OBAT TRADISIONAL
OLEH :
1. JUMRATIN NIM 062401S22025
2. EKA KURNIATI NIM 062401S22065
3. MISBAH NIM 062401S22032
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi salah satu negara terbesar dalam industri obat tradisional dan
alam dan sangat sedikit yang telah dibudidayakan petani. Bila adapun,
2
Dalam memacu pengembangan agribisnis berbasis fitofarmaka
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan Pembuatan Proposal
fitofarmaka ?
fitofarmaka ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
galenik, atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun menurun
tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan
sampai dengan uji klinik pada manusia.. Dengan uji klinik akan lebih
tanaman obat dan jumlah tersebut tidak termasuk tanaman obat yang
telah punah atau langka dan mungkin ada pula tanaman obat yang belum
5
dicantumkan.
berikut :
Obat Tradisional yang baik atau cara pembuatan obat yang baik yang
berlaku.
didapatkan juga antikanker yang berasal dari sumber bahan alam seperti
aktinomisin, biomisin, dan daun orubisin yang diisolasi dari jamur dan
bakteri.
pasaran dan munculnya berbagai jenis obat modern yang baru, terdapat
6
antara lain mahalnya harga obat modern / sintetis dan banyaknya efek
samping. Selain itu faktor promosi melalui media masa juga ikut berperan
dalam meningkatkan penggunaan obat bahan alam. Oleh karena itu obat
pada negara maju misalnya Jerman dan Amerika Serikat. Tahun 2000
pasar dunia untuk obat herbal termasuk bahan baku mencapai 43.000 juta
dolar Amerika. Penjualan obat herbal meningkat dua kali lipat antara
tahun 1991 dan 1994, dan antara 1994 dan 1998 di Amerika Serikat.
sendiri dan jumlah tersebut meningkat menjadi 31,7% pada tahun 2001.10
jenis obat tradisional yang digunakan dapat berupa obat tradisional buatan
tanaman obat. Kandungan aktif tanaman obat antara lain berupa alkaloid,
7
Sediaan fitofarmaka masih belum begitu populer di kalangan
jauh mengungguli sediaan jamu biasa, bahkan sediaan ini juga sudah
sehingga dapat digunakan sesuai dengan dosis yang efektif dan tepat.
pengujian yaitu uji praklinis seperti uji toksisitas, uji efektivitas, dan lai-lain
8
3. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang
1. Tahap Seleksi
penyakit utama
in vivo).
9
b. Pra klinik, in vivo dan in vitro.
fitofarmaka.
a. Toksisitas ubkronis
b. Toksisitas akut
manusia.
sediaan OA
10
kemungkinan efek samping yang tidak terkendali saat uji pra
C. Uji Klinik
pada uji praklinik. Pada uji klinik obat tradisional seperti halnya
dengan uji klinik obat moderen, maka prinsip etik uji klinik harus
(reproducible).
4. Tensigard® Phapros
11
5. X-Gra® Phapros
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di
standardisasi.
apabila obat tradisional / obat herbal tersebut telah terbukti aman dan
Phapros.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Lampiran
14
15
16
17