Anda di halaman 1dari 7

Research Design

TUGAS INDIVIDU

Edgar Dippos Jonathan | 023002008034


Jawaban Essay :

1. Jelaskan tentang disain penelitian (apa, mengapa, bagaimana dan kapan


disain penelitian ini dibutuhkan)?
Sebuah desain penelitian adalah bagan (blueprint) untuk pengumpulan,
pengukuran, dan analisis data, berdasarkan pada permasalahan studi
penelitian Cetak biru ini merinci prosedur yang diperlukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan atau
pemecahan masalah yang sedang diteliti. Itu termasuk menentukan
pertanyaan penelitian mana yang harus dijawab, bagaimana dan kapan
data akan dikumpulkan, dan bagaimana data akan dianalisis. Untuk dapat
menghasilkan penelitian yang baik, maka dibutuhkan desain penelitian
untuk menunjang dan memberikan hasil penelitian yang sistematik.
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu penelitian
dalam pengumpulan dan menganalisis data. Desain penelitian bertujuan
untuk memberi pegangan yang jelas dan terstruktur kepada peneliti dalam
melakukan penelitiannya. desain penelitian mencakup proses-proses
sebagai berikut:
 Identifikasi dan pemilihan masalah
 Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis
 Membangun penyelidikan dan percobaan
 Memilih dan mendefinisikan pengukuran variable
 Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
 Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
 Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data
 Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistic
 Penelitian laporan hasil penelitian

2. Mengapa “unit Analisis” adalah bagian tak terpisahkan dari disain


penelitian?
Unit Analisis adalah bagian tak terpisahkan dari disain penelitian karena
unit Analisis adalah entitas yang membingkai apa yang dilihat dalam
sebuah studi, atau entitas yang dipelajari secara keseluruhan, di mana
sebagian besar faktor kausalitas dan perubahan ada. Unit analisis dalam
penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek
penelitian, sesuatu yang berkaitan dengan fokus/ komponen yang diteliti.
Unit analisis mengacu pada tingkat agregasi data yang dikumpulkan
selama tahap analisis data selanjutnya. Unit analisis ini dilakukan oleh
peneliti agar validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga. Unit analisis
suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, benda,
wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan pokus permasalahannya.

1 | Tugas Kelas Individual : Disain Penelitian


3. Jelaskan keterkaitan antara pertanyaan penelitian (riset eksplanatori,
deskriptif, pengujian hipotesis), setting penelitian (contrived/ non
contrived), intervensi peneliti, strategi penelitian dan horison waktu
penelitian.
Keterkaitan pertanyaan penelitian (riset eksplanatori, deskriptif, pengujian
hipotesis), setting penelitian (contrived/ non contrived), intervensi peneliti,
strategi penelitian dan horison waktu penelitian ialah, Pertanyaan
penelitian ialah dasar untuk melakukan suatu penelitian. Setting penelitian
adalah lingkungan, tempat atau wilayah yang direncanakan untuk
dijadikan sebagai objek penelitian. Intervensi peneliti digunakan untuk
menggambarkan manajemen kasus atau terapi menunjukkan bahwa
klinisi “ada di antara” atau “masuk ke dalam” berbagai elemen sistem
interaksi alamiah. Dan horizon waktu penelitian yaitu penelitian yang
datanya dikumpulkan sekaligus. Pengumpulan datanya menggunakan
metode survey.

4. Jelaskan mengapa peneliti memiliki kendala untuk menciptakan disain


riset yang ideal?
Kadang-kadang, karena waktu dan biaya yang dikeluarkan, seorang
peneliti mungkin terpaksa menerima kekurangan dari desain penelitian
yang "ideal". Misalnya, peneliti mungkin harus melakukan studi lapangan
daripada sebuah desain eksperimental atau memilih ukuran sampel yang
lebih kecil daripada ukuran sampel yang lebih besar sehingga sub-
optimisasi penelitian keputusan desain dan penyelesaian untuk tingkat
kekakuan ilmiah yang lebih rendah karena kendala sumber daya.
Pertukaran antara ketelitian dan pertimbangan praktis ini harus
merupakan keputusan yang disengaja dan disengaja yang dibuat oleh
peneliti.

Soal 2 : Kasus 1
Indonesia Corruption Watch, mendokumentasikan masalah korupsi
anggaran desa dari tahun 2015- 2017. Pada tahun 2015 ditemukan 17 kasus
korupsi, dan meningkat di tahun 2016 menjadi 14 kasus. Selanjutnya ditemukan
kasus korupsi 96 kasus di tahun 2017. Secara total terjadi 154 kasus korupsi
dalam 3 (tiga) tahun berturut-turut (Kadir dan Moonti 2018). Adapun modus yang
dilakukan untuk melakukan korupsi diantaranya: Rancangan Anggaran Biaya
dibuat di atas harga pasar, pembiayaan pembangunan fisik dana desa
dipertanggungjawabkan kepala desa bersumber dari sumber lain, meminjam
dana desa dan memindahkan ke rekening pribadi namun tidak dikembalikan,
oknum memotong dana desa, mark-up dalam pemberian honor, hasil

2 | Tugas Kelas Individual : Disain Penelitian


pemungutan pajak tidak disetor ke negara, inventaris kantor yang dibeli
digunakan untuk kepentingan pribadi.

Undang-undang Desa memberikan konsekuensi pendanaan yang harus


dialokasikan untuk pembangunan desa hingga di tingkat paling bawah dengan tujuan
untuk percepatan. Pendanaan desa setiap tahun meningkat. Pemerintah desa melalui
Undang-undang desa mempunyai kewenangan secara otonom untuk mengelola
sejumlah dana untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat desa. Oleh sebab
itu perlu dituntut akuntabilitas pengelolaan keuangan desa mengingat dana yang berasal
dari APBN ini nilainya cukup besar. Alokasi dana desa 2015 Rp20,67 triliun, 2016
sebesar Rp46,98 trilyun meningkat untuk tahun 2017 dan 2018 masing-masing 60
trilyun. Akumulasi kebijakan dana desa dari 2015 sampai dengan 2018 bernilai
Rp187,65 trilyun. Atas dasar besarnya dana desa yang dianggarkan, maka perlu
masyarakat diberikan akses untuk mengetahui akuntabilitas pengelolaan dana desa
melalui penyusunan laporan keuangan desa. Kompetensi aparatur pemerintahan desa
dalam menyelenggarakan pemerintahan desa terutama aparatur desa yang mengelola
keuangan desa perlu menjadi perhatian karena kualitas informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan tergantung dari kemampuan pejabat tersebut. Selain
faktor kompetensi dan aksesibilitas, akuntabilitas pengelolaan dana desa dipengaruhi
juga oleh implementasi sistem pengendalian internal. Jika pengendalian internal lemah
maka pengelolaan dana desa juga akan menghadapi masalah.

Berdasarkan paparan diatas, jawablah pertanyaan berikut:


1. Rumuskan pertanyaan penelitian
 Apakah akuntabilitas pengelolaan dana desa berpengaruh pada
masalah korupsi anggaran desa?
2. Rumuskan Tujuan penelitian
 Pengaruh akuntabilitas pengelolaan dana desa terhadap masalah
korupsi anggaran desa
3. Gambarkan kerangka pemikiran (jika dibutuhkan)

Independen Dependen
(X) (Y)

Akuntabilitas Masalah
Pengelolaan Korupsi
Dana Desa Dana Desa

3 | Tugas Kelas Individual : Disain Penelitian


4. Rumuskan Hipotesa penelitian
 Akuntabilitas pengelolaan dana desa berpengaruh positif terhadap
masalah korupsi anggaran desa
5. Rumuskan disain penelitian meliputi:

A. Would this be a causal or a correlational study? Why?


 Studi Korelasional. Karena kasus diatas terjadi dilingkungan nyata,
dan variablenya tidak dibuat buat atau dapat dikatakan hal tersebut
nyata adanya tanpa ada manipulasi atau gangguan dari peneliti.
Kasus diatas mengungkap masalah korupsi dana desa dan faktor
faktor yang mendukung hal tersebut yang terjadi.
B. Is this an exploratory, a descriptive, or a causal study? Why?
 Penelitian deskriptif. Karena lebih menekankan pada penjelasan
tentang sebab asal muasal masalah korupsi dana desa sesuai fakta
dan hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk deskripsi skema
atau alur sistematika dalam pemecahan masalah penelitian.
C. What kind of a study would this be: field study, lab experiment, or field
experiment? Why?
 Field study/studi lapangan. Karena masalah diatas adalah
kejadiaan yang benar terjadi dan bukan sesuatu yang dimanipulasi
atau suatu percobaan.
D. What would be the unit of analysis? Why?
 Unit analisis dalam kasus diatas adalah individu. Karena kasus
diatas meneliti per individu yang melakukan korupsi dana desa.
E. Would this be a cross‐sectional or a longitudinal study? Why?
 Studi longitudinal. Karena kasus diatas merupakan jenis penelitian
dibidang sosial dengan meneliti subjek yang berbeda-beda dalam
rentang waktu yang lama.

Soal 3 : Kasus 2
Berikut adalah cuplikan sebuah artikel penelitian.
Our papersought to investigate the level of ISR disclosure as
accomplished by Indonesian sharia-approved listed companies in their annual
reports for 2016-2018. The reason why we used that sample is because they
were expected to be more accountable in terms of reporting their activities in
conformance with sharia (Islamic laws).To enhance our discussion, this study
also tried to analyze whether the presence of Muslim CEO (Chief Executive
Officer) is related to the extent of ISR disclosure.

The CEO is the primary person who directs and handles a company. The
attributes in CEO, such as character, profile and power, become a trigger to
enhance company performance as it was proven by spacious literature in
4 | Tugas Kelas Individual : Disain Penelitian
previous study (Adams et al., 2005; Sah&Stiglitz, 1991;Hambrick& Mason, 1984;
Jensen &Meckling, 1976). Our study assumes that a Muslim CEO could supply a
foundation for why Islamic companies can do it another way.Although previous
studies has been identified the bond between Islam and ISR or CSR, limited
evidence have been found on the impact of having Muslim CEO in the corporate
board on ISR disclosure. Thus the current study may bring some light on the role
played by Muslim directors in increasing theirISR engagement.

This study focuses on Indonesia, an outstanding Islamic financial market.


We believe that to examinethose issue, Indonesia has the perfect context.
According to Indonesian Stock Exchange (IDX) statistics,the numbers of sharia
capital market investors are significantly increased. As a result, on October 18,
2019, Indonesia achieved an award from International Global Islamic Finance
Awards (GIFA) 2019 for the best Islamic Capital Market (IDX, 2019). It was
initially grown since IDX released Jakarta Islamic Index (JII) in July 2000 to foster
the trading of public companies according to Sharia business code. Stocks listed
under the JII must meet procedural standards as well as performance
requirements. Moreover, Islam is a majority religion in Indonesia. Murphy
&Smolarski (2017) argue that to assist governments in addressing challenges
related to sustainable socioeconomic development and in advancing human
rights, companies within Muslim majority countries have the moral obligation
more than other.

By showing that the presence of Muslim CEO in the boardroom enriches


corporate transparency, this study supportthe recent trend toward study on
finance and religion in some ways. First, we investigate the social performance in
company level for the MuslimCEO context. It allows us to contribute some
understanding on how Islamic perspective and principles can be demonstrated in
a boardroom and corporate governance in a CEO context, instead of just
depending on business frame. Second, we also explore whether among sharia-
approved companies with a Muslim CEOs in particular. It provides us to identify
whether the accomplishment of Sharia-approved 172 companies can be
attributed more to their business frame or the presence of Muslim directors.

Berdasarkan paparan diatas, jawablah pertanyaan berikut:


1. Rumuskan pertanyaan penelitian
2. Rumuskan Tujuan penelitian
3. Gambarkan kerangka pemikiran (jika dibutuhkan)
4. Rumuskan Hipotesa penelitian
5. Rumuskan disain penelitian meliputi:

a) Would this be a causal or a correlational study? Why?


b) Is this an exploratory, a descriptive, or a causal study? Why?

5 | Tugas Kelas Individual : Disain Penelitian


c) What kind of a study would this be: field study, lab experiment, or field
experiment? Why?
d) What would be the unit of analysis? Why?
e) Would this be a cross‐sectional or a longitudinal study? Why?

6 | Tugas Kelas Individual : Disain Penelitian

Anda mungkin juga menyukai