Anda di halaman 1dari 12

STR ATEGI P EMB ER D AYAAN USAH A

“H OM E I ND US T R Y ”
(Stu di K asu s pada P en en un Tradision al
D esa Lan ta B arat K ecam atan Lam bu
K abu paten B im a)
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Administrasi Negara
dan mencapai gelar sarjana sosial

OLEH:
KALISOM
NIM: 1801106

PROGRAMSTUDI ILMUADMINISTRASI NEGARA


JURUSANILMUADMINISTRASI
SEKOLAHTINGGI ILMUSOSIALDANILMUPOLITIK
(STISIP) MBOJOBIMA
2022
Berdasarkan observasi/pengamatan awal atau pra -penelitian yang
dilakukan penulis, ada sejumlah permasalahan kaitan dengan
penenun tradisional di Desa La nta Barat, di antaranya : pertama,
masih banyak penenun tradisional yang usahanya secara mandiri
atau individu dan belum berga bung dalam kelompok. Kedua, baru
ada 2 (dua) kelompok yang terbentuk yakni Kelompok Tenun
Jamangko dengan anggota 10 orang dan Kelompok Mekar Indah
dengan anggota 9 orang. Ketiga, pembentukan Kelompok Tenun
Jamangko ini dan Kelompok Mekar Indah atas inisiatif para
penenun, bukan dibentuk oleh pemerintah desa. Keempa t, masih
banyak penenun tradisional yang belum tergabung dalam
kelompok. Kelima, penga jua n proposal untuk mendapa tkan
bantuan dibuat oleh kelompok dan pengajuannya juga dilakukan
oleh kelompok penenun tardisional itu sendiri.
*=*=* Upaya me mbe rdayakan pe ne nun tradis ional harus dilakukan
me lalui tiga jurus an. Pe rtama, me nciptakan s uas ana atau iklim yang
me mungkinkan pote ns i pe ne nun tradis ional be rke mbang (e nabling),
me motivas i dan me mbangkitkan ke s adaran (aware ne s ) akan pote ns i
yang dimilikinya s e rta be rupaya untuk me nge mbangkannya. Ke dua,
me mpe rkuat pote ns i atau daya yang dimiliki pe ne nun tradis ional
(e mpowe ring), ke mudian dipe rlukan langkah-langkah pos itif s e lain
dari hanya me nciptakan iklim dan s uas ana. Ke tiga, dalam pros e s
pe mbe rdayaan, harus dice gah yang le mah me njadi tambah le mah,
kare na kurang be rdaya dalam me nghadapi yang kuat (S umodiharjo,
2003: 116).
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah strategi pemberdayaan penenun
melalui pemberian modal usaha, peningkatan
produksi, dan pemasaran hasil di Desa Lanta
Barat Kabupaten Bima?
2. Bagaimanakah strategi pemberdayaan penenun
melalui penguatan kelembagaan dan kemitraan di
Desa Lanta Barat Kabupaten Bima?
3. Bagaimanakah strategi pemberdayaan penenun
melalui manajemen usaha di Desa Lanta Barat
Kabupaten Bima?
D. Fokus Penelitian
*=*=* Terdapat 3 (tiga) fokus dalam penelitian ini,
yaitu: (1) strategi pemberdayaan penenun melalui
pemberian modal usaha, peningkatan produksi,
dan pemasaran hasil; (2) strategi pemberdayaan
penenun melalui penguatan kelembagaan usaha,
dan kemitraan usaha; dan (3) strategi
pemberdayaan penenun melalui manajemen
usaha baik perencanaan usaha, pengorganisasian
usaha, pelaksanaan usaha, dan pengawasan
usaha.
*=*=* Sub fokusnya sebagai berikut:
1. S trate gi pe mbe rdayaan pe ne nun me lalui pe mbe rian modal us aha,
pe ningkatan produks i, indikatornya : (1) pe mbe rian modal us aha,
(2) pe ningkatan produks i, dan (3) pe mas aran has il.
2. Strategi pemberdayaan penenun melalui strategi pemberdayaan penenun melalui
penguatan kelembagaan usaha, dan kemitraan usaha, indikatornya : (1) penguatan
kelembagaan usaha, dan (2) kemitraan usaha.
3. Strategi pemberdayaan penenun melalui manajemen usaha,
indikatornya : perencanaan usaha, pengorganisasian usaha,
pelaksanaan usaha, dan pengawasan usaha.
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
*=*=**Jenis penelitian : deskriptif kualitatif

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


*=*=** Lokasi : Desa Lanta Barat Kecamatan
Lambu Kabupaten Bima.
*=*=** Bulan Juli 2022 - Bulan Agustus 2022

C. Penentuan Informan Penelitian


*=*=**Penentuan informan menggunakan teknik
sampling non-probability sampling dengan salah satu
jenisnya yaitu purposive sampling.
*=*=** Purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu.

*=*=**Informan penelitian : pengurus Pemberdayaan


Kesejahteraan Keluarga, aparat desa, pengurus lembaga
kemasyarakatan desa, dan pengrajin tenun Desa Lanta Barat.

*=*=**Informan kunci : Kepala Desa Lanta Barat, Ketua


BPD dan Ketua PKK Desa Lanta Barat
D. Jenis dan Sumber Data Penelitian
a. Jenis Data
*=*=**Jenis data : data kualitatif

b. Sumbe r Da t a
*=*=**Ada dua jenis data, yaitu: data primer dan
data sekunder.

E. Teknik Pengumpulan Data


a. Wawancara
b. Dokumentasi
c. Observasi
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
*=*=** Keabsahan data merupakan persoalan
yang cukup signifikan dalam penelitian kualitatif.
Oleh karena itu, pemeriksaan keabsahan data
dilakukan dengan triangulasi, pengecekan dengan
teman sejawat, analisis terhadap kasus-kasus
negatif, penggunaan referensi yang akurat,
pengecekan anggota, dan keikutsertaan di lapangan
dalam rentang waktu yang panjang (Sugiyono,
2017).
G. Teknik Analisis Data
*=*=**Analisa datanya : analisa kualitatif
1) Pertama, data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian
angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara
(observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman), dan yang
biasanya “diproses” kira-kira sebelum siap digunakan (melalui
pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alat tulis), tetapi analisis
kualitatif tetap menggunakan kata-kata, yang biasanya disusun ke
dalam teks yang diperluas.
2) Reduksi Data. Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstarakan, dan
transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan di
lapangan. Reduksi data, berlangsung terus-menerus selama proyek
yang berorientasi kualitatif berlangsung.
3) Penyajian data. Penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan.
4) Menarik kesimpulan/verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data,
seorang penganalis kualitatif mulai mencari arti benda-benda mencatat
keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,
alur sebab-akibat, dan proposisi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai