Cangkang Kapsul

B. CARA KERJA

1. Daun salam yang telah dijemur, kemudian dipotong kecil – kecil lalu dimasukkan
kedalam blender
2. Daun salam diblender hingga halus.
3. Setelah di blender kemudian di ayak dengan ayakan 60 mesh
4. Setelah daun salam di ayak, kemudian dimasukkan kedalam kapsul yang tersedia
5. Kapsul yang sudah diisi dengan daun salam dimasukkan kedalam botol, lalu di beri
label
4. PAREM PADAT
A. Alat dan Bahan :
ALAT
- Blender
- Ayakan Mesh 60
- Oven
- Loyang
- Baskom stainless
- Pipet Tetes
- Glass Beker
BAHAN
- Kencur
- Cengkeh
- Beras
- Merica
- Air
B. CARA KERJA :
1. Timbang semua bahan
2. Cuci kencur dengan bersih, potong-potong menjadi bagian yang kecil. Kemudian
keringkan dibawah sinar matahari dengan menutupnya dengan kain hitam.
3. Setelah kering, kencur dibuat menjadi simplisia serbuk dan diayak dengan ayakan
mesh 60.
4. Beras direndam selama 1 - 3 hari dengan air. Saring sambil disiram air bersih
hingga tidak berbau dan tiriskan selama kurang lebih 15 menit. Beras diblender
hingga halus.
5. Semua bahan dicampur hingga menjadi adonan yang dapat dipulung, jika perlu
dapat ditambahkan air.
6. Bentuk bulat pipih atau bentuk lain dengan diameter 5 cm, kemudian masukkan
kedalam oven.
7. Dimasukkan dalam kemasan primer dan sekunder.
5. BEDAK DINGIN BAWANG TIWAI
A. Alat dan Bahan :
ALAT
- Timbangan Analitik
- Wadah Mangkok (untuk menaruh beras)
- Blender
- Sendok
- Saringan

BAHAN

- Beras Putih 200g


- Aquades qs
- Bawang Tiwai 300g
- Simplisia daun pandan 20g

B. CARA KERJA
1. Beras dicuci kemudian direndam dengan aquades selama 3 hari. Tiap hari aquades
diganti dengan yang baru. Selanjutnya beras dicuci kembali hingga tidak berbau.
2. Beras diblender hingga halus.
3. Umbi bawang tiwai dicuci bersih, diblender dan disaring.
4. Air perasan umbi bawang tiwai dicampur dengan beras yang telah dihaluskan, diaduk
hingga menjadi adonan yang dapat dipulung.
5. Bentuk menjadi bulatan bulatan kecil, dijemur hingga kering.
6. Dimasukkan dalam wadah yang bersih.
6. MINYAK RAMBUT CEM-CEMAN
A. Alat dan Bahan :
ALAT:
- Timbangan analitik
- Gelas kaca
- Wadah kaca
- Batang pengaduk

BAHAN :

- Simplisia biji klabet 5g


- Daun mangkokan segar 2g
- Daun pandan wangi segar 5g
- Minyak kelapa 125ml

B. CARA KERJA
 Daun mangkokan dan daun pandan wangi dibuat simplisia rajangan.
 Ditimbang 5g simplisia daun mangkokan, 2 g simplisia daun pandan, 5 g simplisia
biji klabet.
 Semua bahan dimasukkan ke dalam wadah kaca yang telah dicuci bersih dan
dikeringkan.
 Dimasukkan 125ml minyak kelapa ke dalam wadah kaca. Rendam selama 2 minggu,
kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam wadah kaca yang bersih.
7. MINYAK URUT
A. Alat dan Bahan :
ALAT
- Timbangan Analitik
- Gelas Ukur
- Wadah Kaca
- Batang Pengaduk
BAHAN
- Daun sereh segar 5g
- Lengkuas segar 5g
- Adas kering 5g
- Merica 5g
- Cengkih 5g
- Minyak kelapa 125ml

B. CARA KERJA
1. Daun sereh dan lengkuas dibuat simplisia rajangan
2. Semua bahan yang digunakan dimasukkan ke dalam wadah kaca yang bersih
3. Direndam selama 2 minggu, kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam wadah
kaca yang bersih
8. JAMU BERAS KENCUR
A. Alat dan Bahan
ALAT
- Timbangan Analitik
- Botol kaca
- Panci
- Pengaduk
- Gas elpiji
- Baskom stainles
BAHAN
-Beras sangrai 100g
- kencur 1kg
- Gula aren 500g
- Jahe segar 250g
-Kapulaga,adas,kembang lawang
- kayu manis
- air

B. Cara Kerja
1. Ditimbang semua bahan
2. Kencur, jahe dicuci bersih,air secukupnya diblanedr
3. Peras dan tambahkan air lagi
4. Masukan semua bahan kecuali beras dan gula
5. Tunggu hingga mendidi
6. Tambahkan gula dan beras
7. Saring dan dinginkan
8. Masukan dalam botol kaca yang telah dicuci bersih
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. RAJANGAN TEMULAWAK
1) RAJANGAN TEMULAWAK
 Berat plastik kemasan kosong + stiker = 5,20 g
Berat isi = 55,29 g
 Berat pastik kemasan kosong (1) = 4,13 g
Berat isi = 54,18 g
 Berat plastik kemasan kosong (2) = 4,02 g
Berat isi = 54,07 g
 Berat plastik kemasan kosong (3) = 4,12 g
Berat isi = 54,21 g
 Berat plastik kemasan kosong (4) = 4,00 g
Berat isi = 54,00 g

Berat bahan baku = 1000,34


Berat simplisia = 280.37
Susut pengeringan = 71,97 %

PEMBAHASAN
Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan
dari berbagai penyakit.Temulawak termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merumpun
dengan batang semu dan tingginya dapat mencapai 2-2,5 meter,tiap rumpun tanaman ini
terdiri atas beberapa anakan dan tiap anakan memiliki 2-9 helai daun.Daun temulawak
bentuknya panjang dan agak lebar, berwarna hijau tua dengan semburat ungu kecoklatan di
bagian tengah daun.panjang daun sekitar 50-55 cm, dan lebar kurang lebih 18 cm,
Bunga temulawak biasanya muncul dari batang semunya setelah tanaman cukup dewasa,
bunga berukuran pendek dan lebar,berwarna putih kekuningan bercampur merah.
Temulawak menghasilkan rimpang temulawak (umbi akar) yang bentuknya bulat
seperti telur (silinder dengan pusatnya berwarna kuning tua dan kulitnya berwarna kuning
muda). Jika rimpang di belah akan beraroma khas dan jika di makan akan terasa pahit
2. TEH TEMULAWAK

Berat bahan baku = 1009.82


Berat simplisia = 261.84
Susut pengerigan = 72,22%

PEMBAHASAN
Simplisia atau herbal adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan
untuk pengobatan dan belum mengalami pengolahan kecuali dinyatakan lain suhu
pengeringan simplisia tidak lebih dari 60˚. Temulawak adalah tumbuhan obat yang tergolong
dalam temu-temuan dan sudah diuji.temulawak beraal dari indoneia, khususnya pulau jawa,
kemudian menyebar di beberapa tempat.
Dalam praktikum kali ini kami membuat teh kantong temulawak, dibuatnya teh
kantong temulawak agar mempermudah di nikmati kapanpun dan khasiat atau kegunaaan dari
temulawak sangat banyak yaitu, mengatasi masalah sistem pencernaan, mengatasi
osteoarthiritis, membantu pengobatan kanker, anti bakteri dan antijamur, obat jerawat, obat
diuretik.
3. KAPSUL DAUN SALAM
Berat bahan baku = 1001,55g
Berat simplisia = 279,4g
Susut pengeringan = 72,10%

PEMBAHASAN

Simplisia atau herbal adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan
untuk pengobatan dan belum mengalami pengolahan kecuali dinyatakan lain suh pengeringan
simplisia tidak lebih dari 60˚C.

Daun salam adalah tumbuhan yang berasal dari pohon salam yang sudah diuji, Daun
salam berasal dari indonesia, Daun salam dapat dijumpai di seluruh pelosok nusantara

Dalam praktikum kali ini kami membuat kapsul daun salam. Khasiat daun salam
adalah sebagai antijamur, sebagai obat anticacing, mengobati masalah pencernaaan,
menyehatkan mata, membantu mengobati infeksi ginjal dan mencegah batu ginjal,
meringankan nyeri, mengatasi migrain, untuk kesehatan rambut
4. PAREM BERAS KENCUR
Berat bahan baku : 508,43 g
Berat simplisia : 145,6 g
Susut pengeringan simplisia : 71,362 %

PEMBAHASAN
Parem adalah obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau seperti bubur yang
digunakan dengan cara melumurkan pada kaki dan tangan atau pada bagian tubuh lain.
Pada praktikum kali ini , kami membuat parem beras kencur. Parem beras kencur memiliki
banyak manfaat yaitu bisa digunakan untuk menyembuhkan kaki yang keselo atau bengkak,
melemahkan otot-otot yang kaku, melancarkan peredaran darah, serta dapat mengembalikan
kekebalan tubuh.
Parem beras kencur merupakan pengobatan alternatif yang cukup efektif untuk
berbagai masalah.
5. BEDAK DINGIN BAWANG TIWAI
Berat bahan baku = 20.49g
Berat simplisia = 20.40g
Susut pengeringan = 19,49%

PEMBAHASAN
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabati, simplisia hewani,dan simplisia pelikan
(mineral). Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan
atau eksudat tumbuhan.
Bawang Tiwai oleh masyarakat Kalimantan merupakan tanaman khas Kalimantan yang
banyak khasiat. Tanaman ini digunakan secara turun temurun oleh masyarakat suku Dayak
sebagai obat. Biasanya penggunaan bawang ini dengan cara direbus kemudian air rebusan
diminum secara rutin. Bawang dayak memiliki bentuk sama seperti bawang merah, yaitu
umbi lapis. Hanya saja untuk ukuran masih lebih besar bawang Dayak dan untuk struktur
lebih tebal daripada bawang merah. Dimana diatas umbi tersebut terdapat daun berwarna
hijau yang memiliki panjang 20-30cm. Bawang Dayak dapat hidup di daerah tropis, di
Indonesia sendiri terdapat di Kalimantan dan Jawa.
Bawang Dayak memiliki banyak manfaat, selain dapat dijadikan bumbu masakan, bawang
Dayak juga digunakan sebagai obat tradisonal. Khasiat bawang Dayak sendiri yaitu dapat
dijadikan obat penurun tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit kencing manis (diabetes
melitus), obat bisul, menurunkan kolestrol, kanker usus, ambeien dan mencegah stroke.
Bawang Dayak juga digunakan sebagain manisan. Pada pembuatan tradisonal ini pun
dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, menggunakan alat-alat yang sederhana dan
bahan-bahan yang alami.
6. MINYAK RAMBUT CEM-CEMAN
a. Daun Mangkokan
Berat bahan baku : 617,48
Berat simplisia : 409,26
Susut pengeringan : 0,33%

b. Daun Pandan
Berat bahan baku : 516,60
Berat simplisia :2
Susut pengeringan : 0,99 %

PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan minyak rambut cem-ceman yang
berasal dari tumbuhan daun mangkokan (polyscias scutellaria), daun pandan (pandanus
amarryllifolius roxb) biji klabet (trigonella foenumgraecum) serta minyak kelapa. Daun
mangkokan yang digunakan adalah sebanyak 5g, daun pandan sebanyak 2g, biji klabet
sebanyak 5g dan minyak kelapa sebanyak 125ml. Minyak rambut memiliki beberapa manfaat
diantara nya adalah untuk merawat kilau rambut, membantu merawat kehitaman rambut,
menguatkan akar rambut, serta mengurangi kerontokan dan rambut patah. Sebelum daun
pandan dan daun mangkokan digunakan terlebih dahulu harus dijadikan simplisia rajangan.
Setelah menjadi simplisia ditimbang semua bahan sesuai kebutuhan yang akan digunakan.
Semua bahan dimasukkan kedalam wadah bening yang telah tercuci bersih dan kering. Lalu
tuangkan 125ml minyak kelapa kedalam wadah dan selanjutnya direndam semua bahan
selama 2minggu. Setelah direndam selama 2 minggu kemudian disaring dan dimasukkan
wadah kaca yang bersih.
7. MINYAK URUT
Berat bahan baku = 504.09g
Berat simplisia = 354.04g
Susut pengeringan = 0,29 %

PEMBAHASAN
Minyak urut adalah cairan khusus yang digunakan untuk mengurut (bagian badan dan
sebagainya) yang terkilir, patah, dan sebagainya. Manfaat minyak urut daun sereh adalah
sebagai obat anti ketombe, untuk obat jamur kulit, sebagai aromaterapi untuk meredakan rasa
cemas, dan sebagai pewangi alami.
Pada pembuatan minyak urut dilakukan prosedur kerja sesuai yang telah ditentukan,
ditimbang semua bahan kemudian dituang minyak kelapa yang telah diukur menggunakan
gelas ukur sebanyak 125ml kedalam wadah kaca, setelah itu dimasukkan semua bahan yang
telah ditimbang mulai dari bahan yang bobot sediannya lebih besar terlebih dahulu. Kemudian
diaduk menggunakan batang pengaduk, lalu wadahkaca ditutup dan di diamkan selama 2
minggu. Setelah 2 minggu dipindahkan hasil rendaman minyak urut ke botol minyak urut.
Tidak ada kendala selama membuat sediaan minyak urut, karena prosedur pembuatannya
tidak terlalu rumit, sehingga dapat dilakukan dengan mudah oleh mahasiswa.
8. JAMU BERAS KENCUR
Berat bahan baku = 276,58
Berat simplisia = 286,24 (ditambah dari sisa bahan kelompok lain)
Susut pengeringan simplisia = 173,087%

PEMBAHASAN
Praktikum kali ini,tentang pembuatan jamu beras kencur. Dalam kehidupan sehari
hari sebagian orang sering mengkonsumsi jamu beras kencur. Tetapi, biasanaya yang
dikonsumsi hanya terbuat dari kencur,beras,gula,sereh dan sedikit jahe. Pada praktikum ini
kami membuat jamu beras kencur dari beras sangrai,kencur,jahe,adas,kapulaga,kembang
lawang,kayu manis,dan gula aren. Pada saat proses pembuatannya seharusnya bahan utama di
blender terlebih dahulu agar aroma kencurnya terasa. tetapi praktikan lupa
memblender,sehingga setelah direbus baru diblender dan ditambahkan sedikit bubuk kencur
yang kering untuk menambah aroma kencur.
LAMPIRAN MINYAK URUT

Berat daun sereh Berat lengkuas

Ditimbang 5g daun sereh Ditimbang 5g lengkuas

Ditimbang 5g merica Ditimbang 5g adas


Disiapkan semua bahan yang Dikalibrasi botol kosong
telah diukur dan ditimbang

Dituang minyak kelapa kedalam Dimasukkan semua bahan yang telah


botol kaca ditimbang kedalam gelas kaca sesuai bahan
yang bobotnya lebih besar terlebih dahulu

Kemudian ditutup dan diamkan selama 2


minggu, lalu pindahkan ke wadah
DAFTAR PUSTAKA

1. Ditjen POM. 1995. Materia Medika Indonesia jilid IV. Jakarta : Trubus Agriwidya.
2. Ditjen POM. 1986. Kodifikasi Peraturan Perundang-undangan Obat Tradisional.
Jakarta : Depkes RI.
3. Hermanto dan subroto, 2007., Pilih Jamu dan Herbal Tanpa Efek Samping.PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.
4. Suharmiati & Lestari Handayani, 2007., Cara Benar Meracik Obat Tradisional.
Agromedia : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai