Anda di halaman 1dari 14

PERANAN OBAT TRADISIONAL

DALAM KESEHATAN MASYARAKAT


A. Pendahuluan
Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya
dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia
dan sangat potensial untuk dikembangkan. Karena
memang negara kita kaya akan tanaman obat-obatan.
Namun, sayang kekayaan alam tersebut tampaknya
masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk
kesehatan. Padahal saat ini biaya pengobatan modern
cukup mahal ditambah lagi dengan krisis ekonomi
yang melanda bangsa ini belum sepenuhnya berakhir.
Hal tersebut dikawatirkan dapat membuat
kemampuan masyarakat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang optimal semakin menurun.
B. Potensi Obat Tradisional

Selama ini perkembangan pelayanan kesehatan tradisional dan


alternatif tampak semakinpesat sekitar 32% masyarakat kita
memakai pengobatan dan obat tradisional ketika sakit.
Perkembangan ini telah mendorong pertumbuhan usaha dibidang
obat tradisional, mulai dari budidaya tanaman obat, industri obat
dan distribusi.

Akhir akhir ini banyak muncul penyakit-penyakit baru yang belum


ditemukan obatnya. Hal ini membuat cemas masyarakat, padahal
bahan-bahan untuk obat tradisional yang berkhasiat obat banyak
terdapat di seluruh pelosok tanah air, meskipun masih belum
dimanfaatkan secara optimal untuk pengobatan penyakit. Hal ini
berarti obat tradisional memiliki potensi besar dalam pelayanan
kesehatan.
C. Jenis dan Sumber Obat Tradisional

1. Jamu (Empirical bused herbal medicine)


Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan
tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral dan atau sediaan
galeniknya atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang
belum dilakukan dan dipergunakan dalam upaya
pengobatan berdasarkan pengalaman.

Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai


dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang
telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-
puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah
membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung
untuk tujuan kesehatan tertentu.
2. Ekstrak bahan alam (Scientific based herbal medicine)

Ekstrak bahan alam adalah obat tradisional yang


disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang
dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral.
Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan
yang lebih kompleks danberharga mahal, ditambah
dengan tenaga kerja yang mendukung dengan
pengetahuan maupun keterampilan pembuatan ekstrak.
Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini
pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian
ilmiah berupa penelitian.
3. Fitofarmaka (Clinic based herbal medicine)

Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan


keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri
dari simplisin atau sediaan galenik yang telah
memenuhi persyaratan yang berlaku. Istilah cara
penggunaannya menggunakannpengertian
farmakologik seperti diuretik, analgesik, antipiretik,
dan sebagainya. biaya yang besar ditunjang dengan
peralatan berteknologi modern pula.
D. Komposisi dan Persyaratan Obat
Tradisional

1. Nama umum obat tradisional/jamu


Jamu yang diperoduksi pada umumnya
mempunyai tujuan pemanfaatan yang
tercermin dari nama umum jamu. Perlu
diketahui bahwa terdapat peraturan tenatang
penandaan obat tradisional. Jamu yang
diproduksi dan didistribusikan kepada
konsumen hadus diberi label yang menjelaskan
tentang obat tradisional tersebut, di antaranya
tentang manfaat atau khasiat jamu.
Secara umum, jamu dapat dibedakan menjadi
dua:

a) Tujuan promotif atau preventif


Ada beberapa macam jenis jamu dengan tujuan
preventif dan promotif yang beredar di pasaran.
Jamu tersebut diproduksi oleh industri obat
tradisional baik besar maupun kecil. Nama jamu
tersebut antara lain jamu anton-anton tua atau
anton-anton muda, jamu habis bersalin, jamuASI,
jamu haid teratur, jamu berhenti haid, jamu
jerawat, jamu penambah nafsu makan, jamu subur
perempuan, dan jamu masa berhenti haid
(menopause)
b) Tujuan kuratif
Jamu dengan tujuan untuk menyembuhkan
penyakit atau menghilangkan gejala penyakit
cukup banyak dijumpai. Bahkan, saat ini
industri farmasi bersaing dengan industri
oabat tradisional memprosuksi berbagai obat
tradisional yang berguna untuk terapi suatu
penyakit. Obat tradisional ini sebagian telah
diproduksi dalam bentuk ekstrak bahan alam,
bahkan sebagian dalam bentuk fitofarmaka.
E. Pemanfaatan dan Prospek Obat
Tradisional

1) Untuk memelihara kesehatan dan menjaga


kebugaran jasmani (promotif)
2) Untuk mencegah penyakit (preventif)
3) Sebagai upaya pengobatan penyakit baik
untuk pengobatan sendiri maupun untuk
mengobati orang lain sebagai upaya
mengganti atau mendampingi penggunaan
obat jadi (kuratif) dan
4) Untuk memulihkan kesehatan (rehabilitatif)
Agar pemanfaatan obat tradisional dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah terutama dari segi keamanan, khasiat dan penggunaannya, maka
perlu dilakukan penelitian dan pengembangan dengan tahapan yang jelas
dan sistematis. Tahapan tersebut meliputi :

1) Pemilihan (seleksi) simplisia berdasarkan informasi dari


masyarakat tentang pemanfaatan dan penelusuran
pustaka tentang kandungan kimia dari tanaman tersebut.
2) Uji penyaringan biologik (skrining biologik) yang meliputi
uji farmakologik dan tositas akut
3) Uji farmakodinamik
4) Uji toksisitas lanut seperti uji toksisitas sub-akut, kronis
dan khusus
5) Pengembangan formulasi dan
6) Uji klinik pada manusia
Pengembangan obat tradisiobal mempunyai
tiga aspek penting, yaitu :
1) Pengobatan yang menggunakan bahan alam adalah sebagian dari
hasil budaya bangsa dan perlu dikembangkan secara inovatif
untuk dimanfaatkan bahan obat yang berasal dari zat kesehatan
masyarakat.
2) Penggunaan bahan alam dalam rangka pemeliharaan kesehatan
dan sebagai bahan obat jarang menimbulkan efek samping
dibandingkan bahan obat yang berasal dari zat kimia sintetis.
3) Bahan baku obat yang berasal dari alam cukup tersedia dan
tersebar luas di negara kita. Bahan baku obat tradisional tersebut
dapat dikembangkan di dalam negeri, baik dengan teknologi
sederhana maupun dengan teknologi canggih. Pengembangan
obat tradisional dalam jangka panjang akan mempunyai arti
ekonomi yang cukup potensial karena dapat mengurangi impor
bahan baku sintesia kimia yang harus dibeli dengan devisa.
Prioritas seleksi bahan obat alam yang
akan diuji pada masa mendatang adalah

1) Bahan obat yang diprioritaskan mempunyai


khasiat untuk penyakit yang menduduki urutan
teratas dalam pola penyakit atau penyakit dengan
angka kematian dan angka kesakitan yang tinggi
2) Bahan obat yang diperkirakan mempunyai khasiat
untuk penyakit tertentu berdasarkan pengalaman
pemaian, dan
3) Bahan obat yang diduga dapat meningkatkan
kualitas hidup penderita kanker atau AIDS yang
belum ada obatnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai