Anda di halaman 1dari 5

NABILA YASMINA MURTASIAH

120110180068
1. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah memikirkan topik yang akan diteliti, topik ini
bisa dibuat dari rasa penasaran atau keingintahuan untuk menggali lebih dalam tentang suatu ilmu
atau kajian. Inspirasi untuk topik ini bisa dari artikel mengenai suatu peristiwa atau riset penelitian
yang sudah ada. Setelah menentukan topik yang ingin diteliti, maka selanjutnya adalah
mengidentifikasi masalah dengan membuat rumusan masalah yang akan diteliti. Tahap ini
merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan
dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan
kehilangan arah. Lalu setelah membuat pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah, peneliti
membuat hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari persoalan yang diteliti. Setelah
landasan awal sudah ditetapkan, barulah peneliti mulai melakukan studi literatur, mencari teori
yang berhubungan dan memikirkan kerangka teorinya. Seperti mempelajari buku-buku referensi
dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Setelah itu peneliti
melakukan identifikasi dan menamai variable untuk dapat memahami hubungan dan makna
variable-variabel yang sedang diteliti. Setelah itu setiap variable akan dimanipulasi dan dikontrol.
Yang dimaksud dengan memanipulasi variable ialah memberikan suatu perlakuan pada variable
bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi variable tergantung atau variable yang
dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud dengan mengontrol variable ialah melakukan kontrol
terhadap variable tertentu dalam penelitian agar variable tersebut tidak mengganggu hubungan
antara variable bebas dan variable tergantung. Selanjutnya adalah membuat desain penelitian
yang merupakan penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrumen
pengambilan data, penentuan sample, koleksi data dan analisanya. Tanpa desain yang baik maka
penelitian yang dilakukan akan tidak mempunyai validitas yang tinggi. Selanjutnya peneliti harus
melakukan identifikasi alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam hubungannya dengan
tujuan penelitannya, seperti kuisioner atau wawancara. Setelah identifikasi pengambilan data
sudah ditetapkan dan praktiknya dilakukan, selanjutnya adalah melakukan analisis statistik, yaitu
alat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk menghitung besarnya hubungan antar
variable, untuk memprediksi pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung, untuk melihat
besarnya pesentase atau rata-rata besarnya suatu variable yang kita ukur. Analisa ini juga dapat
dibantu dengan komputer dan software yang menyertainya. Setelah semua rangkaian itu selesai,
pada akhirnya peneliti harus membuat laporan hasil penelitian tersebut.
NABILA YASMINA MURTASIAH
120110180068
2. a.) Purposiveness (memiliki tujuan) yaitu penelitian memiliki tujuan yang jelas sehingga
berkaitan dengan masalah relevan, jelas, dan dianggap perlu atau penting untuk melakukan
penelitian. Contoh: seorang manajer meneliti mengenai komitmen karyawan. Tujuan manajer
tersebut melakukan penelitian mengenai komitmen karyawan adalah bertujuan untuk mengurangi
turnover, ketidakhadiran, dan mungkin juga untuk meningkatkan kinerja.
b.) Rigor (teliti) yaitu bersifat hati-hati, akurat dan memiliki derajat pasti misalnya indikator yang
baik, alat ukur yang baik dalam mengumpulkan data serta sampel yang tepat. Selain itu penelitian
tersebut dilakukan dengan dasar teoritis yang kuat serta desain penelitian yang benar. Contoh:
Manajer tersebut meneliti komitmen karyawan dengan cara bertanya kepada 12 orang bawahannya
untuk memahami apa yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen karyawan.
Lalu manajer itu menarik kesimpulan berdasarkan 12 orang yang diteliti. Kesimpulan yang
diperoleh manajer tersebut akan kurang rigor, karena: (1) ditarik dari hanya beberapa sampel saja
(12 orang), yang mungkin pendapatnya tidak mewakili seluruh karyawan yang ada, (2) dalam cara
bertanya atau mendapatkan data mungkin akan terjadi bias, (3) mungkin terdapat beberapa faktor
berpengaruh lainnya yang mempengaruhi komitmen yang tidak teranalisis karena sampel hanya
12 orang, secara statistik seharusnya minimal 30 orang
c.) Testability (dapat diuji) yaitu dimana kebenarannya dapat dibuktikan secara logis. Contoh:
hipotesis yang dibangun dari permasalahan dapat dibuktikan dengan alat statistik, alat
pengumpulan data yang memenuhi kaidah validitas dan reliabilitas, serta model-model teoritis
yang dikembangkan peneliti dapat diuji secara empiris.
d.) Replicability (dapat diteliti ulang) yaitu penelitian ilmiah harus dapat menunjukkan bahwa
hasil yang diperoleh dapat ditelaah ulang menggunakan data atau situasi yang berbeda. Penelaahan
ulang tersebut untuk menjamin bahwa hasil yang didapatkan dari suatu penelitian tidak diperoleh
secara kebetulan Apabila terdapat hasil yang tidak sama akan melahirkan research gap. Contoh:
si peneliti A menemukan keterlibatan konsumen secara siginifikan mempengaruhi loyalitas
konsumen sedangkan si peneliti B menemukan keterlibatan konsumen tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap loyalitas konsumen. Dari kajian tersebut terkesan rendah tingkat replikasinya
namun dapat dikembangkan model baru misalnya pengaruh keterlibatan terhadap loyalitas berbeda
antara konsumen pria dan wanita.
e.) Precision and confidence (Akurat dan meyakinkan) yaitu hasil mendekati realita atau
kenyataan sehingga tingkat kepercayaan yang dimiliki tinggi (confidence level) serta mengandung
NABILA YASMINA MURTASIAH
120110180068
tingkat kemungkinan benar yang tinggi seperti signifikan 1-5%. Contoh: estimasi penelitian A
hasil produksi sekitar 20-65, penelitian B sekitar 30-50, kenyataannya hasil produksi setahun 45,
penelitian B mendekati kebenaran dibandingkan penelitian A.
f.) Objectivity yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan data aktual atau objektif, bukan data yang
sifatnya subjektif yang sifatnya pendapat tanpa disertai bukti atau landasan yang kuat. Contoh:
peneliti hanya menguji pengaruh peran iklan terhadap intensitas pembelian namun pada
kenyataannya tidak menemukan hasil yang signifikan, namun penelitian berkesimpulan bahwa
iklan tidak penting karena tidak berperan bagi intensi pembelian. Hal tersebut jangan sampai
terjadi.
g.) Keumuman (generalizability), yaitu sifat sebuah hasil penelitian yang dapat diaplikasikan
kepada waktu dan tempat yang berbeda (setting) dengan ketika penelitian tersebut dilakukan.
Contohnya: penelitian mengenai hubungan antara gaji dan motivasi di atas terdukung pada
berbagai jenis organisasi (organisasi pendidikan, bank, pabrik besi, pabrik baja, dan pabrik sepatu),
maka penelitian tersebut mempunyai nilai keumuman yang tinggi
f.) Ringkas (parsimony), yaitu ketika kondisi sebuah fenomena atau masalah yang kompleks
dijelaskan dan dipecahkan melalui gambaran yang sederhana. Contohnya terlihat dari kerangka
berpikir atau model penelitian.

3. a.) Fenomena adalah latar belakang yang menjadi alasan suatu penelitian dilakukan. Melalui
fenomena itu, muncullah rasa penasaran, keraguan, dan keingintahuan yang mendasari seseorang
untuk mencari jawaban. Contohnya: terdapat fenomena covid-19, virus jenis ini merupakan mutasi
dari virus sebelumnya dan peneliti tidak memiliki banyak data karena jenis virus ini tergolong
baru. Dari fenomena ini banyak peneliti yang mulai melakukan berbagai macam penelitian.
b.) Saat memilih judul penelitian, judul tersebut harus mencakup gagasan yang menggambarkan
fenomena dari apa yang kita teliti. Untuk membuat judul yang baik, sesuai, dan dapat diterima,
maka peneliti harus dapat memahami betul pokok atau inti dari fenomena yang sedang diteliti.

4. a.) Karena ilmu pengetahuan itu sangat luas, sehingga terkadang sulit memposisikan penelitian
kita berada di mana, apa yang harus dilakukan dan manfaatnya apa. Maka theoritical gap ini dapat
membantu peneliti dalam memperoleh ruang di dalam hasil-hasil riset terdahulu, supaya peneliti
bisa memulai penelitian yang memiliki unsur kebaruan.
NABILA YASMINA MURTASIAH
120110180068
b.) Sebagai contoh, misalnya terdapat penelitian terdahulu mengenai betapa pentingnya financial
literasi pada seorang investor. Namun terdapat theoretical gap, bahwa dipenelitian sebelumnya
tidak dijelaskan seberapa besar efeknya financial literasi tersebut terhadap kesuksesan
berinvestasi. Karena saat ini bahkan seseorang yang awam mengenai financing tetap bisa menjadi
investor yang sukses.

5. Theoritical framework merupakan model konseptual dari suatu teory atau sesuatu yang logik
dari hubungan diantara faktor-faktor yang diidentifikasi penting pada masalah penelitian.
Kerangka teori mengalir logis dari dokumentasi riset sebelumnya dalam bidang riset terkait.

7. a.) pertanyaan penelitian harus layak untuk dilakukan investigasi untuk menemukan jawaban
atas permasalahan yang diajukan. Layak dapat juga diartikan tersedianya data dan metode untuk
memecahkan masalah, tersdianya biaya dan waktu yang wajar untuk menyelesaikan sebuah
penelitian.
b.) Pertanyaan penelitian harus dituliskan secara indah dan menarik sehingga apakah mampu
mengundang ketertarikan masyarakat atau pembaca ingin mengetahuinya lebih mendalam.
c.) Pertanyaan harus menunjukkan relevansinya terhadap masyarakat, kelompok sosial, atau
literatur dan perdebatan ilmiah
d.) Pertanyaan penelitian yang jelas, cenderung pendek, sederhana dan tidak berbelit- belit.

8.) Setuju. Problem based research adalah suatu penelitian berdasarkan pada masalah yang telah
ditemukan. Secara umum temuan ini banyak berasal dari ketidaksetujuan terhadap adanya suatu
teori, adanya kesalahan sistem yang perlu diperbaiki atau perlu adanya pengembangan konsep
tertentu. Jadi dapat dikatakan, penelitian ini berawal dari adanya masalah atas suatu fenomena
yang sedang/telah terjadi dan ini akan membantu peneliti lebih menghemat waktu untuk
melakukan penelitian.

9. a.) Dependen Variables, disebut juga variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini Dependen Variables nya
adalah kemampuan seseorang berinvestasi (Y1) dan peningkatan pada perekonomian Indonesia
(Y)
NABILA YASMINA MURTASIAH
120110180068
b.) Independen Variables, disebut juga sebagai variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan/timbulnya variabel dependen
(terikat). Baik yang pengaruhnya positif ataupun yang pengaruhnya negatif. Pada penelitian ini
Independen Variables nya adalah Literasi akuntansi yang baik (X₁) dan peningkatan pada
investment rate (X₂)
c.) Mediating Variables (Intervening), disebut juga sebagai variabel pengubung adalah variabel
yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antar variabel independen dengan dependen, tetapi
tidak bisa diamati dan diukur. Pada penelitian ini Mediating Variables nya adalah minat dan
kemauan masyarakat untuk mengasah literasi akuntansi.
d.) Moderating Variables (Interaction) adalah variabel yang dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel
moderating adalah variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar
variabel. Pada penelitian ini Moderating Variables nya adalah Pemerintah, influencer and content
creator of finance, tenaga pendidik, dan organisasi/perusahaan.

10. a.) Skala Nominal : variabel dengan skala pengukuran yang paling rendah tingkatannya dan hanya bisa
digunakan untuk klasifikasi kualitatif atau kategorisasi. Artinya, variabel tersebut hanya dapat diukur dari
segi apakah karakteristik suatu objek bisa dibedakan dari karekateristik lainnya, tetapi kita tidak dapat
mengukur atau bahkan mengurutkan peringkat kategori tersebut. Contoh: jenis kelamin
b.) Skala Ordinal : memungkinkan kita untuk mengurutkan peringkat dari objek yang kita ukur. Dalam hal
ini kita bisa mengatakan A “lebih” baik dibanding B atau B “kurang” baik dibanding A, namun kita tidak
bisa mengatakan seberapa banyak lebihnya A dibanding B. Contoh: status sosial ekonomi keluarga.
c.) Skala Interval : memungkinkan kita untuk mengklasifikasikan, mengurutkan peringkatnya, dan juga
bisa mengukur dan membandingkan ukuran perbedaan diantara nilai. Contoh: suhu
d.) Skala Rasio : sudah memiliki semua sifat-sifat variabel interval, juga sudah bisa diidentifikasi titik nol
mutlak, sehingga memungkinkan menyatakan rasio atau perbandingan di antara kedua nilai. Contoh: Usia

Anda mungkin juga menyukai