PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Indonesia adalah negara megabiodiversity yang kaya akan tanaman obat, dan
I.2
tradisional yang sesuai dengan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang
Baik) serta peran dan tanggungjawab tenaga farmasi (Apoteker dan Tenaga Tehnik
Kefarmasian) di Pabrik Obat Tradisional sehingga mahasiswa lebih dapat
mempersiapkan kompetensinya.
BAB II
GAMBARAN UMUM OBAT TRADISIONAL
II.1
007 tahun 2012 menyebutkan bahwa : Obat tradisional adalah bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat.
II.2
a.
b.
c.
d.
e.
a.
Etil alkohol lebih dari 1%, kecuali dalam bentuk sediaan tingtur yang
pemakaiannya dengan pengenceran;
b.
Bahan kimia obat yang merupakan hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat;
c.
d.
II.3
terstandar dan fitofarmaka. Jamu adalah obat yang disediakan secara tradisional,
misalnya dalam bentuk serbuk, seduhan, pil dan cairan yang berisi seluruh bahan
tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional.
Pada umumnya jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur
yang terbuat dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukupnya banyak berkisar
antara 5-10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak perlu membutuhkan pembuktian
ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Pembuktian empiris
sendiri berarti suatu keadaan yang bergantung pada bukti atau konsekuensi yang
teramati oleh indera yang berdasarkan realita dan dapat diterima dengan akal sehat.
Obat ekstrak bahan alam adalah obat tradisional yang disediakan dari ekstrak atau
penyaringan bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang maupun mineral.
Sedangkan fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang
dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah
terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinis yang merupakan
uji khasiat atau kegunaan dari obat itu sendiri pada manusia.
Tabel Perbedaan Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka
II.4
Landasan Umum
1.
2.
Untuk mencapai tujuan pada butir 1 perlu dilakukan langkah-langkah agar obat
tradisional yang dihasilkan senantiasa aman, bermanfaat dan bermutu.
3.
Keamanan dan mutu obat tradisional tergantung pada bahan baku, bangunan,
prosedur dan pelaksanaan proses pembuatan, peralatan yang digunakan,
B.
Definisi
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:
1.
Bahan baku : ialah simplisia, sediaan galenik, bahan tambahan atau bahan
lainnya, baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, yang berubah
maupun yang tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat
tradisional, walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat didalam
produk ruahan.
2.
3.
Produk antara : ialah bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan
satu pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk ruahan.
4.
Produk ruahan : ialah bahan atau campuran bahan yang telah selesai diolah
yang masih memerlukan tahap pengemasan untuk menjadi produk jadi.
5.
Produk jadi : ialah produk yang telah melalui sepuluh tahap proses pembuatan
obat tradisional
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Validasi : ialah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap
bahan, perlengkapan, prosedur, kegiatan yang digunakan dalam pembuatan
obat tradisional senantiasa mancapai hasil yang diinginkan.
13.
lnspeksi diri : ialah kegiatan yang dilakukan untuk menilai semua aspek,
mulai dari pengadaan bahan sampai dengan pengemasan dan penetapan
tindakan perbaikan yang dilakukan oleh semua aparat industri obat tradisional
sehingga seluruh aspek pembuatan obat tradisional dalam obat tradisional
tersebut selalu memenuhi CPOTB.
II.4.2 PERSONALIA
A.
Persyaratan Umum
Karyawan yang melaksanakan kegiatan pembuatan obat tradisional harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1.
2.
3.
B.
1.
2.
Penanggung jawab teknis harus diberi wewenang dan sarana yang cukup untuk
melaksanakan tugasnya.
3.
4.
C.
Latihan
10
Agar tujuan CPOTB dapat tercapai seluruh karyawan harus diberi pengetahuan
dan latihan tentang CPOTB sesuai dengan tugas masing masing.
Il.4.3 BANGUNAN
A.
Bangunan
1.
Bangunan industri harus didirikan dilokasi yang terhindar dari pencemaran dan
tidak mencemari lingkungan.
2.
3.
B.
Ruangan
1.
2.
3.
11
4.
5.
Penyimpangan dari ketentuan pada butir 2 dan butir 3 harus memperoleh izin
tertulis dari Direktur Jenderal atau Kepala Kantor Wilayah.
II.4.4 PERALATAN
A.
Persyaratan Umum
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan obat tradisional harus :
Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi keamanan dan mutu obat
tradisional.
2.
3.
4.
B.
Jenis Peralatan
Jenis peralatan harus sesuai dengan bentuk obat tradisional yang dibuat.
C.
Persyaratan Peralatan
12
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Alat/mesin pengisi salep harus mampu mengisikan masa salep kedalam wadah
sehingga perbedaan bobot salep tiap wadah terhadap bobot rata-rata 10 isi
wadah tidak lebih dari 5%.
8.
Alat/mesin pembuat pil harus mampu membuat pil yang bulat dan memenuhi
persyaratan keseragaman bobot.
13
9.
D.
Peralatan Laboratorium
1.
2.
Selain peralatan yang dimaksud dalam butir (1) harus dilengkapi dengan
peralatan laboratorium yang :
a. Sesuai dengan Persyaratan pengujian setiap bentuk obat tradisional yang
dibuat,
b. Sesuai dengan prosedur pengujian yang perlu dilakukan.
14
pembuatan, pengemas dan setiap hal yang dapat merupakan sumber pencemaran
produk.
1.
Setiap bahan baku dan bahan pengemas yang digunakan untuk pembuatan
harus memenuhi persyaratan yang berlaku.
2.
B.
Validasi Proses
1.
2.
Perbahan proses. peralatan atau bahan harus dilakukan tindakan Validasi ulang,
untuk menjamin bahwa perubahan tersebut tetap menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan yang berlaku.
C.
Pencemaran
15
1.
Pencemaran fisik, kimiawi atau jasad renik terhadap obat tradisional yang
dapat merugikan kesehatan atau mempengaruhi mutu suatu produk dilarang.
2.
Pencemaran oleh khamir, kapang dan atau kaman nonpatogen terhadap obat
tradisional meskipun sifat dan tingkatannya tidak berpengaruh langsung pada
kesehatan harus dicegah sekecil mungkin sampai dengan persyaratan batas
yang berlaku. Besar kecilnya pencemaran menunjukkan derajat keberhasilan
CPOTB di lndustri.
D.
E.
1.
2.
F.
Pengolahan
1.
2.
16
3.
4.
5.
G.
Pengemasan
Sebelum dilakukan pengemasan harus dapat dipastikan kebenaran identitas,
keutuhan serta mutu produk ruahan dan pengemasan.
H.
Penyimpanan
1.
Bahan baku, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi,
harus disimpan secara teratur dan rapi untuk mencegah resiko tercemar dan
atau terjadinya saling mencemari satu sama lain, serta untuk memudahkan
pemeriksaan, pengambilan dan pemeliharaannya.
2.
Bahan yang disimpan harus diketahui identitas, kondisi, jumlah, mutu dan cara
penyimpanannya.
3.
Pengeluaran
bahan
yang
disimpan
harus
dilaksanakan
dengan
cara
mendahulukan bahan yang disimpan lebih awal (First in, First out)
Pengawasan mutu harus dilakukan agar obat tradisional yang dibuat senantiasa
memenuhi persyaratan yang berlaku.
17
2.
lnspeksi diri secara berkala harus dilakukan agar seluruh rangkaian pembuatan
selalu memenuhi CPOTB.
2.
18
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. SIDO MUNCUL
III.1
tanggal 28 Januari 1897 dan wafat 12 April 1976 bersama istrinya Ibu Rakhmat
Sulistio yang terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama Go Djing Nio dan
wafat 14 Februari 1983, memulai usaha pertamanya dengan membuka usaha
Melkrey, yaitu usaha pemerahan susu yang besar di Ambarawa.
Pada tahun 1928, terjadi perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang
ini, usaha Melkrey yang mereka rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan
mereka pindah ke Solo, pada 1930. Tanpa menyerah, pasangan ini kemudian
memulai usaha toko roti dengan nama Roti Muncul. Lima tahun kemudian, berbekal
kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam mengolah jamu dan rempahrempah, pasangan ini memutuskan untuk membuka usaha jamu di Yogyakarta.
Tahun 1941, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu
menggunakan nama Jamu Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang kedua
di tahun 1949, mereka mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu dengan
nama Sido Muncul, yang artinya impian yang terwujud. Di Jalan Mlaten
Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu rumahan dimulai dengan dibantu oleh tiga
orang karyawan.
Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis,
mendorong beliau memproduksi jamu Tolak Angin dalam bentuk serbuk. Produk ini
mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannya pun terus meningkat.
19
20
yang menjadikan Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi.
Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas sekitar 8 hektar dan sisanya
menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak 1951, Sido Muncul yang kini
merupakan perusahaan herbal bertaraf modern senantiasa berupaya untuk
memberikan produk-produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh konsumennya,
dan dengan demikian memberikan nilai positif bagi masyarakat.
Seiring waktu berjalan Sido Muncul mulai mengembangkan bisnisnya yang
awalnya hanya berkonsentrasi di bidang jamu (herbal), maka pada tahun 2004 Sido
Muncul membuat divisi baru yaitu Divisi Food.
Produk pertama yang dibuat adalah minuman energi Kuku Bima Energi
dengan rasa original. Kemudian produk berikutnya adalah permen yaitu Permen
Tolak Angin, Permen Jahe Wangi dan Permen Kunyit Asam. Disusul dengan
minuman kesehatan seperti Sido Muncul VitaminC-1000, Kuku Bima Kopi Ginseng,
Kopi Jahe Sido Muncul. Susu Jahe, Alang Sari Plus, Colla Mill. Untuk minuman
energi Kuku Bima Energi Sido Muncul mengeluarkan beberapa varian rasa yaitu
rasa Anggur, Jambu, Jeruk, Nanas, Kopi, Mangga, Susu Soda serta Kuku Bima
Energi Plus Vitamin C.
Produk-produk yang telah di produksi sampai saat ini oleh Sido Muncul ada
lebih dari 250 jenis produk dengan produk unggulan Tolak Angin, Kuku Bima
Energi, Alang Sari Plus, Kopi Jahe Sido Muncul, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu
Jahe, Jamu Komplit dan Kunyit Asam.
21
III.2
22
III.3
23
III.4
3000 karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan
keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Sebagai pendukung
perusahaan ini juga memiliki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi,
ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro,
dan lain-lain.
Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada
karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar.
Untuk mendukung pengembangan perusahaan juga merekrut tenaga konsultan yang
ahli di bidangnya.
24
III.5
Pengolahan Limbah
Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT. Sido Muncul tidak
25
III.6
a. Beverage & Confectionery (Minuman & Permen): Kopi Jahe Sido Muncul,
Kopi Jahe Sido Muncul RG, Kuku Bima Kopi Jahe, Kuku Bima Kopi EnerG, Permen Tolak Angin, Permen Kunyit Asam, dan Permen Jahe Wangi.
b. Energy Drink (Minuman Energi): Colla Mill, Kuku Bima Ener-G! Vitamin C,
Kuku Bima Ener-G Botol, dan Kuku Bima Ener-G.
c. Healthy Drink (Minuman Kesehatan): Susu Jahe Sido Muncul, Sido Muncul
C 1000, ESTE-EMJE, Beras Kencur, dan Premium Produk.
d. Herbal Medicine (Obat Herbal): Anak Sehat, Jamu (Kuku Bima, Kuku Bima
Ginseng, Kuku Bima TL Ginseng Plus Kuda Laut, Kuku Bima TL Plus
Tribulus, Bancar Darah, Batuk, Bersalin, Cabe Puyang, Encok, Galian Delima
Putih, Galian Montok, Galian Parem, Galian Putri, Galian Sepet Wangi,
Galian Singset, Gatal, Gemuk Sehat, Hamil Muda, Hamil Tua, Jampi Usus,
Jerawat, Kencing Batu, Klingsir, Lancar Seni, Mejen, Nifas, Param Tahun,
PaTani, Pegal Linu, Pegal Linu Ginseng, Pewangi Bulan, Pria Perkasa, Raga
Prima, Sakit Pinggang, Resikda, Sakit Perut, Sariawan, Sari Turas, Sariawan
Usus, Sawanan, Segar Bugar, Sehat Pria, Sekalor, Sehat Wanita, Selesma,
Selokarang Sekalor, Sesak Napas, Tambah Darah, Tensi/Darah Tinggi, Tujuh
Angin, Ulu Hati, Wasir), Jamu Komplit (Jamu Kuku Bima Komplit, Jamu
Pegel Linu Komplit, Jamu Tolak Angin Komplit, Jamu Komplit Sehat Wanita,
Jamu Komplit Sehat Pria, Jamu Komplit Sakit Pinggang), Tolak Angin (Tolak
Angin Anak, Tolak Angin Flu, Tolak Angin Cair, Tolak Angin Serbuk, Tolak
Angin Tablet).
e. Supplement & Others: Sido Muncul Herbal (Sari Kulit Manggis, Sari Daun
Pepaya, Sari Daun Sirsak, Sari Kunyit).
26
BAB IV
PEMBAHASAN
27
28
dieksplorasi dari alam dan standarisasinya kurang maka setiap bahan baku yang
masuk ke PT. Sido Muncul harus dicek kualitasnya oleh tim Quality Control (QC)
terlebih dahulu yang meliputi kebenaran bahan, kebersihan bahan dari bakteri
patogen, dan keadaan bahan dalam bentuk kering dengan kadar air minimal 10 %.
Setelah itu bahan baku tersebut diberi label, untuk label berwarna merah berarti
bahan baku tersebut ditolak, dan tidak dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan,
untuk label berwarna kuning berarti bahan baku tersebut harus masuk ke ruang
karantina, untuk uji selanjutnya apakah layak atau tidak untuk dijadikan sebagai
bahan baku, dan label berwarna hijau berarti bahan baku tersebut lulus uji, dan siap
menuju proses selanjutnya dan masuk ke dalam gudang penyimpanan. Bahan baku
yang lulus uji tersebut, selanjutnya diberi label ED (Expired Date) dan kartu stock.
Bahan bakunya antara lain kunyit, jahe, temu lawak. kayu manis, lengkuas, pasak
bumi, cengkeh, dan lain sebagainya. Sedangkan gudang penyimpanan non simplisia
berisi bahan baku dalam bentuk jadi seperti susu, madu, gula dan bahan-bahan
lainnya yang bukan merupakan tanaman kering (simplisia).
PT Sido Muncul memiliki beberapa laboratorium yang meliputi laboratorium
formulasi (merupakan laboratorium yang digunakan untuk mengembangkan resep
empiris dan inovasi oleh team Research & Development), laboratorium produksi
(merupakan laboratorium yang digunakan untuk trail produksi kecil, menguji dan
mengantisipasi resep yang dibuat apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang ada),
laboratorium mikrobiologi (merupakan laboratorium yang dibunakan untuk menguji
apakah ada cemaran bakteri pada bahan baku atau produk jadi), laboratorium
instrumentasi (merupakan laboratorium yang digunakan untuk tempat penyimpanan
berbagai alat, seperti alat HPLC (High Pressure Liquid Chromatography), yang
29
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya logam, jamur, pestisida, pada produk
jadi), laboratorium kimia (merupakan laboratorium yang digunakan untuk meneliti
kandungan zat aktif dari bahan baku) , laboratorium uji stabilitas (merupakan
laboratorium tempat mengetahui kestabilan produk dan menetapkan serta mengetahui
tanggal kadaluarsa dari produk), laboratorium hewan (merupakan laboratorium
tempat hewan uji), ruang ritens sampel (merupakan ruangan yang digunakan untuk
menyimpan sampel produk per nomor batch yang sudah beredar).
Rombongan kemudian menuju ke ruangan untuk filling dan packaging
produk minuman Anak Sehat; ruangan pembuatan, filling dan packaging produk
Tolak Angin, dan ruangan packaging untuk produk Kuku Bima. Seluruh proses
produksi dijalankan berdasarkan Standard Operation Procedure (SOP) dan sesuai
dengan CPOTB ( Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik ). Selain itu produkproduk Sido Muncul juga telah lulus uji toksisitas hingga uji khasiat sehingga
terjamin kualitasnya.
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah
penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek oleh tim QC (Quality
Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan
kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku.
Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku
kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan,
digiling, baru kemudian dicampur (mixing). Dalam proses pencampuran bahan ini
kami tidak diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan.
Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa
untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan mesin
30
dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder
(packaging sekunder), di sini produk yang sudah jadi dicek kembali dengan cara uji
sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk
didistribusikan.
Rombongan kemudian menuju ke lokasi Agrowisata. PT Sido Muncul
memiliki lokasi agrowisata seluas 1,5 hektar. Lahan agrowisata tersebut berisikan
berbagai jenis tanaman obat yang ada di Indonesia dan berbagai binatang seperti
harimau, kuda poni, babi hutan, buaya, rusa, ular, burung merak, dan monyet.
Keberadaan Agrowisata PT. Sido Muncul bertujuan untuk mengoleksi tanaman obat,
terutama diprioritaskan pada tanaman tanaman langka atau yang hampir punah.
Rombongan kemudian menuju ke aula yang berada di kawasan agrowisata
untuk melakukan diskusi seputar PT. Sido Muncul. Adapun hasil diskusi yang
diperoleh, yaitu pertama cara penyortiran bahan baku dilakukan secara manual oleh
karyawan dan semua proses penyortiran diawasi oleh tim Quality Control (QC),
kedua banyaknya sampel yang diperiksa oleh tim QC tergantung dari unit mana yang
diteliti, khusus untuk sampel yang diambil dari bahan baku menggunakan rumus
n + 1, dimana n adalah jumlah sampel, dan ketiga pekerja di PT. Sido Muncul
berasal dari berbagai kalangan mulai dari lulusan SMP, SMA, dan berbagai disiplin
ilmu, diantaranya lulusan kimia, hukum, biologi, teknik mesin, komunikasi, dan lainlain dengan syarat memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Khusus untuk
karyawan yang ditempatkan di laboratorium harus lulusan minimal D3. PT. Sido
Muncul sendiri diawali dari 3 karyawan dan sekarang menjadi 3000 karyawan.
31
Saat ini PT. SidoMuncul didukung lebih dari 2000 karyawan dengan tingkat
pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan
kapasitasnya masing-masing. Sebagai pendukung, Sido Muncul juga memilki tenaga
ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum,
teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro, dan lain-lain.
Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada
karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar.
Untuk mendukung pengembangan, PT. Sido Muncul juga merekrut konsultan yang
ahli di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.
Disamping itu, PT. Sido Muncul juga memberikan kesempatan bagi
masyarakat umum untuk datang berkunjung dan melihat secara langsung proses
produksi yang dilakukan, dengan harapan dapat membuka mata masyarakat
mengenai jamu jamu produksi Sido Muncul yang telah memenuhi standar CPOTB
(Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dan aman serta berkhasiat untuk
dikonsumsi.
PT. Sido Muncul memiliki beberapa anak perusahaan misalnya PT. Muncul
Mekar bertugas pada bagian marketing, PT. Muncul Putra Offsite bertugas pada
bagian kemasan, PT. Muncul Armada Raya bertugas pada bagian distribusi, dan PT
Nutrend International, sebagai perusahaan yang mendistribusikan produk-produk dari
perusahaan induknya PT Sido Muncul.
Modal yang digunakan oleh perusahaan jamu herbal ini berasal dari modal
sendiri karena perusahaan ini adalah perusahaan keluarga yang benar-benar dirintis
mulai dari nol. Adapun dampak lingkungan yang diberikan PT. Sido Muncul yang
32
meliputi dampak fisik dan sosial. Untuk dampak fisiknya diantaranya adalah
pemanfaatan limbah, limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi didaur ulang
kembali, sedangkan limbah padatnya di daur ulang, dijual maupun dimusnahkan.
Untuk menanggulangi krisis energi perusahaan ini membuat biodiesel mnggunakan
minyak jelantah. Sedangkan limbah cair yang sudah netral digunakan untuk mengairi
sawah petani dan juga ditampung untuk menanggulangi devisit air. Untuk dampak
sosialnya PT. Sido Muncul berusaha untuk ikut mensejahterakan masyarakat sekitar
dengan cara merekrutnya menjadi karyawan, memberikan beasiswa, program mudik
gratis bagi karyawan, pembangunan sekolah, dan lain sebagainya.
Beberapa produk unggulan dari PT. Sido Muncul antara lain Tolak Angin dan
Kuku Bima Ener-G . Tolak Angin kini lebih difokuskan pada segmen menengah atas,
setelah sebelumnya sukses membidik segmen bawah. Hingga kini market
share Tolak Angin di kelas obat cair mendominasi hingga 70%. Penjualan Tolak
Angin mencapai 3 juta sachet per bulan, lebih tinggi dibanding rata-rata penjualan
pada tahun 2008 sekitar 2,5 juta sachet per bualan. Variasi Produk dari Tolak Angin
sendiri antara lain adalah Tolak Angin Flu dan Permen Tolak Angin. Diharapkan dari
adanya variasi produk ini akan meningkatkan penjualan produk unggulan dari PT.
Sido Muncul ini.
BAB V
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
33
Kunjungan PKL Industri STIFA Pelita mas Palu di PT Sido Muncul. sangat
membantu dalam menambah wawasan mahasiswa/i di bidang ilmu kefarmasian
khususnya mengenai obat tradisional, mulai dari pengolahan bahan baku sampai
pada pengemasan produk jadi. Selain itu untuk memberitahukan kepada mahasiswa
bahwa kegiatan yang berlangsung di PT Sido Muncul telah sesuai dengan
persyaratan yang tercantum dalam CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang
Baik) yang meliputi penyimpanan dan pengolaha bahan baku, Filling dan Packaging
produk, bangunan, peralatan, laboratorium serta pengawasan dari tim Quality
Control (QC). PT Sido Muncul tidak hanya memproduksi jamu saja, melainkan juga
memproduksi obat herbal terstandar seperti Tolak Angin.
V.2
Saran
Agar lebih dikenalkan secara spesifik proses produksi obat herbal seperti
tolak angin, sehingga mahasiswa lebih memahami bagaimana cara pembuatan obat
herbal berstandar. Juga diharapkan kedepannya agar PT sido Muncul bisa
mengembangkan produk yang berklasifikasi fitofarmaka.
V.3
hambatan yang dialami adalah fisik yang mulai menurun dari peserta PKL Industri
STIFA PM Palu dikarenakan faktor perjalanan yang jauh dan melelahkan.
34
DAFTAR PUSTAKA
35
Visi
Misi
Produk
Sido
Muncul.
di
(online)http://
Semarang.
(online)
36
LAMPIRAN 1
37
Ta
mpak Depan PT. Sido Muncul
38
LAMPIRAN 2
Ruang Produksi
39
LAMPIRAN 3
40
41
LAMPIRAN 4
42
43
LAMPIRAN 5
Pengolahan Limbah
44
LAMPIRAN 6
45
46
LAMPIRAN 7
47