AS
NIM :1993142077
KELAS : MANAJEMEN-E
A. PENELITIAN DESKRIPTIF
B. PENELITIAN HUBUNGAN (ASOSIATIF)
C. PENELITIAN PENGARUH
D. PENELITIAN PERBEDAAN (KOMPARATIF)
CATATAN :
1. BERIKAN PENJELASAN APA YANG DIMAKSUD DARI KALIMAT DIATAS DAN APA YANG
SEHARUSNYA DIBICARAKAN DARI SETIAP POINT-POINT TERSEBUT, JELASKAN SEDETAIL
MUNGKIN?
2. BERIKAN CONTOH JUDUL DARI SETIAP PENELITIAN DIATAS :
a. 3 CONTOH JUDUL UNTUK KEUANGAN
b. 3 CONTOH JUDUL UNTUK PEMASARAN
c. 3 CONTOH JUDUL UNTUK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
CATATAN :
SELAMAT BEKERJA
A. PENELITIAN DESKRIPTIF
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel (independen) atau lebih tanpa membuat
perbandingan, atau penghubung dengan variabel yang lain. Suatu penelitian yang
berusaha menjawab pertanyaan seperti penelitian dengan tema bagaimana profil presiden
di Indonesia, seberapa besar keuntungan BUMN dan BUMD tahun ini.
Penelitian deskriptif memiliki beberapa ciri sebagaimana disampaikan oleh Ronny
Kountur:
1. Hal yang berhubungan dengan kondisi saat itu.
2. Menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan
satu persatu.
3. Tidak dilakukan manipulasi terhadap variabel yang diteliti serta tidak pula
diberikan perlakuan.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah penggambaran kondisi yang terjadi dari sebuah
kelompok secara akurat, kondisi mekanisme proses dan korelasinya, penafsiran lain dari hasil
sebuah penelitian dalam bentuk verbal atau numerikal, penyajian data utama atau mendasar
mengenai sebuah hubungan peristiwa, penciptaan kategorisasi tertentu, subjek klasifikasi dalam
penelitian, tahapan dan proses dalam sebuah perangkat sistem atau mekanisme, dan
penyimpanan informasi yang sifatnya kontradiktif terkait subjek pada proses penelitian.
Umumnya pada proses penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan yaitu penggambaran
sistematis atas fakta dan ciri khas dari objek yang akan dilakukan penelitian secara tepat. Dalam
perkembangannya sekarang, metode penelitian deskriptif banyak digunakan untuk proses
pengamatan empiris dan juga untuk mendapatkan variasi dari permasalahan deskriptif yang
berkorelasi dengan bidang pendidikan ataupun perilaku manusia. Penelitian deskriptif yang baik
adalah proses penelitian yang dilakukan secara sadar sama seperti proses penelitian kuantitatif
lainnya.
1. Hubungan simetris, adalah bentuk hubungan yang terjadi karena kemunculan kejadian
yang terjadi secara bersamaan, contoh rumah yang kedatangan tamu pada saat didalam
rumah tersebut dimasuki kupu-kupu. Dimana mitos masyarakat menyatakan kalau ada
kupukupu yang masuk rumah berarti akan ada tamu yang datang, padahal yang
menyebabkan datangnya tamu bukanlah kupu-kupu yang ada didalam rumah tersebut.
2. Hubungan kausal, merupakan hubungan antara sebab dan akibat, jika kondisi X maka
kondisi Y. Contoh, bila kualitas pelayanan publik oleh pemerintah kepada masyarakat
baik, maka tidak akan terjadi demonstrasi. Jadi yang menyebabkan masyarakat tidak
melakukan demonstrasi adalah karena pelayanan kepada masyarakat baik.
3. Hubungan interaktif atau resiprocal, adalah bentuk hubungan yang saling memengaruhi
satu sama lain. Seperti membuat iklan untuk membuat konsumen membeli barang, jika
barang yang dibeli konsumen meningkat, maka biaya iklanpun juga akan naik.
C. PENELITIAN PENGARUH
Penelitian pengaruh adalah merupakan metode sistematis guna membangun hubungan
yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian pengaruh merupakan metode inti dari model
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode pengaruh, peneliti harus
melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi.
Dalam penelitian pengaruh, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak
mendapatkan perlakuan.
Penelitian pengaruh adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel lainnya dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
1) Variabel-variabel penelitian diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan
menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (acak).
2) Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok
lainnya.
3) Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi
variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu
yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di
samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran.
Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn kelompok-
kelompok dilakukan secara acak.
4) Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan untuk mengetahui apakah
yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
5) Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan
penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan menggeneralisasikan pada kondisi yang sama.
6) Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja
dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
1) Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan
2) Mengidentifikasikan permasalahan
3) Melakukan studi litelatur yang relevan, mempormulasikan hipotesis penelitian, menentukan
definisi operasional dan variabel.
4) Membuat rencana penelitian mencakup: identifikasi variabel yang tidak diperlukan, menentukan
cara untuk mengontrol variabel, memilih desain eksperimen yang tepat, menentukan populasi dan
memilih sampel penelitian, membagi subjek ke dalam kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen, membuat instrumen yang sesuai, mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan
menentukan hipotesis.
5) Melakukan kegiatan eksperimen (memberi perlakukan pada kelompok eksperimen)
6) Mengumpulkan data hasil eksperimen
7) Mengelompokan dan mendeskripsikan data setiap variable
8) Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang sesuai
9) Membuat laporan penelitian pengaruh.
Penelitian komparatif mempelajari dua atau lebih kelompok, individu, negara, peristiwa atau
kondisi yang serupa dengan membandingkannya sehubungan dengan karakteristik tertentu. Melalui
perbandingan tersebut, penelitian komparatif menawarkan mekanisme untuk memahami dan
mengevaluasi faktor-faktor yang membentuk dan mengubah dunia kita.
Ini dapat memberikan wawasan tentang peristiwa dunia, pemahaman yang lebih besar tentang
pemerintah dan sistem yang ada di seluruh dunia, sarana untuk belajar dari kesalahan masa lalu, dan
pemahaman yang lebih besar dari budaya lain.
1. Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih fakta dan sifat objek yang
di teliti dengan didasarkan kerangka pemikiran tertentu.
2. Untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau kerangka
berpikir tentu.
3. Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih.
4. Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan
terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui
data tertentu.
1) Membantu untuk mengidentifikasi penyebab atau penjelasan untuk kondisi atau peristiwa historis
yang ada.
2) Penelitian ini menggunakan kelompok atau kasus yang ada, dengan demikian menyederhanakan
beberapa langkah dari proses penelitian. Karena berfokus pada perbedaan dan kesamaan, kasus
atau kelompok biasanya diambil dari perangkat yang diketahui atau ditentukan sebelumnya.
3) Variabel penelitian tidak dimanipulasi dan perlakuan tidak diterapkan, lagi-lagi menyederhanakan
langkah-langkah proses penelitian. Dalam penelitian komparatif, pengaruh variabel telah terjadi
dan tujuannya adalah untuk menguji dampak atau pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Ini adalah metode yang umum dipilih ketika variabel tidak dapat dimanipulasi
karena alasan etis atau praktis.
4) Sebagian besar data dikumpulkan dari sumber yang sudah ada, mengurangi upaya prosedural dan
banyak masalah etika.
5) Seringkali banyak informasi yang ada tersedia untuk digunakan sebagai data.
6) Lebih murah daripada kebanyakan studi eksperimental.
7) Penelitian komparatif memfasilitasi pemahaman tentang peristiwa historis karena berfokus pada
perbedaan antara kasus dan peristiwa yang sering menyebabkan diferensiasi wawasan yang lebih
besar.
8) Jenis studi ini sering menyatukan para peneliti dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu yang
berbeda.
1) Terkadang mungkin sulit untuk menemukan jenis data yang sama untuk kelompok atau kasus
untuk membuat perbandingan yang benar.
2) Keakuratan dan sumber data mungkin perlu dievaluasi dan diverifikasi untuk memastikan temuan
yang dapat diandalkan.
3) Hanya penelitian eksperimental yang benar yang dapat menentukan hubungan sebab-akibat
secara definitif. Temuan dari penelitian komparatif harus dilaporkan menunjukkan “efek yang
mungkin” atau “penyebab yang mungkin”.
4) Kelompok atau kasus harus dipilih dengan cermat untuk mengontrol variabel asing. Yang terbaik
adalah memastikan bahwa kelompok atau kasus serupa dalam hal variabel asing untuk
mengurangi dampak potensial mereka.
5) Kelompok atau kasus dipilih tidak dipilih secara acak. Ini berdampak negatif pada kemampuan
penelitian untuk menggeneralisasi temuan.
6) Penelitian komparatif mensyaratkan bahwa penelitian membuat anggapan bahwa variabel
independen memiliki konsekuensi yang sama setiap saat.
7) Dalam beberapa kasus, arah kausalitas dapat diperdebatkan dan harus dipertimbangkan oleh
peneliti. Studi komparatif juga tidak memperhitungkan situasi di mana banyak penyebab mungkin
terjadi.
Nazir (2005)
Pickvance (2005)
Sugiyono (2012)
Ada beberapa metode melakukan analisis komparatif. Tilly (1984) membedakan empat jenis
analisis komparatif yaitu: individualisasi, universalisasi, penemuan variasi dan cakupan. Berikut
penjelasnnya:
Sejumlah kecil kasus untuk memahami kekhasan masing-masing kasus. Ini pada dasarnya
melibatkan penggambaran sepenuhnya karakteristik masing-masing kasus yang dipelajari. Ini
membantu memperluas pengetahuan kita dan memberikan wawasan untuk melihat kasus secara
mendalam. Metode ini tidak dapat dikatakan benar-benar komparatif tetapi memanfaatkan
perbandingan dalam aspek kecil penelitian (Fredrickson, 1997).
Perbandingan ini bertujuan untuk menetapkan bahwa setiap kejadian dari suatu fenomena pada
dasarnya mengikuti aturan yang sama.
Perbandingan ini berusaha untuk menetapkan prinsip variasi dalam karakter atau intensitas suatu
fenomena dengan memeriksa perbedaan sistematis antara kejadian, yaitu membandingkan berbagai
bentuk fenomena tunggal untuk menemukan perbedaan logis di antara kejadian dan menetapkan
standar variasi dalam karakter atau intensitas fenomena itu.
Misalnya, Green (1997) studi tentang Diaspora Yahudi modern dan Moore (1966) studi tentang
Asal Sosial Kediktatoran dan Demokrasi.
Perbandingan ini menempatkan contoh berbeda di berbagai lokasi dalam sistem yang sama,
sebagai cara untuk menjelaskan karakteristik mereka sebagai fungsi dari berbagai hubungan mereka
dengan sistem secara keseluruhan.
Misalnya. menjelaskan perbedaan antara perilaku dua anak berdasarkan urutan kelahiran mereka,
menghubungkan karakteristik masyarakat pedesaan dengan berbagai koneksi mereka dengan kota
atau daerah perkotaan terdekat.
Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat “expost facto”, artinya yaitu data yang
dikumpulkan setelah peristiwa yang dipermasalahkan terjadi.
Expost fackto adalah suatu penelitian emperis yang sistematis dimana peneliti tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung dikarenakan perwujudann variabel tersebut telah terjadi
atau dikarenakan variabel tersebut pada dasarnya memang tidak bisa dimanipulasi.
Dalam hal ini, peneliti tidak melakukan perlakuan dalam membandingkan dan mencari hubungan
sebab-akibat dari variabelnya, tapi peneliti hanya mencari satu atau lebih akibat-akibat yang ditimbulkan
dan mengujinya dengan menelusuri kembali masa lalu untuk mencari sebab-sebab, kemungkinan
hubungan, dan maknanya. Penelitian ini cenderung menggunakan data kuantitatif.
Pilih topic
Para peneliti biasanya mencari pengalaman atau situasi yang telah terjadi di dunia nyata.
Tinjau literature
Mengembangkan hipotesis
Para peneliti harus berhati-hati ketika memilih kelompok dan berusaha untuk memilih
kelompok yang hanya berbeda dalam hal variabel independen jika memungkinkan. Ini akan
membantu mengontrol variabel asing dan mengurangi efeknya.
Beberapa peneliti akan menggunakan teknik, seperti pencocokan yang biasa digunakan
dalam penelitian eksperimental, dalam upaya untuk menemukan kelompok yang sesuai yang
berbeda terutama dengan adanya variabel independen.